• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Bank CIMB Niaga telah mengimplementasikan prosedur

Dalam dokumen PT BANK CIMB NIAGA Tbk (Halaman 188-198)

Obligasi I Obligasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2011 dengan

51. MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Bank CIMB Niaga telah mengimplementasikan prosedur

51. MANAJEMEN RISIKO 51. RISK MANAGEMENT

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko Strategis b. Strategic Risk

Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank CIMB Niaga dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank CIMB Niaga terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi dan misi Bank CIMB Niaga, rencana strategis, perubahan kepemilikan, dan peluncuran produk baru.

Strategic risk is the risk which is caused by the determination and implementation of Bank CIMB Niaga’s strategy and inaccurate decision making or Bank CIMB Niaga’s unawareness to the external factor changes. Factors which affect the strategic risk are:

Bank CIMB Niaga’s vision and mission, strategic plan, change of ownership, and launch of new products.

Pelaksanaan strategi, visi, dan misi Bank CIMB Niaga yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank CIMB Niaga.

Improper strategy, vision, and mission of Bank CIMB Niaga following with unaligned business decisions has an impact on Bank CIMB Niaga’s business going concern.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, Bank CIMB Niaga telah membentuk, merumuskan, menyusun, dan memantau pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan.

In relation with the risk as stated above, Bank CIMB Niaga has formulated, developed, and monitored this strategy implementation including corporate plan and business plan.

Selain itu Bank CIMB Niaga menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset, permodalan, dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank CIMB Niaga tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder.

In addition, Bank CIMB Niaga has decided several major indicators that are adjusted with the adequacy of assets, capital, and market sensitivity conditions in order to maintain Bank CIMB Niaga’s growth and continuously develop trust of stakeholders and shareholders.

c. Risiko Reputasi c. Reputation Risk

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank CIMB Niaga atau persepsi negatif terhadap Bank CIMB Niaga. Faktor- faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain:

citra (image), harga saham, dan konflik internal.

Reputation risk is the risk which is caused by negative publicity related with Bank CIMB Niaga’s activities or negative perception on Bank CIMB Niaga. Factors which influence reputation risk are image, share price, and internal conflict.

Bank CIMB Niaga melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation, CSR (Corporate Social Responsibility), respon yang cepat terhadap keluhan nasabah, dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten.

Bank CIMB Niaga manages reputation risk by performing public relation activities, CSR (Corporate Social Responsibility), quick response to customers’

complaints, and consistent implementation of Good Corporate Governance.

Bank CIMB Niaga juga telah membentuk Marketing and Communication Committee, sebuah Komite Eksekutif, yang antara lain bertanggung jawab atas pemberian arahan yang jelas dalam pengelolaan merek Bank CIMB Niaga termasuk strategi, value proposition, dan positioning.

Bank CIMB Niaga has also set up Marketing and Communication Committee, an Executive Committee, which is responsible for providing strategic direction and guidance on Bank CIMB Niaga brand, including strategy, value proposition, and positioning.

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued) c. Risiko Reputasi (lanjutan) c. Reputation Risk (continued)

Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk di dalamnya keluhan nasabah. Hal yang sama dilakukan untuk keluhan nasabah yang melalui call center.

Reputation risk management is performed through monitoring of negative reports from reader’s letters and articles in media that includes customer’s complaints.

The same thing is also applied for customer complaints via call center.

d. Risiko Kepatuhan d. Compliance Risk

Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank CIMB Niaga tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya, risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank CIMB Niaga yang terkait pada peraturan perundang-undangan, ketentuan kehati-hatian, dan ketentuan lain yang berlaku, seperti:

 Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK);

 Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN);

 Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank CIMB Niaga; dan

 Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal.

