• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Keabsahan Data

Validitas data ialah teori yang diperbarui dari teori validitas serta reliabilitas. Validitas data adalah untuk mendapatkan hasil yang benar yang

39 Sugiono, 252-253.

bisa diyakini oleh seluruh khalayak. Untuk menguji kebenaran data, peneliti memakai triangulasi. Triangulasi ialah pengecekan kebenaran data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk kebutuhan pemeriksaan atau sebagai bahan evaluasi terhadap data itu.40

Hal ini untuk memastikan kevalidan data, sebab kesimpulan yang tidak benar diakibatkan oleh data yang tidak benar. Untuk memastikan keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengecekan kebenaran data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk kebutuhan pemeriksaan atau sebagai bahan evaluasi data. 41

Untuk penelitian ini, peneliti akan memakai triagulasi sumber serta metode.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber mengacu pada membandingkan dan memeriksa tingkat kepercayaan informasi yang didapatkan dengan waktu serta alat yang tidak sama dalam penelitian kualitatif. 42 Pada penelitian ini, data yang diperoleh melalui ustad/guru fiqih dibandingkan dengan data yang diperoleh dari santri melalui teknik wawancara.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metodologi adalah perbandingan dan pemeriksaan ulang tingkat keyakinan serta informasi yang didaptkan dengan memakai metode yang tidak sama, termasuk pengamatan, wawancara, serta

40 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), 330.

41 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan Kuantitatif), (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2010), 230.

42 Lexy J. Moleong, 330.

dokumen. Pada penelitian ini, data yang diperoleh melalui teknik wawancara bersama ustad/guru fiqih dibandingkan dengan data yang diperoleh melalui teknik observasi dan dokumentasi.

G. Tahapan Penelitian Data

Pada tahap penelitian ini, peneliti menjabarkan rencana implementasi yang sudah peneliti lakukan, mulai penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian aktual, hingga penulisan laporan.43 Adapun tahapan penelitian ialah sebagai berikut:

1. Tahap pra lapangan

Fase pra lapangan adalah fase yang berlangsung sebelum melakukan penelitian. Kegiatan pada fase ini adalah::

a. Menyusun rencana penelitian

Penelitian ini didasari oleh permasalahan dalam lingkup peristiwa yang berlangsung dan bisa diamati. Kemudian, dari permasalahan tersebut diusulkan sebagai judul penelitian dilanjutkan dengan membuat matriks penelitian dan dikomunikasikan kepada dosen pembimbing.

b. Memilih lokasi penelitian

Peneliti menentukan lokasi dimana proses penelitian akan dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pada penelitian ini peneliti menetapkan pondok pesantren Nurul Islam Jember sebagai objek penelitian.

43 Tim Penyusun IAIN Jember, 48.

c. Mengurus surat izin penelitian

Sehubungan dengan konteks penelitian yang bersifat formal, maka peneliti membuat perijinan penelitian yang berupa surat izin penelitian untuk diserahkan kepada pihak pesantren sebagai syarat dalam melaksanakan penelitian.

d. Menilai lapangan

Setelah persyaratan perizinan penelitian terpenuhi, peneliti melaksanakan observasi pra-penelitian dengan mempelajari situasi dan kondisi objek penelitian, bersosialisasi bersama informan terkait sebagai tahap pengenalan agar terjalin kemistri yang kuat sehingga peneliti mudah untuk mendapat informasi.

e. Memilih dan memanfaatkan informan

Setelah bersosialisasi bersama informan penting untuk memilah kembali informan yang memiliki kapasitas dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan peneliti.

2. Tahap Lapangan

Pada tahap lapangan, peneliti wajib mengikuti segala ketentuan yang berlaku di institusi atau lembaga terkait sebagai etika dasar dalam proses penelitian. Peneliti berusaha untuk berbaur bersama objek penelitian baik dari segi kebiasaan, sikap, dan nilai-nilai yang terdapat di institusi atau lembaga. Bersosialisasi bersama objek sebagai penguatan kemistri dan aktif dalam mengumpulkan data.

3. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini data yang diperoleh masih bersifat kompleks sehingga peneliti perlu perlu mengkaji, mengiidentifikasi, serta memilah data yang diperlukan untuk memudahkan dalam menyajikan data serta dalam membuat kesimpulan.

46

dari dua studi kasus, yaitu a) akses data dan temuan dari Pondok Pesantren Nurul Islam Kabupaten Jamma; b) pemaparan dan analisis

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Pondok Pesantren (NURIS) Nurul Islam Jember44 Pesantren Nurul Islam Jember berdiri sejak tahun 1981. Pendiri pesantren ini yaitu KH. Muhyiddin Abdusshomad. Berdirinya pesantren ini tidak jauh dari infiltrasi ceramah yang akrab dipanggil Kiai Muhyid.

Saat itu, beliau hanya menolong mengatur pesantren di bawah asuhan ayah beliau yaitu KH. Abdussomad yang terletak di Jalan Mawar Jember yaitu Pondok Pesantren Darussalam. Untuk memperluas cakupan dakwahnya, laki-laki lulusan Pondok Pesantren Sidogiri ini menetapkan diri untuk berpindah setahun sesudah menyelesaikan gelar sarjananya ke Antirogo.

Pesantren ini juga terkenal dengan nama NURIS. Singkatan tersebut terinspirasi dari nama aktor yang cukup terkenal yaitu "Chuck Norris".

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Nurul Islam Jember Visi :

44Gambaran ini didasarkan pada dokumentasi pesantren di Kantor PP. Nurul Islam, Jember, 01 Desember 2022

„‟Terwujudnya Santri yang Beriman, Berilmu serta Berakhlaqul Karimah.‟‟

Adapun indikatornya adalah sebagai berikut :

a. Iman: Mencapai ibadah Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam dengan kebenaran dan ketulusan dan ketaatan.

b. Berpengetahuan: belajar dan mengajar secara efektif serta efisien supaya peserta didik bisa tumbuh dengan maksimal sesuai dengan cita-citanya untuk berprestasi, serta mengembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

c. Berkarakter Baik : Panduan Siswa Berkarakter, Pola Pikir serta berkarekter baik seperti yang tersurat dalam Al-Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.

Misi :

a. Menanamkan nilai-nilai Iman serta Taqwa kepada Allah SWT.

b. Menciptakan suasana Islami atas dasar Ahlus-Sunnah Wal-jamaah 'Alaa Thariqati Nahdlatil Ulama.

c. Menanamkan nilai-nilai spiritual, intelektual, emosional untuk menjadi individu yang terampil, kreatif dan inovatif.

d. Mencapai penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi, serta memperluas dan mengembangkan usaha patungan dengan masyarakat.

e. Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang berorientasi pada lingkungan dan sosial kemasyarakatan.

3. Sejarah Pondok Pesantren Nurul Islam Jember

Pesantren ini berdiri sejak tahun 1981. Sesudah satu tahun menyelesaikan gelar sarjananya, KH. Muhyiddin Abdusshomad menikah serta berpindah dari Jalan Bromo ke Antirogo, hal ini awal mula pesantren ii terbentuk, beliau berniat menggunakan warisan orang tua berupa tanah seluas 5 Hektar. Dengan tanah itu, lembaga pendidikan formal perlahan berdiri pada tahun 1983 atas permintaan masyarakat.

Bermitra dengan beberapa sekolah dasar negeri di dekat pondok berada.

SMP Nuris telah mendapatkan ruang kelas yang meminjam untuk menjamin kelangsungan kegiatan pengajaran. Ada juga Persatuan Islam pendiri SMP al-Furqon yang mau bekerja sama dengan pesantren ini.

Oleh karena hal itu SMP Nuris yang berdiri saat itu 1 kelas bersama SMP Al-Furqon Jember.

SMP al-Furqon, titik acuan SMP Nuris, berlokasi di sekitaran Jemma. Jalan yang mengarah ke sekolah tidak mudah dilalui dengan kendaraan. Akibat dari kesusahan jalan ini ialah terhambatnya interaksi anatara dua lembaga tersebut. sesudah tahun 1986/1987, permasalahan ini pun perlahan membaik sebab jalan serta jembatan diperbaiki, jadi lalu-lintas pun sudah lebih mudah.

Inilah awal mula terkenalnnya sekolah yang baru terbentuk ini ke khalayak umum. Mulai merekrut mahasiswa dari berbagai daerah di Jember. Beberapa siswa SMP Nuris berada di pesantren serta beberapa

balik kampung. Ini adalah awal mula pengembangan PP. nurul Islam Jember.

