BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
B. Jenis Media Card Sort Yang Diterapkan Pada Mata Pelajaran
2016-2017.
Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan guru mata pelajaran Fiqih MTs Ittihadil Ummah maka akan penulis sampaikan tentang hasil penelitian yang telah peneliti dapatkan.
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran Fiqih Madrasah Tsanawiyah Ittihadil Ummah Ibu Lilik Udayani mempunyai hasil sebagai berikut:
Penyampaian materi-materi fiqih dengan bantuan media kartu memudahkan siswa memahami dan mengingat materi yang telah dipelajari. Terkait jenis media card sort, saya kurang tahu, tapi yang pasti card sort ini adalah permainan kartu yang saya gunakan untuk mengajarkan konsep tentang materi-materi fiqih. Dimana kartu-kartu dibuat dalam bentuk dan ukuran yang sama dengan penggunaan huruf yang jelas dan mudah dibaca. Kata-kata atau konsep yang dimuat dalam kartu saling berhubungan satu sama lain dan diantara kartu yag dibuat ada sebagian kartu dimana pesan atau konsep yang dimuat di dalamnya dibuat sangat menonjol untuk membedakannya dengan kartu-kartu lainnya.68
Hal ini didukung oleh hasil wawancara peneliti dengan salah seorang siswa kelas VIII MTs Ittihadil Ummah karang Anyar yang bernama safira yang mengatakan bahwa pernah diajarkan oleh guru Fiqih dengan menggunakan potongan-potongan kertas yang isinya tentang pengertian puasa, macam-macam puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, pengertian makanan dan minuman halal haram, jenis-jenis makanan dan minuman halal haram dan tata cara mengkonsumsi makanan halal.69
Berdasarkan wawancara di atas, jenis media card sort yang diterapkan oleh guru mata pelajaran Fiqih adalah jenis card sort berupa
68 Lilik Udayani, Guru Mata Pelajaran Fiqih MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, Wawancara, 12 Mei 2017.
69 Safira, Siswi Kelas VIII MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, Wawancara, 21 Juli 2017.
konsep yang memuat materi-materi fiqih yang jika dihubungkan dapat menjadi satu-kesatuan yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pula pada saat proses pembelajaran, peneliti melihat bahwa guru Fiqih menerapkan jenis media card sort yang berupa konsep tentang materi-materi fiqih yaitu konsep tentang pengertian makanan dan minuman halal maupun haram, jenis- jenis makanan dan minuman halal dan haram dan tata cara mengkonsumsi makanan halal dan baik. Jenis card sort yang diterapkan tersebut berukuran segi empat yang memuat tentang materi pokok dan klasifikasi dari materi-materi pokok atau disebut kartu induk dan kartu anak dimana antara kartu induk dan kartu anak saling berkaitan satu sama lain. Adapun kartu utama berisi konsep tentang pengertian makanan dan minuman halal maupun haram, jenis-jenis makanan dan minuman halal dan haram dan tata cara mengkonsumsi makanan halal dan baik, kemudian kartu utama tersebut ditempelkan di papan tulis oleh guru sedangkan kartu anak berisi penjelasan dari topik bahasan yang terdapat dalam kartu utama yang kemudian kartu-kartu anak itu dibagikan kepada seluruh peserta didik dengan cara dilemparkan kemudian masing-masing siswa berebutan mengambil masing-masing satu kartu.70
Mengenai kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran, dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fiqih Lilik Udayani yaitu sebagai berikut:
70 Observasi, 29 Mei 2017.
Kalau berbicara tentang sesuai tidaknya media yang saya buat dengan tujuan pembelajaran, saya pikir sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, dimana materi-materi yang saya cantumkan dalam media saya buat berdasarkan KD yang dimuat dalam RPP dan disesuaikan dengan jumlah siswa. Sehingga dalam penerapannya masing-masing siswa mendapatkan satu kartu walaupun ada memang materi yang berkaitan dengan dalil-dalil alquran yang tidak dicantumkan dalam kartu karena memang materi-materi yang lain sudah cukup banyak yang dimuat dalam kartu dan saya pikir untuk ayat-ayat alquran cukup disampaikan secara lisan walaupun tidak menutup kemungkinan materi tentang dalil-dalil ini bisa dimuat dalam kartu seperti halnya jika menyangkut mata pelajaran alquran hadis yang memang pembahasannya dominan tentang huruf-huruf Arab.71
Berdasarkan wawancara di atas dapat simpulkan bahwa guru mata pelajaran Fiqih membuat atau merancang media card sort disesuaikan dengan materi yang akan dibahas atau mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah dimuat dalam RPP.
