• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian input data sensor

Sistem Monitoring Meteorologi Menggunakan Mikrokontroler Berbasis Web

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian input data sensor

Pengujian pada Gambar 6 dilakukan untuk mengetahui sensor yang digunakan sebagai input memberikan nilai atau tidak.

Gambar 6 Nilai sensor pada serial monitor

Sensor yang diuji meliputi sensor suhu, kelembapan, curah hujan, kecepatan angin, arah angin, dan tekanan udara. Dalam melakukan pengujian ini terlebih dahulu port pada sensor dihubungkan dengan rangkaian Arduino Uno. Nilai input dari sensor dapat dilihat menggunakan serial monitor pada Arduino IDE. Nilai yang ditampilkan pada Arduino IDE merupakan nilai meteorologi yang berasal dari penelitian yang sudah ada baik dari segi error data maupun kesesuaian

104 Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

data pada kondisi ruangan saat melakukan pengambilan data. Pengambilan data dilakukan di dalam ruangan sehingga nilai curah hujan dan kecepatan angin tidak menunjukan angka yang signifikan.

Gambar 4.1 menunjukan nilai dari sensor yang dihasilkan terhadap tampilan serial monitor Arduino IDE.

Dari Gambar 4.1 didapat nilai suhu sebesar 27,22°C, kelembapan 55%, curah hujan setaiap satu jam 0,00 mm, curah hujan setiap 24 jam 0,00mm, arah angin 270, kecepatan angin setiap satu jam 0,00m/s, kecepatan angin srtiap 5 menit 0,00m/s dan tekanan udara 1005,80hPa. Nilai-nilai dari parameter tersebut berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan di dalam laboratorium jurusan teknik elektro Fakultas Teknik UNTIRTA.

2. Pengujian pengiriman data menuju thingspeak

Pengujian pada Gambar 7 dilakukan untuk dapat melihat hasil nilai dari sensor meteorologi melalui web thingspeak.com yang dikirim menggunakan modem internet secara realtime.

Gambar 7 Tampilan grafik pada Thingspeak

Pada Gambar 7 hasil grafik menunjukan salah satu nilai pada sensor meteorologi yang ditampilkan secara realtime pada web thingspeak.com. Nilai suhu terakhir yang ditampilkan yaitu 31,67 yang berarti suhu pada ruangan tersebut sebesar 31,67°C dan dilakukan pada hari Selasa 21 November 2017 18:56:18 dan terdapat menu yang tertera pada bagian kanan atas grafik yang memiliki fungsi untuk melihat tampilan pada new tab, melihat source code pada frame, merubah nama parameter, dan menghilangkan grafik pada tampilan. Pengukuran suhu dilakukan di ruangan laboratorium jurusan teknik elektro FT UNTIRTA dengan menggunakan 3 platform.

3. Monitoring suhu pada windows

Gambar 8 merupakan hasil tampilan monitoring suhu menggunakan platform Windows.

Gambar 8 Tampilan monitoring pada Windows

Gambar 8 merupakan hasil nilai monitoring suhu pada windows dan ditampilkan dalam bentuk grafik (x,y). Terdapat juga besarnya nilai suhu dan waktu pada saat mengunggah data meliputi hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit, serta detik.

4. Monitoring suhu pada android

Gambar 9 merupakan hasil tampilan monitoring suhu menggunakan platform Android yang diambil menggunakan smartphone dengan menggunakan Operation System Android.

Romi Wiryadinata, Andhika Raharja Mukti, Rian Fahrizal / Setrum 7:1 (2018) 99-106

105 Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Gambar 9 Tampilan monitoring suhu pada Android

Gambar 9 merupakan hasil tampilan monitoring suhu yang dilakukan menggunakan Thingsview berbentuk grafik serta menampilkan nilai terkahir unggah, nilai minimum, serta maksimum pada parameter suhu.

5. Monitoring suhu pada iOS

Gambar 10 merupakan hasil tampilan monitoring suhu menggunakan platform iOS.

