• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Data

Dalam dokumen skripsi - UMSU REPOSITORY (Halaman 81-95)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

3. Hasil Analisis Data

Sumatera yang menjawab setuju dengan semua pernyataan yang diajukan kepada mereka. Bila dibandingkan dengan identifikasi masalah yang ada menunjukkan karyawan kurang puas terhadap pekerjaan mereka, maka hal ini merupakan asumsi awal yang diperoleh melalui survey pendahuluan. Ada kemungkinan hasil survey ini umumnya diperoleh melalui interview dengan beberapa karyawan saja yang mungkin tidak mewakili secara keseluruhan karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera.

3. Hasil Analisis Data

Berikut adalah gambar normal P-P plot of regression standardized residual

dibawah ini :

Gambar IV.1 Uji Normaliitas

Berdasarkan gambar diatas mengidentifikasikan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi yang telah dikemukakan sebelumnya, sehingga data dalam model regresi penelitian ini cenderung normal.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar independen. Dengan melihat nilai faktor inflasi varian (Variance Inflasi Factor/ VIF), yang tidak melebihi 4 atau 5 (Juliandi 2014, hal 161). Hasil uji Multikolinieritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel IV.8 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 19.858 3.496 5.681 .000

KEPUASAN_KERJA .405 .089 .472 4.535 .000 .785 1.274

KEPEMIMPINAN .107 .070 .160 1.534 .129 .785 1.274

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber : Data diolah 2019

Kedua variabel independen yakni kepemimpinan dan kepuasan kerja memiliki nilai VIF dalam batas toleransi yang telah ditentukan (tidak melebihi 4 atau 5), sehingga tidak terjadi Multikolinieritas dalam variabel independent dalam penelitian.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari suatu pengamatan yang lain. jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitisitas (Juliandi 2014, hal. 161).

Dasar pengambilan keputusannya adalah : Jika pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedasitisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (point-point) menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso dalam Juliandi 2014, hal. 162).

Gambar IV.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar diatas memperlihatkan titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola yang jelas dan tidak teratur, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian ‘’Tidak terjadi heteroskedastisitas’’ pada model regresi ini.

b. Analisis Jalur (Path Analysis)

Dalam analisis jalur (path analysis) penggunaan teoritis dalam mengembangkan diagram alur pada penelitian ini digambarkan dalam upaya memberikan kemudahan dalam pemahaman terhadap hubungan antar variabel khususnya dalam melihat variabel intervening sebagai variabel yang menimbulkan

analisis jalur pada penelitian ini. Adapun hasil pengembangan model dari analisis jalur dapat dikemukakan pada gambar dibawah ini :

P2

P1 p3

𝜺𝟐

𝜺𝟏 Gambar IV.3

Model Teoritik Penelitian (Model Variabel)

Berdasarkan gambar diatas maka dapat dikemukakan sebuah model matematis dalam pengembangan hipotesis yang akan diuji berdasarkan masing-masing model dalam persamaan struktural pada penelitian ini. Adapun persamaannya :

Persamaan Struktural 1 : Z = P1X + ε1

Persamaan Struktural 2 : Y = P2X + P3Z +ε2

1) Pengujian Regresi Persamaan 1

Pengujian pada persamaan struktur 1 dimana dilakukan dengan satu bagian yaitu melihat pengaruh kepemimpinan (X) terhadap kepuasan kerja (Z). Adapun persamaan struktur 1 dapat dikemukakan pada persamaan dibawah ini :

Persamaan Struktural 1 : Z = P1X + ε1

a) Pengaruh langsung Kepemimpinan (X) terhadap Kepuasan Kerja (Z)

Z

X Y

Dalam melakukan analisis data mengenai besarnya pengaruh kepemimpinan (X) terhadap kepuasan kerja (Z) dapat dikemukakan pada tabel dibawah ini :

Tabel IV.9 Regresi Persamaan I

Dari nilai standart coefficients diatas terlihat bahwa nilai-nilai koefisien regresinya adalah :

(1) Koefisien X adalah 𝑃1 = 0,464

Tabel IV.10

Model summary kepemimpinan (X) terhadap kepuasan kerja (Z)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .464a .215 .206 3.41525

a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN b. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA

Sedangkan dari tabel model summary diatas nilai R-Square adalah sebesar 0,215 menunjukkan bahwa kontribusi varians nilai X mempengaruhi varian nilai Z adalah sebesar 0,215 x 100% = 21,5% sisanya 78,5% merupakan kontribusi dari

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 26.750 3.173 8.429 .000

KEPEMIMPINAN

.363 .077 .464 4.713 .000

a. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA

variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Nilai ini dapat digunakan untuk menentukan nilai koefisien jalur dengan residualnya yakni:

𝑃ε1 =√1 − 0.215 =0,886.

