• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

Adapun peran yang ditempuh oleh PB HPMT dari hasil penelitian tersebut yaitu:

1. Pembangunan perilaku anti korupsi dan pelatihan membaca anggaran di internal PB HPMT

Peran PB HPMT sejalan dengan pernyataan Edy Herianto Subarga selaku ketua umum PB HPMT bahwa pentingnya perilaku anti korupsi dan pelatihan membaca anggaran di internal PB HPMT.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 Juni 2021 oleh informan atas nama Edy Herianto Subarga selaku ketua umum PB HPMT menagatakan:

“Kami di internal pengurus PB HPMT terkhususnya di bidang Hukum dan HAM sebelum turun melakukan pengawalan mengenai kasus yang sensitive ini, pengawalan kasus korupsi di Rumah Sakit Lanto, kami membekali pengurus perilaku anti korupsi dan latihan membaca anggaran.

dengan kegiatan tersebut diharapkan anggota PB HPMT memiliki pemahaman yang luas terkait permasalahan-permasalahan korupsi yang ada di Kabupaten Jeneponto secara khusus dan Indonesia secara umum.

Sehingga anggota PB HPMT memiliki bekal yang kuat”.56

Hasil wawancara di atas menegaskan bahwa PB HPMT sebelum melakukan pengawalan kasus korupsi, PB HPMT telah membekali para anggotanya tentang perilaku anti korupsi dan cara membaca anggaran. Sehinggah dari pembekalan tersebut anggota PB HPMT dapat memahami secara detail pengawalan kasus korupsi khususnya di daerah jeneponto. Hal ini merujuk pada

56 Edy Herianto Subarga (Ketua Umum PB HPMT), “Wawancara Langsung” Kecamatan Bangkala, 15 Juni 2021

teori peran yang dikemukakan oleh Khats dan kahn “Peran menekankan sifat individual atau kelompok sebagai pelaku sosial yang mempelajari perilaku sesuai dengan posisi yang di tempatinya di lingkungan kerja dan masyarakat.” Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku seseorang atau kelompok sesuai dengan status kedudukannya di masyarakat.57 Jadi dapat disimpulkan bahwa peran adalah suatu aspek yang dinamis berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan oleh orang atau badan lembaga yang menempati atau memangku suatu posisi dalam situasisosial.

Berdasarkan pernyataan di atas, terlihat bahwa PB HPMT merupakan organsisi agen of change yang membantu masyarakat maupun pemerintah dalam mengungkap kasus korupsi penyelewengan anggaran makan minum pasien dan petugas yang terjadi di RSUD Lanto Dg. Pasewang tanpa menggeser peran pihak penegak hukum. Hal ini di karenakan dua hal yaitu perilaku anti korupsi dan cara membaca anggaran dan berlandaskan teori peran yang kemukakan khatz dan khan pada paragraph diatas.

Peran yang dilakukan oleh PB HPMT adalah upaya membentuk sikap anti korupsi yang dilakukan melalui kegiatan pendidikan anti korupsi dan sosialisasi anti korupsi. Pada pelaksanaannya PB HPMT memberikan sebuah pemahaman

57 Ferdiansyah dan Ira Rachmawati Purnima, Pengaruh Role Ambiguty, Role Conflict, dan Role Overload Terhadap Burnout, Tahun 2011, Vol. III No.2, h. 3

kepada masyarakat tentang nilai-nilai anti korupsi yang ada dalam lingkungan masyarakat. Mulai dari nilai Pancasila, nilai agama, serta nilai adat istiadat.58

2. Pembangunan perilaku anti korupsi kepada masyarakat umum

Peran PB HPMT dalam mengawal kasus korupsi dengan pembangunan perilaku anti korupsi kepada masyarakat umum.

Mengenai informan yang diwawancara oleh peneliti pada tanggal 15 juni 2021 Edy Herianto Subarga mengatakan:

“Kami juga melakukan sosialisasi anti korupsi terhadap masyarakat berharap melalui sosialisasi anti korupsi ini dapat memberikan pengetahuan perilaku korupsi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi dan prinsip anti korupsi, melalui kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat Kabupaten Jeneponto mengenai permasalahan korupsi. Harapannya adalah masyarakat memiliki kepekaan terhadap kejadian korupsi yang terjadi dilingkungannya, sehingga terwujudnya gerakan masyarakat anti korupsi”.59

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dengan melakukan sosialiasasi anti korupsi terhadap masyarakat dengan menanamkan nilai-nilai dan prinsip anti korupsi. dengan dapat menumbuhkan kepekaan kepada masyarakat kabupaten Jeneponto terhadap kejadian korupsi yang terjadi di lingkungannya.

Merujuk pada teori gerakan sosial baru berpusat pada tujuan non-material menekankan pada perubahan-perubahan gaya hidup dan kebudayaan dari pada mendorong perubahan spesifik dalam kebijakan publik atau perubahan ekonomi

58 Mifdal dkk, Peran Pemuda dalam upaya pencegahan korupsidan implikasinya terhadap ketahanan wilayah” Tahun 2017, Volume 23, hlm 326-327

59 Edy Herianto Subarga (Ketua Umum PB HPMT), “Wawancara Langsung” Kecamatan Bangkala, 15 Juni 2021

sebagaimana tercermin dari gerakan lingkungan, anti perang, perdamaian, feminisme dan sejenisnya.60 Berdasarkan hal yang dilakukan PB HPMT yaitu melakukan sosialisasi anti korupsi kepada masyarakat menanamkan nilai-nilai anti korupsi dan prinsip anti korupsi sejalan dengan teori gerakan sosial baru yaitu gerakan sosial baru.

Peran yang dilakukan oleh PB HPMT merupakan salah satu alternatif pemberantasan korupsi untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam gerakan anti korupsi. Kegiatan pendidikan anti korupsi, sosialisasi anti korupsi, dan pengawasan terhadap pemerintahan yang dilakukan oleh PB HPMT memiliki tujuan untuk membuat semua elemen yang ada di Kabupaten Jeneponto peka terhadap permasalahan korupsi. Beberapa kegiatan yang dilakukan seperti pendidikan anti korupsi berbasis kampung dan keluarga, pelatihan membaca anggaran dan lain sebagainya merupakan bentuk penyadaran kepada elemen masyarakat tentang pentingnya pengetahuan permasalahan korupsi.61

3. Melakukan pendampingan terhadap kasus korupsi dan melakukan tekanan kepada aparat penegak hukum.

korupsi secara yuridis, baik arti maupun jenisnya telah dirumuskan, di dalam UU No 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU no 20 tahun 2001, yang dimaksud dengan tindak pidana korupsi adalahPalkzsal 2 ayat (1) Perbuatan korup diartikan sebagai

60 Bunga Hayati dkk, Politik Ekstra Parlementer Perjuangan Advoasi SIGAB Untuk Difabel. 2017.h.13

61 Mifdal dkk, Peran Pemuda dalam upaya pencegahan korupsidan implikasinya terhadap ketahanan wilayah”Tahun 2017, Volume 23, h. 326-327

tindakan melawan hukum dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara.

Oleh karnanya pencegahan praktik-praktik korupsi harus ditangani dengan serius.62

Pemerintah telah berupaya banyak dalam mengatasi praktik-praktik korupsi. Upaya pemerintah dilaksakan melalui berbagai kebijakan berupa peraturan perundang-undangan dari yang tertinggi yaitu undang-undang dasar 1945 sampai undang-undang tentang komisi pemberantasan korupsi. Selain itu, pemerintah juga membentuk komisi-komisi yang berhubungan langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi seperti Komisi Pemeriksa kekayaan Penyelanggara Negara (KPKPN) dan komisi pemberantasan Korupsi (KPK).63 Dilain sisi peran PB HMPT Sebagai Agend Of Change turut andil dalam melakukan pengawalan ataupun presyur terhadap Praktik-praktik Korupsi.

