• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data dan Standar Pencapaian

Dalam dokumen 1 (Halaman 47-78)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

F. Teknik Analisis Data dan Standar Pencapaian

Sudjana (Dimyati, 2013) mengatakan bahwa data kualitatif dari hasil penelitian dapat disusun dalam bentuk table dan langsung ditafsirkan untukpenelitian yang digunakan dalam mengelolah data dengan mengamati kemampuan anak melalui kegiatan observasi yang disediakan dengan maksud meningkatkan kemampuan anak. Data yang terkumpul dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis data secara kualitatif melalui suatu lembar pengamatan yang telah diberi simbol tertentusesuai dengan tahap pencapaian anak didik.

2. Standar Pencapaian

Untuk peningkatan perkembangan kreativitas anak di Taman Kanak- kanak Amanah Antang, maka indikator keberhasilan kreativitas yang akan ditingkatkan melalui kegiatan mozaik dikatakan berhasil apabila :

1. Anak sudah bisa mengemukakan ide/gagasan baru yang ada dalam pikirannnya dengan lancar (fluency)

2. Anak sudah bisa mengemukan alternatif dalam pemecahan masalah sesuai ide yang dimilikinya (flexibility)

3. Anak sudah bisa menghasilkan berbagai ide/karya yang asli hasil pemikiran sendiri kegiatan mozaik (originality)

Penilaian hasil belajar di Taman Kanak-kanak didasarkan pada buku pedoman penilaian di Taman Kanak-kanak (Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Departemen Pendidikan Nasional, 2010) dengan standar pencapaian penilaian diuraikan sebagaimana dalam table berikut:

Tabel: 3.2 Kategori Penilaian Hasil Belajar.

No. Kategori Simbol Penilaian Ket.

1 Sangat Baik ****

(BSB) Berkembang sangat baik

2 Baik ***

(BSH) Berkembang sesuai harapan

3 Cukup **

(MB) Mulai Berkembang

4 Kurang *

(BB) Belum Berkembang Sumber: Depdiknas (2010)

Keterangan:

**** Bintang: Sangat Baik, jika anak mampu melaksanakan kegiatan dengan sangat baik

***Bintang : Baik, jika anak mampu melaksanakan kegiatan tanpa bantuan guru

** Bintang: Cukup, jika anak mampu melaksanakan kegiatan dengan baik walaupun masih dengan bimbingan guru.

*Bintang : Kurang, jika anak tidak mampu melaksanakan kegiatan.

Peningkatan dikatakan berhasil apabila anak telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan dan kemampuan anak rata-rata mencapai peningkatan 85 % dari jumlah keseluruhan anak didik yang ada di lokasi penelitian

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

Taman Kanak-Kanak Amanah Antang berkedudukan di Kota Makassar dan didirikan pada tanggal 01 April 2004, pendirinya adalah Hj.

Jarot Setiyadi,SE sekaligus sebagai ketua yayasan. Adapun pembina lembaga tersebut adalah Hj. A. Zawiyah Sunusi dan sekertaris A.Ratna Sari Dewi S.Pd . Kepala Taman Kanak-kanak Amanah Antang Makassar memiliki latar belakang pendidikan yakni Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD). Kepala Taman Kanan-Kanak Amanah Antang saat ini telah berstatus Pegawai Negeri Sipil dengan masa kerja 29 tahun 3 bulan dan memiliki golongan IVB.

Tenaga pengajar pada Taman Kanak-Kanak Amanah Antang adalah berjumlah 8 orang dan satu orang bujang TK. Taman Kanak-Kanak Amanah Antang adalah lembaga pendidikan yang program kegiatannya mengacu pada KBK 2004 yang dipadukan dengan RKM (Rencana Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang mengacu pada pembelajaran tematik dengan tema-tema yang terlaksana di Taman Kanak-Kanak Amanah Antang pada semester 1 terdiri dari: diri sendiri, lingkungan, kebutuhanku, binatang, tanaman, sedangkan tema pada semester dau anatara lain: tanah airku, alam semesta, pekerjaan, air udara dan api, alat komunikasi, dan rekreasi.

33

Di Taman Kanak-Kanak Amanah Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar terdapat 5 kelas yang terdiri satu kelompok bermain dan 4 kelas kelompok B yaitu B1,B2,B3 dan B4. Yang terealisasikan dalam berbagai macam area antara lain: area balok, area bahasa, area berhitung, area agama dan area IPA.

Adapun struktur organisasi Taman Kanak-Kanak Amanah Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar terdiri dari kepala Taman Kanak- Kanak, Guru kelompok (B1,B2,B3,B4) dan satu bujang TK yag dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1 Data keadaan organisasi Taman Kanak-Kanak Amanah Antang Kota Makassar pada tahun ajaran 2015/2016.

NO. Nama Jabatan

1 Hj. Andi Kurniati Sunusi S.Pd Kepala TK

2 Dra. Hj. Nurhadi Guru kelompok A

3 Bahrah Guru Kelompok B3

4 Andi Aty Panampe S.Pd.,M.Pd Guru kelompok B1

5 Andi Ernawati S.Pd Guru kelompok B2

6 Mujina S.Pd Guru kelompok B4

7 Nurmiati Guru kelompok A

8 Salma Ningtri Guru Kelompok B1

9 Mas Bowo Bujang

Sumber: Arsip Taman Kanak-Kanak Amanah Antang Kota Makassar 2016

2. Deskripsi Kegiatan Peningkatan Krativitas Anak Melalui Kegiatan Mozaik di Kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Amanah Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar

a. Siklus

Untuk memberikan gambaran mengenai peningkatan kreativitas anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I yang dilaksankan pada hari Senin, tanggal 5 Desember 2016 meliputi beberapa tahap sebagai berikut:

1) Perencanaan

Sebelum peneliti melaksanakan tindakan lebih lanjut, peneliti terlebih dahulu menyusun rencana kegiatan harian yang terkait dengan kemampuan kreativitas anak. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan pada tahap perencanaan ini meliputi:

a) Menyusun dan membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian) Menyusun RKH yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tema “Tanah Airku” dan sub tema “Kehidupan Di Perkotaan”. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu kegiatan awal yang berlangsung selama ± 30 menit, pertemuan Inti berlangsung ± 60 menit, dan kegiatan akhir berlangsung selamat

± 30 menit.

b) Menyiapkan media pembelajaran berupa lembar kerja, puzzle gambar menara dan alat dan menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan mozaik.

c) Menyusun lembar pengamatan atau observasi, observasi merupakan pengamatan yang dilakukan terhadap guru dan anak. Observasi ini dilakukan untuk menilai kreativitas anak dalam kegiatan mozaik yang sesuai dengan indikator yaitu kelanncaran, keluwesan, dan keaslian gambar. Adapun observasi yang diamati untuk guru adalah langkah-langkah dalam kegiatan mozaik antara lain menyiapkan kertas warna warni, menyiapkan kertas dasar karya mozaik, membuat sketsa gambar yang sesuai dengan tema pembelajaran, membuat potongan kertas warna warni, memberi contoh kepada anak cara merekatkan potongan-potongan kertas dan membagikan lembar kerja anak pada saat kegiatan mozaik berlangsung

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak melalui kegiatan mozaik disesuaikan dengan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang telah disusun dan disesuaikan dengan tema “Tanah Airku” terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu, kegiatan awal, pertemuan Inti, dan kegiatan akhir dengan pelaksanaan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal ( ± 30 Menit )

1) Berharis di halaman Guru memberikan kegiatan berbaris kepada anak sebelum memasuki mangan kelas.

2) Salam dan berdo'a Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru mengajak anak memberi dan membalas salam serta berdo'a sebelum belajar.

3) Guru memberikan pembelajaran tentang melafadzkan iqamah dengan benar kepada anak namun sebelumnya guru melafadzkan terlebih dahulu bunyi lafadz iqamah kemudian meminta anak melafadzkan dengan benar secara bersama-sama.

4) Guru memberikan kegiatan pembelajaran berikutnya dengan meminta anak satu-persatu untuk membaca tulisan “Hotel bintang lima”.

5) Guru memberikan kegiatan berlomba mengurutkan kartu huruf yang bertuliskan kata “rumah bertingkat” namun sebelumnya guru mencontohkan kepada anak terlebih dahulu, setelah itu barulah kemudian guru meminta anak untuk melakukannya satu- persatu secara bergantian.

b) Pertemuan Inti ( ± 60 Menit )

1) Pertemuan Inti yang pertama yaitu guru memberikan kegiatan mozaik kepada anak. Sebelum melaksanakan kegiatan mozaik guru melakukan tahapan sebagai berikut:

a) Guru menyiapkan kertas wama-wami beserta lem yang akan digunakan dalam kegiatan mozaik

b) Guru menyiapkan kertas dasar karya mozaik yang akan digunakan oleh anak dalam kegiatan mozaik.

c) Guru membuat sketsa gambar atau pola gambar sesuai ,dengan tema pembelajaran "Tanah Airku” Sub terna “Kehidupan Di Perkotaan” yaitu gambar rumah bertingkat.

d) Guru membuat potongan kertas warna-warni (segi tiga, segi empat, dan lingkaran) yang akan digunakan dalam kegiatan mozaik

e) Guru menjelaskan kepada anak tentang kegiatan mozaik dan memberikan contoh kepada anak tentang cara merekatkan potongan kertas pada sketsa gambar dengan menggunakan lem f) Guru mengarahkan anak untuk mengerjakan kegiatan mozaik c) Istirahat ( ± 30 Menit )

1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan 2) Berdoa sebelum dan sesudah makan

3) Bermain

d) Kegiatan Akhir ( ± 30 Menit )

1) Guru mempersiapkan anak untuk diam dan memberikan pembelajaran berikutnya yaitu bercerita tentang anak yang tidak cengeng

2) Guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan anak didik mengenai kegiatan yang dilakukan seharian.

3) Guru mengarahkan anak didik agar berdoa sebelum pulang kemudian meminta anak untuk mengucapkan salam kepada ibu guru sebelum dipersilahkan untuk pulang.

b. Siklus I pertemuan II

Pelaksanaan siklus I pertemuan II dimulai pada hari Sabtu, 10 Desember 2016 dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

1) Perencanaan

a) Menyusun dan membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian)

Menyusun RKH yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tema Tanah Airku dan sub terna Kehidupan di Pesisir.

Kegiatan yang dilakukan terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu kegiatan awal, pertemuan Inti, dan kegiatan akhir.

b) Menyiapkan media pembelajaran, lembar kerja (Maze), puzzle putri duyung dan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan mozaik.

c) Menyusun lembar pengamatan atau observasi, observasi merupakan pengamatan yang dilakukan terhadap guru dan anak. Observasi ini dilakukan untuk menilai kreativitas anak dalam kegiatan mozaik yang sesuai dengan indikator yaitu kelanncaran, keluwesan, dan keaslian gambar. Adapun observasi yang diamati untuk guru adalah langkah- langkah dalam kegiatan mozaik antara lain menyiapkan kertas warna

warni, menyiapkan kertas dasar karya mozaik, membuat sketsa gambar yang sesuai dengan tema pembelajaran, membuat potongan kertas warna warni, memberi contoh kepada anak cara merekatkan potongan-potongan kertas dan membagikan lembar kerja anak pada saat kegiatan mozaik berlangsung

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui peningkatan kreativitas melalui kegiatan mozaik disesuaikan dengan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang telah disusun dan disesuaikan dengan tema

“Tanah Airku” dan sub tema “Kehidupan di Pesisir” terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu, kegiatan awal, pertemuan Inti dan kegiatan akhir dengan penjelasan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal ( ± 30 Menit )

a) Berbaris di halaman

Guru memberikan kegiatan berbaris kepada anak sebelum memasuki ruangan kelas

b) Salam danberdo'a

Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru mengajak anak memberi dan membalas salam serta berdo’a sebelum belajar c) Guru melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan mengarahkan anak untuk

melafalkan kembali dengan benar

d) Guru dan anak melakukan tanya jawab dengan anak tentang tata cara/ kegiatan yang dilakukan masyarakat pesisir pantai

e) Guru memberikan kegiatan bermain bola voly pantai kepada anak namun sebelumnya guru memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak kemudian mengarahkan anak untuk bermain

b) Pertemuan Inti ( ± 60 Menit )

a) Pertemuan Inti yang pertama yaitu guru memberikan kegiatan mozaik kepada anak. Sebelum melaksanakan kegiatan mozaik guru melakukan tahapan sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan kertas warna-wami beserta lem yang akan digunakan dalam kegiatan mozaik

