II. TINJAUAN PUSTAKA
2.6 Indeks Moran
Indeks Moran merupakan metode yang banyak digunakan untuk menghitung autokorelasi spasial secara global. Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi
permulaan dari keacakan spasial. Keacakan spasial ini dapat mengindikasikan adanya pola-pola yang mengelompok atau membentuk tren terhadap ruang. Perhitungan indeks moran dapat dilakukan sebagai berikut (Yuriantari et al., 2017):
𝐼 = 𝑛 ∑𝑛𝑖=1∑𝑛𝑗=1 𝑤𝑖𝑗 (𝑥𝑖 – 𝑥̅) (𝑥𝑗 – 𝑥̅)
∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 – 𝑥̅ )
Keterangan:
n : banyaknya daerah pengamatan xj : nilai pada lokasi ke-i
xi : nilai pada lokasi ke-j 𝑥̅ : rata-rata observasi
Wij : penimbang keterkaitan antara wilayah i dan j.
Dalam melakukan pengujian terhadap output Indeks Moran I yang dihasilkan, dapat digunakan hipotesis sebagai berikut :
H0 = Tidak ada Autokorelasi Spasial Ha = Terdapat Autokorelasi Spasial
Tolak H0 pada taraf signifikasi α jika Z(I) Z1-α yang berarti (terdapat autokorelasi spasial positif).
2.7 Tinjauan Empiris Penelitian Sebelumnya
Peneliti Judul Variabel Metode Hasil
Shaleh, M Mujahid (2021)
Pembangunan Ekonomi Inklusif Nasional,
Dependent : Indeks
Pembangunan
Poverty- Equivalent Growth
Indeks
pembangunan ekonomi
Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Selatan
Ekonomi Inklusif Independent : Laju
Pertumbuhan Ekonomi, PDRB Perkapira, TPT, Tingkat
Kemiskinan, Gini Ratio, IPM.
Rate (PEGR).
inklusif menunjukan pertumbuhan inklusif Sulawesi Selatan sudah termasuk kedalam kategori memuaskan dengan
capaian indeks 6,00 namun masih pada level menengah dengan menempati posisi ke 15 dari 34 Provinsi Se- Indonesia.
Amalina, Dyah Hapsari.
Hutagaol, M.Parulian.
Asmara, Alla (2013)
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Di Kawasan Indonesia Bagian Barat Dan
Indonesia Bagian Timur
Dependent : Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Independent : Pendapatan Perkapita,
Poverty- Equivalent Growth Rate (PEGR).
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2008- 2012 belum inklusif dalam menurunkan
Jumlah Penduduk Miskin,
Koefisien Gini, Jumlah Orang yang Bekerja, Angkatan Kerja dan Pendapatan Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK).
kemiskinan, menurunkan ketimpangan, dan
meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Fenomena pertumbuhan inklusif lebih banyak terjadi di wilayah Indonesia Bagian Barat (IBB)
Ji Long, Tju.
Pasaribu,
Ernawati (2019)
Analisis Spasial Determinan Pertumbuhan Inklusif
Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.
Dependent : Pertumbuhan Inklusif Independent : Inflasi, UMK, Pengeluaran Pemerintah Fungsi Pendidikan, Pembentukan Modal Tetap Bruto.
Model Regresi Spasial : Spatial Autoregress ive (SAR), Spatial Error Models (SEM).
Rata-rata capaian indeks komposit pertumbuhan inklusif seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah sebesar 5,51 poin dengan 3 daerah
pertumbuhan inklusif
rendah, 15 daerah dengan pertumbuhan inklusif
sedang, dan 17 daerah dengan pertumbuhan inklusif tinggi.
Dan terdapat keterkaitan spasial pada pertumbuhan inklusif.
Hapsari, Wulan Retno (2019)
Analisis Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah
Dependent : Asian
Development Bank (ADB) Independent : PDRB,
Persentase Penduduk Miskin, Angka Harapan Hidup, Persentase Penduduk 15+
yang melek huruf, Rata-rata lama sekolah penduduk usia
Inclusive Growth Index (IGI)
Hasil dari penelitian ini membagi kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah ke dalam 3 kelompok kategori, yaitu kelompok kategori sangat memuaskan yang terdiri dari 4 kota dan 2 kabupaten, kategori
25+,
Pengangguran Terbuka.
memuaskan terdiri dari 2 kota dan 23 kabupaten, sementara 4 kabupaten masuk ke dalam kategori kurang
memuaskan.