Gambar 10Tampilan monitoring suhu pada iOS

Data yang ditampilkan pada platform iOS berupa tabel yang terdiri dari tanggal, bulan, dan jam saat melakukan pengambilan data serta nilai sensor yang dihasilkan

6. Pembahasan pengukuran suhu

Data yang ditampilkan dari ketiga platform yang digunakan untuk melakukan monitoring suhu tidak terdapat perbedaan dari segi nilai maupun waktu saat pengambilan data. Ketiganya menampilkan nilai suhu sebesar 26,67 °C pada waktu yang sama yaitu 24 Januari 2018 pukul 12:15:41. Nilai grafik yang tinggi sebesar 201,67 °C dan nilai -17,78 pada iOS didapat karena terjadi error pada alat sensor saat melakukan pengambilan data. Pengambilan data dilakukan didalam ruangan yang seharusnya suhu sebesar 26 °C.

106 Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis data pengujian yaitu data sensor meteorologi dan monitoring secara realtime bahwa sistem monitoring meteorologi menggunakan mikrokontroler berbasis website menggunakan thingspeak.com dapat dilakukan. Hasil nilai monitoring memiliki nilai yang valid dengan data logger, nilai yang tidak sesuai pada hasil monitoring disebabkan oleh error yang terjadi pada alat sensor meteorologi. Monitoring data meteorologi dapat dilakukan melalui tiga platform yaitu Android dengan menggunakan aplikasi Thingsview, Windows dengan alamat website https://thingspeak.com/channels/358620, dan iOS dengan aplikasi TS Connect, hasil monitoring menggunakan ketiga platform memiliki nilai yang sama.

REFERENSI

[1] Risandriya, S.K., dan Safrizal. (2014). Aplikasi Wireless Sensor Network (WSN) Sebagai Sistem Monitoring Cuaca Berbasis Web. Jurnal Teknik Elektro. 3(1).

[2] Sumardi. (2009). Penakar Curah Hujan Otomatis Menggunakan Mikrokontroler ATMega 32.

Jurnal Teknik Elektro. 11(2) Hal: 84-90.

[3] Z.A. Abdul., Fahmi Novianto. (2015). Keamanan Http Dan Https Berbasis Web Menggunakan Sistem Operasi Kali Linux. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). 4(2). Hal: 69-74.

[4] Mulyono, D., (2014). Analisis Karakteristik Curah Hujan Di Wilayah Kabupaten Garut Selatan. Jurnal Konstruksi. 13(1) Hal: 1-9.

[5] Muliantara A., Ngurah Agus Sanjaya ER dan I Made Widiartha. (2015). Perancangan Alat Ukur Ketinggian Curah Hujan Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Ilmiah. 8(2). Hal:

31-37.

[6] Sasongko, A., (2014). Perancangan Aplikasi Rekam Data Cuaca Hasil Pengamatan Observer Stasiun Meteorologi Bmkg Berbasis Website. Jurnal Khatulistiwa Informatika. 2(2). Hal: 115- 126.

[7] Hamka. (2015). Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran Pada Mahasiswa IAIN Palu. Jurnal Studia Islamika. 12(1). Hal: 95-115.

[8] Pramudyo, A.S., R. wiryadinata, S. Wardoyo, (2013). Studi Pendiran Ground Station System Sebagai Pusat Receiver Telemetri Data Seismik Pemantauan Anak Gunung Krakatau.

TEKNIKA. 9(2). Hal: 175-184.

[9] Wiryadinata, R. I. Tirta, Rimnunarto, (2012). Sistem Telemetri Sensor Berbasis Radio Transceiver Dilengkapi Telecommand Pengendali Servo. Prosiding The 2nd NCIEE. Hal: 20- 32.

Denny Hardiyanto, Dyah Anggun Sartika / Setrum 7:1 (2018) 107-116

107 Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

SETRUM

Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer

Article In Press

Volume 7, No.1, Juni 2018 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

Optimalisasi Metode Deteksi Wajah berbasis