2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan .1 Pengkajian
2.2.5 Intervensi
Dx : G....P...Ab... UK... Minggu T/H/I presentasi kepala, puka/pukikeadaan ibu dan janin baik dengan kehamilan normal
Tujuan : - Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi - Keadaan ibu dan janin baik
Kriteria Hasil :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital : - Tekanan Darah : 110/70 – 130/90 mmHg - RR : 16-24x/menit
- Nadi : 60-90x/menit - Suhu : 36,5ºC – 37,5ºC LILA : Minimal 23,5 cm
DJJ : 120-160 x/menit
Berat Badan : Kenaikan sekitar 0,5 kg per minggu
Intervensi :
a. Beritahu ibu tentang keadaannya dan kondisi janinnya
R: Menginformasikan kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang kondisinya dan janinnya sehingga ibu akan lebih kooperatif dalam menerima asuhan (Ummi Hani, 2011)
b. Berikan konseling tentang perubahan fisiologi trimester III
R: Adanya penjelasan tentang perubahan yang terjadi dapat mengurangi kecemasan yang dialami ibu. Sehingga, ibu dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
c. Diskusikan kepada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan makan makanan yang bergizi seimbang.
R : Makanan yang bergizi seimbang merupakan zat yang berguna untuk ibu hamil maupun janinnya.Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, IUGR, perdarahan pasca persalinan, dan lain lain. Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein yang bisa didapat dari bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu. Asam folat yang terdapat pada hati, brokoli, sayur berdaun hijau (bayam, asparagus), dan kacang-kacangan. Sedangkan untuk kebutuhan kalsium bisa didapat dari susu dan hasil olahannya (Sulistyawati, 2009). Pengaturan pola makan yang tepat akan membuat ibu hamil dan bayi dalam kandungan mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan sesuai yang dibutuhkan selama kehamilan. Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 sampai 80.000 kalori (kkal), dengan
pertambhan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal. (Walyani, 2015).
d. Informasikan pada ibu tentang pentingnya menjaga personal hygiene selama kehamilan.
R : Kebersihan harus dijaga dalam masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri tertama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Ibu hamil harus melakukan gerakan membersihkan dari depan ke belakang ketika selesai berkemih atau defekasi dan harus menggunakan tisu yang bersih, lembut, menyerap air. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. (Walyani,2015)
e. Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan yang sering terjadi pada kehamilan trimester III.
R : Ketidaknyamanan yang sering terjadi adalah : 1) Heartburn
Panas diperut bagian atas disebabkan oleh peningkatan asam lambung yang disebabkan oleh peningkatan produksi progesterone dan pergeseran lambung
2) Konstipasi yang terjadi akibat penurunan peristaltik karena relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron (Varney, 2007).
3) Hemoroid yang disebabkan karena peningkatan tekanan pada saat hamil (Varney, 2007).
4) Kram tungkai karena uterus yang semakin membesar memberi tekanan pada pembuluh darah sehingga mengganggu sirkulasi darah yang menyebabkan kram.
5) Bengkak pada kaki yang disebabkan gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah.
6) Nyeri punggung disebabkan oleh penyesuaian postur tubuh akibat pembesaran uterus.
f. Informasikan pada ibu dan suami pola hubungan seksual saat kehamilan R : Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti sering abortus dan kelahiran prematur, perdarahan pervaginam dan ketuban pecah dini. Hubungan seksual harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan. Apabila ketuban sudah pecah, hubungan seksual dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri (Sulistyawati, 2009).
g. Berikan konseling pada ibu tentang mobilisasi dan sikap tubuh yang baik selama kehamilan.
R : Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan (Romauli, 2011). Mobilisasi dini merupakan suatu aspek
yang terpenting pada fungsi fisologis, guna mempertahankan kemadirian.
Sementara itu mekanika tubuh (body mechanic) adalah usaha koordinasi diri musculoskeletal dan system saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat.
h. Jelaskan pada ibu mengenai pola istirahat yang cukup
R : Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin. (Manuaba, 2007). Pola istirahat yang baik pada ibu hamil adalah tidur siang selama 1 jam dan tidur malam selama 8 jam setiap harinya.
i. Jelaskan dan ajari ibu mengenai senam hamil
R : Senam hamil bermanfaat untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama masa kehamilan seperti sakit pinggang dan bengkak kaki. Serta mengurangi ketegangan otot-otot sendi sehingga akan mempermudah saat persalinan nanti.
j. Jelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai tanda bahaya kehamilan yaitu : perdarahan pervaginam, pusing berkepanjangan yang hebat dan menetap, pandangan mata kabur, ektremitas dan wajah bengkak, sesak napas yang tidak berkurang saat beristirahat, keluar cairan dari alat kelamin, demam tinggi, dan gerakan janin kurang dari 10 kali dalam 24 jam.
R : Memberikan informasi mengenai tanda bahaya kepada ibu dan keluarga agar dapat melibatkan ibu dan keluarga dalam pemantauan deteksi dini komplikasi kehamilan, sehingga jika terjadi salah satu tanda bahaya
tersebut, ibu dan keluarga dapat mengambil keputusan dan bertindak dengan cepat (Sulistyawati, 2009).
k. Beri saran pada ibu untuk relaksasi dan menyegarkan pikiran meskipun dalam keadaan hamil.