Nalle, Frederic Wiston (2018)
Analisis Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Kabupaten Timor Tengah Utara
Dependent : PDRB
Independent : Sektor
Pertanian, Tenaga Kerja Sektoral
Tipologi Klasen
Ada indikasi bahwa pertumbuhan sektor pertanian walaupun meningkatkan penyediaan lapangan pekerjaan yang cukup besar, namun ada kecenderungan makin
meningkatkan kemiskinan.
Hal ini
mengindikasik an bahwa
pembangunan pengembangan sektor
pertanian memiliki tantangan yang cukup berat untuk membuat sektor ini benar-benar inklusif.
Kusumaningru m, Saputri dan Yuhan, Risni Julaeni (2019)
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Indonesia Berdasarkan Indeks Komposit Pertumbuhan Inklusif dan Faktor yang Mempengaruhiny a
Dependent : Indeks Komposit Pertumbuhan Inklusif (IKPI) Independent : Keterbukaan perdagangan, rasio kredit UMKM
terhadap PDRB, dan
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
Indeks Komposit Pertumbuha n Inklusif (IKPI), Regresi Linier Berganda
Indeks komposit pertumbuhan inklusif (IKPI) menunjukkan bahwa belum ada provinsi di Indonesia yang telah mencapai pertumbuhan inklusif dalam kategori
unggul (IKPI = 8-10) pada tahun 2016.
Terdapat 31 provinsi di
Indonesia telah mencapai kategori memuasakan (IKPI = 4-7) dan terdapat dua provinsi pada kategori tidak
memuaskan (IKPI < 4), yaitu Provinsi Papua dan NTT.
Kristyanto, Visi Saujaningati (2015)
Analisis Sektor Produksi Pendorong Terwujudnya Pertumbuhan Inklusif di Jawa Timur
-
Metode Analisis Input- Ouput, Metode Analisis Dampak (Simulasi)
Hasil dari pembahasan ini yaitu Sektor pendorong terwujudnya pertumbuhan inklusif yaitu sektor berbasis pertanian, industri berbasis pertanian atau industri agro dan sektor bangunan.
Triastuti, dkk (2014)
Identifikasi Aautokorelasi Spasial Pada Jumlah
Pengangguran di Jawa Tengah Menggunakan Indeks Moran
Dependent : Jumlah
Pengangguran Independent : Sektor dengan angkatan kerja terbanyak, Tingkat Prtisipasi
Angkatan Kerja, Tingkat
Pengangguran Terbuka,
Autokorelas i Spasial, Indeks Moran, Moran Scatterplot
Berdasarkan pengujian signifikansi Indeks Moran dengan taraf signifikansi 5% dapat diperoleh kesimpulan bahwa antar kabupaten satu dengan yang lainnya tidak memiliki kemiripan nilai atau
mengindikasik an bahwa pengangguran antar
Kabupaten di Jawa Tengah tidak saling berkorelasi.
Azwar (2016) Pertumbuhan Inklusif di
Provinsi Sulawesi Selatan dan Faktor-Faktor
Dependent : Pertumbuhan Inklusif
Independent : pertumbuhan
Regresi Data Panel, Analisis Social Mobilty
Melalui metode Social Mobility Curve, pertumbuhan
yang
Mempengaruhiny a
ekonomi, pengangguran, kesehatan, pendidikan, belanja daerah dan jumlah penduduk
miskin
Curve, analisis Poverty- Equivalent Growth Rate (PEGR),
secara total (agrergat) di Provinsi Sulawesi Selatan belum mencapai pertumbuhan inklusif yang sempurna, Melalui metode (PEGR), nilai total koefisien pertumbuhan inklusif untuk Provinsi Sulawesi Selatan tidak pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang inklusif.
Panjaitan, Hendra Andy Mulia, dkk (2019)
Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Dependent : PDRB
Independent : Penduduk
bekerja, penduduk
metode least square (ILS) atau metode twostage least square
Estimasi model persamaan simultan memperlihatka n bahwa
Provinsi Sumatera Utara
miskin, dana alokasi khusus, penabahan modal tetap bruto, jumlah panjang jalan, persentase rumah tangga yang mengakses listrik,
persentase rumah tangga yang mengakses air ledeng.
(2SLS), order condition dan rank condition.
pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara sudah mampu mengurangi kemiskinan (pro-poor).
Namun pertumbuhan ekonomi yang terjadi belum mampu menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas dan memperburuk ketimpangan.
Hasil tersebut menyimpulkan bahwa
pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara tidak inklusif.