• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan rotor

Dalam dokumen PT. PERTAMINA (persero) RU IISEI PAKNING (Halaman 49-53)

BAB III TOPIK LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.7 Proteksi generator menggunakan G60 generator management relay

3.7.2 Gangguan rotor

A. Gangguan Hilang Eksitasi

Pada kondisi hilang eksitasi, generator masih beroperasi dan turbin masih berputar. Hilangnya medan penguat pada rotor akan mengakibatkan generator menarik daya reaktif dari beban walaupun generator masih mengirimkan daya aktif ke beban. Jika gangguan hilang eksitasi tidak diisolir, dapat mengakibatkan sudut phasa arus mendahului terhadap tegangan sehingga generator akan berubah menjadi generator asinkron/induksi. Pada tahap ini generator dikatakankehilangan sinkronisasi dan berputar di luar kecepatan sinkronnya (kecepatan rotor mencapai 105% kecepatan nominal). Daya output generator turun menjadi 20%-30% daya nominal. Jika hilang sinkronisasi tidak segera diisolasi maka generator akan berada pada kondisi reverse power. Daya reaktif

41

yang diambil dari sistem ini dapat melebihi rating generator sehingga menimbulkan kerusakan mekanis yaitu kerusakan turbin diikuti kerusakan generator yang berakibat fatal.

Hilang eksitasi dapat terjadi karena terbukanya saklar medan (field circuit breaker), hubung singkat (short circuit), open circuit dalam rangkaian medan atau gangguan pada AVR (Automatic Voltage Regulator). Untuk menghindari ini generator harus trip apabila rangkaian medan terbuka.

Prinsip pendeteksian gangguan hilang eksitasi berdasarkan perubahan pada impedansi terminal generator dan berada pada stator.

Perubahan besaran impedansi terminal generator adalah karena perubahan arus stator (naik), maka tegangan terminal akan turun.

Untuk mendeteksi gangguan hilang eksitasi digunakan offset mho relay. Dua offset mho relay biasa digunakan sebagai proteksi hilang eksitasi. Relay 1 digunakan sebagai alarm peringatan sedangkan relay 2 digunakan sebagai sinyal trip pada kondisi hilang eksitasi.

Gambar 3.9 Rangkaian proteksi gangguan hilang eksitasi

Masukan relay berupa besaran arus diukur pada pada masing- masing fasa dan besaran tegangan yang dideteksi oleh dua VT. Pada saat impedansi terukur lebih kecil dari nilai setting maka relay akan mengirim sinyal ke circuit breaker generator untuk trip. Relay yang digunakan umumnya bersifat instantaneous dengan setting sudut phasa θ.

42

Prinsip kerja deteksi hilang eksitasi G60 sesuai dengan karakteristik kurva offset mho relay berikut ini :

Gambar 3.10 Karakteristik Operasi Proteksi Hilang Eksitasi G60

B. Gangguan Tanah Rotor

Hubung tanah dalam sirkuit rotor, yaitu hubung singkat antara konduktor rotor dengan badan (body) rotor yang berakibat menimbulkan ketidakseimbangan fluksi yang dihasilkan rotor dan selanjutnya dapat menimbulkan getaran (vibrasi) berlebihan dalam generator dan dapat merusak rotor secara fatal.

Gangguan ini dideteksi oleh relay rotor hubung tanah. Karena sirkuit rotor adalah sirkuit arus searah, maka gangguan rotor hubung tanah tidak dapat dideteksi dengan Ground Fault Relay. Gangguan ini dideteksi menggunakan relay impedansi. Berikut rangkaian proteksi gangguan satu fasa ke tanah pada rotor :

Gambar 3.11 Rangkaian proteksi gangguan satu fasa-tanah rotor

Relay rotor hubung tanah merupakan serangkaian komponen yang terdiri dari sumber tegangan kotak frekuensi rendah dan relay impedansi.

43

Sumber tegangan kotak dengan amplitudo 40 VAC, frekuensi 4 Hz.

Impedansi diukur berdasarkan perbandingan antara tegangan sumber gelombang kotak dengan arus rotor. Pada saat terjadi terjadi gangguan rotor ke tanah maka impedansi terukur akan berubah menjadi lebih kecil.

Relay gangguan ini umumnya digunakan setting 2500 Ω, jika impedansi terukur > 2500 Ω maka relay akan mengirimkan sinyal trip kepada breaker generator. Kapasitor pada rangkaian diperlukan untuk blocking arus dari stator agar tidak mengalir ke relay sehingga dideteksi sebagai gangguan.