Sebagai organisasi kemahasiswa yang bergerak dalam ruang lingkup kedaerahan PB HPMT juga melakukan proses pengawalan kasus Korupsi di kabupaten Jeneponto sebagai bentuk Gerakan mahasiswa sebagai kelompok penekan. Sesuai yang disampaikan Bupati Jeneponto, H. Ikshan Iskandar mengatakan bahwa:

“Sudah menjadi tugas PB HPMT sekalu mahasiswa untuk mengawal dan mendampingi kasus penyelewengan anggaran makan minum pasien dan

62 Afifah Mahdiy Mufidah dkk, Peran Mahasiswa dalam gerakan anti korupsi, Volume 2, STAN, 2019, h. 210

63 Afifah Mahdiy Mufidah dkk, Peran Mahasiswa dalam gerakan anti korupsi, Volume 2, STAN, 2019, h. 205

petugas di rumah sakit lento dg pasewang sesuai kewenangannya dan karena ada aparat hukum yang punya kewenangan, dan saya berharap PB HPMT bekerjasama mengamati kinerja instansi-instansi pemerintahan kabupaten jeneponto sehinggah dapat mencengah tindak korupsi”.64

Menurut narasumber yang merupakan Bupati Kabupaten Jeneponto bahwa PB HPMT sangat membantu masyarkat dan pemerintah kabupaten jeneponto dalam melakukan control social mengamati kinerja pemerintah serta pengawalan dan mendampingi instansi pemerintahan sehinggah mencegah korupsi. Disini PB HPMT telah melakukan perannya sebagai Agend Of Change dalam upaya pencegahan dan praktek-praktek korupsi.

Hal ini sesuai dengan teori struktur fungsional Gabrial Almond bahwa Setiap bagian dari sistem sosial ini memiliki fungsi-fungsi sendiri menurut cara- cara division of labor (Pembagian kerja) dan secara bersama-sama mendukung bekerjanya sistem tersebut. Sistem sosial ini bekerja secara integratif dan melalui pertukaran-pertukaran diantara bagiannya, serta menciptakan suatu keseimbangan untuk mempertahankan eksistensi sistem tersebut. Menurut peneliti PB HPMT dalam melakukan pengawalan telah melakukan peran dan fungsinya sebagai aged of change dan bekerjasama dengan pemerintah ataupun aparat penegak hukum dalam mengawal kasus korupsi di RSUD Lanto Dg. Pasewang. Sehingga melalui pengawalan kasus korupsi tersebut dapat menciptakan suatu keseimbangan di masyarakat kabupaten Jeneponto.

Senada dengan penjelasan undang-undang dasar 1945, bahwa dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam alenia ke-4

64 Iksan Iskandar (Bupati Jeneponto), Wawancara Langsung” di Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Jeneponto, 21 Juni 2021

undang-undang 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, mamajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karenanya kita harus peduli dengan masalah korupsi karenaa korupsi yang meluas dan tidak terkendali adalah bencama. Korupsi menghancurkan negeri dan menyengsarakan rakyat.

Rakyatlah yang menderita, terutama terutama rakyat miskin dan belum berkecukupan. Lebih lanjut menurut MC Mullan menyatakan bahwa akibat korupsi adalah ketidakefisienan, ketidakadilan, rakyat tidak mempercayai pemerintah, memboroskan sumber-sumber negara, tidak mendorong perusahaan untuk berusaha, ketidak stabilan politik, pembatasan dalam kebijakan pemerintah dan melemahnya penegakan hukum.65