2) Guru menyiapkan kertas dasar karya mozaik yang akan digunakan oleh anak dalam kegiatan mozaik

3) Guru membuat sketsa gambar atau pola gambar sesuai dengan tema pembelajaran “Tanah Airku" Sub tema “Kehidupan Di Pesisir” yaitu gambar perahu

4) Guru membuat potongan kertas warna-warni (segi tiga, segi empat, dan lingkaran) yang akan digunakan dalam kegiatan mozaik

5) Guru menjelaskan kepada anak tentang kegiatan mozaik dan memberikan contoh kepada anak tentang cara merekatkan potongan kertas pada sketsa gambar dengan menggunakan lem 6) Guru mengarahkan anak untuk mengerjakan kegiatan mozaik

c) Kegiatan Akhir ( ± 30 Menit )

a) Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap dengan anak tentang tenggang rasa terhadap teman.

b) Pada akhir pembelajaran menjelang waktu pulang, guru mengarahkan anak didik agar berdo'a sebelum pulang dan mengucap salam pada guru.

3) Observasi Siklus I

Setelah tahap tindakan dilakukan selanjutnya adalah tahap observasi atau pengamatan. Pada tahapan ini dilakukan observasi secara langsung dengan memakai format observasi yang telah disusun dan melakukan penilaian terhadap hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan dengan mempergunakan format observasi yang telah disusun. Pada saat proses pembelajaran berlangsung peneliti yang bertindak sebagai observer melakukan pengamatan dan mencatat perkembangan dan kegiatan yang terjadi baik pada pihak anak didik dalam mengikuti pembelajaran maupun pihak kolaborator atau guru dalam menyampaikan materi yang dilaksanakan di dalam kelas. Pengamatan yang dilakukan berpatokan pada format observasi yang telah disiapkan. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam pembelajaran

a. Hasil observasi anak silus I

Hasil observasi anak menunjukkan bahwa dari item-item yang diamati pada anak kelompok BI Taman Kanak-kanak Amanah Antang kota Makassar pada pertemuan I siklus I diperoleh data sebagai berikut:

Pada indikator kemampuan anak dalam mengemukakan ide/gagasan yang ada dalam pikirannya dengan lancar. Pada Siklus I pertemuan I diperoleh data Sembilan anak memperoleh kategori belum berkembang (BB), karena anak belum mengemukakan ide/gagasan yang ada dalam pikirannya dengan lancar ke dalam mozaiknya. Empat anak memperoleh kategori mulai berkembang (MB), karena anak sudah mampu mengemukakan ide/gagasan yang ada dalam pikirannya dengan lancar namun masih dengan bantuan ibu guru.

b. Hasil observasi guru siklus I

Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus I pertemuan I dapat diketahui bahwa hasil penilaian guru melalui kegiatan mozaik adalah sebagai berikut :

1) Menyiapkan kertas wama-warni beserta lem. Pada siklus I pertemuan I memperoleh kategori kurang (○), karena guru menyiapkan kertas warna- warni beserta lem untuk kegiatan mozaik namun hanya sebagian anak.

2) Menyiapkan kertas dasar karya mozaik untuk masing-masing anak. Pada pertemuan I memperoleh kategori kurang (○), karena guru tidak menyiapkan kertas dasar karya mozaik untuk seluruh anak.

3) Membuat sketsa bentuk / gambar yang sesuai dengan tema. Pada pertemuan I memperoleh kategori Cukup (√), karena guru membuat sketsa bentuk / gambar belum sesuai dengan tema pembelajaran

4) Membuat potongan kertas warna-warni. Pada pertemuan I memperoleh kategori kurang (○), karena guru membuat potongan kertas warna-warni bentuk segi tiga, segi empat dan lingkaran namun tidak untuk setiap warna.

5) Memberikan contoh kepada anak cara melakukan kegiatan mozaik. Pada pertemuan I memperoleh kategori kurang (○), karena guru memberikan contoh kepada anak cara melakukan kegiatan mozaik namun tidak secara detail.