Compliance risk is the risk that Bank CIMB Niaga does not comply or implement internal policies and laws and regulations. In practice, compliance risk is embeded in with Bank CIMB Niaga’s risks relating to laws and regulations, prudential requirements, and other regulations such as:

Credit risk related with Capital Adequacy Ratio (CAR), Quality of Earning Assets, Allowance for Possible Losses, and Legal Lending Limit (LLL);

Market risk related with Net Open Position (NOP) regulation;

Strategic risk related with Bank CIMB Niaga’s Annual Business Plan; and

Other risks related with external and internal regulations.

Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah: perubahan peraturan eksternal, komunikasi internal, budaya disiplin karyawan, dan infrastruktur.

Factors which affect compliance risk are: external regulation changes, internal communication, employees discipline culture, and infrastructure.

Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, Bank CIMB Niaga melakukan peningkatan budaya kepatuhan yang terus menerus dilakukan melalui program kepatuhan yaitu:

 Pembaharuan dan dokumentasi database kepatuhan;

 Sosialisasi/pelatihan kepatuhan melalui regulation update, compliance news, e-learning, dan on- class training;

 Uji kepatuhan terhadap produk baru, kebijakan baru, dan aktifitas bank;

 Monitor pelaksanaan kepatuhan melalui compliance matrix dan pembentukan Designated Compliance Officer (DCO);

 Penerapan anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan teroris; dan

 Pelaporan kepatuhan.

In managing compliance risk, Bank CIMB Niaga makes continuous improvement for compliance culture through the compliance program:

Updating and documenting compliance database;

Compliance socialisation/training through regulation update, compliance news, e-learning, and on-class training;

Test of compliance on new products, new policy, and bank activities;

Monitoring the compliance realisation through compliance matrix and establishing Designated Compliance Officer (DCO);

Implementation of anti money laundering and preventive terrorism funding; and

Compliance reporting.

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan e. Fair value of financial assets and liabilities Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015,

nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Bank CIMB Niaga adalah:

As at 31 March 2016 and 31 December 2015, the fair value of the Bank CIMB Niaga's financial assets and liabilities are as follows:

*) Setelah dikurangkan Cadangan kerugian Net of Allowances for *)

penurunan nilai impairment losses

Nilai tercatat/

Carrying Nilai wajar/

value Fair value

Aset *) Assets *)

Giro pada Current accounts with

Bank Indonesia 12,166,229 12,166,229 Bank Indonesia

Giro pada bank lain 1,783,010 1,783,010 Current accounts with other banks

Penempatan pada bank lain dan Placements with other banks

Bank Indonesia 3,817,400 3,817,400 and Bank Indonesia

Efek-efek 11,047,853 11,067,009 Marketable securities

Obligasi Pemerintah 16,664,191 16,646,752 Government Bonds

Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 346,671 346,671 resale agreements

Tagihan derivatif 496,247 496,247 Derivative receivables

Kredit yang diberikan, Loans, consumer financing

piutang pembiayaan konsumen, dan receivables, and financing lease

piutang sewa pembiayaan receivables

Modal Kerja 79,721,297 79,643,264 Working capital

Investasi 40,906,814 40,592,461 Investment

Konsumsi 42,650,627 44,300,890 Consumer

163,278,738

164,536,615

Tagihan akseptasi 3,835,801 3,835,801 Acceptance receivables

Penyertaan 13,799 13,799 Investments

Pendapatan yang masih harus diterima 1,365,404 1,365,404 Accrued income

Aset lain-lain 1,253,694 1,253,694 Other assets

216,069,037

217,328,631

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera 1,338,829 1,338,829 Obligation due immediately

Simpanan dari nasabah 172,738,985 172,738,985 Deposits from customers

Simpanan dari bank lain 4,008,988 4,008,988 Deposits from other banks

Efek-efek yang dijual dengan janji Securities sold under

dibeli kembali - - repurchase agreement

Liabilitas derivatif 508,435 508,435 Derivative payables

Liabilitas akseptasi 3,743,935 3,743,935 Acceptance payables

Efek-efek yang diterbitkan 4,278,133 4,252,824 Marketable securities issued

Pinjaman yang diterima 5,296,858 5,296,858 Borrowings

Beban yang masih harus dibayar dan Accruals and

liabilitas lain-lain 875,517 875,517 other liabilities

Pinjaman subordinasi 2,982,924 3,003,035 Subordinated loans

195,772,604

195,767,406 31 Maret/March 2016

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

*) Setelah dikurangkan Cadangan kerugian Net of Allowances for *)

penurunan nilai impairment losses

Nilai tercatat/

Carrying Nilai wajar/

value Fair value

Aset *) Assets

Giro pada Current accounts with

Bank Indonesia 14,605,403 14,605,403 Bank Indonesia

Giro pada bank lain 2,348,027 2,348,027 Current accounts with other banks

Penempatan pada bank lain dan Placements with other banks

Bank Indonesia 5,883,668 5,883,668 and Bank Indonesia

Efek-efek 9,821,623 9,816,919 Marketable securities

Obligasi Pemerintah 16,049,893 15,862,298 Government Bonds

Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 174,552 174,552 resale agreements

Tagihan derivatif 595,554 595,554 Derivative receivables

Kredit yang diberikan, Loans, consumer financing

piutang pembiayaan konsumen, dan receivables, and financing lease

piutang sewa pembiayaan receivables

Modal Kerja 83,733,239 83,636,638 Working capital

Investasi 42,856,639 42,761,566 Investment

Konsumsi 43,526,643 44,726,265 Consumer

170,116,521

171,124,469

Tagihan akseptasi 4,251,849 4,251,849 Acceptance receivables

Penyertaan 13,048 13,048 Investments

Pendapatan yang masih harus diterima 1,383,890 1,383,890 Accrued income

Aset lain-lain 1,253,694 1,253,694 Other assets

226,497,722

227,313,371

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera 786,132 786,132 Obligation due immediately

Simpanan dari nasabah 178,533,077 178,533,077 Deposits from customers

Simpanan dari bank lain 5,654,410 5,654,410 Deposits from other banks

Efek-efek yang dijual dengan janji Securities sold under

dibeli kembali 1,996,167 1,996,167 repurchase agreement

Liabilitas derivatif 888,704 888,704 Derivative payables

Liabilitas akseptasi 4,190,087 4,190,087 Acceptance payables

Efek-efek yang diterbitkan 4,476,921 4,420,952 Marketable securities issued

Pinjaman yang diterima 6,684,630 6,684,630 Borrowings

Beban yang masih harus dibayar dan Accruals and

liabilitas lain-lain 904,088 904,088 other liabilities

Pinjaman subordinasi 2,969,774 2,952,926 Subordinated loans

207,083,990

207,011,173 31 Desember/December 2015

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

(i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, tagihan akseptasi, penyertaan, pendapatan yang masih harus diterima, dan aset lain-lain

(i) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, acceptance receivables, investments, accrued income, and other assets

Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The carrying amount of floating rate current accounts with Bank Indonesia and other banks is a reasonable approximation of fair value.

Estimasi nilai wajar terhadap tagihan akseptasi, penyertaan, pendapatan yang masih harus diterima, dan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari tagihan akseptasi, pendapatan yang masih harus diterima, dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The estimated fair value of acceptance receivables, investments, accrued income, and other assets is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of acceptance receivables, accrued income, and other assets is a reasonable approximation of fair value.

(ii) Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (ii) Placements with other banks and Bank Indonesia

Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), FASBI Syariah, call money, penempatan

fixed-term”, deposito berjangka, dan lain-lain.

Placements with other banks and Bank Indonesia represent placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), Sharia Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money, “fixed-term” placements, time deposits, and others.

Nilai tercatat dari penempatan dan simpanan overnight dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The carrying amount of floating rate placements and overnight deposits is a reasonable approximation of fair value.

Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa (level 2 - hirarki nilai wajar).

The estimated fair value of fixed interest bearing deposits is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity (level 2 - fair value hierarchy).

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

(iii) Tagihan dan liabilitas derivatif, Efek-efek, dan

Obligasi (iii) Derivative receivables and payables, Marketable

securities, and Bonds Nilai wajar untuk tagihan dan liabilitas derivatif

ditetapkan menggunakan harga pasar, sedangkan nilai wajar untuk efek-efek dan Obligasi Pemerintah ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa (level 2 - hirarki nilai wajar).

Hirarki nilai wajar Obligasi Pemerintah adalah level 1.

The fair value for derivative receivables and payables is based on market rates, whereas fair value for marketable securities and Government Bonds is based on market prices or broker/dealer price quotations. If this information is not available, fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity, and yield characteristics (level 2 - fair value hierarchy). Fair value hierarchy for Government Bond is level 1.

(iv) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (iv) Securities purchased under resale agreements Estimasi nilai wajar terhadap efek-efek yang

dibeli dengan janji dijual kembali ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar (level 2 - hirarki nilai wajar).

The estimated fair value of securities purchased under resale agreements is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of securities

purchased under resale agreements is a reasonable approximation of fair value (level 2

- fair value hierarchy).

(v) Kredit yang diberikan, piutang pembiayaan

konsumen, dan piutang sewa pembiayaan (v) Loans, consumer financing receivables, and financing lease receivables

Kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, dan piutang sewa pembiayaan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh beban penurunan nilai.

Estimasi nilai wajar mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar (level 3 - hirarki nilai wajar).

Loans, consumer financing receivables, and financing lease receivables are recorded at carrying amount net of charges for impairment.

The estimated fair value represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Expected cash flows are discounted at current market rates to determine fair value (level 3 - fair value hierarchy).

(vi) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman diterima, serta beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain

(vi) Obligation due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, acceptance liabilities, borrowings, and accrual and other liabilities

Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga, adalah sebesar jumlah terhutang ketika hutang tersebut dibayarkan.

The estimated fair value of deposits with no stated maturity, which includes non-interest bearing deposits, is the amount repayable on demand.

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

(vi) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman diterima, serta beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain (lanjutan)

(vi) Obligation due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, acceptance liabilities, borrowings, and accrual and other liabilities (continued)

Estimasi nilai wajar terhadap liabilitas segera, simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, liabilitas akseptasi, pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar, dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga hutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa (level 2 - hirarki nilai wajar).

The estimated fair value of obligation due immediately, fixed interest-bearing deposits, acceptance liabilities, borrowings, accrual, and other liabilities not quoted in an active market is based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity (level 2 - fair value hierarchy).

(vii) Pinjaman subordinasi (vii) Subordinated loans

Nilai wajar agregat dihitung berdasarkan harga pasar kuotasi. Jika informasi ini tidak tersedia, model diskonto arus kas digunakan berdasarkan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya (level 2 - hirarki nilai wajar).

The aggregate fair values are calculated based on quoted market prices. For those notes where quoted market prices are not available, a discounted cash flow model is used based on appropriate current yield curve with the remaining term of maturity (level 2 - fair value hierarchy).

(viii) Efek-efek yang diterbitkan (viii) Marketable securities issued Nilai wajar agregat dihitung berdasarkan harga

pasar kuotasi. Jika informasi ini tidak tersedia, model diskonto arus kas digunakan berdasarkan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya (level 2 - hirarki nilai wajar).

The aggregate fair values are calculated based on quoted market prices. For those notes where quoted market prices are not available, a discounted cash flow model is used based on a current yield curve appropriate with the remaining term of maturity appropriate current yield curve (level 2 - fair value hierarchy).

