BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Analisis Data Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengukur valid atau tidak valid nya suatu tes. Item tes dinyatakan valid apabila rhitung lebih besar daripada rtabel pada taraf signifikad df. Penelitian ini menggunakan jumlah sampel uji coba sebanyak 30 butir soal pilihan ganda. Berdasarkan uji validitas terdapat 24 butir soal yang dinyatakan valid dan 6 butir soal dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas menggunakan SPSS menggunakancronbach’s alpha pada variabel ini lebih tinggi dari pada nilai dasar yaitu 0,844. Jika nilai cronbach’s alpha > r tabel, n = 32 maka nilai r tabel sebesar 0,349. Sehingga 0,844 > 0,349 maka dinyatakan reliabel dengan kategori tinggi.
c. Daya Pembeda
Jumlah Kelompok atas adalah 16 siswa dan jumlah kelompok bawah adalah 16 siswa. Cara mengetahui daya pembeda dengan mengurangkan hasil proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok atas bagi banyaknya siswa kelompok atas dengan hasil proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah bagi banyaknya siswa kelompok bawah. Berdasarkan analisis daya pembeda yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat 2 butir soal yang
52
termasuk kategori baik, 18 butir soal yang termasuk kategori cukup, 3 butir soal yang termasuk kategori buruk untuk membedakan kemampuan siswa dan 1 butir soal yang mempunyai daya beda sangat buruk.
d. Tingkat Kesukaran
Berdasarkan analisis diketahui bahwa sebanyak 3 butir soal termasuk kategori mudah, 14 butir soal termasuk kategori sedang, dan 3 butir soal termasuk kategori sukar.
2. Analisis Data a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan sebagai prasyarat untuk uji t. Data yang digunakan untuk uji t harus berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal maka uji t tidak dapat dilanjutkan. Suatu distribusi dikatakan normal apabila taraf signifikansinya > 0,05, sebaliknya jika taraf signifikansinya < 0,05 maka suatu distribusi dikatakan tidak normal. Untuk menguji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk pada program komputer SPSS 25.0.
1) Uji Normalitas DataPretest
Dari tabel output uji normalitas pre-test dapat diketahui nilai sig. pada kelas eksperimen sebesar 0,136 dan pada kelas kontrol sebesar 0,364 sehingga lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest dinyatakan berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas DataPosttest
Berdasarkan output uji normalitas post-test dapat diketahui nilai sig. pada kelas eksperimen sebesar 0,076 dan pada kelas kontrol sebesar 0,407 sehingga lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dataposttestdinyatakan berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah data dari sampel penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat sebelum melakukan uji t. Suatu distribusi dikatakan homogen jika taraf signifikansinya > 0,05, sedangkan jika taraf signifikansinya < 0,05 maka distribusinya dikatakan tidak homogen. Uji t bisa dilanjutkan apabila homogenitas terpenuhi atau bisa dikatakan bahwa data tersebut homogen. Untuk menguji homogenitas menggunakan program windows SPSS 25.0. Pada penelitian ini, data yang terkumpul berupa instrument penilaian pre test danposttestpeserta didik.
1) Uji Homogenitas DataPretest
Dari tabel output uji homogenitas pre test dapat dilihat nilai Sig adalah 0,213. Nilai Sig. 0,213> 0,05 maka data pre test dinyatakan homogen.
54
2) Uji Homogenitas DataPosttest
Dari tabel output uji homogenitas post test dapat dilihat nilai Sig adalah 0,760. Nilai Sig. 0,760> 0,05 maka data posttest dinyatakan homogen.
c. UjiPaired Sample T Test
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya efektivitas penggunaan model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas IV SD Negeri 2 Ngabenrejo.
Berikut ini hasil ujipaired sample t testsebagai berikut:
1) Pretestkelas kontrol danposttestkelas kontrol Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest dari model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kognitif siswa .
Ha = terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest dari model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kognitif siswa.
Kriteria keputusan sebagai berikut:
a) Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Haditerima.
b) Jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka Hoditerima dan Haditolak.
Berdasarkan hasil diatas maka nilai Sig. yang diperoleh yaitu 0,00 < 0,05. Karena nilai sig. < 0,05 maka Hoditolak Haditerima.
Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttestdari model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kognitif siswa.
2) Pretestkelas eksperimen danposttestkelas eksperimen Hipoteesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttestdari model pembelajaran probing promptingterhadap hasil belajar kognitif siswa .
Ha = terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttestdari model pembelajaran probing promptingterhadap hasil belajar kognitif siswa.
Kriteria keputusan sebagai berikut:
a) Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Haditerima.
b) Jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka Hoditerima dan Haditolak.
Berdasarkan hasil diatas maka nilai Sig. yang diperoleh yaitu 0,00 < 0,05. Karena nilai sig. < 0,05 maka Hoditolak Haditerima.
56
Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest dari model pembelajaran probing prompting terhadap hasil belajar kognitif siswa.
d. UjiIndependent Sample T Test
Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran probing prompting terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Ngabenrejo. Berikut ini hasil uji independent sample t test sebagai berikut:
1) Pretestkelas kontrol danpretestkelas eksperimen Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran probing promptingterhadap hasil belajar kognitif siswa .
Ha = terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran probing promptingterhadap hasil belajar kognitif siswa .
Kriteria keputusan sebagai berikut:
a) Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Haditerima.
b) Jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Haditolak.
Berdasarkan hasil diatas maka nilai Sig. yang diperoleh yaitu 0,014 < 0,05. Karena nilai sig. < 0,05 maka Hoditolak Haditerima.
Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran probing promptingterhadap hasil belajar kognitif siswa .
2) Posttestkelas kontrol danposttestkelas eksperimen Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran probing promptingterhadap hasil belajar kognitif siswa .
Ha = terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran probing promptingterhadap hasil belajar kognitif siswa .
Kriteria keputusan sebagai berikut:
a) Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Haditerima.
b) Jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka Hoditerima dan Haditolak.
Berdasarkan hasil diatas maka nilai Sig. yang diperoleh yaitu 0,009 < 0,05. Karena nilai sig. < 0,05 maka Hoditolak Haditerima.
Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest model
58
pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran probing promptingterhadap hasil belajar kognitif siswa.
e. UjiOne Sample T Test
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara nilai posttest pada model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran probing prompting pada hasil belajar kognitif siswa sebagai berikut:
1) Kelas Kontrol
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Ho = tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kognitif siswa .
Ha = terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kognitif siswa . Kriteria keputusan sebagai berikut:
a) Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Haditerima.
b) Jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka Hoditerima dan Haditolak.
Berdasarkan hasil diatas maka nilai Sig. yang diperoleh yaitu 0,247 > 0,05. Karena nilai sig. > 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak. Sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada
penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kognitif siswa.
2) Kelas Eksperimen
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Ho = tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran probing prompting terhadap hasil belajar kognitif siswa .
Ha = terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran probing prompting terhadap hasil belajar kognitif siswa .
Kriteria keputusan sebagai berikut:
a) Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Haditerima.
b) Jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Haditolak.
Berdasarkan hasil diatas maka nilai Sig. yang diperoleh yaitu 0,016 < 0,05. Karena nilai sig. < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran probing prompting terhadap hasil belajar kognitif siswa.
60