• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

2.3 Landasan Teori

f. Sistem pendingin.

Menurut Adji (1972:66), sewaktu proses terjadi proses perubahan energy thermis menjadi energy mekanis, maka suhu tinggi dihasilkan dalam silinder motor sebagai dari akibat dari pada proses pembakaran.

Sejumlah panas besar dari pada gas-gas dipindahkan ke tutup,dinding,torak dan klep. Bila panas ini tidak diambil dari bagian- bagian ini, dan tidak didinginkan sebaik-baiknya, maka motornya akan rusak. Dengan demikian, maka perlu adanya suatu sistem pendinginan yang mencegah kerusakan pada motor tersebut.

Jadi, sistem pendingin adalah proses penyerapan panas diambil dari gas-gas yang dipindahkan pada klep atau torak supaya silinder motor tidak rusak.

g. Prinsip kerja fresh water cooler.

Menurut Utomo (2007), dalam program studi diploma III teknik perkapalan mengatakan bahwa sistem pendinginan air tawar yaitu alat pemindah panas berbentuk bejana yang dipergunakan untuk mendinginkan air tawar pada pendinginan motor utama dan pendinginan motor bantu di atas kapal dengan cara mengalirkan air laut ke dalam bejana tersebut.

29

Jadi, prinsip kerja fresh water cooler adalah untuk mendinginkan air tawar pada pendinginan motor utama dan pendinginan motor bantu di atas kapal.

h. Pompa Centrifugal.

Menurut Adjie (1972:22) prinsip kerja pompa centrifugal ialah akibat gaya menuju ke titik pusat maka air yang masuk, dipaksakan untuk membuat gerakan sepiral dan dengan kecepatan yang tinggi. Dalam pompa ini ditempatkan sebuah kipas dengan sudu-sudu. Tekanan air setelah keluar dari kipas tersebut adalah sama besarnya didalam seluruh rumah siputnya. Pompa ini dipergunakan, jika permukaan air yang harus diisap oleh pompa, terletak lebih rendah dari mulut isapannya.

Jadi, pompa centrifugal adalah pompa yang memiliki elemen utama berupa motor penggerak dengan sudu impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi.

i. Sistem Sirkulasi Air Pendingin.

Menurut Maanen (1983:8.18) adalah air tawar dari double buttom di suplay masuk ke dalam fresh water ekspantion tank. Ekspantion tank disini berfungsi sebagai tangki penyuplai air tawar bila mengalami kekurangan pada motor induk yang diakibatkan penguapan dan kebocoran-kebocoran pada pipa. Dari ekspantion tank tersebut air tawar dialirkan ke dalam mesin induk melalui fresh water cooling pump. Di dalam mesin induk air tawar tersebut dibagi-bagi oleh pipa manifold masuk ke setiap silinder pada bagian bawah, kemudian air pendingin mendinginkan silinder jacket dan terus naik untuk mendinginkan silinder

30

head dan katup buang, setelah itu keluar dan masuk ke dalam fresh water cooler sedangkan media pendingin ada air laut yang berada di dalam pipa- pipa kapiler. Setelah air tawar tersebut diserap panasnya oleh air laut di dalam fresh water cooler akan di alirkan lagi ke motor induk untuk didinginkan kembali.

Jadi, sistem sirkulasi air pendingin adalah air tawar dari double bottom di supplay ke dalam fresh water ekspantion tank, ekspantion tank berfungsi sebagai tangki penyuplai air tawar bila mengalami kekurangan pada motor induk dari ekspanation tank tersebut air tawar dialirkan ke dalam mesin induk melalui fresh water cooling pump.

j. Shell-and-tube.

Menurut David W. Smith (1974:173) Pada Permesinan bantu salah satunya ialah Heat Exchanger. Umumnya berjenis tabung dan shell.

Sebuah contoh yang ditunjukkan pada mekanisme dari Heat Exchanger.

Buntalan tabung atau cerobong dimasukkan ke dalam shell, yang cabangnya terhubung pada system sirkulasi cairan panas, Cerobong tersebut terdiri dari sejumlah tabung yang diamankan ke plat pipa di setiap ujunganya, serta serangkaian Baffle mengarahkan sirkulasi cairan panas melintas bolak-balik pada buntalan tabung, dan di setiap ujung dari Heat Exchanger ialah header, yang fungsinya untuk mengalirkan atau menyalurkan cairan lain (umumnya air laut) melalui tabung. Header ini dirancang untuk memberikan satu lintasan tunggal melalui tabung atau pipa , atau dua lintasan. Serta terdapat penutup yang dapat di lepas pada

31

bagian header, untuk memudahkan akses ke tabung atau cerobong untuk pembersihan.

Disalah satu ujung bagian Heat Exchanger, Gasket dipasang diatara plat tabung, Shel dan Header. Di Ujung yang lain, dua segel Elastomer yang terpisah terletak di kedua sisi dari “Safety Leaking Ring”.

Sehingga jika terjadi kebocoran melewati kedua segel tersebut, kedua bahan bakar tidak dapat saling bercampur.

Bergantung pada ukuran dan peran Cooler, Silinder Shell umumnya terbuat dari baja fabrikasi, besi tuang bahkan terkadang dari aluminium perunggu. Plat tabung biasanya dari kuningan angkatan laut dan bagian tabung biasanya dari kuningan aluminium, atau terkadang 70/30 tembaga-nikel digunakan untuk materialnya.

Jadi Menurut David W. Smith (1974:173) Heat Exchanger yang merupakan salah satu komponen pada permesinan bantu, memiliki 2 jenis, yakni tabung dan Shell. Dengan bagian-bagian dari Heat Exchanger ialah terdapat buntalan tabung atau cerobong, Shell, Header (pada ujung bagian buntalan tabung), Percabangan dari shell, serta terdapat penutup yang dapat di lepas pada bagian Header.

Disini dijelaskan fungsi dari buntalan tabung itu sendiri merupakan Jalur utama atau saluran utama dari Heat Exchanger yang biasanya berisikan air laut bahkan terkadang air panas, dari sisa sirkulasi pemesinan bantu. Lalu fungsi dari Header sendiri ialah memberikan akses lintasan tunggal melalui tabung atau pipa atau dua lintasan. Dan juga fungsi dari

32

penutup pada Header sendiri ialah untuk memudahkan akses ke tabung atau cerobong untuk dilakukan pembersihan di bagian tersebut.

Disini juga dijelaskan bahwa material yang digunakan pada bagian Heat Exchanger beragam, bergantung pada ukuran dan peran dari Cooler tersebut. Silinder Shell umumnya terbuat dari baja, besi tuang, Terkadang dari aluminium perunggu. Serta plat tabung yang digunakan ialah dari kuningan angkatan laut, dan pada bagian tabung terbuat dari material kuningan aluminium, ataupun 70/30 tembaga-nikel.

33

Dokumen terkait