• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

= −2,44

√163,38(0,08)

=−2,44 3,615

= −0,675

Tabel 4.2 Perhitungan Uji Homogenitas dengan SPSS Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2- taile

d)

Mean Differen

ce

Std.

Error Differen

ce

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

VAR 000 02

Equal variances assumed

,444 ,508 -,675 48 ,503 -2,4400 3,61519 - 9,70883

4,828 83 Equal

variances not assumed

-,675 47,72 ,503 -2,4400 3,61519 - 9,70990

4,829 90

Hasil perhitungan secara manual dan menggunakan SPSS mendapatkan harga 𝑡0 = 0,675 selanjutnya harga 𝑡0 dikonsultasikan dengan harga 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, diketahui 𝑑𝑏𝑑 = 48 pada taraf signifikansi 5% sehingga nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,011

Berdasarkan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,011 dan nilai 𝑡0 = 0,675, maka 𝑡0 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,675 < 2,011. Dengan demikian tidak ada perbedaan mean yang signifikan antara kelas IV-A dan IV-B, hal ini menunjukkan tingkat kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan adalah homogen. Langkah selanjutnya adalah dilakukan penentuan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas IV-A sebagai kelas kontrol dan kelas IV-B sebagai kelas eksperimen.

4.2 Analisis Data

Data yang dianalisis berupa beda nilai pre-test dan post-test pada kelas kontrol (IV-A) dan kelas eksperimen (IV-B), selanjutnya dianalisis untuk pengujian hipotesis. Sebagai dasar analisis dalam penelitian ini, diajukan perumusan hipotesis statistik sebagai berikut.

𝐻𝑎 = ada pengaruh penggunaan media kokami terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD.

𝐻0 = tidak ada pengaruh penggunaan media kokami terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD.

Analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka dilakukan analisis statistik uji-t. Perhitungan uji-t dilakukan dengan 2 cara, yaitu menghitung secara manual dan menggunakan program SPSS.

Tabel 4.3 Ringkasan Uji-t

Sumber Data Kelas Eksperimen (IVB) Kelas Kontrol (IVB)

∑N 25 2

pre-test 1041 980

post-test 1830 528

∑ ∆𝐾

𝑛

𝑘=0

789 528

∑ ∆𝐾2

𝑛

𝑘=0

28265 13688

∑ 𝑀∆

𝑛

𝑘=0

31,56 (𝑀𝑥)

21,12 (𝑀𝑦)

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑀𝑋 – 𝑀𝑦

√(∑ 𝑥2 + ∑ 𝑦2 𝑁𝑋 + 𝑁𝑦− 2 ) (

1 𝑁𝑋+ 1

𝑁𝑦 ) = 31,56 − 21,12

√(3364,16 + 2536,64 25 + 25 − 2 ) (1

25+ 1 25) = 10,44

√(5900,8

48 )(0,08) = 10,44

√(122,93)(0,08) = 10,44

√9,83= 10,44

3,136= 3,329

Tabel 4.4 Perhitungan Uji-t dengan Menggunakan SPSS

Berdasarkan perhitungan manual dan menggunakan program SPSS maka diperoleh nilai rata-rata beda pre-test dan post-test pada kelas eksperimen (𝑀𝑥) sebesar 31,56 sedangkan nilai rata-rata beda pre-test dan post-test pada kelas kontrol (𝑀𝑦) sebesar 21,12. Deviasi nilai individu dari kelas eksperimen (∑ 𝑥2) diperoleh

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2- taile

d)

Mean Differenc

e

Std.

Error Differen

ce

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

VA R00 002

Equal variances assumed

,574 ,452 3,329 48 ,002 10,44000 3,13603 16,74541 4,13459 Equal

variances not assumed

3,329 47,074 ,002 10,44000 3,13603 16,74861 4,13139

sebesar 3364,16 dan hasil kelas kontrol (∑ 𝑦2) sebesar 2536,64. Hasil perhitungan dengan rumus uji-t secara manual maupun menggunakan program SPSS diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,329, harga ini kemudian dikonsultasikan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan db = 48, pada taraf signifikansi 5% sehingga memperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 2,011.

Berdasarkan analisis tersebut diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 3,329 > 2,011, dengan demikian hipotesis nihil (𝐻0) ditolak dan hipotesis alternatif (𝐻𝑎) diterima.

Jadi terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar siswa kelas IV SD saat menggunakan media kokami dibandingkan dengan tidak menggunakan media kokami.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan media kokami terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SDN Panti 01 Jember. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Panti 01 Jember dengan menggunakan media kokami pada kelas ekperimen dan tanpa menggunakan media kokami pada kelas kontrol. Media kokami dapat dijadikan media tambahan pada kurikulum 2013.

Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran, dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan data hasil pre-test. Uji Homogenitas dilakukan menggunakan uji t secara manual dan pada program statistik SPSS 14.00 dengan taraf signifikansi 5%. Dari hasil uji t, dapat diperoleh hasil 𝑡0 sebesar 0,675. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,011. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil 𝑡0 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,675 < 2,011, sehingga keadaan kedua kelas sebelum diadakan penelitian adalah homogen.

Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu kelas IV-A sebagai kelas kontrol dan kelas IV-B sebagai kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media kokami sedangkan kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan tanpa menggunakan media kokami. Data yang

diteliti adalah skor hasil tes siswa kelas IV-A dan IV-B yang berupa nilai pre-test dan post-test. Selisih antara pre-test dan post-test dijadikan acuan untuk menganalisa perhitungan uji-t. Uji t dilakukan dengan menggunakan perhitungan secara manual dan program statistik SPSS 14.00 dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan uji-t menunjukkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,329. Harga ini dikonsultasikan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan db = 48, pada taraf signifikansi 5% sehingga memperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 2,011.

