• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian Kesatu Standar Kompetensi

Pasal 46

(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana harus memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan.

(2) Kompetensi Penata Penanggulangan Bencana meliputi:

a. kompetensi teknis;

b. kompetensi manajerial; dan c. kompetensi sosial kultural.

(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun oleh Instansi Pembina.

Bagian Kedua

Pengembangan Kompetensi

Pasal 47

(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Penata Penanggulangan Bencana wajib diikutsertakan pelatihan.

(2) Pelatihan yang diberikan bagi Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja.

(3) Pelatihan yang diberikan kepada Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk:

a. pelatihan fungsional; dan

b. pelatihan teknis bidang penyelenggaraan penanggulangan bencana.

(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Penata Penanggulangan Bencana dapat mengembangkan

kompetensinya melalui program pengembangan kompetensi lainnya.

(5) Program pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi:

a. pemeliharaan kinerja dan target kinerja;

b. seminar;

c. lokakarya;

d. konferensi; atau

e. latihan simulasi penanggulangan bencana.

(6) Ketentuan mengenai pelatihan dan pengembangan kompetensi serta analisis kebutuhan pelatihan Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Instansi Pembina.

BAB XII

PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

Pasal 48

(1) Penata Penanggulangan Bencana diberhentikan dari jabatannya apabila:

a. mengundurkan diri dari Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

b. diberhentikan sementara sebagai PNS;

c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;

d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;

e. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana; atau

f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.

(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan pribadi yang tidak mungkin untuk melaksanakan tugas Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana.

(3) Penata Penanggulangan Bencana yang diberhentikan karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf e dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan terakhir apabila tersedia lowongan

kebutuhan Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana.

(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah dengan Angka Kredit dari penilaian pelaksanaan tugas bidang penyelenggaraan penanggulangan bencana selama diberhentikan.

(5) Tidak memenuhi persyaratan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat dipertimbangkan dalam hal:

a. tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana; atau b. tidak memenuhi Standar Kompetensi Jabatan

Fungsional Penata Penanggulangan Bencana.

Pasal 49

Penata Penanggulangan Bencana yang diberhentikan karena ditugaskan pada jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) huruf e, dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada jabatannya paling singkat 1 (satu) tahun setelah diangkat kembali pada jenjang terakhir yang diduduki, setelah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi apabila tersedia lowongan kebutuhan.

Pasal 50

(1) Terhadap Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) huruf a dan huruf f dilaksanakan pemeriksaan dan mendapatkan izin dari Pejabat yang Berwenang sebelum ditetapkan pemberhentiannya.

(2) Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah ditetapkan pemberhentiannya tidak dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana.

BAB XIII

PEMINDAHAN KE DALAM JABATAN LAIN DAN LARANGAN RANGKAP JABATAN

Pasal 51

Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier, Penata Penanggulangan Bencana dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dengan persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian.

Pasal 52

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja organisasi, Penata Penanggulangan Bencana dilarang rangkap jabatan dengan jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas, atau jabatan pelaksana.

BAB XIV

TUGAS INSTANSI PEMBINA

Pasal 53

(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana yang bertanggung jawab untuk menjamin terwujudnya standar kualitas dan profesionalitas jabatan.

(2) Instansi Pembina mempunyai tugas sebagai berikut:

a. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

b. menyusun Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

d. menyusun standar kualitas Hasil Kerja dan pedoman penilaian kualitas Hasil Kerja Penata Penanggulangan Bencana;

e. menyusun pedoman penulisan Karya Tulis/Karya Ilmiah yang bersifat inovatif di bidang penyelenggaraan penanggulangan bencana;

f. menyusun kurikulum pelatihan Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

g. menyelenggarakan pelatihan Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

h. membina penyelenggaraan pelatihan Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana pada lembaga pelatihan;

i. menyelenggarakan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

k. melakukan sosialisasi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

l. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

m. memfasilitasi pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

n. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

o. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan kode perilaku Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara;

q. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana di seluruh Instansi Pemerintah yang menggunakan Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana;

r. melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka pembinaan karier Penata Penanggulangan Bencana; dan

s. menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi jabatan.

