Pembelajaran menurut Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.50
Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.51 Pada dasarnya proses pembelajaran merupakan suatu interaksi antara guru dan siswa dalama suatu pembelajaran. Guru merupakan salah satu pemegang peran penting dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran pada siswa harus
50 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta: Pt. Bumi Aksara, 2001), 57.
51 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik Dan Implementasi, (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2004) ,100
Tahun 2020, 24
dimulai dari guru itu sendiri, sebab guru tidak hanya menyampaikan pelajaran tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentralnya pembelajaran.52 Pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa dapat memahami materi apa yang telah disampaikan.
Pendidikan Agama Islam meruapakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari. Dan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam hendaknya menggunakan metode yang efektif dan efisien. Penggunaan metode yang tepat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Hasil Jurnal Penelitian yang relevan terkait dengan upaya meingkatakan pemahaman melalui penerapan metode jigsaw diantaranya adalah :
a. Penelitian yang ditulis oleh Tiya Yuda Hananingsih,Ach. Amirudin dan Juarti (2018) dengan Judul “Upaya Penerapan Model Pembelajaran JIGSAW Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Pada Materi Dinamika Hidrosfer Kelas X.3 SMA Negeri 1 Kademangan Kabupaten Blitar” penelitiannya menunjukkah bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Sebelum tindakan nilai rata -rata siswa hanya mencapai 72,22, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I rata- rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 74,16. Itu berarti telah terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 1,94 atau 2,60%.
52 Safirah Nurdin, Anwar Sa’dullah, Fita Mustafida., “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peradaban Emas Dinasti Abbasiyah Melalui Metode Jigsaw Dikelas VIII Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Ulum Ngijo Karang Ploso”, Vicratina: Jurnal Pendidikan Islam, Volume. 5, Nomor 1
Tahun 23, Nomor 1, Jan 2018.
Rata-rata hasil belajar pada siklus I dan siklus II juga telah mengalami peningkatan yaitu dari 74,16 menjadi 78,83. Hal itu, berarti telah terjadi peningkatan dari rata-rata hasil belajar siswa sebesar 4.67 atau 6.29 %. Jadi, hasil belajar siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Kademangan dapat meningkat dengan penerapan model pembelajaran JIGSAW. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Haryani (2012), yaitu terdapat hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran JIGSAW.53
b. Penelitian yang ditulis oleh Safirah Nurdin, Anwar Sa’dullah dan Fita Mustafida (2020) yang Berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil belajar Peradaban Emas Dinasti Abbasiyah Melalui Metode Jigsaw Dikelas Viii Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Ulum Ngijo Karang Ploso” hasil penelitianya menunjukkan bahwa Dalam pembelajaran menggunakan metode jigsaw pemahaman siswa meningkat, hal ini terbukti dengan peningkatan dari hasil pre test, post Test siklus I, siklus II dan siklus III terjadi peningkatan yang lumayan baik dari pre test yaitu 16,1%, kemudian pada post test siklus I sebesar 41%, pada post tes siklus II sebesar 77,41%, dan post test siklus III sebesar 87%. Hal ini membuktikan bahwa secara langsung penggunaan metode jigsaw pada materi peradaban emas pada dinasti bani abbasiyah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dan hasil yang telah dicapai, dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa muncul ketika
53 Tiya Yuda Hananingsih,Ach. Amirudin dan Juarti (2018) dengan Judul “Upaya Penerapan Model Pembelajaran JIGSAW Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Pada Materi Dinamika Hidrosfer Kelas X.3 SMA Negeri 1 Kademangan Kabupaten Blitar” Jurnal Pendidikan Geografi,
Tahun 2020
pemelajaran dilakukan secara berkelompok atau berpasangan dan siswa bisa belajar saling bertanggung jawab satu sama lainnya. 54
c. Penelitian yang ditulis oleh Fitrah Afritesya dan Budi Santoso (2016) dengan judul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Dan Team Assisted Individualization (Tai) Terhadap Pemahaman Konsep Siswa” penelitiannya menunjukkan Hasil penelitian pada kelas eksperimen I menunjukan bahwa terdapat perbeda peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode Jigsaw sebelum dan sesudah perlakuan (treatment) pada siswa kelas ekperimen I dengan materi Memahami Uang dan Perbankan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan skor rata-rata nilai pretest dan nilai posttest, dimana nilai pretest pada penelitian ini adalah sebesar 9,38, sedangkan nilai posttest adalah sebsar 20,26. Berdasarkan hasil pengolahan data pretest dan posttest tersebut, maka dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 10,88 pada kelas eksperimen I dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw yang berada pada kategori sedang. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi antara sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw, dimana hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw lebih
54 Safirah Nurdin, Anwar Sa’dullah, Fita Mustafida., “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peradaban Emas Dinasti Abbasiyah Melalui Metode Jigsaw Dikelas VIII Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Ulum Ngijo Karang Ploso”, Vicratina: Jurnal Pendidikan Islam, Volume. 5, Nomor 1
baik dibandingkan sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw.55
d. Penelitian yang ditulis oleh I.B.P. Angga Putra, N.M. Pujani, P. Prima Juniartina (2018) yang berjudul ” Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa” hasil penelitianya menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: pertama, hasil belajar IPA siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berkualifikasi tinggi (N-gain=0,74). Ketercapaian indikator menafsirkan, mencontohkan, merangkum, menyimpulkan, dan menjelaskan berkualifikasi tinggi. Ketercapaian indikator mengklasifikasikan dan membandingkan berkualifikasi sedang. Kedua terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran langsung (F = 18,063, p
< 0,05). Siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw secara signifikan hasil belajar IPAyang lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran langsung (|μ1− μ2| >
LSD).56
e. Siswanti (2015) berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu Media Buku Saku untuk Meningkatkan Aktivitas
55 Fitrah Afritesya dan Budi Santoso, “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Dan Team Assisted Individualization (Tai) Terhadap hasil belajar Siswa”, Manajerial, Vol. 15, No.1 Juni 2016.
