Klasifikasi media pembelajaran menurut Seels &
Richey (Arsyad, 2013:31) sebagai berikut:
1. Media cetak, yaitu media yang menghasilkan atau menyampaikan materi seperti buku, modul, majalah dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis dan fotografis. Media cetak memiliki ciri-ciri diantaranya teks dibaca secara linear, media visual diamati berdasarkan ruang, menampilkan komunikasi satu arah, statis, berorientasi pada siswa, pengembangannya tergantung pada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual serta informasi dapat diatur kembali atau di tata ulang oleh pemakai.
2. Media audio-visual, yaitu media yang menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio atau audio-visual. Pengajaran melalui audio-visual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder dan proyektor visual yang lebar. Siswa bisa melihat dan mendengar penyajian informasi melalui media tersebut. Ciri-ciri utama media audio-visual adalah bersifat linear, menyajikan visual yang dinamis, informasi audio terkadang bisa diulang, dan umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat interaktif siswa yang rendah.
3. Media berbasis komputer, yaitu media yang menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber- sumber berbasis mikroprosesor. Perbedaan media yang dihasilkan melalui komputer dengan media cetak dan audio- visual (tanpa menggunakan komputer) adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan
dalam bentuk cetakan atau visual. Adapun ciri media berbasis komputer adalah dapat digunakan secara acak atau bisa juga digunakan secara linear, dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang, gagasan-gagasan yang disajikan berbentuk abstrak (simbol, grafik, infografis) serta pembelajaran berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi.
4. Media gabungan, yaitu media yang menghasilkan dan menyampikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Alat yang terintegrasi dengan komputer bisa menghasilkan suatu media pembelajaran dengan banyak variasi dan lebih efektif dibanding jenis media-media lainnya. Beberapa ciri utama media gabungan adalah bisa digunakan secara acak maupun sekuensial, dapat digunakan bukan saja sesuai keinginan perancang, namun juga sesuai keinginan siswa, gagasan- gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa dan dibawah pengendalian siswa, bahan- bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa serta bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual serta audio dari berbagai sumber.
Sementara itu Asyhar (2012:44) bahwa klasifikasi media pembelajaran ada beberapa kategori, diantaranya:
1. Media visual
Media visual adalah media yang mengandalkan indera penglihatan semata dari siswa. Pengalaman belajar yang diperoleh siswa berasal dari indera penglihatannya. Secara garis besar, media pembelajaran visual terdiri dari unsur-unsur garis, tekstur, bentuk dan warna. Media pembelajaran visual harus menonjolkan kesan visualnya agar menarik bagi siswa.
Kemenarikan itu bisa dalam bentuk permainan warna, bentuk yang dimodifikasi menjadi unik dan tidak biasa atau memberi efek gambar agar menyerupai keadaan sebenarnya. Media visual terdiri media visual non-proyeksi dan media visual proyeksi. Media visual non-proyeksi contohnya benda nyata, model/prototipe, media cetak (buku, modul, majalah) dan media grafis (gambar, kartun, karikatur, grafik, diagram, bagan, peta dan poster). Sedangkan media visual proyeksi berbentuk hasil potret kamera, hasil program aplikasi pengolah gambar, film bingkai/slide, Overhead Projector (OHP), gambar digital dan Liquid Crystal Display (LCD).
2. Media Audio
Media audio merupakan media pembelajaran yang mengandalkan indera pendengaran dalam menyampaikan pesan pembelajaran. Biasanya media audio digunakan untuk mempelajari materi yang berhubungan dengan lisan, pengucapan dan sering digunakan dalam ilmu bahasa, namun tidak menutup kemungkinan media audio juga digunakan untuk pelajaran lainnya. Untuk memahami pesan yang disampaikan melalui media audio, diperlukan keterampilan mendengarkan dari si penerima pesan (Asyhar, 2012:72).
Media audio menggunakan lambang-lambang auditif dalam menyampaikan pesannya, seperti kata-kata, musik dan efek suara (sound effect). Jenis-jenis media audio yaitu radio, tape, piringan hitam, compact disc dan mp3 player.
3. Media audio-visual
Media audio-visual adalah media yang menggabungkan unsur visual serta suara secara bersamaan dalam
menyampaikan pesan kepada siswa. Media audio-visual terbagi menjadi (1) media audio visual murni, yaitu baik unsur visual dan unsur suara berasal dari satu sumber, contohnya adalah televisi, sedangkan (2) media audio visual tidak murni yaitu unsur visual dan unsur suara berasal dari sumber-sumber yang berbeda atau penggabungan dari dua media yaitu media audio dan visual. Contohnya adalah gambar pada OHP yang dikombinasikan dengan suara yang berasal dari tape.
4. Multimedia
Istilah multimedia digunakan untuk menyebutkan penyatuan teknologi digital dan analog di bidang hiburan, iklan, komunikasi, pemasaran dan komersial. Multimedia berasal dari kata “multi” dan “media” yang berarti “banyak media”. Pengertian multimedia adalah penggunaan beberapa media (teks, grafis, animasi, video dan interaktivitas) yang berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia. Contoh multimedia adalah internet, game, dan CAI (Computer Assisted Instruction)
Setyosari & Sihkabuden (2005) mengemukakan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan bentuk dan ciri fisik sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dua dimensi.
Media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, memiliki panjang dan lebar, dan media pembelajaran dua dimensi hanya bisa diamati dari satu arah pandangan saja.
Contohnya: peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
b. Media pembelajaran tiga dimensi.
Media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah pandang mana saja. Contohnya:
meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan lain-lain.
c. Media pandang diam.
Media yang menggunakan media proyeksi dan hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis).
Contohnya: foto, tulisan, atau gambar binatang yang dapat diproyeksikan
Referensi
Achmad, Munib. (2004). Pengantar Ilmu Pendidikan.
Semarang: UPT UNNES
Ariani, N., & Haryanto, D. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Arief S. Sadiman, dkk.. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta:
RajaGrafi ndo Persada.
Asyhar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.
Jakarta: Referensi Jakarta.
Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafi ndo Persada.
Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta:
Rajagrafindo Persada
Benny A Pribadi & Tita Rosita. 2002. Model-model desain system pembelajaran. Jakarta UNJ
Cece Wijaya, dkk.. 1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajara, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Falahudin, Iwan. 2014. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Dalam Jurnal Lingkar Widyaiswara Edisi 1 No. 4:104-117
Hamid, Abi. M., Ramadhani, R., Masrul, M., Juliana, J., Safitri, M., Munsarif, M., ... & Simarmata, J. 2020. Media pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
I Ketut Gede Darma Putra (2009) Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi. Makalah ini disampaikan pada Rakorda Disdikpora Bali – 10 Maret 2009
Koyo K, dkk.. 1985. Media Pendidikan dalam Zainuddin HRL, dkk., Pusat Sumber Belajar, Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud
Miarso Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
462-465
Nana Sudjana. 1997. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Setyosari & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang:
Elang Mas
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2011. Media Pengajaran.
Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2
Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat untuk Meningkatkan Keunggulan bersaing. Yogyakarta: Andi Offset.
BAB 4
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Oleh: Widi Astuti, S.Pd.I., M.Pd.I
A. Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran