D. PROGRAM INOVASI
2. Kader Peduli Hipertensi
Kasus hipertensi tertinggi di Kota Padang di wilayah kerja Puskesmas Andalas dengan estimasi penderitata hipertensi adalah 15702 orang pada tahun 2020. Penjaringan kasus hipertensi belum optimal terutama penjaringan secara aktif di lapangan. Setelah dilaksanakannya kegiatan Posbindu Kampus, Masjid Peduli Hipertensi, Perkantoran, penjaringan kasus hipertensi atau kasus hipertensi belum meningkat dengan cukup signifikan. Membentuk kader peduli hipertensi dengan tujuan penemuan kasus Hipertensi oleh kader dan melakukan pemantauan penderita hipertensi oleh kader. Dimana kader akan memberikan laporan penemuan kasus baru dan pematauan kasus yang lama. Monitoring dan evaluasi program kader peduli hipertensi ini dilakukan 1 kali dalam 3 bulan. Sejak dibentuknya kader peduli hipertensi ini sudah ada 100 orang kader yang diberikan pelatihan untuk 4 kelurahan yaitu kelurahan Sawahan Timur, Simpnag Haru, Jati dan Jati Baru.
.
3 Konsling ramah ( Konsultasi online sehat lewat daring dan resep antar kerumah)
Konsultasi online ini merupakan salah satu alternatif masyarakat masih tetap mendapatkan pelayanan dari Puskesmas Andalas dimana masyarakat memiliki kekhawatiran berkunjung ke Faskes pada situasi pandemic. Pengantaran obat juga langsung diantarkan ke rumah pasien
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH NO Bidang Masalah Analisa
penyebab masalah
Alternatif pemecahan
masalah 1 Indikator
SPM
Indikator SPM yang belum tercapai diantaranya Pelayanan Kesehatan : 1. Ibu Hamil
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil belum mencapai SPM
dikarenakan ibu hamil tidak
mendapatka n
pemeriksaa n Triple eliminasi akibat ketersediaa n reagen yang terbatas
1.Koordianasi dengan dinas kesehatan kota untuk
ketersediaan bahan untuk pemeriksaan Triple eliminasi diantaranya HBSAG, Siphilis dan HIV.
II.a UKM Esensial
2. Promkes Materi dan media Penyuluhan Perlu
divariasikan
Belum variatifnya materi dan media penyuluhan
1. Mengajak akademisi dan kampus serta tenaga
professional dibidangnya dalam
memberikan penyuluhan.
2. Melibatkan tokoh agama dan masyarakat dalam
menyampaikan pesan kesehatan
3 Kesling Beberapa
indicator kesling belum tercapai diantaranya 1. TTU yang
memenuhi
1. Belum tumbuhnya kesadaran masyarakat dan pemilik TPM dalam menjaga
1. Meningkatkan penyuluhan kepada
masyarakat dan pengelola TPM serta pemilik depot.
kesehatan 2. TPM yang memenuhi syarat kesehatan 3. Rumah
sehat.
4. Akses sanitasi yang layak 5. Akses air
minum yang layak
2. Sulitnya mencari lahan untuk sanitasi komunal bagi
masyarakat, 3. Masih ada
depot yang enggan memeriksa air minum dengan alas an mahalnya biaya
pemeriksaan
dengan lintas sector
(kecamatan dan PU) tentang pengadaan sanitasi personal.
3. Meningkatkan forum
komunikasi dengan pemilik depot dalam memotivasi pemeriksaan air minumnya secara berkala.
4. Menggerakkan kelompok- kelompok masyarakat peduli lingkungan.
3 KIA Beberapa
indikator program KIA yang belum tercapai dan perlu
ditingkatkan diantaranya : 1. Cakupan
Neonatal 2. Kunjungan
Bayi
3. Kunjungan anak Balita 4. DDTK Bayi 5. DDTK Balita
DDTK Pada APRAS 6. Kunjungan
K1, K4, KF1 dan KF3
1. Kurang optimalnya pengisian kohor bayi dan balita serta bumil.
2. Belum optimalnya kegiatan DDTK bayi dan balita di posyandu 3.Belum
optimalnya laporan dari BPS dan klinik dalam pelayanan KIA
1. Mengevaluasi pengisian kohor bayi dan balita serta bumil setiap jumat dibawah pengawasan manajer kelurahan.
2. Meningkatkan kunjungan ke posyandu dengan memberikan hadiah bagi anak yang datang 3. Mengevaluasi
kualitas data dari BPS dan klinik dalam pelayanan KIA.
4 Gizi Beberapa
indikator tahunan gizi yang belum
1. Kun jungan Posyandu masih rendah.
1. Perlu
dirembukkan inovasi terkait kegiatan
tercapai : 1. Balita yang
ditimbang 2. Balita 6-59
bln yang mendapat vitamin A 3. Bayi 0-6 bln
mendapat ASI ekslusif 4. Bumil yang mendapat FE
5. Vitamin A bufas
2.Ibu yang punya balita jika
imunisasi dasarnya sudah lengkap maka tidak dating lagi ke posyandu.
3.Perlu kunjungan rumah dalam pemberian tablet FE dan vitamin A.
penimbangan dengan
masyarakat.
2.Meningkatkan KIE tentang
pentingnya pemantauan Tumbuh Kembang anak
3. Membuat inovasi inovasi dalam pelaporan BB lewat WA dan meningkatkan media
komunikasi melalui medsos.
5 P2M 1. Masih
rendahnya cakupan imunisasi WUS dan anak sekolah 2.Pencapaian
BTA + setiap bulan perlu ditingkatkan.
3. Meningkatnya kasus DBD 4. Capaian DM
dan
Hipertensi terkontrol masih rendah.
1. Informasi negatif di media tentang halal/haramn ya imunisasi 2. Kurangnya
pengetahuan ibu tentang imunisasi 3. Koordinasi
lintas sektor belum maksimal 4. Banyak
penolakan dari ortu murid 5.Masih
ditemukan tempat perindukan nyamuk 6. Belum
maksimalnya germas di masyarakat
1.Memberikan penyuluhan lintas sektor dan
program 2. Mengedukasi
kepala sekolah tentang
pentingnya imunisasi MR 3.Memberikan
sertifikat pada bayi yang sudah di imunisasi MR 4.Membentuk
gerakan 1 Rumah 1 jumantik.
5.Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat dengan
melibatkan toma.
6.Meningkatkan sosialiasi germas pada masyarakat.
II.b UKM
Pengemban gan
Surveilans Alamat kasus
tidak lengkap Pada saat pelaporan alamat tidak
1. Kerjasama dengan pembina wilayah dan lintas
melacak kasus 2. Pembuatan
laporan dengan pola 4W+1H Jiwa 1.Masih ada
keluarga yang malu mempunyai ODGJ
2. masih ada ODGJ yang dipasung dengan cara dikurung
1. Pasien tidak dapat data, diberi persoalan karena keluarga tertutup 2. Karena tidak
ada keluarga yang
mengawasi jika pasien lepas
1. Melibatkan lintas sektor untuk mensosialisasika n kepada kluarga agar dapat diberi pengobatan.
2. Membuat kelurahan siaga sehat jiwa
3. Melatih kader kesehatan jiwa
Perkesmas Persentase KK binaan yang mandiri
Belum kuatnya pelaksanaan pola hidup sehat
Meningkatkan pendampingan pada keluarga Lansia Kemandirian
Lansia masih kurang
Kurangnya
pemahaman Meningkatkan edukasi dan inovasi neckerman
Kesehatan Indera
Masih rendahnya penanganan kasus indra
Kurangnya tenaga yang terlatih
Meningkatkan/me latih pengetahuan petugas.
III. UKP Perlu
peningkatan konseling oleh apoteker
Kunjungan Pasien yang ramai dan tempat konseling kurang nyaman.
Membuat kontak layanan
edukasi/konsultasi pemakaian obat.
IV. PIS PK Pengentrian data Pis PK yang masih dibawah target.
Masih lambatnya proses pengentrian data
1.Pengentrian dilakukan
langsung sehabis intervensi.
2. Evaluasi berkala kondisi keluarga sehat.
3. Optimalisasi peran Pembina wilayah dalam surveilans penyakit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN