D. Pembahasan
2. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Setelah Dilakukan Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Contextual
Gambar 4.2
Diagram Hasil Uji Deskriptif KPS
2. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Setelah
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Praktikum memiliki 7 tahapan komponen pembelajaran, yang pertama yaitu tahap konstruktivisme, pada tahap ini guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan, “ pernahkah kalian menemukan beberapa objek ini di lingkungan sekitar kalian? Apakah beberapa jenis objek ini sama dalam satu kingdom?”. Tahap yang kedua yaitu inkuiri, pada tahap ini guru menampilkan sebuah video tentang jamur (Fungi) lalu guru meminta siswa untuk mengamati video yang ditampilkan agar mengetahui dan memahami materi yang diajarkan. Selanjutnya tahapan ketiga yaitu tahap bertanya, pada tahap ini guru mengarahkan siswa untuk tentang video yang telah mereka amati. Selanjutnya tahapan keempat yaitu masyarakat belajar, pada tahapan ini guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan guru membagikan petunjuk praktikum kepada masing-masing kelompok dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang petunjuk praktikum oleh guru. Selanjutnya tahapan kelima yaitu pemodelan, pada tahapan inilah praktikum diterapkan. Tahap pertama yang dilakukan dalam pemodelan ini adalah meminta siswa untuk memulai praktikum sesuai petunjuk yang telah diberikan dan guru membimbing serta berkeliling untuk membantu siswa selama praktikum berlangsung, selanjutnya dilanjutkan dengan presentasi siswa tentang hasil praktikum yang telah dilakukan. Tahap keenam yaitu refleksi, pada tahapan ini guru menanggapi hasil presentasi siswa untuk memberi penguatan terhadap pemahaman siswa tentang materi jamur dan guru memberikan apresiasi
kepada siswa berupa pujian dan tepuk tangan. Dengan dilakukannya refleksi diharapkan siswa merasa memperoleh sesuatu yang berharga bagi dirinya tentang pencapaiannya atau apa yang baru dipelajarinya. Dan tahapan yang terakhir yaitu tahap penilaian, secara objektif, pada tahapan ini guru memberikan skor (penilaian) dari hasil praktikum dan hasil presentasi masing-masing kelompok serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya pembelajaran diakhiri dengan penutupan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mengucapkan salam.
Ketujuh komponen pembelajaran CTL berbasis praktikum tersebut yang membuat hasil belajar siswa meningkat. Terkait peningkatan hasil belajar kognitif siswa sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh (Syaiful, 2005) bahwa pembelajaran kontekstual merupakan suatu strategi pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari serta memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan nyata mereka. Hal ini diperkuatkan dengan kelebihan yang dimiliki oleh CTL diantaranya, pembelajaran ini menekankan pada keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga kemampuan siswa dapat berlandaskan pada pengalaman (Sanjaya, 2008:115).
Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh (Fitri, 2018), yang menyatakan bahwa praktikum memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan dan membuktikan teori yang dipelajari sehingga dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pada saat pelaksanaan praktikum, siswa mendapat kesempatan untuk lebih memahami konsep materi dan membuktikannya secara langsung. Dengan dilakukannya praktikum, siswa dapat memiliki banyak pengalaman, termasuk pengamatan langsung. Pengalaman langsung tersebut dapat memberikan pengetahuan konkrit bagi siswa, sehingga siswa dapat memahami bahkan mengingat konsep materi yang sudah dipelajari dengan mudah. Tidak diragukan lagi bahwa melalui pengalaman langsung (firs- hand experiences), siswa dapat belajar lebih mudah dibandingkan dengan belajar melalui sumber sekunder, seperti buku. Hal tersebut sangat sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa anak belajar dengan pola inactive melalui perbuatan (learning by doing) akan dapat mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya pada berbagai situasi.
Penerapan model pembelajaran yang tepat termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin terampil guru dalam memilih model pembelajaran maka semakin baik pula hasil belajar yang didapatkan. Faktor ini termasuk faktor eksternal karena tidak berasal dari diri masing-masing siswa dan ditandai dengan adanya interaksi antara guru dan murid dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (1995:208), yang menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi jasmani dan rohanai sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.
Keberhasilan dalam mengajar menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis praktikum terhadap hasil belajar ditandai dengan adanya hasil belajar yang baik dari siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat (Hamiyah dan Jauhar, 2014), yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar mengajar dapat dilihat dari kemampuan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan, sehingga mencapai prestasi belajar yang tinggi, baik secara individual maupun kelompok dalam belajar.
Menurut hasil observasi yang dilakukan saat pra-penelitian terhadap guru biologi di MAN 1 Situbondo, hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi lintas minat kelas X IPS tergolong cukup. Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis praktikum dan diakhir pembelajaran siswa diberikan tes untuk mengukur kemampuan akhir siswa sebanyak 20 soal, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis praktikum.
Berdasarkan analisis data hasil belajar kognitif siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis praktikum, diketahui bahwa nilai rata-rata
hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbasis praktikum. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 69,75 dengan skor minimum 50 dan skor maksimum 85.
Sedangkan kelas kontrol memiliki rata-rata 60,00 dengan skor minimum 45 dan skor maksimum sebesar 75. Perbedaan hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini:
Gambar 4.3
Diagram Hasil Uji Deskriptif Hasil Belajar
3. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning