• Tidak ada hasil yang ditemukan

Job Description

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

D. Job Description

Adapun fungsi dan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi BRI tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pimpinan Kantor Cabang a. Tugas dan tanggung jawab

1) Menciptakan dan menjamin kelancaran operasional di kantor cabang induk serta melakukan pembinaan secara aktif dalam meningkatkan kemampuan pegawai dalam peningkatan kualitas setiap fungsi marketing, operasional dan support.

2) Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui atau disahkan telah sesuai dengan kewenangannya.

3) Menjamin ketetapan dan kebenaran pembukuan dan laporan.

4) Mengembangkan bisnis pengkreditandikantor cabang guna memperoleh keuntungan atau penghasilan yang optimal dengan risiko yang dapat diterima dan tetap mempertahankan kualitasfortofolio yang sehat.

5) Membentuk tim penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah dan bertindak sebagai ketua tim di Kanca induk dengan tugas sebagai berikut:

a) Mengadakan identifikasi masalah dan membuat usul penyelesaian atas kredit bermasalah di kanca induk.

b) Memberikan rekomendasi dan masukan kepada pejabat yang berwenangterhadaprencana-rencana penyehatan dan atau penyelamatan kredit bermasalah.

c) Mengawasi ketertiban administrasi dan kelengkapan berkas atau dokumen seluruh kredit bermasalah termasuk penyelesaian dengan pihak ketiga.

d) Menindak lanjuti temuan - temuan audit baik pihak dari intern maupun pihak ekstern BRI.

e) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Wewenang:

1) Melakukan negosiasi dan menyetujui tingkat suku bunga simpanan dan suku bunga kredit sesuai dengan kewenangannya.

2) Memprakarsai, merekomendasi dan memutuskan kredit (kredit baru, suplai, review kredit, restrukturisasi, dan penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan kewenangannya).

3) Memberikan persetujuan penggunaan biaya sesuai kewenangannya.

4) Mewakili direksi dalam urusan dengan pihak lain.

5) Memberikan dan merubah "accs" untuk OLSIB (pasword, user ID).

6) Memberikan rekomendasi pendidikan dan latihan pegawai.

7) Mengusulkan dan atau menetapkan promosi dengan demosi pegawai sesuai dengan ketentuan.

2. Manajer Operasional a. Tugas dan Tanggung Jawab

1) Memastikan bahwa tidak terjadi transaksi dalam kurun waktu setelah close sistem pada hari kerja sebelumnya sampai dengan awal hari kerja berikutnya.

2) Memastikan bahwa semua pegawai di bawahnya telah siap di tempatnya masing-masing dan melaksanakan flag operational (mengaktifkan atau menonaktifkan terminar user).

3) Mengelola kas Kanca, melaksanakan pergeseran kas antar unit kerja, memelihara kerja register dan penyimpanan surat berharga serta kwitansi Payment Point.

4) Melaksanakan tambahan kas awal hari atau selama jam pelayanan kas bagi supervisor atau teller dan ATM serta menerima setoran kas dari supervisor atau teller.

5) Mengesahkan OLSIB dan menandatangani bukti kas atau transaksi tunai,kliring dan pemindahbukuan yang ada dalam batas kewenangannya.

6) Mengaktifkan rekening pinjaman dan simpanan serta rekening peserta phone banking atau ATC.

7) Memastikan kebenaran laporan yang menjadi tanggung jawabnya.

8) Menindaklanjuti keluhan nasabah dan laporan kehilangan cek/BG/bilyet deposito/buku tabungan.

9) Melayani segala kebutuhan Kanca Spoke BRI unit sebagai internal costumer dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (misalnya dalam hal tambahan setoran kas Kanca Spoke dan BRI unit, perusahaan transfer keluar masuk kanca Spoke dan BRI unit).

b. Wewenang

1) Memegang salah satu kunci berankas

2) Menyetujui pembayaran tunai, kliring dan pemindahbukuan dalam batas wewenang, baik pada OLSBI maupun pada bukti pembukuan.

3) Mengelola semua surat berharga yang ada di Kanca induk dan pendistribusian surat berharga ke Kanca Spoke.

c. Mengaktifkan pembukuan rekening pinjaman dan simpanan TAG dan phone banking.

d. Mengelola Test Key 3. AccountOfficerUmum a. Tugas dan Tanggung Jawab

1) Mempersiapkan dan melaksanakan rencana atas account yang menjadi tanggung jawabnya serta memantau hasil yang dapat dicapainya dan menetapkan prioritas pembinaan atas account yang dikelolanya.

2) Mengelola account yang sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan untuk mencapai pendapatan optimal bagi kanca.

3) Menyampaikanmasalah-masalah yang timbul kepada atasannya dalam pelayanan debitur untuk diselesaikan dengan unit terkait.

4) Melakukan penelitian keabsahan dokumen kredit sebelum diputuskan.

5) Melakukan pembinaan dan penagihan serta pengawasan kredit yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari kredit dicairkan sampai kredit dilunasi.

6) Melaporkan situasi dan kondisi debitur yang masih lancar maupun memburuk serta memberikan usul, saran dan pemecahan serta penanggulangannya kepada atasan.

7) Membuat usulan kepada pinca untuk mengklarifikasikan pinjaman-pinjaman yang buruk.

8) Sebagai anggota tim penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah dan melaksanakan fungsi tersebut sebaik-baiknya.

b. Wewenang

1) Bertindak sebagai pemrakarsa atau penganalisa kredit.

2) Mewakili BRI dalam negosiasi dengan debitur guna menyusun struktur dan tipe kredit sesuai dengan batas kewenangnnya.

3) Bertindak sebagai pemrakarsa dan rekstrukturisasi atau penyelamatan kredit bermasalah dan menghapus bukukan pinjaman putusan Kanca.

4. Administrasi dana dan Jasa a. Tugas dan Tanggung Jawab

1) Melakukan pengawasan atas semua kegiatan pelayanan dana, jasa dan pinjaman yang dilakukan oleh petugas administrasi dan jasa.

2) Memastikan input data pemberian cek/BG kepada nasabah telah sesuai dengan ketentuan.

3) Mengaktifkan pembukuan rekening simpanan.

4) Meyakinkan keberadaan bukti pembukuan dengan dokumen sumber dan melakukan pengecekan atas semua transaksi pemindahbukuan pada bidang dana jasa bank.

5) Melakukan pengesahan atas teransaksipemindahbukuan pada bidang dana jasa menjadi wewenangnya.

6) Memastikan hitungan penalty bunga deposito dilakukan dengan benar.

7) Melakukan verifikasi atas data transfer yang telah dientry ke dalam PC transfer sesuai wewenangnya.

8) Melakukan kebenaran pengisian register dan pembuatan laporan yang dibuat oleh petugas administrasi dana dan jasa.

9) Menindaklanjuti laporan kehilangan cek/BG/buku tabungan dan kartu ATM 10) Melayani kegiatan back office bagi Kantor cabang sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

11) Melayani seluruh kebutuhan BRI unit sebagai “internal Costumer” dengan cara yang sebaik-baiknya.

b. Wewenang

1) Bertindak sebagai checker atas semua transaksi pemindahbukuan yang ada dalam bidang dana dan jasa sekaligus mengesahkan secara wewenangnya.

2) Menandatangani nota yang berkaitan dengan transaksidibidang DJS bersama- sama pejabat berwenang.

5. Unit Pelayanan Nasabah a. Tugas dan Tanggung Jawab

1) Memberikan informasi saldo, transfer maupun pinjaman bagi nasabah yang memerlukan.

2) Memberikan informasi kepada calon nasabah mengenai produk dana dan Jasa BRI

3) Melayani permintaan salinan rekening koran bagi nasabah yang memerlukan (diluar pengiriman secara rutin setiap awal bulan).

4) Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun jasa.

5) Menerima dan menginfertarisir keluhan-keluhan nasabah untuk diteruskan 6) Kepada pejabat yang berwenang.

7) Melaksanakan informasi saldo simpanan maupun bagi nasabah yang memerlukan

b. Wewenang

Memberikan informasi saldo simpanan maupun pinjaman bagi nasabah yang memerlukan.

6. Sekretariat

a. Tugas tanggung Jawab

1) Mengagenda surat-surat keluar dan surat-surat masuk dengan tertib dengan ketentuan yang berlaku.

2) Mengatur lalu lintas pembicaraan melalui telepon.

3) Mengatur agenda kerja Pinca Induk

4) Mendistribusikan semua surat-surat yang masuk kepada pejabat-pejabat yang berwenang di Kanca Induk.

5) Melayani tamu-tamu yang akan bertemu dengan Pinca Induk.

6) Melayani semua berita penting lainnya melalui Televisi atau Facsimile atas perintah Pinca Induk.

7) Menyiapkan konsep atau mengetik surat-surat sesuai perintah Pinca Induk.

8) Menindak lanjuti semua temuan audit baik dari intern maupun ekstern BRI khususnya yang berkaitan dengan tugasnya.

b. Wewenang

Memberikan informasi tentang agenda kerja Pinca Induk.

7. Tugas dan fungsi Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa

Uraian mengenai tugas dan fungsi pokok BRI Cabang Sungguminasa senantiasa berpedoman pada ketentuan Undang-Undang No. 21 tahun 1998 Tentang Bank Rakyat Indonesia.

a. Tugas Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa

1) Memberikan kredit atau pinjaman kepada seseorang atau badan usaha yang membutuhkan dana dan modal.

2) Menarik dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan-simpanan seperti giro dan deposito

3) Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

b. Fungsi Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa 1) Sebagai lembaga pengkreditan

Salah satu kegiatan Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa yang bersifat aktif adalah pemberian kredit kepada masyarakat yang disalurkan kepada pemerintah, disamping bank swasta yang telah ditunjuk dengan sumber pendanaan sebagian dari bank Indonesia sebagian dari bank pelaksana.

2) Sebagai Agen of Development

Adapun peranan Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa sebagai badan usaha yang bertindak sebagai bank komersial (profitMaking)dandilain pihak berperan sebagai aparat pemerintah (Agen of development). Bank dikatakan aparat pemerintah karena dapat mengatur kehidupan perekonomian dan membangun perekonomian.

c. Prosedur pemberian kredit 1) Pemohon datang ke bank

Adapun persyaratan kredit dari BRI Cabang Sungguminasa antara lain:

a) Nomor NPWP (pajak)

b) Surat ijin perusahaan yang terdiri dari: SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), SRJP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan).

c) Agunan antara lain proyek itu sendiri, surat-surat tanah, kendaraan dan sebagainya.

Pemohon datang ke BRI Cabang Sungguminasa dan bertemu pejabat kredit dengan membawa kelengkapan dokumen.

2) Surat permohonan kredit terdiri dari

a) Identitas pemohon, misalnya foto copy KTP, surat domisili b) Jumlah modal yang diperlukan untuk mengembangkan usahanya c) Jumlah kredit yang diperlukan

d) Jumlah modal sendiri e) Tujuan penggunaan kredit

f) Manfaat kredit untuk pengembangan usaha

g) Keterangan mengenai usaha pemohon, antara lain mengenai manajemen, produksi, pemasaran dan keuangannya.

8. Pemenuhan persyaratan kredit.

a. Mengisi persetujuan formulir persetujuan kredit

Pemohon akan diminta mengisi formulir pengajuan kredit antara lain:

1) Sebelum menerima formulir isian, melampiri, mengisi, membubuhi tanda tangan dan melengkapi dari lampiran-lampiran yang dibutuhkan.

2) Formulir isian diberikan kembali kepada pihak BRI

3) Menerima surat persetujuan KUK dari PT. BRI Cabang Sungguminasa

4) Mempelajari menyetujui dan membubuhi tanda tangan pada surat persetujuan kredit.

