Bab II Kajian Kepustakaan Dalam bab ini akan dipaparkan terkait kajian terdahulu secara literatur yang berhubungan dengan laporan. Penelitian
B. Penyajian Data
2. Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Menggunakan Metode Diskusi Buzz Group
2. Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Menggunakan Metode
kelompok kecil untuk menyampaikan hasil diskusi pada kelompok besar.
Pada tahap melakukan tanya jawab singkat, guru mempersilahkan perwakilan anggota kelompok besar untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan mempersilahkan anggota kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Pada tahap ini, guru juga membantu siswa merangkum hasil diskusi kelompok besar.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung terdapat dua observer yang mengamati aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar dan aktivitas siswa di kelas. Observer I bernama Moch. Ulin Nuha, S. Mat, selaku guru matematika kelas V dan observer II bernama Zitni Karimatun Nisak mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Peneliti menggunakan dua observer agar data yang diperoleh obyektif. Untuk hasil perhitungan lembar observasi guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 124.
Adapun data hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen setelah diajarkan menggunakan metode diskusi buzz group (post-test) sebagai berikut:
Tabel 4.4
Post-Test Kelas Eksperimen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PostTest Eksperimen 36 20 100 67.22 22.502
Valid N (listwise) 36
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa jumlah sampel yang valid sebanyak 36 siswa, nilai minimum adalah 20, nilai maksimum adalah 100, nilai mean (rata-rata) adalah 67,22 dan standar deviasi (simpangan baku) adalah 22,502. Untuk output statistik deskriptif dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 186.
Hasil belajar matematika siswa setelah diajarkan menggunakan metode diskusi buzz group sebagai berikut: a) siswa yang mendapatkan nilai 20 sebanyak satu siswa; b) siswa yang mendapatkan nilai 40 sebanyak delapan siswa; c) siswa yang mendapatkan nilai 60 sebanyak sebelas siswa; d) siswa yang mendapatkan nilai 80 sebanyak sembilan siswa; dan e) siswa yang mendapatkan nilai 100 sebanyak tujuh siswa. Berdasarkan hasil belajar matematika siswa siswa setelah diajarkan menggunakan metode diskusi buzz group menunjukkan 16 siswa dapat dikatakan tuntas atau mencapai KKM, sedangkan 20 siswa lainnya belum tuntas dari total 36 siswa. Rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah diajarkan menggunakan metode diskusi buzz group adalah 67,22. Presentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 44,44%. Untuk hasil belajar matematika siswa sebelum menggunakan metode diskusi buzz group dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 185.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa, penerapan metode diskusi buzz group belum bisa maksimal memberikan bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah sehingga perlu adanya tindak lanjut lebih dalam lagi dikarenakan metode diskusi buzz group ini
masih baru di sekolah tersebut sehingga siswa asing dengan penerapan metode diskusi buzz group. Apabila metode diskusi buzz group diterapkan lagi, kemungkinan dapat memvalidasi nilai siswa menjadi lebih baik sehingga perlu adanya Penelitian Tindakan kelas (PTK). Akan tetapi, metode diskusi buzz group pada penelitian ini sebagai eksperimen.
Metode konvensional yang diajarkan di kelas VB sebagai kelas kontrol mengikuti 4 tahap, yaitu: menyampaikan tujuan pembelajaran, menyajikan materi, mengecek pemahaman siswa, dan melakukan tanya jawab singkat.
Pada tahap menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menyampaikan pendahuluan yang berupa motivasi dan apersepsi tentang materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pada tahap pendahuluan tersebut yaitu guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Pada tahap menyajikan materi, guru menyampaikan cakupan materi tentang penjumlahan pecahan biasa, pengurangan pecahan biasa, serta penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran.
Pada tahap mengecek pemahaman siswa, guru memberikan soal yang tertera pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dan campuran. Pada tahap melakukan tanya jawab singkat, guru mempersilahkan perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Pada tahap ini, guru bersama
siswa melakukan tanya jawab apabila terdapat materi yang belum dipahami dan merangkum hasil pembelajaran.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung terdapat dua observer yang mengamati aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar dan aktivitas siswa di kelas. Observer I bernama Moch. Ulin Nuha, S. Mat, selaku guru matematika kelas V dan observer II bernama Zitni Karimatun Nisak mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Peneliti menggunakan dua observer agar data yang diperoleh obyektif. Untuk hasil perhitungan lembar observasi guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 124.
Adapun data hasil belajar matematika siswa kelas kontrol setelah diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional (post-test) sebagai berikut:
Tabel 4.5
Post-Test Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa jumlah sampel yang valid sebanyak 37 siswa, nilai minimum adalah 20, nilai maksimum adalah 100, nilai mean (rata-rata) adalah 62,16 dan standar deviasi (simpangan baku) adalah 19,880. Untuk output statistik deskriptif dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 186.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PostTest Kontrol 37 20 100 62.16 19.880
Valid N (listwise) 37
Hasil belajar matematika siswa setelah diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional sebagai berikut: a) siswa yang mendapatkan nilai 20 sebanyak dua siswa; b) siswa yang mendapatkan nilai 40 sebanyak tujuh siswa; c) siswa yang mendapatkan nilai 60 sebanyak enam belas siswa; d) siswa yang mendapatkan nilai 80 sebanyak sembilan siswa; dan e) siswa yang mendapatkan nilai 100 sebanyak tiga siswa. Berdasarkan hasil belajar matematika siswa setelah diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional menunjukkan 12 siswa dapat dikatakan tuntas atau mencapai KKM, sedangkan 25 siswa lainnya belum tuntas dari total 37 siswa. Rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional adalah 62,16. Presentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 32,43%. Untuk hasil belajar matematika siswa sebelum menggunakan metode diskusi buzz group dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 185.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa, penerapan metode pembelajaran konvensional dapat dikatakan menghasilkan sedikit peningkatan dibanding pre-test. Hal ini perlu ditindak lanjuti karena masih belum mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan sekolah dan peneliti sehingga perlu adanya Penelitian Tindakan kelas (PTK). Akan tetapi, metode pembelajaran konvensional pada penelitian ini sebagai eksperimen.
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Instrumen yang diuji kevalidannya yaitu soal pre-test, soal post- test, dan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Instrumen tersebut divalidasi oleh satu orang dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan guru mata pelajaran matematika kelas V Madrasah Ibtidaiyah Maβarif (MIMA) Zainul Hasan Balung Jember. Adapun hasil perhitungan validasi instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut:
Tabel 4.6
Validasi Ahli Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No Aspek Penilaian RPP Jumlah Nilai Validator
I II
1 Indikator dan Tujuan 9 9
2 Materi 18 18
3 Bahasa 8 8
4 Waktu 6 6
5 Metode Sajian 11 11
6 Penutup 6 6
Jumlah Total 58 58
Total Skor 116
Skor Maksimal 60 60
Total Skor Maksimal 120
Rata-rata 0,96
Interpretasi Sangat Tinggi
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dihitung skor validitas RPP dari hasil validasi ahli dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
πππππππ‘ππ (π) =πππ‘ππ π πππ π£ππππππ π 2 π£ππππππ‘ππ πππ‘ππ π πππ ππππ ππππ
πππππππ‘ππ (π) =116
120
πππππππ‘ππ (π) = 0,96
Berdasarkan perhitungan validitas di atas, validitas sebesar 0,96 berada dalam kategori interpretasi βSangat Tinggiβ, berarti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangat valid sehingga layak digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan validator soal tes dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4.7 Validasi Ahli Soal Tes No Aspek Penilaian Soal
Tes
Jumlah Nilai Validator
I II
1 Validasi Isi 6 6
2 Bahasa Soal 5 5
Jumlah Total 11 11
Total Skor 22
Skor Maksimal 12 12
Total Skor Maksimal 24
Rata-rata 0,91
Interpretasi Sangat Tinggi
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dihitung skor validitas soal tes dari hasil validasi ahli dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
πππππππ‘ππ (π) =πππ‘ππ π πππ π£ππππππ π 2 π£ππππππ‘ππ πππ‘ππ π πππ ππππ ππππ πππππππ‘ππ (π) =22
24 πππππππ‘ππ (π) = 0,91
Berdasarkan perhitungan validitas di atas, validitas sebesar 0,91 berada dalam kategori interpretasi βSangat Tinggiβ, berarti soal tes sangat valid sehingga layak digunakan dalam penelitian.
Setelah instrumen tes dianalisis menggunakan validasi ahli, selanjutnya instrumen tes diujicobakan kepada siswa. Adapun hasil perhitungan uji validitas soal pre-test sebagai berikut:
Tabel 4.8
Uji Validitas Soal Pre-Test Item-Total Statistics
Soal r hitung Keterangan
1 0,657 Valid
2 0,846 Valid
3 0,927 Valid
4 0,807 Valid
5 0,921 Valid
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh perhitungan uji validitas soal pre-test terdapat 5 soal uraian yang menyatakan bahwa soal pre- test valid. Dengan taraf signifikansi soal sebesar 5%, di mana N adalah 36, Degree of Freedom (df) adalah 34 dan rtabel adalah 0,329. Untuk output uji validitas dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 187.
Adapun hasil perhitungan uji validitas soal post-test sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Validitas Soal Post-Test Item-Total Statistics
Soal r hitung Keterangan
1 0,360 Valid
2 0,766 Valid
3 0,938 Valid
4 0,880 Valid
5 0,907 Valid
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh perhitungan uji validitas soal post-test terdapat 5 soal uraian yang menyatakan bahwa soal pre- test valid. Dengan taraf signifikansi soal sebesar 5%, di mana N adalah 36, Degree of Freedom (df) adalah 34 dan rtabel adalah 0,329. Untuk output uji validitas dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 188.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap 5 soal pre-test yang valid pada bab penjumlahan dan pengurangan pecahan dan 5 soal post-test yang valid pada bab penjumlahan dan pengurangan pecahan. Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas soal pre-test dan soal post-test sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Cronbachβs Alpha N of Item
Pre-Test 0,882 5
Post-Test 0,854 5
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh perhitungan uji reliabilitas bahwa nilai reliabilitas alpha pada soal pre-test sebesar 0,882 maka instrumen tes soal pre-test dikatakan mempunyai reliabilitas yang sangat andal. Sedangkan nilai reliabilitas alpha pada soal post-test sebesar 0,854 maka instrumen tes soal post-test dikatakan mempunyai reliabilitas yang sangat andal. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes soal
pre-test dan soal post-test sangat andal atau reliabel. Untuk output uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 190 dan 191.