Sejalan dengan hasil pengamatan peneliti terhadap proses penerapan media card sort yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Fiqih bahwa guru menjelaskan semua materi seperti yang terdapat dalam RPP dan yang dimuat dalam media card sort saat proses belajar mengajar dengan tidak menampilkan kartu atau menjelaskan sambil mengacu pada buku panduan atau buku paket yang digunakan untuk mengajar. Serta menjelaskan ayat-ayat alquran dengan menggunakan metode ceramah.72
Kemudian waktu penerapan jenis media card sort yang dikemukakan oleh guru mata pelajaran Fiqih adalah:
71 Lilik Udayani, Guru Mata Pelajaran Fiqih MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, Wawancara, 12 Mei 2017.
72 Observasi, 29 Mei 2017.
Mengenai waktu atau kapan saya menerapkan media card sort pada proses belajar mengajar, yaitu saya menampilkan atau menerapkan media card sort jenis konsep setelah selesai menjelaskan materi pelajaran secara keseluruhan.73
Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan peneliti pada proses belajar mengajar yang dilakukan guru Fiqih dengan menerapkan media card sort yaitu guru fiqih memunculkan atau menampilkan jenis media card sort berupa konsep setelah panjang lebar menjelaskan materi-materi pokok yang sedang dibahas secara keseluruhan yaitu pada saat guru menempelkan kartu pokok atau kartu induk, kemudian ketika memberikan pertanyaan dengan melihat kepada kartu-kartu induk yang ditempelkan guru sebelumnya, dan pada saat melemparkan bagian- bagian dari kartu induk kepada siswa-siswi serta pada saat melakukan pengkoreksian hasil kerja siswa dalam menempelkan kartu.74
Penerapan jenis media card sort sangat mudah diterapkan karena selain mudah dibawa dan digunakan, media ini juga mudah dibuat karena bahan-bahan yang dibutuhkan untuk merancang atau membuatnya sangat sederhana dan mudah untuk didapat. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah berupa kertas karton atau kertas buffalo, dan double tip.
Walaupun dalam penerapannya media card sort membutuhkan waktu yang cukup lama untuk penyampaiannya.
Hal ini sesuai dengan pernyataan guru Fiqih setelah melakukan wawancara yaitu:
73 Lilik Udayani, Guru Mata Pelajaran Fiqih MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, Wawancara, 12 Mei 2017.
74 Observasi, 29 Mei 2017.
Mengenai penerapan media card sort ini saya merasa mudah menerapkannya karena bahan-bahan yang saya gunakan seperti kertas karton banyak dijual di toko-toko dan dengan menerapkan media ini siswa menjadi lebih aktif dan tidak ada yang bermain-main sendiri dan saya juga merasa mudah menyampaikan materi dengan media card sort ini walaupun ada memang hambatan-hambatan yang saya rasakan yaitu waktu yang terbatas dimana kadang belum selesai melakukan evaluasi bel keluar sudah berbunyi terpaksa saya menambah waktu dengan mengambil waktu istirahat siswa untuk menyelesaikan karena kebetulan jam saya ada pada jam kedua. Dan hambatan lain sumber belajar yang masih kurang dimana siswa menggunakan satu buku untuk berdua. Media kartu ini tidak diterapkan pada setiap proses pembelajaran karena tidak semua materi fiqih cocok dan sesuai untuk menggunakan media card sort, selain hal itu penerapan media card sort tidak pada setiap materi fiqih karena kebanyakan guru-guru disini lebih mengutamakan mengajar dengan cara menjelaskan yaitu menggunakan metode ceramah sehingga secara tidak langsung karena berada dalam satu lingkungan memaksa mengikuti arus guru-guru yang lain, tetapi tidak melupakan untuk tetap menerapkan media card sort ini untuk mengaktifkan kelas yang kurang semangat dalam belajar.75
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media card sort merupakan media yang sederhana selain mudah didapat bahannya juga mudah untuk dirancang dan dibuat karena media ini bersifat sederhana dan untuk membuatnya tergantung bagaimana kreativitas guru. Media ini mudah untuk diterapkan karena memudahkan guru untuk menyampaikan materi dan membantu menghidupkan pelajaran.
