D. Monitoring dan Evaluasi
10. LAMPIRAN a. Buku Data DI
b. Penutupan Saluran c. Perbaikan Darurat Banjir
5. MEKANISME PELAPORAN BLANGKO O&P a. Pelaporan Blangko Operasi
b. Pelaporan Blangko Pemeliharaan 6. ORGANISASI DAN PERSONALIA
LAMPIRAN : I (A)
I. DATA UMUM
1. Nama Daerah Irigasi :
2. Luas Areal Daerah Irigasi : Ha
3. Nama Wil. Kerja Ranting/Pengamat :
4. Jumlah Luas Area Kerja Pelaksanaan OP : Ha
5. Nama Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota : 6. Nama UPT/Pengamat
7. Nama Kab/Kota/Provinsi/BBWS/BWS :
II. RIWAYAT PENANGANAN
1. Nama Kegiatan : (lima tahun terakhir )
( Pembangunan/Rehabilitasi/Perbaikan Berat )
2. Tahun Pelaksanaan :
3. Jenis Penanganan : (Kontraktual dan Swakelola)
( Kontraktual / Swakelola )
4 Sumber Pendanaan (P3A/APBD/APBN)
(P3A/Bantuan Pemerintah) III. DATA INVENTARISASI
1. Luas Areal Wilayah Kerja Ranting/Pengamat/UPTD : Ha 2. Tipe Medan lapangan : Datar / Pegunungan / Peralihan
3. Panjang Saluran Induk : Km
4. Panjang Saluran Sekunder : Km
5. Panjang Saluran Suplesi : Km
6. Panjang Saluran Pembuang : Km
7. Jumlah Bendung : Bh
8. Jumlah Kantong Lumpur : Bh
9. Jumlah Bangunan Pengatur : Bh
( Bagi / Bagi sadap / Sadap ).
10. Jumlah Pintu Besar ( B> 60 cm ) : Bh
11. Jumlah Pintu Kecil ( B< 60 cm ). : Bh
12. Jumlah Drat Stang Besar ( L > 2 m ) : Bh
13. Jumlah Drat Stang Kecil ( L < 2 m ) Bh
14. Jumlah Bangunan Pelengkap Bh
15. Jumlah Bangunan Lain-lain Bh
16. Debit Rencana Maximum dialirkan : m3/det
IV. PERSONALIA
PNS Non PNS Jumlah
or or or or or
1. Ranting/Pengamat/UPTD :
2. Staf Ranting/Pengamat/UPTD :
3. Mantri/Juru :
4. Petugas Pintu Air (PPA) :
V. INDEKS KONDISI OP JARINGAN IRIGASI Yang ada Maks Min Optimum
% % % %
1. Prasarana Fisik : 45 25 35
2. Produktivitas tanam : 15 10 12.5
3. Sarana Penunjang : 10 5 7.5
4. Organisasi Personalia : 15 7.5 10
5. Dokumentasi : 5 2.5 5
6. P3A : 10 5 7.5
JUMLAH : 100 55 77.5
Kebutuhan Yang ada Kekurangan
Form I A Diisi UPTD/Pengamat
ISIAN INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA
LAMPIRAN : I (B)
Nama Daerah Irigasi :
Luas Areal Daerah irigasi : Ha
Jumlah Wilayah Kerja Pelaksanaan OP : Bh
Lokasi :
Bobot Nilai
Bagian Bagian Yang ada Maksimum
(%) (%) (%) (%)
2 3 4 5 6
I. PRASARANA FISIK - JUMLAH - 45
1 . Bangunan Utama - Sub Jumlah - 13
1.1. Bendung - 100 4 (*1)
( ada Kantong Lumpur ) 5 (*2)
a. Mercu - 20 -
b. Sayap - 15 -
c. Lantai Bendung - 20 -
d. Tanggul Penutup - 20 -
e. Jembatan - 5 -
f. Papan Operasi - 10 -
g. Mistar Ukur - 5 -
h. Pagar Pengaman - 5 -
1.2. Pintu-pintu Bendung dan roda gigi dapat dioperasikan - 100 7 (*1)
8 (*2)
a. Pintu Pengambilan - 50 -
b. Pintu Penguras Bendung - 50 -
1.3. Kantong Lumpur dan Pintu Pengurasnya - 100 2 (*1)
0 (*2)
a. Bangunan Kantong Lumpur baik - 35 -
b. Kantong Lumpur telah di bersihkan - 30 -
c. Pintu Penguras dan Roda gigi Kantong Lumpur dapat - 35 - di operasikan
2 . Saluran Pembawa - Sub Jumlah - 10
2.1. Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa debit - 100 - 5 kebutuhan / Rencana maksimum
2.2. Tinggi tanggul cukup untuk menghindari limpahan setiap - 100 - 2 saat selama pengoperasian
2.3. Semua perbaikan saluran telah selesai - 100 - 3
3 . Bangunan pada saluran pembawa - Sub Jumlah - 9
3.1. Bangunan Pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap - 100 2
dan berfungsi
a. Setiap saat dan setiap bangunan pengatur perlu - 100 - 1 saluran induk dan Sekunder
b. Pada setiap sadap tersier - 100 - 1
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan dengan rencana - 100 2.5
pengoperasian Daerah Irigasi
a. Pada Bangunan Pengambilan ( Bendung / Intake ) - 100 - 1 b. Pada tiap bangunan pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / - 100 - 0.75
Sadap )
c. Pada setiap sadap tersier - 100 - 0.75
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap - 2
a. Pada saluran induk dan sekunder - 100 - 0.8
b. Pada bangunan syphon, gorong-gorong, jembatan, - 100 - 1.2 talang, cros drain tidak terjadi sumbatan
3.4. Semua perbaikan telah selesai - 2.5
a. Perbaikan bangunan pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / - 100 - 1.25 Sadap )
b. Mistar ukur, skala liter dan tanda muka air - 100 - 0.375
c. Papan Operasi - 100 - 0.5
d. Bangunan pelengkap - 100 - 0.375
4 . Saluran Pembuang dan Bangunannya - Sub Jumlah - 4
4.1. Semua saluran pembuang dan bangunannya telah - 100 - 3
dibangun dan tercantum dalam daftar pemeliharaan serta telah diperbaiki dan berfungsi
4.2. Tidak ada masalah banjir yang menggenangi - 100 - 1
5 . Jalan masuk / Inspeksi - Sub Jumlah - 4
5.1. Jalan masuk ke bangunan utama dalam kondisi baik - 100 - 2 5.2. Jalan Inspeksi dan jalan setapak sepanjang saluran telah - 100 - 1
diperbaiki
5.3. Setiap bangunan dan saluran yang dipelihara dapat dicapai - 100 - 1 dengan mudah
6 . Kantor, Perumahan dan Gudang - Sub Jumlah - 5
6.1. Kantor memadai untuk :
- Ranting / Pengamat / UPTD - 100 - 1
( Setingkat Satker Balai PSDA / UPT / Cab PU Kab / Kota )
- Mantri / Juru - 100 - 1
( Setingkat Korlap Balai PSDA / Mantri Pengairan ) 6.2. Perumahan memadai untuk :
- Ranting / Pengamat / UPTD - 100 - 0.5
( Setingkat Satker Balai PSDA / UPT / Cab PU Kab / Kota )
- Mantri / Juru - 100 - 0.5
( Setingkat Korlap Balai PSDA / Mantri Pengairan ) 6.3. Gudang memadai untuk :
- Kantor Ranting / Pengamat / UPTD - 100 - 1
- Bangunan utama ( BD ) - 100 - 0.5
- Skot Balok dan perlengkapan dibangunan lain - 100 - 0.5 FORMULIR IB
INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI
Uraian Keterangan
Indeks Kondisi
1
Diisi UPTD/Pengamat
-
-
-
(*1) = bila ada kantong lumpur (*2) = bila tidak ada kantong lumpur
II. PRODUKTIVITAS TANAM - JUMLAH - 15 ( Tahun sebelumnya )
1 . Pemenuhan kebutuhan air - 100 - 9
( Faktor K )
2 . Realisasi luas tanam ( e ) - 100 - 4
0 ( a )
Realisasi Tanam
(Ha)
- MT. I 0
- MT. II 0
- MT. III 0
Jumlah I, II, III 0 ( b )
IP Maks ( % ) 300 ( c )
Indeks Pertanaman ( IP ) 0 ( d )
yang ada = (b) / (a) x 100 %
Prosentase Realisasi Luas 0 ( e )
Tanam = (d) / (c) x 100 %
3 . Produktivitas Padi ( c ) - 100 - 2
Produktvfitas padi rata-rata 6,13 ( a ) ( ton / ha )
Produksi padi yang ada 0.00 ( b )
( ton / ha )
Prosentase Produktivitas 0 ( c )
padi = (b) / (a) x 100 %
Bila produksi padi yang ada > produksi rata-rata maka Prosentase Produktivitas padi ( c ) ditulis 100 %.
III. SASARAN PENUNJANG - JUMLAH - 10
1 . Peralatan Operasi dan Pemeliharaan - Sub Jumlah - 4
1.1. Alat alat dasar untuk pemeliharaan rutin - 100 - 2
1.2. Perlengkapan personil untuk operasi - 100 - 0.5
1.2. Peralatan berat untuk pembersihan lumpur - 100 - 1.5
dan pemeliharaan tanggul
2 . Transportasi - Sub Jumlah - 2
2.1. Ranting / Pengamat / UPTD ( Sepeda motor ) - 100 - 1
2.2. Mantri / Juru (Sepeda motor) - 100 - 0.5
2.3. DPA ( Sepeda motor ) - 100 - 0.5
3 . Alat-alat kantor Ranting/Pengamat/UPTD - Sub Jumlah - 2
3.1. Perabot dasar untuk kantor - 100 - 1
3.2. Alat kerja di kantor - 100 - 1
4 . Alat Komunikasi - Sub Jumlah - 2
4.1. Jaringan komunikasi yang memadai untuk Ranting / - 100 - 2 Pengamat / UPTD - Balai PSDA - Bag Pel Kegiatan
IV. ORGANISASI PERSONALIA - JUMLAH - 15
1 . Organisasi O dan P telah disusun dengan - Sub Jumlah - 5 batasan-batasan tanggung jawab dan tugas yang jelas
1.1. Ranting / Pengamat / UPTD - 100 - 2
1.2. Mantri / Juru - 100 - 2
1.3. PPA - 100 - 1
2 . Personalia - Sub Jumlah - 10
2.1. Kuantitas / Jumlah sesuai dengan kebutuhan
- Mantri / Juru - 100 - 1
- PPA - 100 - 3
2.2. > 70 % PPA Pegawai Negeri - 100 - 2
( bila ≥ 70 % bobot bagian 100 % ) 2.3. Semua sudah paham OP
- Ranting / Pengamat / UPTD - 100 - 1
- Mantri / Juru - 100 - 2
- PPA - 100 - 1
V. DOKUMENTASI - JUMLAH - 5
1 . Buku Data Daerah Irigasi - 100 - 2
2 . Peta dan gambar-gambar - Sub Jumlah - 3
2.1. Data dinding di Kantor - 100 - 1
2.2. Gambar Pelaksana - 100 - 1
2.3. Skema Jaringan ( pelaksana dan bangunan ) - 100 - 1
VI. PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR ( P3A ) - JUMLAH - 10
A. Jumlah P3A Desa = 0 Bh
B. Jumlah GP3A = 0 Bh
C.Jumlah IP3A = - Bh
1 . GP3A / IP3A sudah berbadan Hukum - 100 - 1.5
2 . Kondisi Kelembagaan GP3A / IP3A - 100 - 0.5
- Berkembang ( 100 % )
- Sedang berkembang ( 60 % ) - Belum berkembang ( 30 % )
3 . Rapat Ulu Ulu / P3A Desa / GP3A dengan Ranting / - 100 - 2
Pengamat / UPTD
- 1/2 bulan sekali ( 100 % )
- 1 bulan sekali ( 60 % )
- Ada tidak teratur ( 40 % )
- Belum ada ( 0 % )
4 . P3A aktif mengikuti survei / penelusuran jaringan - 100 - 1
5 . Partisipasi P3A dalam perbaikan jaringan dan - 100 - 2
penanganan Bencana Alam
6 . Iuran P3A digunakan untuk perbaikan jaringan - 100 - 2
- Tersier ( 100 % )
7 . Partisipasi P3A dalam perencanaan Tata Tanam - 100 - 1
dan Pengalokasian Air
……… 20…….
Diteliti Dibuat oleh.
Luas baku (Ha) Musim Tanam
MATERI POKOK 3
TATA CARA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
Tata Cara Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Untuk mendapatkan hasil pemeliharaan yang optimal, diperlukan tata cara/prosedur yang tepat dengan mengacu pada tahapan sebagai berikut:
1. Inventarisasi jaringan irigasi pada setiap daerah irigasi 2. Perencanaan pemeliharaan jaringan irigasi
3. Pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi
4. Pemantauan dan evaluasi pemeliharaan jaringan irigasi A. Inventarisasi Jaringan Irigasi
Inventarisasi jaringan irigasi dilakukan untuk mendapatkan data jumlah, dimensi, jenis, kondisi dan fungsi seluruh aset irigasi serta data ketersediaan air, nilai aset jaringan irigasi dan areal pelayanan pada setiap daerah irigasi.
Inventarisasi jaringan irigasi dilaksanakan setiap tahun mengacu pada ketentuan/pedoman yang berlaku. Hasil inventarisasi diharapkan dapat dipakai untuk pemeliharaan dan pengelolaan aset irigasi.
Untuk kegiatan pemeliharaan dari inventarisasi tersebut yang sangat diperlukan adalah data kondisi jaringan irigasi yang meliputi data kerusakan dan pengaruhnya terhadap areal pelayanan.
Pelaksanaan inventarisasi jaringan irigasi ini dilaksanakan secara partisipatif melalui penelusuran jaringan irigasi oleh aparat Dinas secara berjenjang bersama-sama dengan perkumpulan petani pemakai air (P3A) dengan menggunakan Blangko Inventaris Jaringan Irigasi (terlampir). Dari hasil inventarisasi tersebut disusun program 5 tahunan yang akan diusulkan untuk mendapatkan biaya pemeliharaan.
Inventarisasi pada dasarnya melakukan pemeriksaan kondisi dan fungsi saluran dan bangunan irigasi, sehingga kadang-kadang diperlukan pengeringan saluran.
Kalau hal ini dilakukan harus dilakukan konsultasi dengan pemangku
kepentingan untuk mendapat kesepakatan kapan dikeringkan, berapa lama, bagian mana yang dikeringkan. Apalagi kalau jaringan tersebut multiguna,
perlu disepakati dulu pemanfaat air yang mana yang tidak dapat dihentikan sama sekali, misal air minum.