Hal di ataslah yang mendorong PB HPMT untuk melakukan mengamati dan mengawal kasus penyelewengan anggaran makan minum pasien dan petugas di RSUD Lanto Dg. Pasewang kabupaten jeneponto. Hal ini sesuai apa yang disampaikan oleh ketua PB HPMT yaitu Edy Herianto Subarga

“PB HPMT adalah mitra kritis pemerintah kabupaten jeneponto yang mensopport ataupun mengkritik pemerintah kabupaten Jeneponto. Maksud saya mensopport adalah Ketika ada hal-hal baik yang dilakukan pemerintah kabupen jenponto PB HPMT turut mensopport hal tersebut dan jikalau Ketika pemerintah melakukan hal-hal diluar dari yang

65 Septiana dwiputriani, “Memahami Strategi Pemberansan Korupsi di Indonesia”, STIA LAN Bandung, h. 270

seharusnya maka PB HPMT adalah garda terdepan mengkritik pemerintah demi jeneponto jauh lebik”.66

Sesuai apa yang disampaikan Edy herianto Subarga PB HPMT adalah mitra kritis pemerintah kabupeten Jeneponto dan juga mensopport pemerintah kabupaten jeneponto karena banyak factor-faktor penyebab korupsi diantaranya adalah penegakan hukum tidak konsisten, penyelagunaan kekuasaan dan wewenang, langkahnya lingkungan anti korupsi, rendahnya pendapatan penyelenggara negara, kemiskinan keserakaan, budaya memberikan upeti, imbalan jasa, hadia. Konsekuensi Ketika ditangkap lebih rendah dari pada keuntungan korupsi. Budaya pesimis serba membolehkan. Gagalnya Pendidikan agama dan etika. Edy herianto subarga menyatakan bahwa:

“Kami meminta data dari BPK RI Sulawesi selatan dan melakukan audensi langsung terkait data angaran Kabupaten jeneponto dan hasil dari audensi tersebut adanya temuan hasil audit BPK RI Sul-sel No.50.A\LHP\XIX.MKS\05\2019 di temukan adanya penyimpangan pada pengelolaan anggaran dana operasional RSUD Lanto Dg. Pasewang sebesar Rp.860.000.000. salah satu temuannya bahkan di duga di palsukan oleh pihak rumah sakit, yakni daftar utang berupa penyediaan dana operasional rapat-rapat kantor, belanja makan-minum pasien dan petugas jaga malam”67

Setelah melakukan tahap pengumpulan data hasil audit BPK RI Provensi Sulawesi Selatan PB HPMT melakukan identifikasi langsung ke RSUD lento Dg.

Pasewang berikut pernyataan Edy Herianto subarga.

“Setalah kami menerimah data dari BPK RI Prov Sulawesi Selatan kami bersama Bidang Hukum dan HAM melakukan identifikasi langsung

66 Edy Herianto Subarga (Ketua Umum PB HPMT), “Wawancara Langsung” Kecamatan Bangkala, 15 Juni 2021

67 Edy Herianto Subarga (Ketua Umum PB HPMT), “Wawancara Langsung” Kecamatan Bangkala, 15 Juni 2021

kerumah sakit untuk menyamakan data yang diberi dari BPK RI prov Sulawesi Selatan dan Data rumah Sakit terkait ditemukan adanya penyimpangan pada pengelolaan anggaran dana operasional RSUD Lanto Dg. Pasewang sebesar Rp.860.000.000. Dan kami juga melakukan identifiksi terhadap bagaimna pelayanan dari RSUD Lanto Dg. Pasewang sehinggah dalam proses pembacaan anggaran dapat dipertanggung jawabkan dengan data dan bukti lapangan”68

Setelah mendapatkan data dari BPK RI Provensi Sulawesi Selatan PB HPMT melakukan identifikasi lanjut, dengan melakukan kunjungan langsung ke RSUD Lanto Dg. Pasewang dalam rangkah menyamakan bukti temuan dan kondisi yang ada di RSUD Lanto Dg. Pasewang. Menurut pandangan peneliti hal yang dilakukan PB HPMT dalam melakukan kunjungan langsung dalam rangkah menyamakan data yang diterimahnya dengan kondisi dilapangan sangat perlu karena sebagai alat untuk mempertajam data yang telah diterimah dan kondisi real di Rumah sakit tersebut demi menunjang dari proses pembacaan anggaran kasus korupsi yang dikawal oleh PB HPMT. Berikut data yang di proleh PB HPMT setelah melakukan kunjungan langsung. Ada beberapa tuntutan yang dilakukan PB HPMT salah satunya adalah anggaran makan dan minum yang di teliti oleh penulis yaitu jumlah anggaran yang menurut PB HPMT tidak dapat diyakini kewajarannya sebesar 3.300.997.500,00 dan pembayaran tidak sesuai ketentuan sebesar 703.810.00,00 kemudian realisasi belanjaan tambahan penghasilan pasa RSUD Lanto Daaeng Pasewang berpotensi merugikan keuangan daerah sebesar Rp.881.084.00,00 dan tidak dapat diyanikini kewajarannya sebesar Rp.661.900,000,00.

68 Edy Herianto Subarga (Ketua Umum PB HPMT), “Wawancara Langsung” Kecamatan Bangkala, 15 Juni 2021

Berdasarka hasil audit BPK RI Sulawesi Selatan No.50.A\LHP\XIX.MKS\05\2019 membuktikan bahwa adanya penyimpangan pada pengelolan anggaran dana operasional di RSUD lanto Dg. Pasewang sebesar Rp. 860.000.000. Selain dari itu, hasil audit BPK RI juga membuktikan bahwa hasil analisis pembacaan anggaran PB HPMT dalam melakukan pengawalan dugaan kasus korupsi anggaran makan minum pasien dan petugas di RSUD Lanto Dg. Pasewang tidak jauh dari hasil audit BPK RI bahkan melebihi perkiraan.

Berdasarkan hal demikian dapat di simpulkan PB HPMT dalam melakukan pengawalan terstruktur yaitu mulai dari mengindikasi, analisis data anggaran hingga sampai pada kesimpulan dugaan kasus korupsi tersebut dilaporkan kepihak yang berwenang.

Data yang telah di kumpulkan PB HPMT kemudian di laporan kepihak berwajib Edy herianto Subarga mengatakan:

“Data yang telah kami kumpulkan selanjutnnya kami melakukan pelaporan ke KEJARI Jeneponto terhadap praktik korupsi penyelewengan anggaran makan minum pasien dan petugas di RSUD lanto Dg. Pasewang.

selama proses pemeriksaan dan penyelidakan kami melakukan presur yakni aksi demonstrasi terus menerus di depan RSUD Lanto dg pasewang maupun di depan kantor Bupati Jeneponto didampingi para pengurus tingkat komisariat. Dengan tuntutan kami meminta kepada pihak berwajib untuk memprioritaskan penyelidikan kasus korupsi penyelewengan anggaran makan dan minum RSUD Lanto Dg Pasewang”.69

69 Edy Herianto Subarga (Ketua Umum PB HPMT), “Wawancara Langsung” Kecamatan Bangkala, 15 Juni 2021

Sumber:www.beritaku.id

Berdasarkan pernyataan di atas PB HPMT melakukan pelaporan ke pihak berwajib dalam hal ini Kajari Jeneponto stelah berhasil mengumpulkan data dan fakta yang di dukung dengan adanya data dari BPK RI Sul-Sel. Hal demikian pula Tindakan presur yakni aksi demonstrasi secara massive dan berkala, karena menurut peneliti tindakan pressure ini dapat mendorong pihak kejari mempercepat penyelidikan dan menetapkan tersangka.