75 Lilik Udayani, Guru Mata Pelajaran Fiqih MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, Wawancara, 12 Mei 2017.
c. Proses Penerapan Media Card Sort Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Kelas VIII MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Tahun Pelajaran 2016-2017.
Sebagaimana yang telah dikemukakan penulis pada bab sebelumnya bahwa media adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran, sebab dengan penggunaan media guru akan lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama mengadakan penelitian di kelas VIII MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar pada proses belajar mengajar yang dilakukan guru Fiqih di dalam kelas peneliti dapat menjelaskan hasil pengamatannya sebagai berikut:
Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih dengan penerapan media card sort di kelas VIII MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi:
1. Perencanaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapai tidaknya proses belajar mengajar adalah guru senantiasa membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Lilik Udayani selaku guru mata pelajaran Fiqih menyatakan bahwa “sebelum saya mengajarkan materi fiqih dengan media card sort, sehari sebelumnya di rumah saya
terlebih dahulu membuat RPP dan merancang media khususnya media card sort yang akan saya gunakan untuk mengajar besoknya”.76
Hal itu didukung oleh hasil pengamatan peneliti bahwa ketika akan mengajar guru membawa RPP yang telah dibuatnya dan melihat- lihat atau sekedar membaca kembali agar proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan rencana yang ada.
2. Pelaksanaan
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran fiqih Ibu Lilik Udayani terkait penerapan media card sort memperoleh hasil sebagai berikut:
Penerapan media kartu pada proses pembelajaran memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif karena pada dasarnya pembelajaran dengan media kartu mengantarkan siswa untuk belajar sambil bermain. Penerapan media kartu saya lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: memberikan appersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan materi, menjelaskan sistem bermain atau menggunakan kartu, menempelkan kartu induk dan membagikan kartu anak kepada siswa, mengajukan pertanyaan sesuai kategori utama kemudian meminta siswa yang menempelkan kartu sesuai dengan pertanyaan dan kategori masing-masing, mengadakan refleksi dan pemberian skor bagi siswa yang benar menempelkan kartu sesuai kategori serta hukuman bagi siswa yang salah menempelkan kartu dan terakhir evaluasi baik dengan pemberian soal secara lisan maupun tulisan.77
Terkait respon siswa ketika menerapkan media kartu, reaksinya cukup aktif, walaupun ada sebagian siswa yang masih kurang mengerti dan paham terhadap materi. Karena semua siswa
76Lilik Udayani, Guru Mata Pelajaran Fiqih MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, Wawancara, 12 Mei 2017.
77Lilik Udayani, Guru Mata Pelajaran Fiqih MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, Wawancara, 04 April dan 24 Mei 2017.
aktif bergerak tapi belum tentu mampu menjawab dan mengerti terhadap materi yang disampaikan. Adapun hambatan yang saya rasakan ketika menerapkan media kartu ialah waktu yang terbatas karena pembelajaran menggunakan media card sort membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Dan hambatan lain ialah sumber belajar yang masih terbatas.78
Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Fiqih dengan penerapan media card sort di MTs Ittihadil Ummah, yaitu:
a. Kegiatan awal
Dari beberapa kali pengamatan peneliti secara langsung di lapangan dapat dijelaskan kegiatan awal yang dilakukan guru adalah:
1) Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam lalu mengecek kehadiran siswa dengan memanggil namanya satu- persatu.
2) Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang dipelajari sebelumnya untuk memotivasi semangat belajar.
3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
4) Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang akan dibahas yaitu materi tentang makanan dan minuman halal maupun haram sekilas misalnya siapa yang tahu apa itu yang dimaksud
78 Lilik Udayani, Guru Mata Pelajaran Fiqih MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, Wawancara, 24 Mei 2017.
dengan makanan halal ataupun haram untuk mengetahui kesiapan siswa dalam belajar serta membangkitkan motivasi belajar siswa. Selanjutnya diikuti dengan menjelaskan materi- materi yang akan dibahas secara keseluruhan.79
b. Kegiatan Inti
1) Setelah guru mata pelajaran Fiqih membuka pelajaran.
Selanjutnya menyampaikan materi. Dalam hal ini guru menjelaskan materi tentang pengertian makanan dan minuman halal maupun haram, menjelaskan pula jenis-jenis makanan dan minuman halal haram, tata cara mengkonsumsi makanan halal dan thayyib serta menyampaikan dalil atau ayat alquran yang berkaitan dengan makanan dan minuman halal haram secara lisan atau menggunakan metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang belum jelas atau belum dipahami.
