• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Member Card

Dalam dokumen FULL SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 36-44)

BAB II KAJIAN TEORI

B. Member Card

2. Hukum Member Card

Untuk jenis kartu yang gratis, para ulama membolehkan untuk bertransaksi dengannya. Adapun untuk jenis kartu yang tidak gratis para ulama berbeda pendapat di dalam menetapkan status hukum menggunakan member card.

25Ahmad Zain An Najah. Hukum Menggunakan Member Card.

http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis//262/hukum-menggunakan member-card/. Diakses Pada Tanggal 02 April 2016

a. Mayoritas ulama kontemporer menyatakan keharamannya. Mereka menyatakan alasan-alasan sebagai berikut :

1) Member card mengandung gharar. Karena anggota sudah membayar kartu, dengan tujuan mendapatkan discount dari harga barang atau jasa yang ditawarkan, padahal dia tidak mengetahui kadar discount yang akan diterimanya, mungkin saja jumlahnya lebih kecil dari harga member card itu sendiri, bisa jadi lebih besar dari harga member card tersebut. Hal ini merupakan gharar yang diharamkan di dalam Islam. Dalam hadis :

ْﻦَﻋَو َةَﺮْـﻳَﺮُﻫ ﻲِﺑَأ ُﻪْﻨَﻋ ُﻪﻠﻟا َﻲِﺿَر -

: َلﺎَﻗ - ِﻪﻠﻟا ُلﻮُﺳَر ﻰَﻬَـﻧ » ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﻠﻟا ﻰﻠَﺻ -

َﻢﻠَﺳَو ِرَﺮَﻐْﻟا ِﻊْﻴَـﺑ ْﻦَﻋَو ،ِةﺎَﺼَﺤْﻟا ِﻊْﻴَـﺑ ْﻦَﻋ -

ٌﻢِﻠْﺴُﻣ ُﻩاَوَر . «

Artinya: Dan dari Abu Hurairah ra, dia berkata, “RAsulullah SAW melarang jual beli dengan cara melempar batu dan jual beli gharar (spekulatif)”. (HR.Muslim)26

2) Di dalam member card terdapat unsur spekulatif, karena anggota yang telah membayar kartu dengan harga tertentu tidak tahu apakah dia akan untung dalam transaksi ini, atau akan merugi. Jika dia menggunakan kartu tersebut secara terus menerus, mungkin dia akan beruntung, tetapi sebaliknya jika dia tidak memakainya kecuali hanya sedikit saja, atau tidak memakainya sama sekali,

26 Ibnu Hajar Al-‘Asqolani, Bulughul Maram Min Adillati Ahkaam, (Jokjakarta:

Hikampustaka, 2013) h. 124 No. 0740

tentunya dia akan merugi. Ini adalah bentuk perjudian yang diharamkan Islam, sebagaimana firman Allah swt :

$pκš‰r'¯≈tƒ

tÏ % © ! $#

(#þθãΨtΒ#u

$yϑ¯ΡÎ) ãôϑsƒø:$#

çŽÅ£øŠyϑø9$#uρ Ü>$|ÁΡF{$#uρ

ãΝ≈s9ø—F{$#uρ Ó§ô_Í‘

ôÏiΒ È≅yϑtã Ç≈sÜø‹¤±9$#

çνθç7Ï⊥tGô_$$sù öΝä3ª=yès9

tβθßsÎ=ø è?

∩⊃∪

Artinya:“ Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” ( Qs Al Maidah : 90 )27

3) Member card ini di dalamnya terdapat unsur penipuan dengan tujuan menguras harta orang lain. Karena sebagian besar discount yang dijanjikan di dalam member card ini hanya sekedar iming- iming yang jauh dari kenyataan. Begitu juga sebagain dari harga barang-barang yang didiscount ternyata dinaikan terlebih dahulu, sehingga terkesan bahwa harga tersebut adalah harga discount padahal sebenarnya tidaklah demikian.

