AWARDS AND CERTIFICATION
C. Others
4. Manajemen Risiko
a. Risiko Mutu Produk
Perseroan bergantung pada beberapa pemasok lokal untuk pengadaan sebagian besar bahan baku produksi, seperti antara lain susu murni dan daun teh.
Kekurangan pasokan atau penurunan kualitas dari bahan baku tersebut dapat berdampak kurang baik terhadap produksi dan penjualan Perseroan. Bahan baku utama yang digunakan Perseroan merupakan bahan baku yang mudah rusak sehingga gangguan karena penyediaan bahan baku yang kurang baik dapat mengakibatkan gangguan terhadap mutu produk yang dihasilkan.
Untuk menanggulangi masalah ini Perseroan berusaha untuk selalu mendapatkan bahan baku yang berkualitas, antara lain dengan cara senantiasa membina hubungan yang baik dengan para peternak, koperasi-koperasi, dan para pemasok lainnya.
Produk-produk yang dihasilkan Perseroan juga bisa terganggu apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi atau kerusakan mesin karena dapat mengakibatkan gangguan mutu produk yang dihasilkan dan/atau terhambatnya kelancaran proses produksi.
Untuk menanggulangi masalah yang mungkin timbul dari kesalahan proses produksi Perseroan melakukan pengujian produk mulai dari saat penerimaan bahan baku, saat pengolahan di pabrik, sampai saat penyimpanan hasil jadi di gudang, sedangkan terhadap mesin-mesin pengolahan selalu dilakukan pemeriksaan (maintenance) secara berkala. Untuk pelindungan terhadap konsumen, maka terhadap produk yang akan dipasarkan dilakukan sampling organoleptic test (uji rasa), pencantuman tanggal kedaluwarsa produk, dan mencantumkan batch code agar dapat mengidentifikasi secara cepat dan tepat produk-produk yang dipasarkan. Perseroan juga memiliki beberapa laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan mutakhir yang canggih, dan secara langsung diawasi oleh para sarjana yang berpengalaman dalam penerapan pengendalian mutu yang baik.
Perseroan beroperasi dalam suatu lingkungan yang sangat kompetitif. Perseroan bersaing dengan sejumlah produsen dan pemasar produk-produk susu UHT dan teh RTD domestik dan multi nasional, yang beberapa diantaranya berukuran lebih besar dan memiliki sumber daya yang secara substansial lebih b. Risiko Persaingan Usaha
The Company relies on several local suppliers to supply most of the raw material production, such as, among others, fresh milk and tea leaves. Short supply or decrease of quality of the raw materials may adversely impact the Company's production and sales. The main raw materials used by the Company are prone to decompose and deteriorate, as such, supply of poor quality raw materials may cause interference to the quality of end-products.
To overcome these problems the Company always attempts to obtain high quality raw materials, among others, by consistently fostering good relationships with farmers, cooperatives, and other suppliers.
Products produced by the Company may also be affected due to mechanical failure, and errors in the production process may also cause a delay in production process and/or quality of product.
To overcome the problems that might arise from the production process errors, the Company tests products ranging from the time of receipt of raw materials, while processing at the factory, until finished goods are kept in warehouse storage, whereas the processing machines are maintained on a regular basis. For the consumer protection, for the products to be marketed, a sampling organoleptic test (taste test) is conducted before the products are marketed. Mentioning of product expiration date and batch codes on labels allows quick and accurate product identification. The Company also has several laboratories equipped with the latest sophisticated equipment, which are directly supervised by experts who are experienced in the implementation of good quality control.
b. Business Competition Risk
The Company operates in a highly competitive environment. The Company competes with a number of manufacturers and marketers of UHT milk products and RTD tea both domestically and international, some of which are larger and have resources that is substantially larger than the Company’s, including the ability to issue
greater advertising and marketing cost. The Company also faces competition from new entrants who may have more flexibility in responding to the changes in business and economic conditions.
Competition in our industry is based on product pricing, new product innovation, brand awareness, advertising and promotional activities, introduction of new products, and other activities. The increase in the competition level of one of the above parameters can lead to lower revenue, higher spending on marketing, promotion, and development of new products, and thus may lead to a reduction in the rate of growth or profits of the Company.
However, as a market-oriented company with over 40 years of experience, supported by a strong marketing team and distribution network that covers Indonesia, the Company has strong competitiveness so that competition from other companies will not significantly affect the Company's activities.
Currently, the Company still holds the largest market share of UHT beverage products, packaged in aseptic carton packaging with more than 50 % market share.
c. Technology Development Risk
Currently, the Company uses the most recent machineries and equipment operating with the latest aseptic processing and packaging technology. The warehouse is equipped with an Automatic Storage &
Retrieval System (AS/RS) which is fully computer operated. However, the development of technology in food and packaging is rapidly advancing and if the Company does not continually keep up with its progress, the technology used by the Company today, will soon be outdated, and by the end of the day this may weaken its competitiveness.
besar dari Perseroan, termasuk kemampuan untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk iklan dan pemasaran. Perseroan juga menghadapi persaingan dengan para pendatang baru yang mungkin memiliki fleksibilitas yang lebih dalam menanggapi perubahan dalam kondisi usaha dan ekonomi.