2) Guru menempelkan kartu induk yang berisi pokok bahasan tentang pengertian makanan dan minuman halal haram, jenis- jenis makanan dan minuman halal haram, tata cara mengkonsumsi makanan yang halal dan baik di papan tulis dan melemparkan kartu-kartu bagiannya kepada siswa yang berisi tentang penjelasan dari kartu induk itu sendiri. kemudian
79 Observasi, 29 Mei 2017.
diikuti dengan menjelaskan tata cara permainan menggunakan kartu.
3) Guru mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang tertera pada kartu induk yang ditempelkan sebelumnya. Yaitu dengan cara guru itu membaca kembali setiap isi kartu induk seperti contoh guru menyebutkan “jenis makanan haram” lalu guru meminta siswa yang mendapatkan bagian kartu tentang jenis makanan haram untuk mencocokkan kartu yang dipegang misalnya contoh salah satu siswa mendapatkan kartunya berisi makanan yang kotor dan menjijikkan kemudian menempelkannya tepat dibawah kartu induk yang memuat topik jenis makanan haram tadi. Setelah pertanyaan habis dibacakan dan semua siswa sudah menempelkan kartunya kemudian guru mengajak siswa melakukan koreksi terhadap hasil tempelan mereka dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki dan menempelkan ulang kartu yang salah ditempelkan sama teman-temannya sebelumnya. terakhir memberikan poin berupa nilai kepada siswa yang benar menempelkan kartu sesuai kategori dan memberikan hukuman kepada siswa yang salah menempelkan kartu dengan cara meminta siswa yang lain untuk menjewer telinganya dan menulis menggunakan spidol diwajahnya.80
80Observasi, 29 Mei 2017.
c. Kegiatan penutup
Adapun kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran yaitu dengan menyimpulkan inti-inti pelajaran dan melakukan evaluasi dengan cara meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan yang diajukan diakhir seperti contoh salah satu pertanyaan guru yaitu “siapa yang dapat menyebutkan manfaat mengkonsumsi makanan yang halal dan baik bagi tubuh.81
Dari hasil observasi di atas peneliti menyimpulkan bahwa proses penerapan media card sort pada mata pelajaran Fiqih di Kelas VIII MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, adalah:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti media card sort, RPP, dan bahan yang dibutuhkan lainnya.
c. Melakukan apersepsi dan memberikan motivasi d. Menjelaskan tujuan pembelajaran
e. Menjelaskan materi-materi pokok f. Menjelaskan peraturan permainan kartu g. Memulai menerapkan kartu (card sort)
h. Melakukan refleksi sekaligus pemberian poin dan sanksi i. evaluasi
81 Observasi, 29 Mei 2017.
BAB III PEMBAHASAN
A. Jenis Media Card Sort Yang Diterapkan Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Kelas VIII MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Tahun Pelajaran 2016-2017.
Jenis media card sort yang dimaksudkan adalah pesan-pesan atau informasi yang dituangkan dalam kartu sehingga menjadikannya sebagai sebuah media pembelajaran. Jenis media card sort dapat dilihat dari isi atau muatan materi yang terdapat dalam kartu karena muatan kartu itu dapat mencerminkan jenis media card sort itu sendiri.
Berdasarkan data temuan jenis media card sort yang diterapkan di MTs Ittihadil Ummah adalah berupa peta konsep tentang materi- materi fiqih yaitu konsep tentang pengertian makanan dan minuman halal maupun haram, jenis-jenis makanan dan minuman halal dan haram dan tata cara mengkonsumsi makanan halal dan baik. Jenis card sort yang diterapkan tersebut berukuran segi empat yang memuat tentang materi pokok dan klasifikasi dari materi-materi pokok atau disebut kartu induk dan kartu anak dimana antara kartu induk dan kartu anak saling berkaitan satu sama lain. Adapun kartu utama berisi konsep tentang pengertian makanan dan minuman halal maupun haram, jenis- jenis makanan dan minuman halal dan haram dan tata cara mengkonsumsi makanan halal dan baik, sedangkan kartu anak berisi penjelasan dari topik bahasan yang terdapat dalam kartu induk. Kartu induk dan kartu anak tersebut dibuat dengan sederhana dalam bentuk
67
dan ukuran yang sama dengan penggunaan huruf yang jelas dan mudah dibaca. Kata-kata atau konsep yang dimuat dalam kartu saling berhubungan satu sama lain dan diantara kartu yang dibuat ada sebagian kartu dimana pesan atau konsep yang dimuat di dalamnya dibuat sangat menonjol untuk membedakannya dengan kartu-kartu lainnya.