4) Member card ini banyak menimbulkan perselisihan dan pertengkaran, khususnya antara anggota dengan pihak penyedia barang dan jasa, yang kadang mereka tidak mau memberikan discount sebagaimana yang dijanjikan oleh pihak yang

27 Departemen Agama, Al-Qur’an Dan Terjemahan…, h. 123

mengeluarkan member card. Hal seperti ini harus dicegah dan dilarang. Sebagaimana firman Allah swt :

$yϑ¯ΡÎ) ߉ƒÌãƒ ß≈sÜø‹¤±9$#

βr&

yìÏ%θムãΝä3uΖ÷t/

nοuρ≡y‰yèø9$#

u!$ŸÒøót7ø9$#uρ

’Îû

̍÷Κsƒø:$#

Ύţ÷yϑø9$#uρ öΝä.£‰ÝÁtƒuρ

tã ̍ø.ÏŒ

«!$#

Çtãuρ Íο4θn=¢Á9$#

(

ö≅yγsù

ΛäΡr&

tβθåκtJΖ•Β

∩⊇∪

“ Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” ( Qs Al Maidah : 91 )28

5) Member card memiliki dampak buruk yaitu dapat menimbulkan saling cemburu antara pelanggan yang memiliki kartu dan yang tidak memiliki kartu. Bisa jadi pula pembeli bersikap terlalu boros dalam membelanjakan harta sampai membeli barang yang tidak dibutuhkan karena hanya ingin memanfaatkan diskon saja.29

6) Bahwa dalam member card ini, pihak penyelenggara telah menjual sesuatu yang tidak dimilikinya. Pihak penyelenggara hanya bisa mengobral janji dari pihak lain yang belum tentu dipenuhinya.

Oleh karenanya, kita dapatkan pihak penyelenggara juga tidak bisa ikut campur ketika para penyedia barang dan jasa sengaja menaikkan harga secara sepihak dengan dalih pembiayaan naik dan lain-lainnya. Ini semua dikatagorikan menjual sesuatu yang tidak

28 Departemen Agama, Al-Qur’an Dan Terjemahan…, h. 123

29Kholid Syamhudi, Tentang Kartu Member (Keanggotaan) dan Neraka, http://klikuk.com/f77FS. Diakses Pada Tanggal 17 April 2016

dimilikinya. Dan seperti ini dilarang oleh Rasulullah saw, sebagaimana yang terdapat dalam hadis "Janganlah engkau menjual apa yang tidak engkau miliki!" (HR. Abu Dawud &

Tirmidzi)

lembaga-lembaga fikih internasional telah mengeluarkan fatwa mengharamkan member card atau kartu diskon.

Al-Majma’ Al-Fiqhiy Al-Islami (divisi fikih Rabithah Alam Islami) dalam rapat tahunan ke-XVIII menfatwakan: “Setelah membaca, menelaah serta mendiskusikan penelitian-penelitian yang diajukan ke majelis tentang hukum kartu diskon maka diputuskan: tidak boleh menerbitkan serta membeli kartu diskon, jika untuk mendapatkan kartu tersebut, konsumen ditarik iuran keanggotaan atau uang administrasi. Karena kartu ini mengandung unsur gharar. Karena pada saat pemegang kartu memberikan uang kepada penerbit kartu, ia tidak tahu apakah akan mendapatkan imbalan dari uang yang ia berikan atau tidak. Pada saat itu pemegang kartu telah mengalami kerugian, namun ia belum tentu mendapatkan imbalan kelak atas uang pembayaran kartu“.30 Majma’ Al-Fiqh Al-Islami (divisi fikih OKI) juga mengharamkan dengan keputusan No. 127 (1/14) tahun 2003, yang berbunyi, “Kartu diskon yang diterbitkan oleh hotel, maskapai penerbangan dan beberapa perusahaan yang memberikan fasilitas

30 Erwadi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer…, h. 310

yang mubah bagi pemegang kartu yang telah memenuhi poin tertentu, hukumnya boleh jika kartu diberikan secara cuma-cuma.

Adapun jika pemegang kartu ditarik iuran atau uang jasa maka hukum kartu itu tidak boleh karena mengandung unsur gharar“.31 Lembaga Fatwa kerajaan Arab Saudi juga mengharamkan kartu diskon, fatwa No. 19114, yang berbunyi:32 “Setelah dipelajari tentang kartu diskon maka diputuskan bahwa kartu diskon hukumnya tidak boleh; baik menerbitkan ataupun memilikinya, berdasarkan dalil-dalil berikut:33

Member card ini mengandung unsur gharar dan spekulasi, karena membayar iuran keanggotaan ataupun uang administrasi untuk mendapatkan kartu tidak ada imbalannya. Karena terkadang berakhir masa berlaku kartu namun pemegangnya sama sekali belum menggunakannya atau ia menggunakannya namun potongan yang didapat tidak seimbang dengan uang yang dibayar kepada penerbit member card, hal ini merupakan gharar dan spekulasi.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. An-Nisa ayat 29.

b. Walaupun demikian, ada sebagian ulama yang membolehkan Penggunaan member card ini dengan menjelaskan alasan-alasan sebagai berikut :34

31 Erwadi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer…, h. 310

32 Erwadi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer…, h. 310

33 Erwadi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer…, h. 310

34Ahmad Zain An Najah, Hukum Menggunakan Member Card http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis//262/hukum-menggunakan member-card/. Diakses Pada Tanggal 02 April 2016

a) Pada asalnya semua muamalah adalah halal sampai ada dalil yang mengharamkan.

b) Bahwa harga kartu merupakan upah untuk penyelenggara karena telah menjadi perantara kepada para penyedia jasa agar mereka memberikan discount kepada para anggota member card. Upah seperti ini dibolehkan karena termasuk upah dari sebuah kerja.

c) Bahwa dibolehkan seseorang mengatakan kepada pihak lain:“ Berikan saya diskon dari toko tertentu, nanti saya beri upah sekian”. Bahkan Imam Ahmad membolehkan seseorang mengatakan kepada pihak lain:

“Pinjamkan saya uang dari fulan sebanyak 100 juta, nanti kamu akan mendapatkan 10 juta dari saya”.35

Dari pernyataan di atas menurut Ahmad Zain An Najah bahwa menjadi makelar hutang saja dibolehkan, tentunya menjadi makelar discount, lebih dibolehkan.

d) Bahwa gharar di dalam member card bukanlah gharar yang diharamkan syari’ah, karena dikatagorikan gharar yang sedikit.

Sedangkan gharar yang diharamkan adalah gharar dimana suatu transaksi antara kedua belah pihak, terdapat kemungkinkan satu pihak mendapatkan keuntungan di atas kerugian pihak lain.

Jika transaksi tersebut mempunyai dua kemungkinan, pertama akan menguntungkan kedua belah pihak, sedangkan kemungkinan kedua

35Ahmad Zain An Najah, Hukum Menggunakan Member Card http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis//262/hukum-menggunakan member-card/. Diakses Pada Tanggal 02 April 2016

menyebabkan salah satu pihak beruntung di atas kerugian pihak lain.

Disinilah para ulama berbeda pendapat, hal itu tergantung kepada kemungkinan yang sering terjadi. Jika yang sering terjadi adalah salah satu pihak mendapatkan keuntungan di atas kerugian pihak lain, maka dilarang.

Tetapi jika yang sering terjadi adalah kedua belah pihak sama–sama mendapatkan keuntungan, maka hal ini dibolehkan.

Sebagai contoh dalam transaksi Al Arbun dimana salah satu pihak (pembeli) menyerahkan uang muka kepada pihak lain (penjual) dengan catatan jika pembeli melangsungkan transaksi jual beli, maka uang muka tersebut termasuk harga barang yang dibeli, tetapi jika pembeli membatalkan transaksi, maka uang muka tersebut milik penjual. Transaksi semacam ini dibolehkan oleh imam Ahmad dan beberapa ulama salaf.

Karena uang muka bukanlah dimaksudkan untuk perjudian, atau salah satu pihak sengaja ingin mengambil keuntungan dari uang muka itu di atas kerugian pihak lain. Tetapi sebenarnya uang muka tersebut sekedar untuk menguatkan perjanjian dan sebagi bentuk kesungguhan dari pihak pembeli bahwa dia akan membeli barang yang dipesannya. Adapun pembeli, jika tidak jadi meneruskan transaksi tersebut, hal itu merupakan haknya.

Dalam hal ini member card termasuk akad yang mengandung manfaat bagi kedua belah pihak; pihak penyelenggara dan pihak peserta, walaupun harus diakui bahwa bisa saja salah satu pihak menjadi rugi

sementara pihak yang lain diuntungkan. Oleh karena itu untuk menentukan hukumnya, harus dilihat dulu :36

a. Jika peserta banyak membutuhkan barang atau jasa yang disediakan oleh pihak penyelenggara, maka tentunya kedua belah pihak akan mendapatkan manfaatnya, maka hal seperti ini dibolehkan.

b. Jika peserta pada dasarnya tidak banyak membutuhkan barang dan jasa tersebut, maka hal ini termasuk di dalam gharar yang banyak sehingga dilarang untuk dikerjakan, karena termasuk membuang-buang uang yang tidak ada manfaatnya.

C. Jual Beli Dalam Islam

Dalam dokumen FULL SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 36-44)

Dokumen terkait