Ketika pesantren ini berdiri, kurikulum yang digunakan masih kurikulum lama. Tentu saja sama seperti mayoritas pesantren waktu itu.

Sekolah Menengah Nuris didirikan pada tahun 1983, kemudian pada tahun 1989, Sekolah Menengah Nuris juga didirikan. Pesantren ini tidak membangun Sekolah Dasar sebab sudah ada kurang lebih 6 Sekolah Dasar di Kecamatan Antirogo, yaitu SDN Antirogo I, II, III, IV serta SDN Baratan I juga II. Pada awalnya MT dan MA belum berdiri, karena masyarakat masih banyak yang belum mengetahuiya. Selain itu, juga terkena dampak dari kejadian tersebut, seorang mahasiswa yang pergi ke salah satu tempat untuk melamar pekerjaan ditolak karena memiliki ijazah S2. Masyarakat memandang MA sebagai wadah pendidikan yang cuma memberikan pengajaran keagamaan. Ini berarti, mereka belum mengetahui apabila MA tidak hanya memberikan pengajaran ilmu keagamaan tetapi juga ada ilmu umum, seperti sains. Sehingga hingga saat ini pesantren tersebut belum aktif membangun MT dan MA.

Pelan tapi pasti PP seiring perubahan zaman, tren sosial dan kondisi sosial budaya berubah. Nurul Islam Jember di tahun 2022 membangun SMK Nuris, kemudian di tahun 2006 membangun Play Group Nuris, lalu sesudah pesantren Nurul Islam resmi berdiri di tanggal 15 juni 2011, maka berdirilah MA Unggulan Nurul, dengan total mahasiswa angkatan kesatu sejumlah tiga puluh orang.

Program unggulan ini sesungguhnya telah dilaksanakan oleh pesanren yang lain. Setidaknya, proyek unggulan sudah jadi ciri khas pesantren. Hal yang sama berlaku di PP. Nurul Islam Jember, MT serta MA jadi andalan. “Komunitas akademik” kedua wadah ini sungguh bersiap untuk jadi wadah pendidikan yang “tidak dikenal”, tidak sama dengan wadah pendidikan terdahulu, dan outputnya juga bersaing. Perihal ini terlihat pada kurikulum pendidikan yang mendorong pengembangan siswa yang berkompeten serta dengan tidak lengah menjaga etika, contohnya mensyaratkan peserta didik mampu memahami bahasa Inggris serta bahasa Arab, selain itu juga harus ahli membaca buku-buku porno serta memahami tata bahasa Arab yang bagus. Hal yang lain, siswa juga diajarkan untuk bekerja dengan khalayak, seperti berdialog di hadapan banyak orang.

Selain itu, siswa MT serta MA “terpisah”. Mereka ditaruh di area yang spesial. Berbeda dengan tempat mahasiswa biasa. Dengan cara ini mereka dapat lebih fokus pada studi mereka tanpa terganggu oleh hal-hal yang tidak perlu. Sangat bangga dengan hasilnya.

Jumlah wadah pendidikan resmi dalam PP. Nurul Islam Jember, tentunya untuk mengaturnya memerlukan tidak sedikit vitalitas berpengalaman serta cakap. Tidak hanya itu, wadah pendidikan yang begitu banyak tidak dapat diatasi oleh 1 pengasuh saja. Oleh sebab itu, selain mendirikan Yayasan Nurul Islam, Kiai Muhyiddin juga mendirikan pengurus “NURIS”. Panitia inilah yang menggerakkan berjalannya

organisasi wadah pendidikan di pesantren ini. Secara tekonologi, semua institusi, pro serta kontra, ada di bawah naungan pengurus NURIS.

Pengurus NURIS yang dipimpin oleh Kiai Muhyiddin memiliki tanggung jawab terhadap Yayasan Nurul Islam.

Sistem pengelolaan dan pengendalian wadah pendidikan seperti ini sungguh bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan wadah pendidikan formal pesantren. Badan tersebut diberikan kewenangan penuh untuk mengelola hal-hal yang berkaitan dengan penerapan teknologi pendidikan, selain ditangani oleh orang yang kompeten di bidangnya masing-masing.

