NPO Redflag Indicators ISIL and Regional Terrorism Financing
Kegiatan 4th CTF Summit menghasilkan dokumen Bangkok Communique yang merupakan bentuk komitmen para peserta yang berpartisipasi dalam pertemuan ini. Poin-poin inti yang termuat dalam Bangkok Communique, yaitu:
1. Mendukung upaya disrupsi melalui kolaborasi operasional di kawasan regional berdasarkan laporan hasil dan rekomendasi kelompok kerja South East Asia Counter Terrorism Financing Working Group (SEA CTFWG) yang menegaskan tentang ancaman teroris tentang bagaimana dana dikumpulkan, dipindahkan, dan digunakan serta peta sebaran jaringan mereka di kawasan.
2. Menyadari adanya tantangan dalam memerangi pendanaan terorisme dan meneruskan upaya untuk mengembangkan solusi dengan memanfaatkan kecanggihan Fintech dan alat kecerdasan buatan lainnya untuk mengidentifikasi pola dan arah pendanaan terorisme.
Working Group and the preparation of Non-Profit Organizations &
Terrorism Financing Red Flag Indicators, a collaboration between PPATK and other financial intelligence institutions in the Southeast Asia, Australia and New Zealand. The result of this review was launched in the 4th Counter Terrorist Financing (CTF) Summit 2018 in Manila, Philippines. The countries involved in the preparation of the review were Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, Singapore, Brunei Darussalam, Australia and New Zealand.
The 4th CTF Summit issued the Bangkok Communiqué document as a form of commitment of the participants in fighting the terrorism financing. The core points contained in Bangkok Communiqué include:
1. Support the disruption efforts through operational collaboration in the regional area based on result of the report and
recommendations from working group of the South East Asia Counter Terrorism Financing Working Group (SEA CTFWG) which highlight the terrorist threats, the collection, transfer and use of fund in terrorism activity and maps their networks in the region.
2. Be aware of the challenges in combating terrorism financing and continue to develop solutions using Fintech technology and other artificial intelligence tools to identify patterns and directions of terrorism financing.
42 Majalah IFII Vol 2 - JUNI 2019
3. Sepakat untuk memperkuat pertukaran informasi antara FIU dikawasan, secara nasional dan internasional untuk mendisrupsi kejahatan transnasional dengan membuat proyek percontohan platform pertukaran informasi secara online dan aman di tahun 2019.
4. Mendukung temuan indikator/redflag NPO dan upaya untuk mencegah sektor NPO dari penyalahgunaan untuk pendanaan terorisme.
5. Sepakat untuk melanjutkan dan memperluas inisiasi pertukaran analis secara multilateral, analyst hubbing, dan pelatihan financial intelligence di kawasan regional (regional financial intelligence analysis course/FIAC) yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan, pemahaman, analisis dan pertukaran ilmu oleh setiap unit Financial Intelligence Unit (FIU).
6. Sepakat untuk membentuk kelompok kerja untuk menangani ancaman pencucian uang yang tinggi di kawasan, terutaman korupsi dan perdagangan manusia.
7. Mengatasi risiko mata uang virtual tanpa mengabaikan peluang yang ada dengan memperkenalkan kesadaran keuangan dan melakukan upaya antisipasi risiko pada sektor swasta dan pihak nonpemerintah, khususnya berfokus pada memahami perbedaan dan kesenjangan yang terdapat pada kerangka regulator di kawasan yang mengatur mengenai pemanfaatan mata uang virtual dan bekerja sama dengan para regulator di kawasan untuk mengurangi arbitrasi peraturan.
8. Mendukung upaya global dalam memberantas pencucian uang dan pendanaan terorisme, termasuk melalui FATF, APG dan Egmont Group.
9. Menyadari tingginya kompleksitas perkerjaan dari CTF Summit yang terus mengembangkan kelompok kerjanya, sebuah fungsi sekretariat yang formal sangat dibutuhkan dengan langkah awal dibentuknya sekretariat virtual.
10. Kegiatan CTF Summit akan dilaksanakan setiap tahun dan seluruh aksi yang tertuang dalam communique akan dilaksanakan guna mengatasi ancaman dan risiko pendanaan terorisme yang dihadapi oleh negara- negara di kawasan regional.
11. Filipina akan menjadi tuan rumah CTF Summit ke-5 tahun 2019.
3. Agree to strengthen information exchange among FIU in the regions, nationally and internationally to disrupt transnational crime by establishing online pilot projects and secure information exchange platform in 2019.
4. Support the NPO indicator/redflag findings and
efforts to prevent the NPO sector from terrorism financing abuse.
5. Agree to continue and expand the initiation of multilateral analyst exchanges, analyst hubbing, and regional financial intelligence training courses (FIAC) which are designed to enhance capability, understanding, analysis and exchange of knowledge by each unit of the Financial Intelligence Unit (FIU).
6. Agree to establish a working group to deal with the threat of money laundering in the region, especially corruption and human trafficking.
7. Overcome the risk of virtual currencies without ignoring the opportunities by introducing financial awareness and making efforts to anticipate risks to the private sector and non- government parties, specifically focusing on understanding the differences and gaps in the regulatory framework in the region regarding the use of virtual currencies and collaboration with regulators in the region to reduce regulatory arbitration.
8. Support global efforts to combat money laundering and terrorism funding, including through FATF, APG and Egmont Group.
9. Recognize high complexity of CTF Summit work which keeps developing its working group. An imperative formal secretariat function with the initial steps of formation of virtual secretariat.
10. The CTF Summit activity will be held every year and all actions mentioned in the communiqué will be carried out to address threats and terrorism financing risk faced by countries in the region.
11. Philippines will host the 5th CTF Summit in 2019.
KERJASAMA REGIONAL
REGIONAL COOPERATION
Kolaborasi PPATK dengan para stakeholders dalam upaya pemberantasan korupsi sebagai tindak lanjut regional risk assessment Indonesia.
PPATK collaboration with stakeholders in combating corruption as a follow up to the regional risk assessment.
44 Majalah IFII Vol 2- JUNI 2019
E
gmont Group merupakan sebuah organisasi yang mewadahi 159 FIU dari berbagai negara dan jurisdiksi. Egmont Group didirikan pada 9 Juni 1995 di Egmont Aarenberg Palace, Belgia. Adapun sekretariat Egmont Group berkedudukan di Toronto, Kanada. Tujuan utama dari didirikannya Egmont Group adalah untuk memfasilitasi kerjasama pertukaran data intelijen di bidang keuangan yang penting dalam upaya pemberantasan dan pencegahan TPPU dan TPPT. Selain itu Egmont Group juga memiliki tujuan untuk memfasilitasi peningkatan kapasitas anggotanya dalam menjawab tantangan-tantangan di bidang APU/PPT.Sebagai anggota Egmont Group, pada tanggal 28-31 Januari 2019, PPATK berkesempatan menjadi tuan rumah Egmont Group Meetings bertempat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan. Pertemuan ini merupakan pertemuan rutin di samping Egmont Plenary Meeting yang diselenggarakan setahun sekali.
Pertemuan Egmont Group Meetings tersebut dibagi menjadi