6) Memberikan lembar kerja kepada anak. Pada pertemuan I memperoleh kategori Cukup (√), karena guru memberikan lembar kerja kepada anak namun untuk sebagian anak.

Dari hasil observasi di atas maka dapat dilihat bahwa dari ke enam aspek yang diamati hanya ada dua kegiatan guru yang dilaksanakan dengan baik, ada empat kegiatan guru yang penilaiannya masuk dalam kategori kurang karena guru tidak melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Sehingga pada pertemuan pertama siklus pertama ini langkah-langkah guru dalam melaksanakan kegiatan mozaik masih perlu diperbaiki pada pertemuan selanjutnya.

Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Desember 2016 dengan anak didik kelompok B1 yang berjumlah 13 anak, adapun hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan II adalah sebagai berikut:

a. Hasil observasi anak

Hasil observasi anak menunjukkan bahwa dari item-item yang diamati pada anak kelompok BI Taman Kanak-Kanak Amanah Antang kota Makassar pada pertemuan II siklus I diperoleh data sebagai berikut:

1) Pada indikator kemampuan anak dalam mengemukakan ide/ gagasan- gagasan baru. Pada siklus I pertemuan II diperoleh data empat anak memperoleh kategori berkembang sangat baik (BSB), karena anak sudah mampu mengemukakan ide/ gagasan baru dengan hasil sangat baik. Dua anak memperoleh kategori berkembang sesuai harapan (BSH), karena anak sudah mampu mengemukakan ide namun dengan hasil yang belum sangat baik. Satu anak memperoleh kategori mulai berkembang (MB), karena anak sudah mampu mengemukakan ide/ gagasan namun masih dengan bantuan guru. Enam anak memperoleh kategori belum berkembang (BB), karena anak belum mampu mengemukakan ide/

gagasan baru ke dalam karyanya.

2) Pada indikator kemampuan anak dalam menghasilkan karya yang asli hasil pemikiran sendiri pada pertemuan II diperoleh data empat anak memperoleh kategori berkembang sangat baik (BSB), karena anak mampu menghasilkan karya unik dan menarik dengan hasil yang sangat baik dua anak memperoleh kategori berkembang sesuai harapan (BSH), karena

anak mampu menciptakan ide/ gagasan baru namun dengan hasil yang belum sangat baik. Satu anak memperoleh kategori mulai berkembang (MB), karena anak sudah mampu menghasilkan karya unik dan menarik namun masih dengan bantuan guru. Enam anak memperoleh kategori belum berkembang (BB), karena anak masih meniru contoh yang diberikan sehinga karya yang diciptakan belum terlihat unik dan menarik.

b. Hasil observasi guru

Adapun aspek yang diamati guru pada siklus I penemuan II dalam kegiatan mozaik adalah dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

1) Menyiapkan kertas wama-warni beserta lem. Pada siklus I pertemuan II memperoleh kategori kurang (○), karena guru tidak menyiapkan kertas warna-warni beserta lem untuk kegiatan mozaik namun hanya sebagian anak.

2) Menyiapkan kertas dasar karya mozaik untuk masing-masing anak.

Pada pertemuan II memperoleh kategori baik (●), karena guru menyiapkan kertas dasar karya mozaik untuk seluruh anak.

3) Membuat sketsa bentuk / gambar yang sesuai dengan tema. Pada pertemuan II memperoleh kategori Cukup (√), karena guru membuat sketsa bentuk / gambar namun belum sesuai dengan tema pembelajaran

4) Membuat potongan kertas warna-warni. Pada pertemuan II memperoleh kategori kurang (○), karena guru membuat potongan

kertas warna-warni bentuk segi tiga, segi empat dan lingkaran namun tidak untuk setiap warna.

5) Memberikan contoh kepada anak cara melakukan kegiatan mozaik.

Pada pertemuan II memperoleh kategori kurang (○), karena guru memberikan contoh kepada anak cara melakukan kegiatan mozaik namun tidak secara detail.

6) Memberikan lembar kerja kepada anak. Pada pertemuan II memperoleh kategori Cukup (√), karena guru memberikan lembar kerja namun hanya sebagian anak.

Dari hasil observasi pada siklus I pertemuan II maka dapat dilihat bahwa dari ke enam aspek yang diamati hanya ada tiga kegiatan guru yang dilaksanakan dengan baik, ada tiga kegiatan guru yang penilaiannya masuk dalam kategori kurang karena guru tidak melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Sehingga pada pertemuan pertama siklus pertama ini langkah-langkah guru dalam melaksanakan kegiatan mozaik masih perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya.

3) Refleksi Siklus I

Tahap akhir dari pelaksanaan yang dilakukan pada siklus I adalah dengan melakukan refleksi terhadap seluruh tindakan yang dilakukan Pada tahap ini Peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan serta kekurangan yang ada pada pelaksanaan siklus I. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siklus I maka dapat disimpulkan bahwa:

Kemampuan kreativitas anak dalam menciptakan ide/ gagasan-gagasan baru serta kemampuan anak dalam menghasilkan karya yang unik dan menarik masih perlu dikembangkan dikarenakan pada pelaksanaan siklus I masih banyak anak yang memperoleh kategori belum berkembang.

Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pencapaian target yang telah ditentukan belum tercapai. Kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut:

a. Anak masih belum memahami kegiatan mozaik.

b. Anak belum terbiasa dengan kegiatan mozaik sehingga karya mozaik yang dihasilkan anak masih jauh dari yang diharapkan.

Sedangkan dari pihak guru ada beberapa kelemahan yang dilakukan diantaranya:

a. Guru masih kurang dalam menyiapkan kertas warna-warni

b. Guru masih kurang dalam membagikan bentuk potongan kertas warna- warni

c. Guru masih kurang dalam memperkenalkan kegiatan mozaik kepada anak.

d. Guru masih kurang dalam mencontohkan cara menempel pola sketsa gambar kepada anak

e. Guru kurang memotivasi anak didik ketika melakukan kegiatan mozaik.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I maka peneliti bersama dengan guru merencanakan kegiatan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan siklus I.

3. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Mozaik Pada Siklus II

Pada dasarnya pelaksanaan siklus II ini merupakan pengulangan dari apa yang telah dilakukan pada siklus I dan didasarkan dari hasil refleksi yang terjadi pada siklus sebelumya Sasaran pembelajaran dan kegiatan yang diberikan pada siklus II ini juga masih sama dengan kegiatan pembelajaran siklus I. Pelaksanaan siklus II dimulai pada hari Kamis, 15 Desember 2016 dan hari Kamis, 22 Desember 2016 dengan pelaksanaan sebagai berikut:

a. Siklus II

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I maka peneliti bersama dengan guru merencanakan kegiatan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan siklus I. Dimana masih muncul masalah pada anak didik yaitu : anak belum mampu menempel pola atau sketsa gambar dengan cepat dan benar, anak belum mampu menciptakan ide/gagasan-gagasan baru dan menghasilkan karya unik dan menarik kedalam mozaiknya.

Permasalahan ini akan ditindak lanjuti pada siklus kedua pertemuan pertama dengan mengambil solusi sebagai berikut :

a.Menjelaskan kembali kepada anak tentang cara melakukan kegiatan mozaik

b. Membagikan potongan kertas warna-warni yaitu: bentuk segitiga, segiempat dan lingkaran untuk masing-masing warna

c.Mencontohkan kembali cara merekatkan potongan-potongan kertas dengan perlahan

d. Lebih memotivasi anak pada saat kegiatan mozaik berlangsung 2) Pelaksanaan Tindakan

a) Menyusun dan membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian)

Menyusun RKH yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tema Tanah Airku dan sub terna Kehidupan di Desa dan Pegunungan. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu kegiatan awal, pertemuan Inti, dan kegiatan akhir.

b) Menyiapkan media pembelajaran, lembar kerja (Maze), puzzle putri duyung dan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan mozaik.

c) Menyusun lembar pengamatan atau observasi 1. Kegiatan Awal ( ± 30 Menit )

a. Berbaris di halaman

Guru memberikan kegiatan berbaris kepada anak sebelum memasuki ruangan kelas

Dalam dokumen 1 (Halaman 47-78)

Dokumen terkait