Intinya, dalam PP. Nurul Islam Jember memiliki garis tugas yang pasti antara pengasuh dengan pengurus NURIS. Pengasuh hanya memiliki tugas mengenai aturan umum serta yang pasti membina santri/santri dalam berakhlak dan membekalinya dengan ilmu agama. Sedangkan ruang lingkup Direksi NURIS berkaitan dengan penyelenggaraan wadah pendidikan. Oleh karena itu prinsip manajemen zaman sekarang “right man for the right job” sudah diimplementasikan di pesantren ini.

4. Letak Geografis Pondok Pesantren Nurul Islam Jember

Kabupaten Jember mempunyai luas 3.293,34 kilometer persegi atau 329.333,94 hektar. Di sebelah utara ada Desa Antirogo di Kecamatan Sumbersari. Luas perumahan jalan ini 128.218 meter persegi, luas halaman 6.620 meter persegi, luas lahan 612.052 meter persegi, luas gedung 0,244 meter persegi, dan luas fasilitas umum 782.300 meter persegi. 11.176.

Gedung PP berdiri di tengah kelurahan yang cukup padat penduduknya. Nuru Islam diperbolehkan untuk menghapus. Jarak pesantren ini dengan Alun-Alun Jember tidaklah begitu jauh, kurang lebih 5km arah utara melewati jalan hotmix, tepat di Jl. Pangandaran No. 48 Desa Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

Jadi, dilihat dari sudut geografis PP. Nurul Islam Jember tidak hanya bersebelahan dengan wadah pendidikan lain, tetapi juga berbagai suku, keyakinan, aliran pemikiran, bahkan agama, baik formal maupun informal. Situasi memang mengharuskan petani ini mampu “hidup”

berdampingan dan toleran, lemah lembut dan arif dalam berbagai kondisi sosial budaya.

5. Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Islam Jember

Institusi pendidikan PP. Nurul Islam Jember pada intinya terbagi menjadi 2 kategori: lembaga pendidikan formal serta non formal.

Lembaga pendidikan formal untuk pesantren ini antara lain Kelompok Bermain Nuris, TK Bina Anaprasa, SMP Nuris, SMA Nuris, SMK Nuris dan MTs Nuris “Unggulan”, MA Nuris Unggulan serta Paket C Nuris.

Lembaga informal dalam PP. Nurul Islam Jember mencakup Madrasah Diniyah Ula serta Madrasah Diniyah Wusta dan memiliki program pembelajaran yang berbeda sesuai dengan tingkatannya mulai dari Tauhid, Fiqh, Akhlaq, Tasawuf, Hadits, Mustalah Hadits, Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, Balaghah, Mantiq, to Usul al-Fiqh serta Qawa'id al-

Fiqh. Di pesantren biasanya menggunakan mata pelajaran agama ini, terkecuali bahasa Arab.

6. Data Siswa dan Santri Pondok Pesantren Nurul Islam Jember

Profil siswa diperoleh peneliti dari kantor PP. Nurul Islam Jember mencontohkan, pesantren ini masuk dalam kategori pesantren menengah yang dikemukakan Dhofier, yaitu sekitar antara 500 sampai 1.000, berikut merupakan total santri yang tercatat di lembaga formal di bawah pimpinan Pesantren Nurul Islam Jember:

Tabel 4.1 Data Berdasarkan Lembaga Tahun Pelajaran 2021/2022

NO NAMA INSTANSI KELAS JUMLAH

1 PLAY GROUP -

- -

9

JUMLAH 9

2

TK NURIS

A 33

B 27

JUMLAH 60

3 MI FULLDAY NURIS

I 35

I I

41 I

I I

27 I

V

15

JUMLAH 118

MTs "UNGGULAN" NURIS

VI I A

35 V

II B

39 V

II C

39 VI

I D

38 V

II E

39 VI

II A

35 VI

II B

27 I

X A

36

I X B

24

JUMLAH 312

SMP NURIS

VI I A

35 V

II B

39 V

II C

35 VI

II A

34 VI

II B

30 I

X A

45 I

X B

120

JUMLAH 338

MA UNGGULAN NURIS

XII IPA 26

XI IP A

39 X

A

34 X

B

27

JUMLAH 126

SMA NURIS

XII IPA 33

XII IPS 38

XI IP A

31 XI

IP S

28 X

A

35 X

B

43 X

C

44

JUMLAH 252

SMK NURIS

XII TSM 14

XII TKR 22

XII TIA 27

XII TIB 27

XI TSM 23

XI TKR 24

XI TI

A

41 XI

TI B

42 X

TI A

42 X

TI B

40

X TI C

41 X

TK R

42

X TSM 43

Total 428

TOTAL 1643

Adapun total mahasiswa menurut daerah masing-masing berasal:

Data yang sukses dihimpun menunjukkan pengimplementasian moderasi dalam PP sebagai landasan pendidikan Islam. Selama enam tahun terakhir, Nurul Islam Jember berdampak pada meningkatnya masyarakat menyekolahkan anak ke PP. Nurul Islam Jember.

4. Sarana Prasana Pondok Pesantren Nurul Islam Jember

Penyederhanaan pelaporan hasil kajian infrastruktur PP. Nurul Islam Jember yang peneliti kategorikan menurut tabel berikut:

No Jenis Sarana/Prasarana Asrama Putra

Asrama

Putri PG & TK MI Full Day SMP MTs

"Unggulan"

MA

Unggulan SMA SMK

1

Gedung

Asrama/Lembaga

2 2 1 1 2 3 1 2 3

2

Ruang

Kelas/Kamar

20 42

-

5 6 10 4 6 13

3 Kamar Mandi 30 26 2 5 6 10 5 3 18

4 Musholla 2 3 - 1 - - - - -

5 Masjid 2 - - - -

6 Perpustakaan - 1 - - 1 1 1 1 1

7 Lab Komputer - - - 1 1 1 1 1 1

8 LCD - 1 - - 1 2 2 2 2

9 OHP - - - 1 -

10 Telepon 2 1 1 1 1 1 1 1 1

11 Koperasi 2 1 1 1 1 1 1 1 1

12 Televisi 1 - - - - 1 - 1 -

13 Printer 1 1 1 1 1 1 1 2 3

14 Kantor 1 1 1 1 1 1 1 2 2

15 Ruang TU 1 - - 1 1 1 1 1 1

16 Ruang Kesiswaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 UKS 1 1 - - 1 1 1 1 1

18 VCD Player 1 1 - - 1 1 1 1 1

19 Asrama Guru 4 - - - -

B. Penyajian Data Dan Analisis Data

Seperti disebutkan di atas, dengan pengenalan metodologi penelitian, penelitian yang dilakukan oleh peneliti memakai metode pengamatan, wawancara serta perekaman. Dengan 3 cara penghimpunan data yang dilaksanakan peneliti, peneliti akan meneruskan dengan menganalisis data yang diuraikan secara runtut sesuai dengan titik tumpu pertanyaan penelitian ini.

Data yang ditampilkan sesuai dengan prioritas penelitian yang sudah diidentifikasi oleh peneliti yakni 1) Seberapa baik penerapan metode pembelajaran Kitab Fiqh Fathul Qorib terhadap santri dan 2) Apakah berdampak pada pemaknaan metode pembelajaran Kitab Fiqh Fathul Qorib dalam meningkatkan akhlak santri.

Oleh karena itu, peneliti akan menyampaikan data yang diperoleh dari penelitian beracuan hasil wawancara lapangan, yang meliputi:

1. Implementasi Metode Pembelajaran kitab Fiqh Fathul Qorib

Pesantren Nurul Islam merupakan pesantren yang menampung santri dari berbagai kepribadian. Untuk itu, guru wajib bisa berinteraksi secara baim dengan peserta didik. Karakter merupakan aspek penting dan kualitas anak bangsa. Memang. Hal ini sangat penting untuk pendidikan generasi muda, dan sangat penting untuk mengembangkan karakter siswa melalui komunikasi, khususnya dalam memberikan nasehat. Pesantren Nurul Islam dalam membangun karakter memakai kajian kitab dengan metode bandongan serta sorogan dalam komunikasi ustadz dengan santri

dalam membangun karakter santri, dengan cara ini ustad dapat berkonsultasi dan memberikan nasehat yang baik, ustad bekerjasama dengan santri di luar kelas Komunikasi adalah tetap perlu menjaga hubungan yang erat antara ustad dengan santri dalam suasana di luar kelas agar santri dapat belajar dari ustad tidak hanya di dalam kelas melainkan juga di luar kelas. Dengan begitu, dengan keakraban seperti ini, kondisi antara guru dengan siswa akan lebih lancar. Terkadang bersenda gurau dimana ada keakraban antara ustadz dengan santri, ustadz juga memberikan sosok teladan dan disiplin.

