• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?

2. Jelaskan bagaimana terbentuknya lingkaran tahun pada batang dikotil!

3. Apa perbedaan antara perkecambahan epigeal dan hipogeal?

4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, hewan, dan manusia!

5. Jelaskan apa ciri-ciri manusia lanjut usia!

1. Perhatikan kecepatan pertumbuhan tanaman yang ada di sekitarmu! Apakah kecepatan pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut sama? Mengapa demikian?

Jelaskan!

2. Coba kamu cari faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan!

3. Mengapa bayi dapat bertahan hidup ketika berada di dalam kandungan ibunya? Diskusikan dengan temanmu!

terdiri dari

2 Bab Sistem Gerak pada Manusia

Peta Konsep

Sistem Gerak

pada Manusia terdiri dari

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menyehatkan tubuh kita. Ketika berolahraga, tentunya kita akan melakukan gerakan, seperti meloncat, berlari, atau berjalan. Gerakan yang kita lakukan merupakan hasil kerja dari sistem gerak. Apa saja yang menyusun sistem gerak pada manusia? Bagaimanakah cara kerjanya? Kelainan atau penyakit apa saja yang dapat terjadi pada sistem gerak?

Ayo cermati uraian pada bab ini agar kamu menemukan jawabannya.

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak.

Gambar 2.1 Olahraga

Sumber: Image bank

Otot

menggerakkan Rangka tubuh

Tulang

Sendi

Gangguan pada tulang, otot, dan persendian

kelainan

Gambar 2.2

Rangka tubuh manusia

Sumber: Image bank

Hewan dan manusia dapat bergerak secara aktif. Hal ini disebabkan karena manusia dan hewan memiliki alat rangka dan saraf sebagai pengatur gerak.

Manusia dan hewan bergerak untuk menanggapi rangsangan. Gerakan ini terjadi karena adanya kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Kerja otot ada yang sinergis (saling mendukung) dan ada yang antagonis (berlawanan).

Untuk lebih mengetahui tentang sistem gerak pada manusia, mari cermati uraian berikut.

A. Rangka Tubuh

Pergerakan pada manusia terjadi karena adanya sistem rangka dan sistem otot. Rangka dapat digerakkan karena ada otot yang melekat pada rangka. Oleh karena itu, rangka disebut sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.

Rangka memiliki beberapa fungsi, antara lain: sebagai alat gerak pasif, menunjang tegaknya tubuh, memberi bentuk tubuh, dan melindungi alat-alat tubuh dalam yang vital. Selain itu, sebagai tempat pembentukan sel-sel darah merah dan sebagai tempat penimbunan mineral. Rangka terdiri atas tulang rawan dan tulang keras.

1. Pengelompokkan Rangka

Kerangka (skeleton) manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikuler.

a. Tulang Aksial

Skeleton aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Tulang tengkorak terdiri atas 28 buah, semuanya berfungsi untuk melindungi otak, mata, dan telinga bagian dalam. Sedangkan, tulang belakang terdiri atas 33 ruas, masing-masing 7 ruas tulang belakang, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor. Tulang belakang berfungsi untuk menyangga tengkorak dan sebagai tempat melekatnya tulang rusuk.

b. Tulang Apendikuler

Tulang apendikuler terdiri atas tulang anggota gerak atas (tungkai atas) dan tulang anggota gerak bawah (tungkai bawah).

Gambar 2.3

Struktur tulang belakang

Sumber: Image bank

Tulang leher

Tulang punggung

Tulang pinggang

Tulang kelangkang Tulang ekor

Gambar 2.4 Struktur tungkai atas

Sumber: Image bank

1) Tungkai atas

Tungkai atas terdiri atas tulang selangka, tulang belikat, tulang lengan atas (humerus), tulang lengan bawah yang terdiri atas tulang pengumpil (radius) dan hasta (ulna), pergelangan tangan (karpal) berjumlah 8 buah, telapak tangan (metakarpal) berjumlah 5 buah, dan ruas jari tangan (falanges) berjumlah 14 buah.

2) Tungkai bawah

Anggota tungkai bawah bersambungan dengan tulang aksial pada gelangan pinggul. Tungkai bawah terdiri atas tulang pinggul atau pelvic, paha (femur), tempurung lutut (patela), tulang kering (tibia), betis (fibula), ruas pergelangan kaki (tarsal) berjumlah 7 buah, telapak tangan (metatarsal) berjumlah 5 buah, dan ruas jari kaki (falanges) berjumlah 14 ruas.