R : Sejumlah ketakutan muncul pada ibu hamil trimester III. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehamilannya. Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan akan lebih bergantung pada orang lain (Romauli, 2011). Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengunjungi objek wisata atau bepergian ke luar kota namun tetap memperhatikan kondisi ibu.
l. Diskusikan dengan ibu informasi tentang persiapan persalinan seperti tanda-tanda persalinan, tempat persalinan yang disepakati oleh ibu, suami, dan keluarga, biaya persalinan, perlengkapan persalinan (baju ibu, baju bayi, serta perlengkapan ibu dan bayi), surat-surat yang dibutuhkan (misalnya : askes, jamkesmas), kendaraan yang akan digunakan menuju tempat persalinan, pendamping persalinan (suami, keluarga), pengambil keputusan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
R : Informasi ini sangat perlu untuk disampaikan kepada ibu dan keluarga untuk mengantisipasi adanya ketidaksiapan keluarga ketika sudah ada tanda-tanda persalinan (Sulistyawati, 2009).
m. Jadwalkan kapan periksa kehamilan kembali
R : Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya bagi wanita yang mengalami perkembangan normal selama kehamilan biasanya dijadwalkan sebagai
berikut, antara minggu 28-36 setiap 2 minggu , antara 36 hingga persalinan dilakukan setiap minggu (Manuaba, 2007)
Masalah :
a. Peningkatan frekuensi buang air kecil sehubungan dengan bertambah besarnya uterus.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan adanya peningkatan frekuensi berkemih
Kriteria Hasil : Ketidaknyamanan terhadap perubahan kondisi fisiologis yang dialami oleh ibu dapat teratasi
Intervensi :
1) Jelaskan pada ibu bahwa sering kencing adalah hal alami yang terjadi pada ibu hamil trimester III.
R : Pada kehamilan trimester ketiga terjadi pembesaran uterus sehingga uterus menekan kandung kemih (Lockhart,2014))
2) Anjurkan ibu untuk mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam
R : Untuk mengurangi frekuensi BAK pada malam hari sehingga ibu tidak terganggu istirahatnya karena tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi.
b. Nyeri Punggung
Tujuan : Ibu memahami bahwa nyeri punggung disebabkan penyesuaian postur tubuh akibat pembesaran perut ibu.
Kriteria Hasil : Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu dapat berkurang Intervensi :
Jelaskan pada ibu bahwa nyeri punggung pada trimester III terjadi karena usia kehamilan yang semakin bertambah yang mengakibatkan perubahan postur tubuh.
R : Nyeri punggung disebabkan karena titik berat badan berpindah kedepan dibebankan perut yang membesar karena penyesuaian postur tubuh akibat pembesaran perut.
c. Nyeri epigastrum karena uterus yang membesar dan mendesak lambung Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan nyeri epigastrum
Kriteria Hasil : Pernapasan normal yaitu 16-24x/menit Intervensi :
Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu mengalami ketidaknyamanan
R : Untuk menghindari lambung terlalu penuh dan menyediakan ruang bagi lambung untuk menjalankan fungsinya.
d. Kram tungkai karena kelelahan akibat bertambahanya usia kehamilan
Tujuan : Ibu mengerti dan memahami tentang penyebab kram pada kehamilan fisiologis. Ibu dapat beradaptasi dan mengatasi kram yang terjadi.
Kriteria Hasil : Ibu tidak mengeluh adanya kram pada kaki dan kram berkurang.
Intervensi :
Jelaskan pada ibu penyebab kram yang terjadi
R : Pengetahuan ibu bertambah sehingga ibu akan lebih kooperatif.
e. Edema karena penekanan uterus yang membesar pada vena femoralis Tujuan : Edema pada tungkai kaki berkurang.
Kriteria Hasil : Ibu tidak gelisah, bengkak pada kaki berkurang.
Intervensi (Varney, 2007) :
1) Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis yang menyebabkan edema.
R: Edema timbul karena adanya gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah.
2) Anjurkan ibu untuk menghindari pakaian yang ketat.
R: Pakaian yang ketat akan menghambat aliran darah balik dari tungkai ke tubuh bagian atas.
3) Anjurkan ibu untuk istirahat dengan kaki lebih tinggi dari badan (elevasi tungkai teratur setiap hari)
R: Meningkatkan aliran balik vena sehingga kaki tidak edema.
4) Anjurkan ibu untuk tidak memakai penopang perut. (penyokong atau korset abdomen maternal)
R: Penggunaan penopang perut dapat mengurangi tekanan pada ekstrimitas bawah (melonggarkan tekanan pada vena-vena panggul) sehingga aliran darah balik menjadi lancar.
f. Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengerti penyebab konstipasi yang dialami.
Kriteria Hasil : Ibu dapat mengatasi konstipasi, kebutuhan nutrisi tercukupi.
Intervensi :
1) Anjurkan ibu untuk makan makanan yang tinggi serat.
R: Konsistensi dalam pemilihan makanan akan membantu proses defekasi.
2) Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih (8 gelas/hari) serta minum air hangat saat bangun tidur.
R: Menstimulasi peristaltik usus
3) Anjurkan ibu untuk memiliki pola defekasi yang baik dan teratur
R: Hal ini mencakup penyediaan waktu yang teratur untuk melakukan defekasi dan kesadaran untuk tidak menunda defekasi. Dan menghindari penumpukan feses yang dapat menyebabkan feses menjadi keras