Sesuai hasil putusan Kejaksaan Tinggi Pada putusan No.38/Pid.Sus.TPK/2020/PN.Mks terdakwa dinyatakan tidak terbukti melakukan Perbuatan yang dilakukan pada pokoknya yaitu pada tahun 2014 terdakwa mengajukan pencairan dana sebesar Rp. 1.508.536.000,- (satu milyar lima ratus delapan juta lima ratus tiga puluh enam ribu rupiah) tanggal 11 Juni 2014 yang termasuk juga di dalamnya dana belanja makan da minum tamu (penyelesaian pembayaran kegiatan 2013) sebesar Rp. 860.135.000,- (delapan ratus enam puluh juta seratus tiga puluh ilma ribu rupiah), dan setelah masuk rekening selanjutnya Muhammad Syamsul. MS, SKM selaku bendahara pengeluaran RSUD Lanto Dg.

Pasewang Tahun anggaran 2014 mencairkan dana dan kemudian menyerahkan dana sebesar Rp. 1.508.536.000,- (satu milyar lima ratus delapan juta lima ratus tiga puluh enam rupiah) kepada terdakwa untuk membayar operasional rumah sakit, termasuk dana belanja makan dan minum tamu (penyelesaian pembayaran kegiatan 2013) sebesar Rp. 860.135.000.- (delapan ratus enam puluh juta seratus tiga puluh lima ribu rupiah) yang mengakibatkan kerugian negara khususnya pada RSUD jeneponto sebesar Rp. 860.060.591,- (delapan ratus enam puluh juta enam puluh ribu lima ratus sembilan puluh satu supiah). Realisasi belanja tambahan penghasilan pasa RSUD Lanto Dg Pasewang berpotensi merugikan keuangan daerah sebesar Rp.881.084.000,00 dan tidak dapat diyakini kewajarannya sebesar Rp. 661.900.000,00 serta terdapat pajak penghasilan belum di setor ke kas Negara.70

70 No.38/Pid.Sus.TPK/2020/PN.Mks (Diaksespada tanggal 20 November 2021)

Beberapa peran yang dilakukan oleh PB HPMT dalam upaya pencegahan korupsi di Kabupaten Jeneponto berbentuk kegiatan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh PB HPMT menurut pengamatan peneliti memiliki sifat berkelanjutan. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya bersifat sementara ketika ada kasus korupsi saja, melainkan kegiatan yang dilakukan berkelanjutan dan tidak terpaku dalam kondisi apapun.

2. Respon Masyarakat dan Pemerintah Terhadap keberadaan PB HPMT sebagai kelompok penekan.

Keberadaan individu dalam suatu kelompok tidak bisa dilepaskan dari keberadaan orang lain yang berada di sekitarnya. Hal ini mengingat individu adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri, dan selalu membutuhkan orang lain untuk mencukupi kebutuhannya. Namun di sisi yang lain, terkadang sekelompok orang tidak mehendaki oleh kelompok yang lain. Mengingat manusia cenderung untuk hidup berkelompok, maka hal tersebut dapat di maklumi.

Dalam penelitian yang penulis lakukan, fokus penelitian ini adalah respon masyarakat dan pemerintah terhadap keberadaan PB HPMT sebagai kelompok Penekan. Adapaun masyarakat yang dijadikan informan sebanyak 3 orang dipilih secara acak dan Adapun pihak pemerintah yang dijadikan informan sebnyak 2 orang ialah Bupati Jeneponto dan Jaksa Penuntut, untuk kemudian penulis sajikan dalam bentuk skripsi.

Pertanyaan yang menjadi pembuka saat penulis melakukan wawancara terhadap masyarakat dan pemerintah kabupaten Jeneponto adalah menanyakan kepada mereka apakah mereka mengetahui keberadaan PB HPMT sebagai

kelompok penekan. Semua informan menjawab, bahwa mereka mengetahui PB HPMT sebagai kelompok penekan.