Gambar 2.5 Struktur tungkai bawah

Sumber: Image bank

Tulang lengan atas

Tulang hasta Tulang pengumpil

Tulang pergelangan tangan

Tulang ruas jari Tulang telapak tangan

Tulang pinggul

Tulang paha

Tulang tempurung paha

Tulang betis Tulang kering Tulang

pergelangan kaki Tulang telapak kaki Tulang ruas jari kaki

2. Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

a. Tulang Pipa

Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk bulat, memanjang seperti pipa, dan bagian tengahnya berlubang.

(epifis), bagian tengah (diafisis), dan cakraepifisis (antara epifisis dan diafisis). Di dalam tulang pipa terdapat sumsum merah tempat pembuatan sel darah merah. Contohnya, tulang paha dan tulang lengan.

b. Tulang Pipih

Tulang pipih memiliki bentuk gepeng dan tipis.

Contohnya, tulang belikat, tulang duduk, dan tulang tengkorak.

c. Tulang Pendek

Tulang pendek memiliki bentuk seperti dadu.

Contohnya, pada ruas-ruas pergelangan tangan dan kaki.

Selain ketiga bentuk di atas, terdapat tulang tak berbentuk, contohnya, tulang wajah dan ruas tulang belakang.

3. Pembentukan Tulang

Pembentukan tulang pada manusia dimulai dari tulang rawan yang dibentuk pada saat janin berumur tiga bulan.

Rangka ini berasal dari jaringan ikat embrional atau meseukim. Setelah kartilago terbentuk, rongga yang ada di lengannya akan berisi sel-sel pembentuk atau asteoblast.

Pembuluh dari sistem haversi bercabang-cabang menuju matriks, mengangkut zat fosfor dan kalsium. Senyawa fosfor dan kalsium ini menyebabkan matriks tulang menjadi keras.

Proses pengerasan tulang ini disebut osifikasi.

4. Persendian

Persendian adalah jaringan penyambung antara tulang yang satu dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh. Pada persendian terdapat cairan pelumas yang disebut cairan sinovia. Berdasarkan sifat geraknya sendi dibagi menjadi tiga macam, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

a. Sinartrosis

Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Sinartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Sinkondrosis

Sinkondrosis adalah sendi yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan tulang rawan (kartilago). Contohnya,

Gambar 2.6 Bentuk tulang pipa

Sumber: Image bank

tulang lengan tulang paha

Gambar 2.7 Sinkondrosis

Sumber: Image bank

I

nfo

Persendian adalah jaringan penyambung antara tulang yang satu dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh.

Gambar 2.8 Sinfibrosis

Sumber: Image bank

hubungan antara tulang rusuk dengan ruas tulang dada dan hubungan ruas-ruas tulang belakang.

2) Sinfibrosis

Sinfibrosis adalah sendi yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan serabut. Contohnya, hubungan antartulang tengkorak. Kemudian, serabut-serabut jaringan ikat ini mengalami osifikasi (penulangan). Hubungan antartulang tengkorak disebut sutura.

b. Amfiartrosis

Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antartulang oleh kartilago yang menyebabkan adanya sedikit gerakan.

Amfiartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Simfisis

Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya, sendi antara tulang rusuk dengan tulang belakang yang menyebabkan kamu bisa bernapas atau terjadi gerakan inspirasi dan ekspirasi.

2) Sindesmosis

Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya, sendi antara tulang betis dan tulang kering.

c. Diartrosis

Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain oleh persendian, sehingga bisa bergerak dengan leluasa. Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1) Sendi engsel, jika gerak tulang yang dihubungkan hanya bergerak satu arah. Contohnya, hubungan tulang pada lutut, pada siku, dan tulang jari-jari.

Gambar 2.9 Simfisis

Sumber: Image bank

Gambar 2.10 Sindesmosis

Sumber: Image bank

Gambar 2.11

Tulang telapak tangan

Sumber: Image bank Sumber: Encarta 2005

2) Sendi putar, bila ujung tulang yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain. Contohnya, sendi antara tulang tengkorak dengan tulang atlas yang menyebabkan kamu bisa menoleh dan menggeleng, tulang sendi ini juga terdapat pada humerus dengan tulang pengumpil.

3) Sendi pelana, bila kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana. Contohnya, sendi pada ibu jari dan sendi antara karpal dengan metakarpal.

4) Sendi peluru, bila ujung yang satu berbentuk bongkol seperti peluru yang masuk ke ujung tulang lainnya yang berbentuk cekungan. Sendi ini menyebabkan gerakan yang lebih bebas. Contohnya, hubungan antara tulang paha dengan tulang pinggul.