56 I.B.P. Angga Putra,dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap hasil belajar Ipa Siswa”,J urnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia, Vol. 1, No. 2, Oktober 2018.
dan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Kompetensi Dasar Piutang Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Tahun Ajaran 2014/2015”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi sebesar 11,61% dari skor siklus I sebesar 65,62% meningkat menjadi sebesar 77,23% pada siklus II.Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi. Perbedaan dalam penelitian ini terdapat pada variabel penelitian Prestasi Belajar. Perbedaan lainnya terdapat pada waktu, tempat, dan subjek penelitian.57
f. Rizki Ngesti Wayah (2013) berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Peserta Didik Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Depok Tahun Ajaran 2012/2013.” Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan persentase skor Aktivitas Belajar Akuntansi dari siklus I ke siklus II melalui observasi dan menyebarkan angket. Hasil observasi siklus I menunjukkan persentase skor Aktivitas Belajar Akuntansi 63,84% dan siklus II sebesar 84,54%, hal ini berarti terdapat peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi sebesar 20,70%. Selain itu berdasarkan angket yang didistribusikan kepada peserta didik dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan persentase Aktivitas Belajar Akuntansi peserta didik sebesar
57 Siswanti. (2015). “Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Bebantu Media Buku Saku untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi BelajarAkuntansi pada Kompetensi Dasar Piutang Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Tahun Ajaran 2014/2015”.
Skripsi. Yogyakarta FE UNY
8,16% di mana persentase pada siklus I sebesar 73,55% meningkat menjadi 81,71% pada siklus II.Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi. Perbedaan dalam penelitian ini terdapat pada waktu, tempat, dan subjek penelitian.58
g. Harianto Atmojo (2016) berjudul “The Implementation Of Cooperative Learning Model Type Jigsaw To Improve Student’s Accounting Learning Activity Of The Grade X AK 1 SMK Negeri 1 Klaten Academic Year Of 2015/2016”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi sebesar 9,44% atau 70,28% pada siklus I dan 79,72% pada siklus II.Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untukmeningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi. Perbedaan dalam penelitian ini terdapat pada waktu, tempat, dan subjek penelitian. 59
h. Juweto G.A (2015) yang berjudul “Effective of Jigsaw Cooperative Teaching/Learning Strategi and School Location on Students Achievement and Attitude Towards Biology in Secondary School in Delta State.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw tentu akan memungkinkan siswa mengembangkan
58 Rizki Ngesti Wayah (2013). “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Peserta Didik Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Depok Tahun Ajaran 2012/2013”.Skripsi. Yogyakarta FE UNYRizki
59 Harianto Atmojo. (2016). “The Implementation Of Cooperative Learning Model Type Jigsaw To Improve Student’s Accounting Learning Activity Of The Grade X AK 1 SMK Negeri 1 Klaten Academic Year Of 2015/2016”. Skripsi. Yogyakarta FE UNY
minat bekerja sama dengan teman-temannya dan belajar dari satu sama lain.Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Perbedaan dalam penelitian ini terdapat pada waktu, tempat, dan subjek penelitian.60 i. Francis Hull Adams (2013) yang berjudul “ Using Jigsaw Technique as an
Effective Way of Promoting Cooperative Learning Among Primary Six Pupils in Fijai.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan teknik yang sangat berguna untuk meningkatkan minat siswa dalam bekerja sama.
Melalui penggunaan teknik ini membuat siswa-siswa belajar dari satu sama lain dengan lebih baik dan memungkinkan siswa untuk mengembangkan minat bekerja sama dengan teman-temannya.61
Berdasarkan jurnal penelitian pernyataan diatas terbukti bahwa penggunaan metode jigsaw sangat efektif untuk meningkataan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran apapun. Penggunaa metode jigsaw ini sangat tepat karena dalam proses pembelajaran siswa mampu mengembangkan kreatifitas, kemampuan, dan daya pemecah masalah menurut kehendaknya sendiri, mampu meningkatkan pemahaman pada siswa dalam materi yang
60 Juweto, G.A. (2015). Effective of Jigsaw Cooperative Teaching/Learning Strategi and School Location on Students Achievement and Attitude Towards Biology in Secondary School in Delta State. Delta State University Abraka.
61 Francis H.A. (2013). Using Jigsaw Technique as an Effective Way of Promoting Cooperative Learning Among Primary Six Pupils in Fijai. Takoradi Ghana