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut: Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:

a. Tingkat 1

Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

b. Tingkat 2

Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga);

dan c. Tingkat 3

Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

a. Level 1

Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;

b. Level 2

Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (such as prices) or indirectly (such as derived from prices); and c. Level 3

Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

Pada tanggal 31 March 2016 and 31 Desember 2015, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar adalah:

As at 31 March 2016 and 31 December 2015, financial assets and liabilities measured at fair value based on following fair value hierarchy:

Nilai tercatat/

Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/

value Level 1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset Assets

Efek-efek 10,054,413 - 10,054,413 - 10,054,413 Marketable securities Obligasi Pemerintah 11,776,355 11,776,355 - - 11,776,355 Government Bonds Tagihan derivatif 496,247 - 496,247 - 496,247 Derivative receivables

22,327,015

11,776,355 10,550,660 - 22,327,015

Liabilitas Liabilities

Liabilitas derivatif 508,435 - 508,435 - 508,435 Derivative payables 508,435

- 508,435 - 508,435 31 Maret/March 2016

Nilai tercatat/

Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/

value Level 1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset Assets

Efek-efek 8,601,113 - 8,601,113 - 8,601,113 Marketable securities Obligasi Pemerintah 10,818,025 10,818,025 - - 10,818,025 Government Bonds Tagihan derivatif 595,554 - 595,554 - 595,554 Derivative receivables

20,014,692

10,818,025 9,196,667 - 20,014,692

Liabilitas Liabilities

Liabilitas derivatif 888,704 - 888,704 - 888,704 Derivative payables 888,704

- 888,704 - 888,704 31 Desember/December 2015

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued) f. Manajemen risiko permodalan f. Capital risk management

Kebijakan manajemen modal Bank CIMB Niaga adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan, dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank CIMB Niaga mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal kepada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio dan keuntungan, serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

Bank CIMB Niaga’s capital management objective is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investors, depositor, customer, and market confidence. In managing its capital, Bank CIMB Niaga considers factors such as: providing optimal capital rate of return to shareholders, maintaining a balance between high return with gearing ratio and the advantages, and safety provided by a sound capital position.

Bank CIMB Niaga telah memenuhi semua persyaratan

modal yang diwajibkan sepanjang tahun. Bank CIMB Niaga has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.

Posisi permodalan Bank CIMB Niaga berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, diungkapkan pada Catatan 58.

Bank CIMB Niaga’s regulatory capital position under the prevailing Bank Indonesia regulation as at 31 March 2016 and 31 December 2015, were disclosed in Note 58.

Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.

Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, in accordance with the industry standards for measuring capital adequacy.

Bank Indonesia’s approach in measuring the capital ratio is primarily based on capital regulatory towards available capital resources (measured as 8% of risk- weighted assets).

Profil Risiko Risk Profile

Penilaian risiko ditekankan kepada jenis-jenis risiko sebagaimana yang ditetapkan oleh BI, yaitu Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi, dan Risiko Strategis. Untuk mendapatkan profil risiko secara keseluruhan dari semua jenis risiko, Bank CIMB Niaga memberikan bobot risiko untuk setiap jenis risiko sesuai dengan risk appetite yang telah direncanakan/ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan laporan yang diserahkan ke BI, profil risiko Bank CIMB Niaga secara keseluruhan pada tanggal 31 Maret 2016 dapat dikategorikan Rendah Moderat dengan kecenderungan Stabil.

Risk assessment is emphasised on types of risks as determined by BI such as Credit Risk, Liquidity Risk, Market Risk, Operational Risk, Legal Risk, Compliance Risk, Reputation Risk, and Strategic Risk. To obtain the overall risk profiles from all types of risks, Bank CIMB Niaga assigns risk weight for each type of risk in accordance with pre-determined risk appetite. Based on Bank CIMB Niaga’s report to BI, Bank CIMB Niaga’s overall risk profile as at 31 March 2016 is Low Moderate with Stable trends.

Dalam dokumen PT BANK CIMB NIAGA Tbk (Halaman 188-198)