Gambar 2.13 Sendi putar

Sumber: Encarta 2005

Gambar 2.14 Sendi peluru

Sumber: Encarta 2005

B. Otot

Otot disebut juga alat gerak aktif karena dapat berkon- traksi. Otot ini dapat menggerakkan tulang-tulang karena adanya kerjasama otot yang menempel pada tulang-tulang tersebut.

Otot memiliki tiga karakteristik, yaitu kontraksibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Kontraksibilitas adalah kemampuan otot untuk berkontraksi (mengerut) sehingga otot menjadi lebih pendek. Ekstensibilitas adalah kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang dari ukuran semula.

Sedangkan, elastisitas adalah kemampuan otot untuk dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi. Saat otot kembali ke bentuk semula, otot disebut dalam keadaan relaksasi.

Pikirkanlah

Mengapa pada saat berolahraga otot kita terasa keras, tetapi setelah beristirahat menjadi biasa lagi? Kemukakan pendapatmu!

!

1. Macam-Macam Otot

Otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

a. Otot Lurik

Otot lurik memiliki susunan berupa serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel dan tampak adanya bagian yang terang diselingi bagian gelap yang melintang. Oleh karena itu, otot lurik disebut juga otot serat melintang.

Umumnya, otot lurik melekat pada rangka sehingga sering disebut juga otot rangka. Otot lurik terdiri atas serabut-serabut halus yang disebut miofibril, memiliki banyak inti, dan memiliki warna polos dengan sitoplasma yang bening. Cara kerjanya dipengaruhi oleh kesadaran atau saraf sadar dan tidak tahan kelelahan.

Gambar 2.15 Otot lurik

Sumber: Image bank

Gambar 2.16 Otot polos

Sumber: Image bank

b. Otot Polos

Otot polos sangat berbeda dengan otot lurik karena tidak memiliki serat gelap dan terang. Otot polos memiliki sel-sel berbentuk gelendong dan terdapat sebuah inti di tengah sel.

Karakteristik otot polos adalah gerakannya di bawah pengaruh saraf tak sadar, reaksinya lambat, tetapi mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan. Otot polos terdapat pada saluran alat-alat dalam, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, pembuluh darah, dan getah bening.

c. Otot Jantung

Otot jantung atau miokardium hanya terdapat pada dinding jantung. Otot jantung memiliki ciri-ciri seperti otot lurik (memiliki serat gelap dan terang), tetapi cara kerjanya seperti otot polos (dipengaruhi saraf tak sadar). Kerja otot jantung berkaitan erat dengan fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

I

nfo

Otot yang sedang berkontraksi akan menghasilkan suatu gerak. Untuk melakukan gerakan ini, otot tidak bekerja sendirian, tetapi selalu berpasangan dengan otot lain.

Gambar 2.17 Otot jantung

Sumber: Image bank

2. Gerak Otot

Otot yang sedang berkontraksi akan menghasilkan suatu gerak. Untuk melakukan gerakan ini, otot tidak bekerja sendirian, tetapi selalu berpasangan dengan otot lain.

Kontraksi satu macam otot hanya mampu menggerakkan otot ke satu arah saja. Untuk kembali ke keadaan semula, otot yang lain akan berkontraksi kebalikan dari kerja otot pertama. Berdasarkan tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi antagonis dan otot sinergis.

a. Otot Antagonis

Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang menggerakkan tulang ke arah yang berlawanan. Arah gerakan yang ditimbulkan oleh kontraksi otot juga ditentukan oleh persendiannya.

Berdasarkan arah geraknya, gerakan antagonis dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

1) Abduksi >< Aduksi

Abduksi adalah gerakan anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh. Contohnya, merentangkan tangan hingga sejajar dengan bahu. Sedangkan, aduksi adalah gerakan anggota tubuh mendekati sumbu tubuh. Contohnya, tangan setelah direntangkan.

2) Ekstensi >< Fleksi

Ekstensi adalah gerak meluruskan, sedangkan fleksi adalah gerak menekuk. Contohnya, gerak pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari.

3) Supinasi >< Pranasi

Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan, sedangkan pronasi adalah gerakan menelungkupkan tangan.

4) Depresi >< Elevasi

Depresi adalah gerakan menurunkan anggota tubuh.

Sedangkan, gerakan elevasi adalah mengangkat anggota tubuh.