5) Memberikan kembali kepada pihak PT. BRI Cabang Sungguminasa surat persetujuan kredit yang telah ditanda tangani.

b. Pencairan kredit

Setelah semua persyaratan diatas dipenuhi oleh nasabah, maka pencairan kredit dapat dilakukan sampai batas maksimum kredit yang disetujui.

c. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh debitur

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh debitur antara lain:

1) Debitur tidak boleh bertindak sebagai personal guarantee Perusahaan lain 2) Selama masih terikat kredit, debitur tidak boleh mengadakan investasi atau

penyertaan pada perusahaan lain.

3) Debitur tidak boleh mengikatkandiri sebagai penjamin, menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain tanpa seizin tertulis dari PT. Bank Rakyat Indonesia.

4) Debitur tidak boleh merubah status hukum perusahaan, perubahan manajemen, dan komposisi perimbangan membayar utang perusahaan tanpa seizin dari PT. Bank Rakyat Indonesia.

5) Debitur tidak boleh meminjam kepada pihak lain dan atau pihak ketiga manapun juga, barang-barang yang telah diserahkan sebagai agunan kepada BRI untuk fasilitas kredit ini.

6) Debitur tidak boleh membubarkan perusahaan atau meminta dinyatakan failed tanpa adanya persetujuan tertulis dari PT. Bank Rakyat Indonesia

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pertumbuhan dunia industri yang pesat tentunya membutuhkan dukungan finansial dari lembaga keuangan sebagai modal usaha dalam rangka pengembangan usaha. Begitu pentingnya peran lembaga keuangan sebagai mitra bisnis bagi para pengusaha dalam meningkatkan usahanya dan tentunya diharapkan dapat menjadi penyokongdana bagi para pengusaha itu sendiri.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai lembaga keuangan melihat perkembangan dunia usaha sebagai suatu hal yang positif dan melihat hal ini sebagai suatu peluang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengusaha yang nantinya diharapkan menjadi mitra bisnis yang selalu dapat membantu para pengusaha di Indonesia, BRI senantiasa memiliki komitmen untuk mewujudkan harapan dari setiap perencanaan terhadap perusahaan anda.

Dengan berbagai macam produk yang dimiliki oleh Bank BRI, fasilitas Kredit Bank BRI merupakan salah satu komitmen BRI yang telah dimiliki sejak awal berdirinya yang ditujukan untuk mengembangkan dunia usaha, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan turut serta dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional.

1. PinjamanRitel Bank BRI a. Kredit Investasi (KI)

Kredit Investasi merupakan solusi tepat bagi para pengusaha yang membutuhkan pembiayaan investasi awal yang hendak dilakukan para nasabah.

49

Kredit investasi (KI) adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan fixed asset (mesin, bangunan, kendaraan, dsb) Penambahan asset perusahaan ini, tentu akan semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perusahaan anda.

KI = TPC - SDS

TPC = Total Project Cost

SDS = Sharing Dana Sendiri min 35%

Suku bunga dan persyaratan umum yang berlaku sesuai dengan KMK.

Kredit Investasi ini memiliki jangka waktu s/d 5 tahun.Dengan plafond Minimal sebesar Rp. 500.000.000, - (Lima Ratus Juta Rupiah) hingga 40 Miliar Rupiah.

Persyaratan umum : 1) Syarat Pemohon

a) Tidak termasuk dalam Daftar Kredit Macet BI / Daftar Hitam BI.

b) Warga Negara Indonesia berusia 21 tahun atau telah menikah.

c) Telah didirikan / berpengalaman dalam usaha yang dijalankan minimal 2 tahun tanpa terputus

d) Kondisi keuangan / Laporan Keuangan 2 tahun terakhir harus laba.

2) Dokumen-dokumen yang harus dilengkapi Perorangan :

a) Foto copy KTP (suami dan isteri)

b) Foto copy Kartu Keluarga (Jika sudah menikah/berkeluarga) c) Foto copy Surat / Akta Nikah

Badan usaha:

a) Foto copy KTP (para pengurus dan Komisaris)

b) Foto copy Akta Pendirian, Akta Perubahan

c) Foto copy Surat Keputusan Pengesahan Menteri Kehakiman dan Lembaran Berita Negara

Dokumen Tambahan lainnya untuk Perorangan & Badan Usaha:

a) Pas foto ukuran 4 x 6 masing - masing 2 buah b) Foto copy Surat Keterangan Ganti Nama c) Foto copy Surat WNI atau WNA

d) Foto copy NPWP

e) Foto copy SIUP / TDUP / SIUJK f) Foto copy TDP yang masih berlaku

g) Foto copy Perizinan lain yang dipersyaratkan untuk usaha tersebut h) Foto copy SPPT PBB tahun terakhir dan tanda pelunasannya

i) Foto copy SPK atau Surat Perintah Kerja lainnya selama 1 tahun terakhir j) Foto copy rekening Koran 6 bulan terakhir dari BRI atau Bank lain

k) Foto copy Sertifikat hak Milik / HGB an. Calon peminjam, Badan usaha, Pengurus Perusahaan

l) Foto copy IMB bagi tanah yang ada bangunannya

m) Foto copy Laporan Keuangan 3 tahun terakhir berupa Laporan Neraca dan Rugi Laba.

a. Biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi dan biaya notaris (sesuai ketentuan yang berlaku)

Tabel 1.1 Biaya Provisi

Jenis Kredit Status Nasabah Tarif Dasar

Ritel Baru 1.25%

Komersil Baru atau Lama 1.25% / 0.75%

Menengah Baru atau Lama 1.00% / 0.50%

Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia Tabel 1.2Biaya Administrasi

Besarnya Kredit Tarif Minimum Sampai dengan Rp.50 juta Rp. 100.000,-

> Rp.50 Juta – Rp.100 Juta Rp. 150.000,-

> Rp.100 Juta s/d Rp.500 Juta Rp. 250.000,-

> Rp.500 Juta s/d Rp.1 M Rp. 350.000,-

> Rp.1 M s/d Rp.3 M Rp. 750.000,-

> Rp.3 M s/d Rp.10 M Rp. 2.000.000,-

> Rp.10 M s/d Rp.25 M Rp. 2.500.000,-

> Rp.25 M s/d Rp.50 M Rp. 7.500.000,- Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia

b. Kur

1) Calon debitur adalah individu (perorangan / badan hukum), Kelompok, Koperasi yang melakukan usaha produktif yang layak

2) Memiliki legalitas yang lengkap : 1) Individu : KTP / SIM, & KK

2) Kelompok : Surat Pengukuhan dari Instansi terkait atau Surat Keterangan dari Kepala Desa / Kelurahan atau Akte Notaris 3) Koperasi / Badan Usaha Lain : Sesuai ketentuan yang berlaku 3) Lama usaha minimal 6 bulan

4) Perizinan :

a) Plafond kredit s/d Rp. 100 juta : SIUP, TDP & SITU atau Surat Keterangan Usaha dari Lurah/ Kepala Desa

b) Plafond kredit > Rp. 100 juta : Minimal SIUP atau sesuai ketentuan yang berlaku

c. Kredit Modal Kerja

Kredit yang ditujukan untuk membiayai keperluan modal lancar yang biasanya habis dalam satu atau beberapa kali proses produksi atau siklus usaha, misalnya untuk pembelian bahan-bahan mentah, gaji atau upah pegawai, sewa gedung atau kantor, pembelian barang-barang dagangan dan sebagainya.

Dalam pengajuan kredit modal kerja, para nasabah disyaratkan untuk menyediakan dana sendiri minimum sebesar 30% dari total kebutuhan modal usaha.

1) Fasilitas

a) Permohonan pinjaman dapat diajukan ke Kantor Cabang Sungguminasa b) Jangka waktu pinjam 1 sampai 3 tahun dan dapat diperpanjang lagi sesuai

kebutuhan.

c) Limit kredit Rp. 100 juta sampai dengan Rp. 40 Milyar.

d) Kredit dalam bentuk Rupiah maupun Valas.

e) Dapat diberikan rekening Koran atau dengan angsuran.

f) Dapat dipergunakan untuk refinancing.

2) Persyaratan

a) Melampirkan legalitas usaha.

b) NPWP c) SIUP

d) SITU, TDP atau Surat keterangan usaha.

3) Melampirkan dokumen identitas diri a) KTP atau SIM

4) Untuk badan usaha melampirkan akte pendirian dan perubahannya.

5) Melampirkan copy rekening koran atau rekening tabungan 3 (tiga) bulan terakhir.

2. Laporan Keragaan Usaha Bank Rakyat Indonesia Cabang Sunguminasa Tabel 1.3 Laporan Keragaan Usaha

Tahun Total Pinjaman (Rp)

Total Simpanan (Rp)

NPL (Rp)

Presentase (%)

2009 883,259 589,116 Rp. 28,798 3,70%

2010 807,536 959,211 Rp. 23,728 2,47%

2011 859,166 551,342 Rp. 28, 202 3.71%

2012 883,259 892,619 Rp. 17, 798 2.02%

2013 962,468 807,536 Rp. 20,409 2.12%

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia Cabamg Sungguminasa

Non Performing Loans (NPL)PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasatersebut dalamtahun 2009 menunjukkan nilainya tinggi atau dapat dikatakan kurang sehat karena melebihi batas ketentuan yang telah ditentukan.

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPL (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat.

NPL yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh bank. Dengan demikian Kolektibilitas Kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa komposisinya dari kredit kurang lancar, diragukan, dan macet melebihi batas minimum yang disyaratkan BI. Selama lima triwulan, jika diperhitungkan secara rata – rata maka nilai NPL 6,97%, tetapi pada triwulan III sudah mendekati nilai 3.71%. Dengan demikian PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasadapat dikatakan penurunan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet yaitu dimulai dengan mengingatkan nasabah berkaitan dengan kreditnya(angsuran pokok, bunga dan waktu pembayaran sampai jatuh tempo), kemudian upaya lainnya seperti melakukan pemantauan, melakukan pembinaan sampai dengan menagih pinjaman yang berupa jaminan dari nasabah yang tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya.Kebijakan ini yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa sehingga pada triwulan III mengalami penurunan. Dan kebijakan lain adalah bila NPL melebihi batas ketentuan dari BI, maka BRI harus membuat action plan (rencana kerja) penurunan NPL yang akandireview oleh BI per tiga bulan sekali.

3. Pengukuran Kredit pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa Tabel 1.4 Pengukuran Kredit

Tahun Kredit investasi (Rp)

Kur (Rp)

Kredit Modal Kerja (Rp)

2009 759,760 709,252 559,252

2010 551,342 892,619 807,536

2011 859,166 595,619 595,121

2012 778,794 551,342 883,259

2013 585,342 807,536 962,468

Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

Penyebab terjadinya kredit macet :

1. Perilaku rekening seperti sering mengalami overdraft, terjadinya penurunan saldo secara mencolok, pembayaran tersendat-sendat, sering mengajukan permintaan penundaan pembayaran, dan mengajukan perubahan jadwal pembayaran

2. Perilaku laporan keuangan seperti likuiditas menurun, perputaran piutang menurun, persediaan meningkat, utang jangka panjang meningkat tajam, muncul utang dari kreditor lain, dan laporan keuangan tidak diaudit

3. Perilaku bisnis seperti hubungan dengan pengecer dan pelanggan menurun, harga jual terlampau rendah, ada informasi negatif dari pihak luar, perubahan mendadak dalam manajemen, dan mencari pinjaman baru.

4. Perilaku nasabah seperti kesehatan nasabah menurun, nasabah meninggal, membeli aktiva tetap yang konsumtif, dan nasabah mempunyai kegiatan tertentu, perilaku nasabah lainnya yang dapat dibaca sebagai situasi yang memberikan indikasi bahwa kredit yang diperoleh nasabah ada gejala bermasalah: nasabah kalah judi, terjadi sengketa rumah tangga, nasabah kawin lagi, telepon dari bank sering tidak dijawab

5. Faktor kegagalan bisnis senantiasa muncul diluar kemampuan kemampuan para pihak seperti aspek hubungan, aspek yuridis, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek teknis produksi, aspek keuangan, dan aspek sosial ekonomi.

4. Analisis Tingkat Bunga

Tabel 1.5 Analisis Tingkat Bunga pada Bank Rakyat Indonesia

Jenis Kredit Pinjaman

(Rp)

Tingkat Bunga (%) Investasi Rp. 1.000.000-20.000.000

Rp. 21.000.000-100.0000.000

1,025%

1,2%

Kur Rp. 1.000.000-20.000.000 (1 tahun) Rp. 1.000.000-20.000.000 (2 tahun) Rp. 1.000.000-20.000.000 (3 tahun)

1,025%

1,020%

1,15%

Kredit Modal Kerja Rp. 1.000.000-20.000.000 0,95%

Sumber :PT.Bank Rakyat Indonesia, Tbk..

Berdasarkan tabel 1.5 di atas tampak bahwa produk kredit pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa setiap tahunnya mengalami penurunan tingkat bunga.

5. Pinjaman Mikro Bank Rakyat Indonesia a. Kupedes

Kredit dengan bunga bersaing yang bersifat umum untuk semua sector ekonomi, ditunjukan untuk individual (badan usaha atau perorangan) yang memenuhi persyaratan dan dilayani diseluruh BRI unit dan Teras BRI.

1) Manfaat Kupedes Bank BRI

a) Mendukung berbagai keperluan pembiayaan semua jenis usaha dengan memenuhi kebutuhan modal kerja dan investasi

b) Mendukung pemenuhan kebutuhan lainnya seperti pembiayaan pendidikan, perbaikan rumah, pembelian kendaraan.

c) Berlaku untuk semua sektor usaha meliputi pertanian, perdagangan, perindustrian, maupun jasa lainnya.

2) Keunggulan Kupedas Bank BRI a) Bunga bersaing dan syarat mudah b) Agunan tidak harus bersertifikat.

c) Angsuran sesuai kebutuhan (bulan atau musim) d) Biaya adminnistrasi mulai dari Rp. 10.000,-

e) Bebas biaya provisi.

f) Bonus bagi debitur yang angsurannya dibayar tepat waktu.

3) Fasilitas Kupedes Bank BRI a) Memperoleh asuransi jiwa kredit

b) Memperoleh asuransi jiwa, kesehatan, kecelakaan, dan meninggal dunia c) Setoran dapat dilakukan di semua BRI unit maupun melalui EDC

Collection.

4) Persyaratan Kupedes Bank BRI

a) Melampirkan legalitas usaha, minimal surat keterangan usaha dari kepala desa, lurah atau pasar.

b) Pengalaman usaha minimal 1 tahun.

c) Melampirkan dokumen identitas diri KTP atau SIM

B. Pembahasan 1. Analisis Deskriptif

Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produk ataupun jasa mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan terebut dapat dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba operasional perusahaan.Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk jasa yang mereka produksi.

Untuk menganalisa produk kredit pada Bank Rakyat Indonesia konsep yang dianggap efektif adalah menggunakan konsep atau prinsip 5P, 5C, dan 3R yaitu:

a. Prinsip-prinsip 5P a) Party (Golongan)

Yang dimaksud dengan party disini ialah mencoba menggolongkan calon peminjam ke dalam kelompok tertentu character, capacity, dan capitalnya.

b) Purpose(Tujuan)

Yang dimaksud dengan purpoe ini ialah tujuan penggunaan kredit yang diajukan, apa tujuan yang sebenarnya (real purpose) dari kredit tersebut. Apakah mempunyai aspek-aspek social yang positif dan luas atau tidak.Bagaimana backward linkage (keterkaitan kehulu) dan forward linkage (keterkaitan kehilir).Selanjutnya juga sebagai kreditur, maka bank harus meneliti apakah kreditnya benar-benar dipergunakan sesuai dengan tujuan semula.

Dokumen terkait