44

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kegiatan Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu untuk menambah pengalaman dan melatih diri untuk persiapan menghadapi persaingan di dunia kerja nanti dan untuk mendapatkan wawasan yang tidak didapatkan selama perkuliahan. Pengalaman kerja dan tugas lain yang sesuai dengan program keahliannya masing-masing, juga sebagai kampus yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang potensial dan siap pakai.

Oleh karena itu tidak jarang bahkan hampir kampus kejuruan yang ada di Indonesia melakukan kerja sama dengan perusahaan guna untuk menempatkan mahasiswa-mahasiswi. Setelah penulis melaksanakan Kerja PraktekPT.

PERTAMINA (persero) RU II PRODUCTION SEI PAKNING dan membuat laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kerja Praktek ini dilaksanakan untuk mendapat gambaran tentang situasi di lapangan kerja industri guna mempersiapkan diri agar tidak kaku bila nanti terjun kedunia industri.

2. Kerja Praktek dilaksanakan untuk menambah keterampilan mahasiswa dalam setiap praktek dan menerapkan teori-teori yang didapat langsung pada objeknya.

3. Dengan adanya Kerja Praktek ini, mahasiswa/mahasiswi tidak lagi memerlukan waktu latihan lanjutan bila ingin memasuki dunia kerja.

4. Kerja Praktek ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi mahasiswa dalam pendidikan di dunia kerja.

5. Kerja Praktek belajar membangun rasa disiplin dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Setiap tugas yang diberikan perusahaan dikerjakan sebagai bagian dari proses pembelajaran menghadapi dunia kerja selanjutnya.

45

6. Penulis dapat membangun hubungan baik dengan PT. PERTAMINA (persero) RU II sei pakning.

7. Kerja Praktek telah menyelesaikan kewajiban Kerja Praktek Lapangan yang dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan terhitung sejak 2 November 2020 sampai 31 Desember 2020 di PT. PERTAMINA (persero) RU II PRODUCTION SEI PAKNING.

4.2 Saran

Setelah mengetahui secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh para karyawan PT. PERTAMINA (persero) RU II PRODUCTION SEI PAKNING, maka penulis ingin memberikan beberapa saran dan masukan yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pihakPT. PERTAMINA (persero) RU II PRODUCTION SEI PAKNING, POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS, dan para Mahasiswa yang akanmelaksanakan Kerja Praktek (KP).

4.2.1Saran-saran untuk pihak Industri

1. Pelaksanaan kerja praktek ini akan lebih terarah apabila disusun suatu jadwal atau setidaknya ada arahan jelas yang harus dikerjakan mahasiswa selama menegerjakan Kerja Praktek (KP).

2. Agar pihak perusahaan menyediakan alat pengaman kerja bagi mahasiswa dalam melakukan pekerjaan dilapangan.

3. Kepada pihak perusahaan untuk dapat lebih banyak memberikan pekerjaan bermanfaat bagi mahasiswa, supaya jam kerja dapat diisi dengan penuh tanpa ada waktu kosong yang terbuang.

4. Meningkatkan kualitas dalam kerjasama tim.

4.2.2 Saran-saran untuk pihak Kampus

1. Senantiasa menjalin hubungan baik dengan berbagai institusi, lembaga, maupun perusahaan yang berpotensi mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa yang akan melaksanakan Kerja Praktek.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan akademik secara menyeluruh, khususnya pada tahap persiapan Kerja Praktek.

46

3. Lebih memberikan arahan kepada mahasiswa mengenai syarat-syaratyang harus mereka penuhi selama Kerja Praktek berlangsung.

4.2.3 Saran-saran untuk Mahasiswa

1. Persiapkan hal -hal yang diperlukan untuk Kerja Praktek dari jauh –jauh hari agar lebih siap dan matang.

2. Sebelum pelaksanaan Kerja Praktek dimulai, sebaiknya mahasiwa sudah mengetahui bidang kerja yang akan ditempuh selama Kerja Praktek agar tidak bingung ketika pelaksanaan nantinya.

3. Melatih kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar, karena komunikasi merupakan aspek penting dalam melakukan Kerja Praktek.

4. Selalu melatih dan mengembangkan interpersonal skill dalam diri masing -masing, karena kemampuan ini sangat diperlukan dalam berinteraksi dengan setiap pihak di dunia kerja.

Lampiran 1 surat keterangan magang (SERTIFIKAT)

Lampiran 2 Form Penilian

Lampiran 3 Surat Keterangan

Lampiran 4 Daftar Hadir Kerja Praktek Industri Bulan November 2020

Lampiran 5 Daftar Hadir Kerja Praktek Industri Bulan Desember 2020

Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktek

Dalam dokumen PT. PERTAMINA (persero) RU IISEI PAKNING (Halaman 49-53)

Dokumen terkait