Untuk dapat memahami cara kerja otot antagonis, lakukanlah gerakan-gerakan berikut ini:

1. Merentangkan tangan dan menurunkannya kembali.

2. Menekukkan siku tangan dan meluruskannya kembali.

3. Menengadahkan telapak tangan dan menelungkupkannya kembali.

4. Mengacungkan tangan dan menurunkannya kembali.

Coba kamu sebutkan, termasuk gerakan apakah masing-masing gerakan tersebut!

Carilah contoh gerakan lainnya yang mempunyai prinsip yang sama dengan masing-masing gerakan tersebut!

Aktivitas Siswa

I

nfo

Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama dengan tujuan yang sama.

b. Otot Sinergis

Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama dengan tujuan yang sama. Artinya, otot-otot ini berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama pula.

Contohnya, otot-otot antartulang rusuk yang bekerja sama ketika kamu menarik napas.

Menurut tempat melekatnya, otot dibedakan menjadi dua macam, yaitu origo dan insersi. Origo adalah ujung otot yang melekat pada tulang-tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi. Sedangkan, insersi adalah bagian ujung otot lain yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.

C. Gangguan pada Sistem Gerak

Gangguan pada sistem gerak berupa kelainan atau penyakit pada alat gerak seperti tulang, persendian, dan otot.

1. Gangguan Tulang

Gangguan tulang meliputi:

a. Retak Tulang

Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

(1) Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.

(2) Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak sampai memisah.

(3) Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menye- babkan otot terluka, tetapi tidak keluar dari kulit.

(4) Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar kulit.

Gambar 2.18 Fraktura

Sumber: google.co.id

Greenstick

Fraktura sederhana Fraktura terbuka

b. Rakhitis

Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan vitamin D. Penderita gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.

c. Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.

Gambar 2.19 Osteoporosis Sumber:

google.co.id

f. Gangguan pada Tulang Belakang

Gangguan pada tulang terjadi karena kedudukan tulang belakang bergeser dari kedudukan normal. Kelainan pada tulang belakang ada beberapa macam, yaitu:

(1) Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang, sehingga penderita kelihatan bungkuk

(2) Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping, sehingga badan tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.

(3) Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan yang menyebabkan kepala tertarik ke belakang.

2. Gangguan Persendian

Gangguan persendian dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

a. Dislokasi

Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya ligamen.

d. Mikrosepalus

Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi kecil.

e. Osteoporosis

Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria atau wanita.

S

ahabatku,Ilmuwan

Archibald Vivian Hill (1886-1977) ialah fisiolog dan biofisikawan Inggris yang menerima penghargaan nobel dalam fisiologi atau kedokteran pada 1922 untuk penemuan yang berkaitan dengan produksi panas dalam otot.

Penelitiannya mendorong asal mula kekuatan otot dalam gangguan karbohidrat dengan pembentukan asam laktat dalam kekurangan oksigen.

Di Universitas Cambridge (1911- 1914), Hill memulai pengamatannya pada termodinamika fisiologi otot dan jaringan syaraf.

Ia sanggup

menunjukkan bahwa oksigen diperlukan hanya untuk kesembuhan, tidak untuk kontraktil, fase aktivitas otot,

b. Keseleo

Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba atau yang tidak biasa dilakukan.

c. Ankilosis

Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.

d. Artritis

Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi. Artritis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1) Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.

2) Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.

3) Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.

3. Gangguan Otot

Beberapa gangguan pada otot, antara lain:

a. Kejang Otot

Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-menerus, sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.

b. Atropi

Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan untuk berkontraksi hilang.

c. Hipertropi

Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.

d. Tetanus

Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.

meletakkan prinsip untuk penemuan rangkaian reaksi biokimia yang dibawa dalam sel otot yang membawa akibat dalam kontraksi.

Ia merupakan guru besar fisiologi di Universitas Manchester (1920-1923) dan University College, London (1923- 1925). Ia menjabat sebagai guru besar riset Foulerton Royal Society dari 1926 sampai pengunduran dirinya pada 1951.

Karya tulis yang dihasilkannya adalah “Aktivitas Otot” (1926),

“Gerakan Otot pada Manusia”

(1927), dan “Mesin Kehidupan” (1927).

e. Kaku Leher atau Stiff

Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan akibat gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.

f. Hernia Abdominalis

Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.

Bentuklah kelompok terdiri atas 4 - 5 orang. Gunakan alat peraga sistem gerak pada manusia. Kemudian, majulah kelompokmu ke depan kelas. Lalu, tunjukkan rangka tubuh dan otot pada manusia. Nilailah oleh kelompok lain.

Aktivitas Siswa

Pikirkanlah

Mengapa kamu harus melakukan pemanasan dahulu sebelum berolahraga?

Kemukakan pendapatmu!

!

1. Jelaskan fungsi rangka tubuh dan hubungannya dengan sistem gerak!

2. Sebutkan jenis-jenis persendian yang terdapat dalam tubuh manusia, kemudian jelaskan fungsinya!

3. Bagaimanakah cara kerja rangka tubuh dan otot sehingga kita dapat bergerak?

4. Jelaskanlah cara kerja otot antagonis!

5. Jelaskanlah berbagai macam gangguan pada sistem gerak manusia!

M enguji Diri

K ilasan Materi

• Gerak pada manusia terjadi karena adanya kerja dari sistem rangka dan sistem otot.

• Kerangka manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikuler.

• Berdasarkan bentuknya, tulang manusia dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

• Persendian adalah jaringan penyambung antara tulang yang satu dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh.

• Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya pergerakan.

• Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antartulang oleh kartilago yang menyebabkan adanya sedikit gerakan.

• Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain oleh persendian sehingga bisa bergerak dengan leluasa.

• Karakteristik otot adalah kontraksibilitas (berkontraksi/mengerut), ekstensibilitas (berelaksasi/memanjang), dan elastisitas (kembali ke ukuran semula).

• Otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

• Berdasarkan tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi antagonis (menggerakan tulang ke arah yang berlawanan) dan sinergis (menggerakkan tulang dengan tujuan yang sama).

• Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan vitamin D dengan gejala tulang kaki berbentuk X atau O.

• Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya ligamen.

• Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.

Gerak yang kita lakukan merupakan hasil koordinasi organ-organ yang merupakan sistem gerak kita. Coba kamu jelaskan kembali cara kerja sistem gerak pada manusia! Faktor-faktor apakah yang mempengaruhinya? Setelah mempelajari sistem gerak pada manusia, manfaat apa yang kamu peroleh sehingga kamu dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?

1. Tulang rawan tersusun atas ....

a. kartilago b. kondrosit c. osteosit

d. osteoblas

2. Berikut ini adalah jenis tulang berdasarkan bentuknya, kecuali ....

a. tulang pipa b. tulang pipih c. tulang paha d. tulang hasta

3. Tulang yang termasuk anggota gerak atas adalah ....

a. tulang pinggul b. tulang paha c. tulang kering d. tulang hasta

4. Sendi yang hanya bergerak ke satu arah adalah ....

a. sendi putar b. sendi engsel c. sendi peluru d. sendi pelana

5. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai adalah ....

a. kontraksibilitas b. ekstensibilitas c. elastisitas d. relativitas

6. Otot disebut sebagai alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan untuk ....

a. memecah ATP b. berelaksasi c. berkontraksi d. memanjang

7. Setelah lama beraktivitas, kamu merasa pegal. Hal ini disebabkan karena ....

a. ADP b. ATP c. glukosa d. asam laktat

8. Sendi yang tidak dapat digerakkan adalah ....

a. sinartrosis b. amfiartrosis c. diartrosis d. simfisis

9. Tetanus adalah gangguan pada sistem otot yang disebabkan oleh ....

a. kram b. kejang otot c. latihan otot d. virus

10. Pembengkokan tulang belakang ke arah samping disebut ....

a. lordosis b. skoliosis c. kifosis d. simfisis A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Uji Kemampuan

1. Apakah kamu dapat menggerakkan tubuhmu jika di dalam tubuhmu tidak terdapat otot? Jelaskan!

2. Pernahkah kamu melihat orang yang kakinya berbentuk seperti huruf O atau X? Hal itu terjadi karena kelainan pada tulang akibat kurang terjaga kesehatannya. Tentunya kamu tidak ingin menjadi seperti itu, bukan?

Bagaimanakah cara merawat rangka tubuhmu agar tetap sehat dan kuat serta tumbuh secara normal? Kemukakan pendapatmu!

3. Coba kamu diskusikan dengan teman sebangku, bagaimana peranan rangka tubuh dan otot dalam sistem gerak manusia!

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa fungsi rangka bagi tubuh?

2. Apa perbedaan antara tulang pipa, pipih, dan pendek?

3. Apa perbedaan antara sendi engsel dan sendi pelana?

4. Ada berapa macam otot manusia? Jelaskan!

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerak otot antagonis! Berikan contohnya!

Dokumen terkait