Seperti wawancara dengan Ustad Robit serta guru kitab di pondok pesantren Nurul Islam mengatakan: “Bimbingan bagi santri di sini, utamanya sebagai santri Pandanaran, harus mentaati tata tertib pesantren, mampu beradaptasi dengan lingkungan, dan menjalankan segala aktivitas pesantren. Kami memiliki aturan absensi yang ketat bagi siswa.45

Dalam wawancara dengan guru kitab di pondok pesantren ustad Wasil di pondok pesantren Nurul Islam: “Kitab Fatḥul Qarīb merupakan kitab ajaran yang cukup baku, tidak terlalu tinggi. Maksud membaca Fatḥul Qarīb maka dikatakan bahwa Fathul Qarībkan adalah awal yang mudah, sebagai permulaan. Jadi tidak terlalu sulit bagi orang yang baru mengenal agama untuk membaca buku ini. Sebab buku ini amatlah ringkas, bab-babnya juga tidak terlalu detail, pendek, global dan mudah dipahami. Tujuannya karena buku Fatḥul Qarīb adalah buku pengajaran,

45 Ustad Robit, Diwawancarai Oleh Penulis, Jember 19 Mei 2022.

yang penting bagi baik orang maupun wanita. Karena di tengah-tengah semua laki-laki, kitab ajaran terutama adalah kitab ajaran, karena kalau perempuan tidak membutuhkan kitab alat. Meskipun saya mengaji kitab- kitab fikih, saya sering menambahkan ilmu tasawuf, ilmu kerohanian.

Meski pengajiannya seperti itu, saya sering menambahkan cerita sufi atau ucapan sufi. Mengapa membaca kitab Fatḥul Qarīb karena lebih ringkas, lebih mudah dipahami, lebih mudah dibaca bagi yang juga ingin mengaji, dan berisi fiqih yang sangat penting bagi wanita.46

Seperti yang diungkapkan oleh wawancara dengan ustad Robit Nurul Islam: “Kursus nderek kyai atau lebih dikenal dengan kurikulum berbasis salafiyah yang menitikberatkan pada ilmu Al-Qur‟an dan kitab suci. Kurikulum mengacu pada kurikulum muatan lokal yang digunakan oleh pesantren umum. Khususnya kajian kitab kuning ya. Jadi karena kyai memiliki karakteristik. Membaca dan menerjemahkan kalimat. Yang utama anak sudah memiliki pemahaman dasar tentang buku, kemudian guru atau ustadz bereputasi dan dapat bertanggung jawab, di kelas guru membacakan kata, menerjemahkan kalimat, dan menjelaskannya dalam bahasa Indonesia.47

Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti membuat kesimpulan jika ustad memiliki peran sebagai pendidik, pembimbing, pembina, serta pengawas. Peran ustad adalah mendidik, membimbing, membina serta membimbing santri untuk mencetak kepribadian santri, sehingga

46 Ustad wasil, Diwawancarai Oleh Penulis, Jember 20 Mei 2022.

47 Ustad Robit, Diwawancarai Oleh Penulis, Jember 19 Mei 2022.

berkepribadi yang semakin baik serta mengembangkan kemampuan dirinya. Pembentukan kepribadian siswa tidaklah mudah, karena siswa tersebut masih mempunyai dampak bawaan dari lingkungan keluarganya, serta siswa tersebut mempunyai kepribadian yang tidak sama satu sama lain, sehingga kadang kala memerlukan ketelatenan yang besar untuk membimbingnya dengan baik.

Seperti wawancara dengan ustad Wasil serta guru kitab di pondok pesantren Nurul Islam mengatakan:

“Dalam mempersiapkan diri mengaji Al-Qur‟an tentunya ya namanya laki-laki itu mutolaah, membaca itu penting, walaupun sudah mengajarkannya berkali-kali atau membacanya berkali-kali. . Yang satu membaca dan yang lainnya belajar bagaimana mengatakannya, seperti menjadi seorang guru. Mungkin jika Anda mengambil jurusan pendidikan, jika Anda mengajar bukan hanya apa yang Anda pahami, tetapi bagaimana mengomunikasikan pengetahuan itu, ya, belajar Micro-teaching itu sangat penting.

Demikian juga dalam mengaji tidak cukup orang pintar saja yang mengajar, harus tahu dan harus bisa berkomunikasi itu penting.

Bersiaplah dalam mutolaah, baca ulang karena memang begitulah adanya, terlepas dari buku, bahkan Anda sudah melihatnya, Anda masih harus menontonnya berulang kali, Anda tidak bisa hanya mempelajarinya".48

Dalam wawancara dengan guru kitab di pondok pesantren ustad Wasil dan Nurul Islam:

“Untuk caranya pakai sistem bandongan ya kalau orang jawa menyebutnya ya, kalau pengajiannya pakai sistem bandongan saya bebas mengaji bandongan sendiri, tapi sistemnya terbuka. Kalau ada yang mau tanya langsung , tanya saja, atau jangan ragu untuk bertanya, bisa langsung bertanya setelah membaca Al-Qur'an secara langsung, atau bisa juga bertanya di selebaran kertas, silakan.49

48 Ustad wasil, Diwawancarai Oleh Penulis, Jember 20 Mei 2022.

49 Ustad wasil, Diwawancarai Oleh Penulis, Jember 20 Mei 2022.

Dalam wawancara dengan guru kitab di pondok pesantren ustad Wasil dan Nurul Islam:

“Sebetulnya selain bandongan, ada cara lain, sorogan lebih bagus.

Jadi anak-anak langsung tanya-tanya dan dibacakan satu per satu di depan guru, atau kyai membacakan dan menjelaskan di sistem mereka. Hanya saja di tengah. saat ini sepertinya tidak mungkin, karena yang satu karena mereka punya banyak anak, dan yang lainnya karena anak-anak sibuk.Karena kamu bersekolah di sini, berbeda dengan pesantren tradisional karena kamu bisa menyelesaikan sekolahmu pada jam 9 atau 10 malam. Tapi kalau di pondok pesantren pusat ini, karena sekolah pada umumnya malam hari malah disibukkan dengan PR dan sebagainya, jadi kalau pakai sistem soorgan kurang cocok, pedoman yang sekarang sudah cocok. Jadi ada bandongan, tapi saya selalu terbuka atau kalaupun ada kelompok khusus mengaji di Fathul Muin, saya punya kelompok khusus, ada kelompok khusus untuk belajar Fathul Muin, banyak anak-anak yang bertanya bersama , mengobrol bersama.

Kadang-kadang saya juga bertanya-tanya apakah mungkin untuk mengatur dalam kitab Fatḥul Qarīb, karena kadang-kadang ada banyak anak dan tidak mungkin untuk membahasnya jika kita berada dalam kelompok asrama yang besar. Itu sebabnya saya membuat grup kelas Fathul Muin saya sendiri. Sebab terdapat pengajaran dalam kitab suci Al-Quran, maka tidak mungkin menjelaskan penjabaran yang sangat panjang dengan Fatḥul Qarīb, terkadang terlalu banyak. Oleh karena itu, seorang yang mengajar juga harus mengukur pada tahap apa guru itu mengajar. Begitu juga dengan mengajar, tergantung umur, apakah itu SD, SMP, SMA atau sudah kuliah, kepribadian dan ilmunya berbeda-beda. Jangan menjelaskan pernikahan ketika kita mengajar di sekolah dasar, pernikahan itu tidak mungkin, makanya kita harus melihat situasi dan tujuannya apa. Juga, dalam kitab Fiqh Fathul Qarībyo, terbatas pada standar yang ada, tetapi kemudian dalam Fathul Muin lebih dalam lagi. Makanya saya mengadakan kelompok tertentu, karena jaman sekarang sudah rumit.50

Dalam wawancara dengan guru kitab di pondok pesantren ustad Wasil di pondok pesantren Nurul Islam:

“Waktu pelaksanaannya dari hari senin sampai kamis setelah subuh sampai jam 6. Karena kyai mewajibkan beliau mempelajari fiqh haditsnya dari hari senin sampai kamis dan sabtu, intinya agar para

50 Ustad wasil, Diwawancarai Oleh Penulis, Jember 20 Mei 2022.

Dokumen terkait