Bila dihubungkan dengan pendapat Syaeful Bahri yang mengatakan bahwa media card sort adalah “media yang digunakan untuk mengajarkan konsep, klasifikasi, fakta, suatu objek atau mengulang informasi.”82
Maka dapat disimpulkan bahwa dari hasil paparan data dan teori tentang jenis media card sort di atas hanya jenis media card sort peta konsep yang diterapkan di MTs Ittihadil Ummah sedangkan jenis-jenis yang lain seperti klasifikasi, fakta tentang suatu objek dan mengulang informasi tidak diterapkan.
Sejalan dengan temuan data di atas Azhar menjelaskan bahwa dalam penataannya media visual atau khususnya media card sort harus dapat menampilkan visual yang mudah dimengerti, mudah dibaca dan menarik perhatian sehingga mampu menyampaikan pesan atau konsep yang diinginkan oleh penggunanya. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan media visual atau media card sort yaitu kesederhanaan, dimana konsep yang dimuat dalam media card sort harus dibuat dengan tatanan kata-kata yang menggunakan huruf yang sederhana dan mudah terbaca serta kalimat-kalimatnya mudah dimengerti. keterpaduan, dimana pesan atau konsep yang dimuat dalam kartu memiliki hubungan antara kartu yang satu dengan yang lain sehingga ketika diamati akan berfungsi bersama-sama dan menyatu menjadi satu kesatuan yang dapat membantu pemahaman pesan atau informasi yang
82Ramayulis, Metodologi Pendidikan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005 ), h.116.
dikandungnya. Kemudian penekanan, dimana pada sebagian pesan atau konsep yang dimuat dalam kartu memerlukan penekanan untuk memusatkan perhatian siswa. Penekanan itu dapat dilihat dari pemberian warna atau tatanan huruf atau kata yang dibuat agak terlihat menonjol dari yang lainnya.83
Mengacu pada teori Azhar di atas dengan temuan data terkait jenis media card sort bahwa media card sort yang diterapkan oleh guru mata pelajaran fiqih di MTs Ittihadil Ummah sesuai dengan teori yaitu kartu-kartu yang dibuat oleh guru memiliki hubungan satu sama lain dan sifat kartu tidak mudah ditebak karena semua kartu hanya berisi materi dan tidak diberi kode apapun dan setiap kartu diberikan warna sebagai penekanan untuk memberikan kesan menonjol dan menarik perhatian siswa.
Maka dari itu, dapat dijelaskan bahwa dalam penataannya perlu diperhatikan gagasan-gagasan yang menjadi patokan dalam merancang media card sort yang akan ditampilkan sehingga menjadikannya cepat dimengerti, terang, dan jelas serta menarik perhatian bagi yang melihatnya. Gagasan-gagasan tersebut antara lain kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan.
Dalam terapannya media card sort sangat mudah untuk diterapkan karena bersifat sederhana dan mudah untuk ditemukan disekitar kita serta dibuat sendiri oleh guru sehingga keberhasilan penerapannya tergantung kualitas penataan yang dirancang dan direncanakan oleh guru yang menggunakan media tersebut. Kemudahan penerapan media dapat ditandai dengan guru lebih mudah
83 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran... Ibid, h.103
menyampaikan pesan atau konsep yang diinginkan dan memberikan siswa perhatian lebih serta mendorong siswa belajar lebih aktif sehingga tidak ada yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
Jadi bila ditarik suatu kesimpulan media card sort mudah untuk diterapkan karena mudah dibawa dan digunakan serta penggunaan media ini memudahkan dalam penyampaian pesan, informasi maupun konsep yang diinginkan ditambah siswa menjadi lebih aktif menerima dan mengikuti pelajaran.
B. Proses Penerapan Media Card SortPada Mata Pelajaran Fiqih Di Kelas VIII MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Tahun Pelajaran 2016-2017.
Proses belajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan itu dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran fiqih dibutuhkan adanya media yang tepat, salah satunya dengan meggunakan media card sort, karena penerapan media card sort pada proses pembelajaran sangat membantu guru dalam menyajikan pesan atau informasi yang diberikan kepada siswa, karena media merupakan alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan oleh guru. Sehingga dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arsyad “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan