BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.2. Kerangka Konseptual
32
Dalam Industri Jasa, kepuasan adalah hal penting yang diutamakan. (Kotler
& Amstrong, 2012) menyatakan bahwa yang menjadi indikator kepuasan pelanggan adalah:
1. Menjadi lebih setia
2. Membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan produk baru dan menyempurnakan produk yang ada
3. Memberikan komentar yang menguntungkan tentang perusahaan dan produknya
4. Kurang memberikan perhatian pada merek dan iklan pesaing dan kurang sensitif terhadap harga
5. Memberikan gagasan produk atau jasa pada perusahaan
6. Membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil daripada pelanggan baru karena transaksi menjadi lebih rutin.
baru, tambahan pada lini produk yang telah ada, dan perbaikan produk yang telah ada.
Loyalitas adalah suatu ikatan perasaan atau ketergantungan seseorang terhadap suatu objek yang mana di dalamnya terdapat keinginan untuk menjaga, memiliki, dan setia pada onjek tersebut. Loyalitas yaitu bentuk kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain, baik individu maupun kelompok (organisasi) yang bisa terlihat melalui sikap atau tindakan.
Baik atau buruknya suatu inovasi produk akan berpengaruh terhadap loyalitas. Loyalitasnya, dengan adanya inovasi produk akan membuat pelanggan untuk terus bertahan menggunakan produk tersebut. Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Syafrizal et al., 2017) bahwa loyalitas dipengaruhi ole inovasi produk. (Aryani, 2017) dalam penelitiannya menemukan bahwa ada pengaruh antara inovasi produk terhadap loyalitas.
2.2.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan
Kualitas produk merupakan fokus utama dalam perusahaan, kualitas merupakan salah satu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan kepada pelanggan yang melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing.
Sesuai dengan produk, jika seorang konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas terbaik, kinerja dan ciri-ciri terbaik. peningkatan dan penurunan loyalitas pelanggan di pengaruhi oleh peningkatan dan penurunan kualitas produk yang ditawarkan, konsumen akan merasa puas jika produk yang ditawarkan berkualitas. (Kotler & Amstrong, 2012).
34
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh oleh (Lubis, 2015) (Fahmi, 2016), (Astuti & Abdullah, 2018), (Arif, 2022), (Arianty, 2015) (Purnama
& Rialdy, 2019), (Farisi, 2018), (Gultom, 2017), (Arianty, 2016), (Anggaraeni et al., 2016) (Kurniawati et al., 2014) yang menyimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
2.2.3 Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan pendorong utama bagi retensi dan loyalitas pelanggan. Sebagian pelanggan mendasarkan kepuasannya semata-mata hanya pada dorongan harga, sedangkan kebanyakan pelanggan lainnya mendasarkan kepuasannya kepada keputusan pembelian atas dasar tingkat kepuasan produk yang mereka butuhkan.
“Kepuasan pelanggan merupakan pendorong utama bagi retensi dan loyalitas pelanggan. Sebagian pelanggan mendasarkan kepuasannya semata-mata hanya pada dorongan harga, sedangkan kebanyakan pelanggan lainnya mendasarkan kepuasannya kepada keputusan pembelian atas dasar tingkat kepuasan produk yang mereka butuhkan” (Assauri, 2012).
Kepuasan konsumen merupakan salah satu alasan dimana konsumen memutuskan untuk berbelanja pada suatu tempat. Apabila konsumen merasa puas dengan suatu produk, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakannya serta memberitahukan orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut (Suntoyo, 2012).