Hal serupa yang diutarankan oleh pihak pemerintah yakni Emil Ilyas Mattewakkang Camat Binamu:

“Saya sangat sangat berterimah kasih kepada PB HPMT karena tetap mengawal dan memberikan kritikan melalui aksi-aksi. Selama aksi itu dibarengi dengan data-data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan agar tidak terjadi semcam hanya aksi saja tanpa dibarengi dengan data.

Seperti kasus di Rumah sakit lanto dg. Pasewang yang PB HPMT kawal yang didukung oleh data-data. Ketika ada data kami selaku pemerintah sangat terbantu dengan data tersebut karena dapat mebantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut. 71

Menyangkut tentang PB HPMT Sebagai kelompok penekan sesuai dengan Pendekatan Struktural Fungsional Gabriel Almond bahwa suatu system politik merupakan kumpulan dari peran-peran yang saling berinteraksi. Salah satu teori dasar parsons menganggap bahwa masyarakat sebagai suatu sistem dengan bagian- bagian yang saling bergantungan (interdependen). Setiap bagian dari sistem sosial ini memiliki fungsi-fungsi sendiri menurut cara-cara division of labor (Pembagian kerja) dan secara bersama-sama mendukung bekerjanya sistem tersebut. Sistem sosial ini bekerja secara integratif dan melalui pertukaran-pertukaran diantara bagiannya, serta menciptakan suatu keseimbangan untuk mempertahankan eksistensi sistem tersebut.

Dalam hal ini biasa muncul interaksi yang relative tidak bermasalah karena masing- masing mengakui eksistensi yang lain, meskipun gesekan-esekan kecil biasa saja terjadi.

71 Emil Ilyas Mattewakkang (Camat Binamu), “Wawancara Langsung”, di Kantor Camat Binamu, 21 Juni 2021.

Saat penulis menanyakan kepada informan mengenai apakah keberadaan PB HPMT sebagai kelompok penekan dapat membantu masyarakat dan juga pemerintah.

Semua informan menjawabnya. Mereka menjawab bahwa sudah menjadi tugas mahasiswa sebagai control social untuk mengawasi dari kinerja pemerintah. Seperti yang diungkapkan oleh informan iksan Iskandar selaku bupati Jeneponto mewakili pemerintah:

“Setiap organisasi sesuai dengan anggaran dasarnya bisa mengawal sebatas dalam kewenangannya, karena ada aparat dan jaksa yang lebih berwenang, nah inilah yang dilakukan oleh PB HPMT dalam pengawalan kasus, kumpulan mahasiswa ini sudah melaksanakan tugasnya sebagai mana mestinya yaitu sebagai penyambung aspirasi masyarakat tanpa kemudian menggeser peran penegak hukum jadi saya menyimpulkan PB HPMT memiliki komunikasi yang baik terhadap penegak hukum dan pemerintah.”72

Demkian hal dengan informan yang mewakili masyarakat Haeruddin limpo. ia mengaku bahwa dengan adanya PB HPMT bisa membantu berantas korupsi.

Seperti yang diungkapkan oleh haeruddin limpo:

“Sekarang pejabat banyak main-main dengan, banyak anggaran tidak turun ke masyarakat atau pembangunan di jeneponto. Bisaji diliat bagaimana kemajuannya jeneponto, menurut saya itumi penyebabnya sehinggah jeneponto seperti ini saja, harapan saya dengan adanya PB HPMT itu bisa membantu karena kami masyarkat mau meliat jeneponto lebih maju kedepannya”73

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon masyarakat dan pemerintah terhadap keberadaan PB HPMT sebagai Kelompok Penekan membantu pemerintah dan masyarakat dalam

72 Iksan Iskandar (Bupati Jeneponto), Wawancara Langsung” di Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Jeneponto, 21 Juni 2021.

73 Haeruddin Limpo (Masyarkat), “Wawancara Langsung”, di Kecamatan Binamu, 22 Juni 2021

Dokumen terkait