Berdasarkan analisis tersebut, maka diperoleh hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 3,329 >2,011. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas IV SDN Panti 01 Jember, yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media kokami dengan yang tidak memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media kokami. Adanya perbedaan rata-rata hasil belajar pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen sebesar 31,56 dan kelas kontrol sebesar 21,12 menunjukkan bahwa pembelajaran dengan berabantu media kokami dapat lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran tanpa berbantu media kokami.

Pengaruh hasil belajar dapat dijadikan indikator tingkat keefektifan penggunaan media kokami dalam pembelajaran. Dari hasil uji efektifitas relative pada analisis data diperoleh ER = 49,43%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media kokami lebih efektif sekitar 49,43% dibandingkan tanpa berbantu media kokami.

Nilai efektivitas dari penggunaan media kokami dapat dijadikan alternatif pilihan dalam pembelajaran IPA.

Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa. Media kokami ini menjadi salah satu alternatif, selain untuk menanamkan pengetahuan kepada siswa dengan menarik dan berbekas, juga berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian siswa. Pelaksanaan pembelajaran kelas experimen pada tahap menalar meliputi mendiskusikan pertanyaan yang diambil dari kotak media tersebut. Media kokami pada penelitian ini memadukan antara gambar dan pertanyaan-pertanyaan, sehingga pembelajaran jelas dan terarah. Pembelajaran dengan media kokami mempermudah siswa dalam

memahami pesan pembelajaran yang akan disampaikan. Selain pada tahap menalar saat berdiskusi, media kokami sesuai pada tahap mengkomunikasikan. Hal ini terbukti pada saat pembelajaran di kelas experimen, siswa lebih mudah mengkomunikasikan jawaban dari pertanyaan yang ada di kotak media.

Pada media kokami ini diberikan beberapa gambar dan pertanyaan-pertanyaan sesuai tema. Penggunaan media kokami ini dijadikan media dalam proses pembelajaran guna mempermudah siswa dalam memperoleh informasi pelajaran. Hal ini terbukti dalam proses pembelajaran kelas eksperimen yaitu di kelas IV-B. Siswa lebih mudah dalam menalar yang mengkomunikasikan keindahan alam negeriku yang terkadung di dalamnya.

Pada tahap mengamati dan mengumpulkan informasi, siswa mengamati gambar yang terdapat di dalam buku siswa. Dalam proses pembelajaran siswa kurang mendapatkan informasi yang diharapkan, sehingga pembelajaran di kelas kontrol menuntut guru untuk tetap menjelaskan materi. Pada pembelajaran kelas kontrol siswa mampu mengamati gambar namun masih sulit mengkomunikasikan hasil dari yang siswa amati, karena hanya melihat gambar dan tidak adanya hal yang membuat siswa untuk merasa tertantang memahami materi yang diajarkan. Hal ini dibuktikan pada saat siswa mengamati keanekaragaman hewan dan tumbuhan serta keindahan alam negeriku.

Berbeda dengan pembelajaran pada kelas eksperimen (IV-B) siswa lebih mengerti dan jelas tentang keanekaragaman hewan dan tumbuhan serta keindahan alam negeriku.

Kelebihan media kokami sendiri itu diantaranya: (a). Permainan kokami lebih menarik, kartu – kartu pesan dirancang bervariasi dalam bentuk perintah atau bentuk lainnya, (b). Siswa lebih tertantang mendapatkan kartu misterius yang disediakan oleh guru, (c). Mampu meningkatan motivasi belajar siswa karena merangsang daya pikir yang inovatif, kreatif, dan kritis siswa sehingga mereka

mampu memahami pesan yang diberikan (d). Media dapat dibuat dengan bahan sederhana sehingga tidak menelan biaya yang banyak.

Media kokami yang digunakan oleh peneliti dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini terbukti pada proses pembelajaran pada kelas eksperimen (IV-B) lebih menarik dibandingkan proses pembelajaran pada kelas kontrol (IV-A). Media kokami yang digunakan oleh peneliti dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran terutama dalam tahap atau kegiatan mengkomunikasikan. Siswa antusias dalam memahami dan mengkomunikasikan pertanyaan yang terdapat di dalam media kokami. Hal demikian juga berdampak pada saat siswa mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa lebih mudah menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam LKS berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari media kokami.

Berbeda dengan pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran tanpa menggunakan media kokami, selama proses pembelajaran siswa terlihat kurang aktif. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa sebagian besar hanya mengamati materi, karena materi yang terdapat di dalam buku siswa sebagian besar berupa penjelasan dan bacaan. Hal ini mengakibatkan pembelajaran kurang menarik. Media kokami dapat menarik perhatian siswa karena media kokami di sini memadukan antara gambar dan pertanyaan-pertanyaan, jadi selain melihat gambar dan diajak secara langsung mengkomunikasikan jawaban dari pertanyaan yang ada pada kokami, siswa juga mendapat lebih memahami secara jelas tentang materi dalam pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai pre-test dan pos-test menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media kokami nilai rata- rata pada kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata pada kelas kontrol sehingga dapat dinyatakan pembelajaran di kelas eksperimen lebih baik daripada pembelajaran

di kelas kontrol, dengan kata lain hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar pada kelas kontrol.

Pernyataan di atas juga sesuai dengan penelitian-penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Minuk 2011 yang menunjukkan bahwa media dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa penggunaan media kokami dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan keseluruhan analisis yang diperoleh dan berdasarkan penelitian lain maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar dengan media kokami siswa kelas IV SDN Panti 01 Jember.

Dokumen terkait