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Arianty et al., 2022; Gultom, 2017a; Khair et al., 2023; Muis et al., 2020; Muis et al., 2021;
Mutholib, 2016; Sari et al., 2020; Setyorini et al., 2023; Tirtayasa et al., 2021;
Tirtayasa, 2022b, 2022a; Tirtayasa & Ramadhani, 2023) (Rachmawati, 2014) dan (Bahrudin & Zuhro, 2015) menyimpulkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
2.2.4 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan
Inovasi produk merupakan aspek penting yang harus dilakukan dalam menjaga siklus hidup produk yang memiliki Batasan-batasan tertentu. Menurut (Hubeis, 2012) inovasi produk inidiperlukan perusahaan agar tetap bertahan atau lebih kompotetif. Inovasi produk juga telah menunjukkan bahwa kinerja suatu perusahaan juga akan meningkatkan melalui peningkatan keputusan pembelian apabila inovasi produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan juga semakin meningkat, (Tamamudin, 2012).
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang diperkirakan terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler & Keller, 2016). (Engel, 2013) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasai setelah pembelian dimana produk yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melebihi harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan.
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Fillayata & Mukaram, 2020), inovasi produk berpengaruh positif terhadap kepuasan. Inovasi produk memiliki kontribusi sebesar 49,2% terhadap kepuasan. Sedangkan, 50,8% lainnya merupakan kontribusi dari variabel yang tidak terdapat pada penelitian ini seperti seperti keunggulan bersaing.
36
2.2.5 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan
Kualitas produk merupakan fokus utama dalam perusahaan, kualitas merupakan salah satu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan kepada pelanggan yang melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing.
Kualitas produk adalah produk yang sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Semakin tinggi kualitas produk yang diberikan akan meningkatkan kepuasan konsumen dengan sendirinya (Anggaraeni et al., 2016).
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Anggaraeni et al., 2016) (Afnina & Hastuti, 2018) menyimpulkan kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
2.2.6 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan
Inovasi produk adalah sebuah kumpulan dari beragam proses yang saling memengaruhi. Inovasi bukan hanya suatu rancangan dari ide baru, temuan baru, temuan baru ataupun kelanjutan dari sebuah pasar baru, tetapi juga refleksi dari seluruh proses tersebut. Inovasi produk yaitu produk baru bagi dunia, lini produk baru, tambahan pada lini produk yang telah ada, dan perbaikan produk yang telah ada.
Loyalitas adalah suatu ikatan perasaan atau ketergantungan seseorang terhadap suatu objek yang mana di dalamnya terdapat keinginan untuk menjaga, memiliki, dan setia pada onjek tersebut. Loyalitas yaitu bentuk kesetiaan atau
kepatuhan seseorang kepada orang lain, baik individu maupun kelompok(organisasi) yang bisa terlihat melalui sikap atau tindakan.
Kepuasan konsumen adalah suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai atau terpenuhi dengan penampilan dari produk dan jasa (Dwiastuti, 2012).
Pengaruh inovasi produk terhadap kepuasan konsumen berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepuasan konsumen memiliki pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Hal ini berarti semakin baik kepuasan semakin baik kepuasan konsumen, maka semakin meningkat pula loyalitas konsumen.
2.2.7 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan
Kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya (Tjiptono, 2014).
Kualitas produk merupakan segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang ditawarkan perusahaan untuk diperhatikan, diminta, digunakan oleh konsumen. Kualitas produk dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Kepuasan tergantung oleh kualitas produk perusahaan, karena jika semakin tinggi tingkat kualitas poduk maka semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen yang dihasilkan (Kotler & Keller, 2012) .
Konsumen menginginkan produk yang diterimanya sesuai dengan harapan yang dirasakan. Kualitas dapat dikategorikan sebagai suatu senjata yang strategis
38
untuk berkompetisi dengan para pesaing. Karena peran kualitas produk sangat menentukan keinginan konsumen tersebut sehingga dengan kualitas produk akan tercapai suatu kepuasan tersendiri bagi konsumen sehinggan konsumen tersebut akan lebih loyal terhadap produk tersebut.
Dari uraian kerangka konseptual tersebut, maka penulis membuat gambar kerangka konseptual agar dapat lebih jelas pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini skema gambar kerangka konseptual :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual