• Tidak ada hasil yang ditemukan

35

36

Batasan pengertian tentang konsep dan teori dipakai sebagai dasar dalam merumuskan konsepsi perlindungan hukum lahan pertanian pangan berkelanjutan dalam karya tulis ini. Konsepsi perlindungan hukum lahan pertanian pangan berkelanjutan berpijak dari konsep-konsep dasar dan teori sebagai berikut:

1. Manusia, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Terdapat hubungan antara Sang Kholik dengan entitas-entitas lain dalam kesatuan sepanjang waktu. Pemaknaan persatuan jauh lebih luas dimana posisi di luar sang Khalik adalah sebagai Subyek sehingga hubungan antara maklhuk adalah hubungan antara Subyek dengan Subyek. Tanah sebagai bagian dari alam semesta merupakan berkah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mengandung sumber daya yang dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup dan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa maka menjadi tugas dari manusia, masyarakat, Bangsa dan Negara Indonesia untuk mempergunakan, memanfaatkan dan memelihara kelestaria sumber daya alam tersebut sehingga memberikan kemanfaatan bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Secara kultural tanah bagi masyarakat Bangsa Indonesia bermakna religio magis, yaitu pemberian Tuhan yang harus dipelihara dan dijaga sebaik-baiknya, selain memiliki makna eksistensi diri, kohesi sosial, akar kultural, dan aset ekonomi.45

2. Sumber daya alam sebagai karunia Tuhan kepada manusia merupakan sebagai sumber kehidupan (manusia diciptakan dari tanah) dan penghidupan dalam rangka mencapai yaitu eksistensi hidup manusia. Manusia sebagai maklhuk yang diberi akal budi diharapkan mampu menjadikan alam semesta ini tidak hanya

45 Sukirno, Politik Hukum Pengakuan Hak Ulayat, Prenadamedia, Jakarta, 2018, halaman 2.

37

sebagai sarana untuk mempertahankan hidup tetapi juga untuk mencapai kesempurnaan hidup sebagai manusia sebagai makhluk yang beradab.

3. Hubungan yang bersifat abadi antara manusia, masyarakat, bangsa dan negara dengan sumber daya alam (tanah, air, ruang udara dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya) termasuk lahan pertanian sebagai bagian dari sumber daya alam memberikan makna bahwa antara manusia, masyarakat, bangsa dan negara tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan sumber daya alam.

4. Dibutuhkan hubungan atau akses baik secara langsung maupun tidak langsung antara manusia dengan sumber daya alam termasuk lahan pertanian pangan agar tujuan esksistensi dan kesempurnaan hidup manusia bisa terlaksana.

5. Hubungan antara manusia dengan sumber daya alam akan terlaksana dengan baik manakala hubungan tersebut didasarkan pada tatanan nilai transendental atau Illahiah dimana manusia diberi amanat sebagai khalifah di bumi, yang bersumber dari nilai kebaikan, keindahan, kebenaran, kemanusiaan, kebijaksanaan, kemanfaatan dan keadilan.

6. Tatanan hukum yang mengatur dan menyelenggarakan peruntukkan, penggunaan dan persediaan sumber daya alam termasuk lahan pertanian pangan seharusnya mendasarkan pada prinsip sebagai berikut:

a. Hubungan antara manusia dengan sumber daya alam itu bersifat asasi.

b. Sarana hubungan hukum antara manusia dengan sumber daya alam diwujudkan dalam bentuk hak atas sumber daya alam yang bersifat relatif (bukan absolut) dan adanya kewajiban sosial.

c. Kepentingan sosial atau kepentingan umum lebih diutamakan dari pada kepentingan pribadi.

38

d. Negara sebagai perwujudan kedaulatan rakyat menjadi pengatur atas hubungan hukum antara manusia dengan sumber daya alam dengan hak menguasai negara. Negara atas dasar hak menguasai negara memiliki kewenangan untuk membentuk tatanan hukum yang secara substantif berisi norma hukum yang bertujuan untuk mewujudkan perlindungan hukum terhadap kepentingan manuisa dan lahan pertanian yang akan berdampak pada terselenggaranya eksistensi dan kesempurnaan hidup manusia.

Tatanan nilai yang mendasari pola hubungan antara manusia, bangsa, dan negara dengan sumber daya alam diwujudkan sebagai norma hukum yang akan berfungsi sebagai sarana pengatur yang akan memberikan perlindungan baik terhadap manusia maupun sumber daya alam termasuk lahan pertanian pangan.

7. Perlindungan hukum terhadap lahan pertanian pangan berkelanjutan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan strategi pembangunan berkelanjutan yang merupakan upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Konsep pembangunan berkelanjutan pada prinsipnya menyatakan bahwa pembangunan sekarang jangan sampai memerlukan kompromi dari generasi yang akan datang melalui pengorbanan mereka dalam bentuk kesejahteraan sosial yang lebih rendah daripada kesejahteraan generasi saai ini.

kesejahteraan sosial dimaknai sebagai kesejahteraan ekonomi,

39

kesejahteraan sosial yang mencakup kesejahteraan kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan lingkungan.

8. Perlindungan hukum lahan pertanian pangan berkelanjutan dari pendekatan yuridis normatif membutuhkan dukungan kepastian hukum, kemanfaatan hukum dan keadilan. Lebih dari pada itu sebetulnya kepastian hukum tidak hanya berhenti pada perumusan norma hukum yang memenuhi asas-asas keberlakuan saja, tetapi merupakan bagian dari proses pelaksanaan norma hukum oleh aparat penegak hukum untuk mencapai tujuan tertentu.

Norma hukum merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan atau disepakati sebelumnya. Oleh karena itu hukum diciptakan bukan untuk hukum itu sendiri tetapi dalam upaya untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan manusia serta yang berkaitan dengan hubungan antar manusia dan benda yang ada disekitarnya. Perlindungan hukum tidak hanya diberikan untuk manusia tetapi juga harus diberikan kepada benda-benda di sekitar manusia yang memberikan manfaat bagi eksistensi kehidupan dan penghidupan manusia di dunia. Salah satu benda yang harus mendapatkan perlindungan hukum ialah tanah pertanian yang memiliki fungsi sebagai penyedia kebutuhan pangan bagi manusia.

B. Perlindungan Hukum Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Dokumen terkait