Untuk melihat apakah ada pengaruh antara kepemimpinan (X) terhadap kepuasan kerja (Z), maka akan dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut.

Penentuan hipotesis.

H0 : Tidak ada pengaruh Kepemimpinan(X) terhadap Kepuasan Kerja (Z) Ha : Ada pengaruh Kepemimpinan(X) terhadap Kepuasan Kerja (Z) Penentuan kriteria pengambilan keputusan.

Jika probabilitas sig ≤ probabilitas 0,05, maka tolak H0 dan terima Ha.

Jika probabilitas sig ≥ probabilitas 0,05, maka terima H0 dan tolak Ha.

Penentuan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan tabel IV-9 dimana nilai sig pada variabel kepemimpinan sebesar 0,000 maka dapat dikemukakan bahwa 0,000 < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak Ha diterima. Kesimpulannya adalah bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Kepemimpinan (X) terhadap Kepuasan Kerja (Z). Adapun nilai standardized coefficients pada beta sebesar 0,464.

Berdasarkan hasil analisis pada sub- struktur mengenai pengaruh Kepemimpinan(X) terhadap Kepuasan Kerja (Z) dapat dikemukakan pada gambar dibawah ini:

0,464 P3

ɛ2

0,886 Gambar IV.4

Persamaan stuktural pertama

Berdasarkan diagram pada gambar diatas maka dapat diketahui hubungan kausalitas antara Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja dapat disusun persamaan strukturalnya sebagai berikut:

Z = P1X + ε1

Z = 0,464 + 0,886

2) Pengujian Regresi Persamaan II

Dalam persamaan II guna untuk mencari pengaruh langsung Kepemimpinan, Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Model persamaan yang digunakan adalah

Y = P2X + P3Z +ε2

X Y

Z

Tabel IV.11 Regresi Persamaan II

Dalam mengetahui besarnya pengaruh diantara variabel bebas terhadap variabel terikat yang dianalisis, maka dapat dilihat dari model summary pada tabel IV-12 yaitu pada nilai R-Square. Besarnya nilai R-Square (R2) adalah 0,319. Maka dengan demikian disimpulkan bahwa pengaruh kepemimpinan, kepuasan kerja, terhadap kinerja karyawan sebesar 0,319 X 100% = 31,9%, sedangkan sisanya sebesar 68,1% dipengaruhi faktor lain diluar model dalam penelitian. Sementara itu dalam mengetahui besarnya koefisien jalur pada variabel lain dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi kinerja dapat dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :

ε2 = √1 − 0.319 = 0,825

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 19.858 3.496 5.681 .000

KEPEMIMPINAN .107 .070 .160 1.534 .129

KEPUASAN_KERJA .405 .089 .472 4.535 .000

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber: data diolah 2019

Tabel IV.12

Model summary kepemimpinan, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .565a .319 .302 2.74567

a. Predictors: (Constant), KEPUASAN_KERJA, KEPEMIMPINAN b. Dependent Variable: KINERJA

Dari tabel koefisien terlihat ada nilai standardized coefficients beta pada kepemimpinan (P2) = 0,160. Sementara nilai standardized coefficients beta kepuasan kerja (P3) = 0.472. Sedangkan dari tabel model summary, nilai R square adalah 0.319.

Persamaannya sebagai berikut : Y = P2X + P3Z +ε2 = 0.160 + 0.472 + 0.825.

Dengan demikian dapat dilihat analisis jalur sebagai berikut : 0,160

0.472

0.825 ɛ1

Gambar IV.5 Regresi Persamaan II

a) Hasil Pengujian Analisis Jalur Pada Regresi Persamaan I dan II Berdasarkan hasil analsis jalur dalam tahapan-tahapan yang telah dikemukakan diatas dalam melihat struktur diantara hubungan kausal pada persamaan sub-struktur I dan II maka akhirnya dapat disimpulkan masing- masing persamaan struktural adalah sebagai berikut :

Persamaan Struktural 1 : Z = P1X+ε1

Z = 0,464 + 0,886 X

Z

Y

Persamaan Struktural 2 : Y = P2X + P3Z + ε2

Y = 0,160 + 0,472 + 0, 825

Adapun diagram gambar dari model persamaan struktural 1 dan 2 dalam analisis data diatas, maka dapat dikemukakan gambar sebagai berikut :

0,160

0,464 0,472 0,825

0,886 Gambar IV.6

Model Analisis Jalur

(1) Pengaruh kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y) Dalam mengetahui apakah ada Pengaruh kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y), maka akan dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:

Penentuan hipotesis :

H0 : Tidak ada Pengaruh kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y)

Ha : Ada Pengaruh kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y) Penentuan kriteria pengambilan keputusan

Jika probabilitas sig ≤ probabilitas 0,05, maka tolak H0 dan terima Ha

X Y

Z

Jika probabilitas sig ≥ probabilitas 0,05, maka terima H0 dan tolak Ha Penetuan pengambilan keputusan

Berdasarkan tabel IV-11 dimana nilai sig pada variabel kepemimpinan diketahui sebesar 0,129. Maka dapat dikemukakan bahwa 0,129 >

0,05, dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya adalah bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan (X) terhadap Kinerja karyawan (Y) pada karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera.

Adapun nilai standardized coefficients pada beta sebesar 0,160.

(2) Pengaruh kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) Dalam mengetahui apakah ada pengaruh kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) pada karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera, maka akan dilakukan langkah- langkah analisis sebagai berikut :

Penentuan hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja (Y) Ha : Ada pengaruh kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja (Y) Penentuan kriteria pengambilan keputusan.

Jika probabilitas sig ≤ probabilitas 0,05, maka tolak H0 dan diterima Ha.

Jika probabilitas sig ≥ probabilitas 0,05, maka terima H0 dan tolak Ha.

Penentuan pengambilan keputusan.

Berdasarkan tabel IV-11 dimana sig pada variabel kepuasan kerja diketahui sebesar 0,000 maka dapat dikemukakan bahwa 0,000 < 0,05.

Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah bahwa ada pengaruh yang signifikan kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) pada karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera. Adapun nilai standardized coefficients pada beta sebesar 0,472.

Berdasarkan analisis jalur pada nilai koefisien pada gambar IV-7 diatas maka dapat diketahui pengaruh langsung (direct effect), pengaruh tidak langsung (inderect effect) dan pengaruh total (total effect) diantara masing-masing variabel yang diteliti.

Hal ini dapat dikemukakan sebagai berikut : 3) Pengaruh langsung (direct effect)

Adapun pengaruh langsung diantara variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini dapat dikemukakan pada formulasi di bawah ini :

a) Pengaruh variabel kepemimpinan (X) terhadap kepuasan kerja (Z) dengan nilai beta sebesar 0,464.

b) Pengaruh variabel kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y), dengan nilai beta sebesar 0,160

c) Pengaruh variabel kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y), dengan nilai beta sebesar 0,472

4) Pengaruh tidak langsung (inderect effect)

Dalam menentukan pengaruh tidak lansgung diantara variabel yang diteliti, ditetapkan formulasi sebagai berikut :

a) Pengaruh kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui kepuasan kerja (Z) , dengan nilai beta sebesar 0,464 × 0,472 = 0,219 5) Pengaruh total (total effect)

Dalam menentukan pengaruh total diantara variabel yang diteliti, ditetapkan formulasi sebagai berikut :

a) Pengaruh kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui kepuasan kerja (Z), dengan nilai beta sebesar 0,160 + 0,219 = 0,379.

Adapun rangkuman hasil analisis jalur pada penjabaran mengenai pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total pada masing-masing variabel dalam penelitian dapat dikemukakan pada tabel sebagai berikut :

Tabel IV.13

Pengaruh kepemimpinan, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan

Pengaruh Variabel

Pengaruh Langsung Tidak

langsung

Total

Pengaruh X terhadap Z 0,464 - -

Pengaruh (X) terhadap (Y)

melalui (Z) 0,160 0,219 0,379

Pengaruh Z terhadap Y 0,472 - -

ε1 0,886 - -

ε2 0,825 - -

Berdasarkan hasil keseluruhan pengaruh kausalitas diantara variabel kepemimpinan (X), kinerja karyawan (Y) terhadap kepuasan kerja (Z) sebagai variabel intervening dapat disimpulkan pengaruh langsung kepemimpinan (X) terhadap kinerja (Y) adalah sebesar 0.160, sementara nilai pengaruh tidak langsung 0,219. maka pengaruh tidak langsung > pengaruh langsung. Dengan demikian, kepuasan kerja bersifat memediasi kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

Dalam dokumen skripsi - UMSU REPOSITORY (Halaman 81-95)

Dokumen terkait