(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan oleh Instansi Pemerintah pengguna Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana setelah mendapat akreditasi dari Instansi Pembina.

(5) Instansi Pembina dalam melaksanakan tugas pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf i, huruf k, huruf l, huruf m, huruf n, huruf o, huruf q, dan huruf r menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana secara berkala sesuai dengan perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara.

(6) Instansi Pembina menyampaikan secara berkala setiap tahun pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, dan huruf p kepada Menteri dengan tembusan Kepala Lembaga Administrasi Negara.

(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i ditetapkan oleh Instansi Pembina.

BAB XV

ORGANISASI PROFESI

Pasal 54

(1) Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana wajib memiliki 1 (satu) organisasi profesi.

(2) Setiap Penata Penanggulangan Bencana wajib menjadi anggota organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana.

(3) Pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh Instansi Pembina.

(4) Organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyusun kode etik dan kode perilaku profesi.

(5) Organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana mempunyai tugas:

a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;

b. memberikan advokasi; dan

c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi.

(6) Kode etik dan kode perilaku profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) huruf a, ditetapkan oleh organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana setelah mendapat persetujuan dari Instansi Pembina.

Pasal 55

Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana bersifat koordinatif dan fasilitatif untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi pembinaan Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana.

Pasal 56

Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pembentukan organisasi profesi Penata Penanggulangan Bencana dan hubungan kerja Instansi Pembina dengan organisasi profesi Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana ditetapkan oleh Instansi Pembina sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 57

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penata Penanggulangan Bencana melalui penyesuaian/inpassing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dilaksanakan 1 (satu) kali untuk paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.

Pasal 58

Pembentukan Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3) dilaksanakan paling lama 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.

Pasal 60

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 21 Desember 2020

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 23 Desember 2020

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 1589

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2020

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENATA PENANGGULANGAN BENCANA

1 2 6 7 8 9

I A. 1.

a. melakukan penyiapan penyusunan rencana penanggulangan bencana

dokumen 001 0,060 Ahli Pertama

b. melakukan identifikasi kebutuhan rencana penanggulangan bencana

dokumen 002 0,270 Ahli Muda

c. melakukan penyusunan rencana penanggulangan bencana

dokumen 003 0,705 Ahli Madya

d. melakukan penyebarluasan dan advokasi rencana

penanggulangan bencana

laporan 004 0,088 Ahli Pertama

e. melakukan pemantauan pelaksanaan

program/kegiatan rencana penanggulangan bencana pada Instansi Pemerintah

dokumen 005 0,113 Ahli Muda

f. melaksanakan bimbingan teknis penyusunan rencana penanggulangan bencana

laporan 006 0,380 Ahli Madya

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana aksi pengurangan risiko bencana

dokumen 007 0,069 Ahli Pertama

b. melakukan identifikasi kebutuhan penyusunan rencana aksi pengurangan risiko bencana

dokumen 008 0,128 Ahli Muda

c. melakukan penyusunan rencana aksi pengurangan risiko bencana

dokumen 009 0,428 Ahli Madya

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana penanggulangan kedaruratan bencana

dokumen 010 0,058 Ahli Pertama

Pengelolaan Prabencana

PELAKSANA TUGAS

3 4 5

HASIL KERJA KODE

NO TUGAS UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS

Rencana penanggulangan bencana

Rencana Aksi Pengurangan Risiko Bencana

Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana

KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENATA PENANGGULANGAN BENCANA DAN ANGKA KREDITNYA

Perencanaan Penanggulangan Bencana Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana

ANGKA KREDIT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 b. melakukan identifikasi kebutuhan penyusunan

rencana penanggulangan kedaruratan bencana

dokumen 011 0,089 Ahli Muda

c. melakukan penyusunan rencana penanggulangan kedaruratan bencana

dokumen 012 0,435 Ahli Madya

a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kontingensi

dokumen 013 0,111 Ahli Pertama

b. melakukan identifikasi kebutuhan penyusunan rencana kontingensi bencana

dokumen 014 0,190 Ahli Muda

c. melakukan penyusunan rencana kontingensi bencana dokumen 015 0,855 Ahli Madya

2. Pengkajian Risiko Bencana

a. menyusun informasi hasil kajian risiko bencana dokumen 016 0,091 Ahli Pertama

b. melakukan kajian risiko bencana dokumen 017 0,152 Ahli Muda

c. melakukan sosialisasi hasil kajian risiko bencana laporan/papar an

018 0,627 Ahli Madya

d. melakukan pemantauan risiko bencana secara berkala laporan 019 1,187 Ahli Pertama

a. melakukan penyiapan bahan pengembangan budaya sadar bencana

dokumen 020 0,176 Ahli Pertama

b. melaksanakan pengembangan budaya sadar bencana laporan 021 0,289 Ahli Muda

c. melaksanakan sosialisasi budaya sadar bencana laporan 022 0,324 Ahli Muda

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengembangan budaya sadar bencana

laporan 023 0,111 Ahli Muda

e. menyusun pelaporan pengembangan budaya sadar bencana

laporan 024 0,197 Ahli Muda

3. Pencegahan a. melakukan identifikasi sumber bahaya atau ancaman bencana

dokumen 025 0,172 Ahli Muda

Rencana kontinjensi

Pengenalan dan Pemantauan Risiko Bencana

Pengembangan budaya sadar bencana

1 2 3 4 5 6 7 8 9 b. melakukan pemantauan penguasaan dan pengelolaan

sumber daya alam

laporan 026 0,162 Ahli Muda

c. melakukan pemantauan pemanfaatan teknologi dalam penanggulangan bencana

laporan 027 0,191 Ahli Muda

d. melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup

laporan 028 0,214 Ahli Muda

e. menyusun petunjuk pelaksanaan penanganan darurat dokumen 029 0,046 Ahli Muda

4. Kesiapsiagaan

a. menyusun rancangan simulasi dan gladi rencana penanggulangan kedaruratan bencana dan rencana kontingensi bencana

dokumen 030 0,149 Ahli Muda

b. menyiapkan perlengkapan pelaksanaan simulasi dan gladi rencana penanggulangan kedaruratan bencana dan rencana kontingensi bencana

laporan 031 0,211 Ahli Muda

c. menyiapkan personil pelaksanaan simulasi dan gladi rencana penanggulangan kedaruratan bencana dan rencana kontingensi bencana

laporan 032 0,139 Ahli Muda

d. melaksanakan simulasi dan gladi rencana

penanggulangan kedaruratan bencana dan rencana kontingensi bencana

laporan 033 0,138 Ahli Muda

e. melakukan evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut atas simulasi dan gladi rencana penanggulangan kedaruratan bencana dan rencana kontingensi bencana

laporan 034 0,093 Ahli Madya

a. menyusun rencana penguatan kelembagaan bidang logistik dan peralatan

dokumen 035 0,545 Ahli Muda

b. melaksanakan pemenuhan kebutuhan melalui pengadaan barang/ jasa

laporan 036 0,409 Ahli Muda

c. melaksanakan penyimpanan logistik dan peralatan laporan 037 0,476 Ahli Madya

d. melaksanakan pemeliharaan logistik dan peralatan laporan 038 0,206 Ahli Pertama

e. melaksanakan pendistribusian logistik dan peralatan laporan 039 0,902 Ahli Muda Simulasi dan gladi rencana penanggulangan kedaruratan

bencana dan rencana kontingensi

Pengelolaan logistik dan peralatan untuk kesiapsiagaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 f. melaksanakan penghapusan pencatatan logistik dan

peralatan

laporan 040 0,187 Ahli Pertama

g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan logistik dan peralatan untuk kesiapsiagaan

laporan 041 0,427 Ahli Muda

h. melakukan penyusunan laporan pelaksanaan manajemen logistik dan peralatan

laporan 042 0,185 Ahli Madya

i. mengembangkan jejaring kemitraan logistik dan peralatan

dokumen 043 0,109 Ahli Madya

j. melakukan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang logistik dan peralatan

dokumen 044 0,052 Ahli Madya

a. melaksanakan pendampingan dalam rangka penguatan relawan penanggulangan bencana

dokumen 045 0,121 Ahli Pertama

b. melaksanakan penguatan forum Pengurangan Risiko Bencana

dokumen 046 0,127 Ahli Muda

c. melaksanakan penguatan peran lembaga usaha dalam penanggulangan bencana

dokumen 047 0,511 Ahli Madya

a. melaksanakan pengembangan ketangguhan bencana berbasis desa

dokumen 048 0,461 Ahli Muda

b. melaksanakan pengembangan ketangguhan bencana berbasis keluarga

dokumen 049 0,291 Ahli Muda

c. melaksanakan pengembangan ketangguhan bencana berbasis komunitas

dokumen 050 0,295 Ahli Muda

a. melakukan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria tim reaksi cepat penanggulangan bencana

dokumen 051 0,217 Ahli Madya

b. melaksanakan rekrutmen personil Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana

laporan 052 0,174 Ahli Muda

c. melaksanakan peningkatan kapasitas tim reaksi cepat penanggulangan bencana

laporan 053 0,573 Ahli Madya

Pemberdayaan sumberdaya penanggulangan bencana

Penguatan ketangguhan masyarakat

Pengembangan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

a. melaksanakan peningkatan kapasitas petugas penanganan darurat bencana

laporan 054 0,138 Ahli Muda

b. melaksanakan peningkatan kapasitas pengelola penanganan darurat bencana

laporan 055 0,250 Ahli Muda

c. melaksanakan simulasi penanganan darurat laporan 056 0,122 Ahli Muda

d. melaksanakan gladi penanganan darurat laporan 057 0,118 Ahli Muda

e. melaksanakan uji kompetensi penanganan darurat dokumen 058 0,331 Ahli Madya

a. mengidentifikasi kebutuhan evakuasi korban dan pengungsi

dokumen 059 0,100 Ahli Pertama

b. menyusun rancangan tempat evakuasi dokumen 060 0,047 Ahli Pertama

c. menyusun jalur evakuasi, pemasangan rambu dan papan informasi

dokumen 061 0,127 Ahli Pertama

d. melaksanakan penyiapan kebutuhan tempat evakuasi dokumen 062 0,073 Ahli Pertama

a. mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi kebencanaan

dokumen 063 0,046 Ahli Pertama

b. menyusun data dan informasi kebencanaan dokumen 064 0,048 Ahli Pertama

5. Peringatan Dini

a. melakukan integrasi hasil analisis data dan informasi yang diperlukan untuk pembangunan dan penguatan sistem peringatan dini multi ancaman bencana

dokumen 065 0,333 Ahli Pertama

b. melakukan pengembangan platform sistem peringatan dini multi ancaman bencana dengan teknologi terkini

dokumen 066 0,293 Ahli Pertama

Peningkatan kapasitas aparatur penanganan darurat

Penyiapan tempat dan jalur evakuasi serta pemasangan rambu

Penyusunan data dan informasi bencana

Pembangunan dan Pengembangan Sistem Peringatan Dini Multi Ancaman Bencana

1 2 3 4 5 6 7 8 9 c. menyiapkan prosedur operasi standar penyebarluasan

peringatan dini ke pemerintah daerah dan masyarakat

laporan 067 0,198 Ahli Pertama

a. menyiapkan rancangan sistem peringatan dini dengan lembaga usaha

dokumen 068 0,076 Ahli Pertama

b. menyiapkan rancangan sistem peringatan dini dengan komunitas dan masyarakat

dokumen 069 0,313 Ahli Muda

c. menyiapkan rancangan sistem peringatan dini dengan akademisi

dokumen 070 0,202 Ahli Pertama

d. menyiapkan bahan latihan sistem peringatan dini tingkat regional dan internasional dalam rangka knowledge sharing

dokumen 071 0,097 Ahli Pertama

e. melakukan pemantauan pemerintah daerah dalam melakukan kegiatan sistem peringatan dini

laporan 072 0,903 Ahli Madya

f. melakukan penyusunan rekomendasi dalam rangka penguatan kelembagaan dan kerjasama antar pihak dalam sistem peringatan dini

dokumen 073 0,498 Ahli Madya

6. Mitigasi Bencana

a. melakukan evaluasi perencanaan tata ruang berbasis analisis risiko bencana

dokumen 074 0,616 Ahli Madya

b. melakukan identifikasi penataan ruang berbasis analisis risiko bencana

dokumen 075 0,129 Ahli Pertama

a. melakukan identifikasi kebutuhan mitigasi struktural dokumen 076 0,426 Ahli Madya

b. menyusun rancang bangun mitigasi struktural dokumen 077 0,395 Ahli Muda

c. melaksanakan rancang bangun mitigasi struktural dokumen 078 0,740 Ahli Madya

d. melakukan evaluasi mitigasi struktural dokumen 079 0,360 Ahli Madya Penguatan kelembagaan dan kolaborasi kerja sama antar

pihak dalam sistem peringatan dini baik dalam lingkup nasional, regional maupun internasional

Penataan ruang berbasis analisis resiko bencana

Pengelolaan mitigasi struktural

1 2 3 4 5 6 7 8 9 e. melakukan penyusunan rekomendasi tindak lanjut

hasil evaluasi mitigasi struktural

dokumen 080 0,365 Ahli Madya

a. melakukan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria mitigasi bencana

dokumen 081 0,553 Ahli Madya

b. melakukan penyusunan pengaturan mobilisasi dan penempatan sumber daya kedaruratan bencana

dokumen 082 0,333 Ahli Madya

c. menyiapkan rancangan pengembangan Satuan Pendidikan Aman Bencana

dokumen 083 0,500 Ahli Pertama

B. Penanganan Darurat Bencana

1. a. menyusun rencana kaji cepat penanggulangan bencana

dokumen 084 0,056 Ahli Pertama

b. mengumpulkan data dampak dan kebutuhan

penanganan darurat, kerusakan, kerugian dan sumber daya

dokumen 085 0,175 Ahli Muda

c. melakukan pengolahan dan analisis data dampak dan kebutuhan penanganan darurat

dokumen 086 0,078 Ahli Pertama

d. menyusun sajian informasi untuk rekomendasi penanganan darurat

dokumen 087 0,048 Ahli Pertama

2. a. menyiapkan bahan untuk pengambilan keputusan penetapan status keadaan darurat bencana

dokumen 088 0,039 Ahli Pertama

b. menyiapkan bahan analisis dampak kejadian bencana dan sumber daya untuk penanganan bencana

dokumen 089 0,041 Ahli Pertama

c. melakukan analisis dampak kejadian bencana dan sumber daya dalam rangka penetapan status keadaan darurat

dokumen 090 0,222 Ahli Muda

d. melakukan evaluasi penetapan status keadaan darurat laporan 091 0,075 Ahli Madya 3. Rencana operasi

penanganan darurat

a. melakukan penyiapan bahan rencana operasi penanganan darurat bencana

dokumen 92 0,053 Ahli Pertama

b. melakukan identifikasi kebutuhan penyusunan rencana operasi penanganan darurat bencana

dokumen 93 0,072 Ahli Muda

c. melakukan penyusunan rencana operasi penanganan darurat bencana

dokumen 94 0,113 Ahli Muda

Pengelolaan mitigasi non struktural

Rencana operasi penanganan darurat bencana pengkajian secara

cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan sumber daya

Penentuan status keadaan darurat bencana

1 2 3 4 5 6 7 8 9 4 a. menyiapkan bahan penyusunan organisasi komando

penanganan darurat bencana

dokumen 95 0,069 Ahli Pertama

b. menyusun rancangan organisasi komando penanganan darurat bencana

dokumen 96 0,075 Ahli Muda

c. melaksanakan pengendalian operasi penanganan darurat bencana

dokumen 97 0,129 Ahli Muda

5 Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana

a. melakukan analisis dampak dan kebutuhan operasi penyelamatan dan evakuasi/ karantina korban bencana

dokumen 98 0,121 Ahli Muda

b. melakukan penyiapan kebutuhan operasi penyelamatan dan evakuasi/karantina korban bencana

dokumen 99 0,113 Ahli Muda

c. melakukan penyusunan rencana operasi penyelamatan dan evakuasi/karantina korban

dokumen 100 0,387 Ahli Madya

d. melaksanakan operasi penyelamatan dan evakuasi/karantina korban

dokumen 101 0,433 Ahli Madya

e. melaksanakan evaluasi operasi penyelamatan dan evakuasi/karantina korban

dokumen 102 0,309 Ahli Madya

6 Pemenuhan kebutuhan dasar

a. melakukan pengumpulan data kebutuhan dasar masyarakat terdampak

dokumen 103 0,125 Ahli Muda

b. melakukan analisis data kebutuhan dasar masyarakat terdampak

dokumen 104 0,087 Ahli Muda

c. menyusun rencana pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana

dokumen 105 1,452 Ahli Pertama

d. melaksanakan persiapan operasi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana

dokumen 106 0,091 Ahli Pertama

7 a. melakukan pengumpulan data kelompok rentan masyarakat terdampak

dokumen 107 0,126 Ahli Muda

b. melakukan analisis data kelompok rentan masyarakat terdampak

dokumen 108 0,115 Ahli Muda

c. melakukan penyusunan rencana perlindungan kelompok rentan masyarakat terdampak

dokumen 109 0,097 Ahli Muda

d. melaksanakan perlindungan kelompok rentan masyarakat terdampak

dokumen 110 0,145 Ahli Muda

Perlindungan terhadap kelompok rentan Pengendalian Operasi/Komando Penanganan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 a. melakukan pengumpulan data kerusakan prasarana

dan sarana vital terdampak bencana

dokumen 111 0,088 Ahli Muda

b. mengidentifikasi data kerusakan prasarana dan sarana vital terdampak bencana

dokumen 112 3,304 Ahli Pertama

c. menyiapkan bahan rencana pemulihan prasarana dan sarana vital terdampak bencana

dokumen 112 0,055 Ahli Pertama

d. melaksanakan pemulihan prasarana dan sarana vital terdampak bencana

dokumen 114 0,529 Ahli Madya

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pemulihan prasarana dan sarana vital terdampak bencana

dokumen 115 0,108 Ahli Muda

e. melakukan penyusunan rekomendasi evaluasi pemulihan prasarana dan sarana vital terdampak bencana

dokumen 116 0,086 Ahli Muda

f. menyiapkan bahan petunjuk pelaksanaan penanganan darurat

dokumen 117 0,066 Ahli Pertama

a. melakukan penyusunan rencana dukungan bidang logistik dan peralatan

dokumen 118 0,177 Ahli Muda

b. melaksanakan pemenuhan kebutuhan melalui pengadaan barang/ jasa

laporan 119 0,287 Ahli Muda

c. melaksanakan penyimpanan sementara logistik dan peralatan

laporan 120 1,481 Ahli Muda

d. melaksanakan pemeliharaan logistik dan peralatan laporan 121 0,346 Ahli Muda

e. melaksanakan pendistribusian logistik dan peralatan laporan 122 0,296 Ahli Muda

f. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam rangka kegiatan logistik dan peralatan

laporan 123 0,151 Ahli Pertama

g. melakukan penyusunan laporan pelaksanaan logistik dan peralatan

laporan 124 0,220 Ahli Muda

h. melakukan pengembangan jejaring kemitraan logistik dan peralatan

dokumen 125 0,130 Ahli Muda

a. melakukan penyusunan data dan informasi potensi ancaman bencana

dokumen 126 0,157 Ahli Muda

Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital

Pengelolaan logistik dan peralatan untuk kedaruratan

Pengelolaan data dan informasi kedaruratan bencana

1 2 3 4 5 6 7 8 9 b. melakukan penyusunan data dan informasi

penanganan darurat bencana

dokumen 127 0,175 Ahli Muda

c. melakukan inventarisasi informasi bencana dari masyarakat

dokumen 128 0,407 Ahli Muda

d. melakukan penyebarluasan informasi kedaruratan bencana pada masyarakat

laporan 129 0,589 Ahli Muda

e. melakukan evaluasi pelaksanaan operasi penanganan darurat bencana

laporan 130 0,818 Ahli Madya

a. melakukan pemantauan ancaman bencana laporan 131 0,245 Ahli Muda

b. melaksanakan penyebarluasan informasi ancaman bencana

laporan 132 0,236 Ahli Muda

c. melaksanakan pengendalian ancaman bencana laporan 133 0,236 Ahli Muda

C. 1. Rehabilitasi

a. melakukan penyusunan rencana kebutuhan perbaikan rumah masyarakat

dokumen 134 0,758 Ahli Muda

b. melakukan pelaksanaan bantuan perbaikan rumah masyarakat

dokumen 135 0,602 Ahli Madya

c. melakukan pendampingan pelaksanaan perbaikan rumah masyarakat

dokumen 136 0,776 Ahli Madya

d. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria bantuan perbaikan rumah masyarakat

dokumen 137 0,175 Ahli Muda

e. melakukan evaluasi hasil pelaksanaan bantuan perbaikan rumah masyarakat

laporan 138 0,164 Ahli Muda

f. melakukan penyusunan rekomendasi atas evaluasi hasil pelaksanaan bantuan perbaikan rumah masyarakat

dokumen 139 0,139 Ahli Muda

a. melakukan identifikasi kebutuhan perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah bencana

dokumen 140 0,495 Ahli Muda

Pengendalian ancaman bencana pada keadaan darurat

Perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah bencana

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

Perbaikan rumah masyarakat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 b. melakukan penyusunan rencana pemberian bantuan

perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah terdampak bencana

dokumen 141 0,998 Ahli Madya

c. melakukan pemberian bantuan perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah terdampak bencana

dokumen 142 0,950 Ahli Madya

d. melakukan pendampingan pemberian bantuan perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah bencana

dokumen 143 0,196 Ahli Muda

e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah terdampak bencana

laporan 144 0,868 Ahli Madya

f. melakukan penyusunan rekomendasi atas evaluasi pelaksanaan perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah terdampak bencana

laporan 145 0,742 Ahli Madya

g. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria bantuan perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah terdampak bencana

dokumen 146 0,634 Ahli Madya

a. menyiapkan bahan penyusunan kegiatan pemulihan sosial, ekonomi, dan sumber daya alam

dokumen 147 1,067 Ahli Pertama

b. melaksanakan analisis asistensi perencanaan pelaksanaan pemulihan sosial, ekonomi, dan sumber daya alam

dokumen 148 1,992 Ahli Pertama

c. melakukan penyusunan rencana intervensi pemulihan sosial, ekonomi dan sumber daya alam

dokumen 149 0,308 Ahli Muda

d. melaksanakan intervensi pemulihan sosial, ekonomi dan sumber daya alam

laporan 150 0,210 Ahli Muda

e. melakukan pemantauan dan evaluasi pemulihan sosial, ekonomi dan sumber daya alam

laporan 151 0,194 Ahli Madya

f. melakukan penyusunan rekomendasi atas evaluasi pelaksanaan pemulihan sosial, ekonomi dan sumber daya alam

dokumen 152 1,440 Ahli Madya

2. Rekonstruksi

Pemulihan sosial, ekonomi dan budaya

Pemulihan fungsi pemerintahan, fungsi pelayanan publik, keamanan dan ketertiban, serta rekonsiliasi dan resolusi konflik

Dokumen terkait