Persaingan dalam industri kami didasarkan pada penetapan harga produk, inovasi produk baru, pengakuan merek, kegiatan iklan dan promosi, perkenalan produk-produk baru, dan kegiatan- kegiatan lainnya. Kenaikan tingkat persaingan atas dasar salah satu parameter di atas dapat mengarah kepada pendapatan yang lebih rendah, pengeluaran yang lebih besar untuk pemasaran, promosi, dan pengembangan produk baru, sehingga dengan demikian dapat mengakibatkan penurunan dalam pertumbuhan atau tingkat keuntungan Perseroan.
Namun, sebagai perusahaan yang berorientasi pasar dan mempunyai pengalaman lebih dari 40 tahun, ditunjang oleh tim pemasaran yang tangguh dan jaringan distribusi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, telah menjadikan Perseroan memiliki daya saing yang kuat sehingga persaingan dari perusahaan lain tidak terlalu mempengaruhi kegiatan Perseroan secara material.
Pada saat ini Perseroan masih memegang pangsa pasar produk minuman UHT yang dikemas dalam kemasan karton aseptik dengan menguasai lebih dari 50% market share.
Pada saat ini Perseroan menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang dioperasikan dengan teknologi aceptic processing dan packaging yang tergolong sangat mutakhir. Sedangkan Gudang Penyimpanan dioperasikan dengan teknologi Automatic Storage &
Retrieval System (AS/RS) yang sepenuhnya dioperasikan dengan komputer yang juga tergolong cukup mutakhir. Namun demikian, perkembangan teknologi di sektor pangan dan kemasan pada saat ini melaju dengan sangat pesat yang apabila tidak senantiasa diikuti maka teknologi yang kini digunakan Perseroan menjadi ketinggalan dan dapat melemahkan daya saing Perseroan.
c. Risiko Perkembangan Teknologi
Oleh karena itu, setiap perkembangan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan teknik produksi selalu menjadi perhatian Perseroan.
Untuk maksud tersebut Perseroan berusaha untuk memilih dan mengarahkan penggunaan teknologi yang lebih modern, automasi, dan tepat guna, dengan biaya yang kompetitif.
i. Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Perseroan terekpos kepada fluktuasi dalam nilai rupiah karena bagian yang signifikan dari bahan baku dan belanja modal Perseroan didenominasikan dalam, atau berkaitan dengan US $, sedangkan secara substansial seluruh pendapatan Perseroan dinyatakan dalam Rupiah.
Risiko kerugian karena perubahan nilai tukar mata uang asing itu timbul dari transaksi pembelian, penjualan, dan pinjaman yang dilakukan dalam mata uang asing.
Dalam kegiatan operasionalnya Perseroan melakukan transaksi dengan menggunakan berbagai mata uang asing sehingga oleh karenanya Perseroan menanggung risiko kerugian karena selisih nilai mata uang asing tersebut
Setiap apresiasi yang signifikan dari mata uang asing terhadap Rupiah dapat berdampak negatif secara signifikan terhadap usaha, arus kas, hasil operasi, dan kondisi keuangan Perseroan.
Untuk mengurangi risiko ini Perseroan selalu memantau fluktuasi perubahan kurs mata uang asing ini terhadap rupiah, dan melakukan tindakan yang diperlukan seandainya terjadi fluktuasi yang akan merugikan. Selain itu, untuk menanggulangi kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan pinjaman/utang bank maka Perseroan berusaha untuk melakukan pinjaman bank dengan menggunakan dasar mata uang rupiah.
d. Risiko Keuangan
Therefore, every technology development to improve production technique is the main concern to the Company.
For that purpose, the Company is constantly making endeavors to choose and use the most modern technology, fully automated and effective with competitive cost.
d. Financial Risk
i. Currency Exchange Rate Risk
The Company is exposed Rupiah fluctuations because a significant part of the raw materials and capital expenditures of the Company are denominated in, or related to the US$, while almost all of the Company's revenues are stated in Rupiah.
Currency Exchange Rate Risk arises from purchasing, selling, and loan transactions which are denominated in foreign currencies.
The Company conducts its operational transactions in various foreign currencies, therefore the Company is exposed to foreign currency losses.
Any significant appreciation of foreign currencies against the Rupiah can negatively and significantly impact our business, cash flows, operating results, and financial condition.
To mitigate this risk, the Company constantly monitors the fluctuations in foreign currency rates against the rupiah, and is taking necessary measures in case such fluctuation will inflict losses. In addition, in order to overcome losses that might arise due to bank loan/debt, the Company attempts to take bank loans denominated in rupiah.
ii. Risk of Losses due to Change in Loan Interest Rate For cash flow requirement as well as for business expansion, the Company can use loans from banks and other loans with interest. Therefore, the Company bears the risk of losses due to a change of interest rates on these loans.
To manage the risk of losses due to changes in loan interest rates the Company attempts to obtain loans with the lowest interest rate.
iii. Credit and Liquidity Risks
Assets that may potentially cause the Company to bear credit risk are: Cash & Cash Equivalents, Accounts Receivable and Other Receivables. The Company's efforts to manage and minimize these risks are to determine sound credit policies and procedures, and tight oversight to ensure appropriate credit evaluation runs in accordance with the prevailing provisions. The Balance of Cash & Cash Equivalent is actively monitored and managed as such as to allow appropriate support to business activities in a timely manner. The use of loan funds is closely monitored in order to be effective and efficient. The Company also manages the balance and collectibility of receivables.