B. Kajian Teori
4) Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Selain memberikan kelebihan, komputer juga memiliki kelemahan dan kendala, hal ini disampaikan menurut Sukiman43 dalam bukunya yaitu:
43 Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2012), hlm. 213
1. Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
2. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
3. Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompitabel) dengan model lainnya.
4. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas peserta didik, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas peserta didik.
5. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok besar diperlukan proyeksi pesan-pesan di monitor ke layar lebar.
2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen yang terdiri dari guru, siswa, dan materi pembelajaran. Interaksi ketiga komponen tersebut melibatkan sarana prasarana seperti, metode, media, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta suatu proses pembelajaran yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan.
Secara etimologi pembelajaran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ayatullah44 dalam Jurnal Pendidikan dan Sains, bahwa kata pembelajaran merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu Instruction yang bermakna upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok dengan melalui berbagai upaya, berbagai metode, dan pendekatan ke arah pencapaian yang telah ditetapkan. Secara terminologi, pembelajaran merupakan kegiatan yang yang dilakukan oleh guru secara terprogram untuk membuat peserta didik belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Sehingga kegiatan pembelajaran akan mengarah pada dua kegiatan pokok, yaitu : Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar.
Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan mengajar.
Dengan demikian kegaiatan pembelajaran merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru dalam mengondisikan seseorang untuk belajar dengan kondisi internalnya adalah belajar siswa sendiri. Berdasarkan pengertian di atas, pembelajaran adalah proses pendidikan yang dilaksanakan oleh guru secara terpogram untuk menjadikan peserta didik lebih aktif.
44 Ayatullah, Pembelajaran Pendidikan Islam dan Budi Pekerti di Madrasah Aliyah Palapa Nusantara, Jurnal Pendidikan dan Sains Vol 2 No 2, 2020, hlm 210-211.
a. Dasar Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar menjadi manusia bertakwa kepada Allah. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk membimbing ke arah pembentukan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis, supaya hidup sesuai dengan ajaran Islam, sehingga terjadinya kebahagiaan dunia akhirat. Dengan demikian, maka pengertian Pendidikan Agama Islam berdasarkan rumusan-rumusan di atas adalah pembentukan perubahan sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan petunjuk ajaran agama Islam.
Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Pelaksanaan Pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini yang dikutip dari Jurnal Pendidikan dan Sains yang dituliskan oleh Ayatullah45 dengan judul,
“Pembelajaran Pendidikan Islam dan Budi Pekerti di Madrasah Aliyah Palapa Nusantara”, antara lain:
1) Dasar Yuridis/Hukum
45 Ayatullah, 212-213.
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut antara lain:
a) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara pancasila, sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.
b) Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD’45 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi:
1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
2) Dasar Religius
Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya.
1. Dalam Al-Qur’an terdapat dalam Q.S. Al-Imran:
104 yang berbunyi :
ِفْوُرْعَمْلاِب َنْوُرُمْأَيَو ِرْيَخْلا ىَلِا َنْوُعْدَّي ٌةَّمُا ْمُكْنِّم ْنُكَتْلَو ِرَكْنُمْلا ِنَع َنْوَهْ نَ يَو َنْوُحِلْفُمْلا ُمُه َكِٕىٰۤ لوُاَو ۗ
Artinya: ”Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.”46
2. Dalam Al-Qur’an terdapat dalam Q.S. An Nahl 125 yang berbunyi :
ْمُهْلِداَجَو ِةَنَسَحْلا ِةَظِعْوَمْلاَو ِةَمْكِحْلاِب َكِّبَر ِلْيِبَس ى لِا ُعْدُا َسْحَا َيِه ْيِتَّلاِب ُن
هِلْيِبَس ْنَع َّلَض ْنَمِب ُمَلْعَا َوُه َكَّبَر َّنِا ۗ ۗ
َنْيِدَتْهُمْلاِب ُمَلْعَا َوُهَو
Artinya : ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan- mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.”47
3. Dalam Al-Qur’an terdapat dalam Q.S. At Tahrim 6 yang berbunyi :
ي ْوُ ق اْوُ نَم ا َنْيِذَّلا اَهُّ يَا ۗ َو ْمُكَسُفْ نَا ا ۗ
اَهُدْوُ قَّو اًراَن ْمُكْيِلْهَا
َه ّللا َنْوُصْعَ ي َّلَّ ٌداَدِش ٌظ َلَِغ ٌةَكِٕىٰۤ لَم اَهْ يَلَع ُةَراَجِحْلاَو ُساَّنلا اَم َنْوُرَمْؤُ ي اَم َنْوُلَعْفَ يَو ْمُهَرَمَا ۗ
Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.48
46 Kementerian Agama RI, Al Imran dan Terjemahan (Bandung: CV. Mikraj Hasanah Ilmu, 2013),
Ayat 104.
47 Kementerian Agama RI, An Nahl, Ayat 125.
48 Kementerian Agama RI, At Tahrim, Ayat 6.
Dari Ayat-ayat tersebut, di atas memberikan pengertian kepada kita bahwa dalam ajaran Islam memang ada perintah untuk mendidik dan mengajarkan agama, baik pada keluarga maupun kepada orang lain sesuai dengan kemampuan (walaupun hanya sedikit).
3) Dasar Sosial Psikologis
Sosial psikologis menurut Ayatullah49 yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Karena itu maka manusia akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, hanya saja cara mereka mengabdi dan mendekatkan diri kepada Tuhan itu berbeda-beda sesuai dengan agama yang dianutnya.
Itulah sebabnya bagi orang-orang muslim diperlukan adanya Pendidikan Agama Islam, agar dapat mengarah kepada fitrah mereka ke arah yang benar, sehingga mereka akan mengabdi dan beribadah sesuai dengan ajaran Islam.
49 Ayatullah, 214.
b. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan agama yang terkandung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 Bab II Pasal 350 ialah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaanya dalam ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut Al- Syaibani dalam Ahmad Tafsir yang dikutip oleh Fajar Wahyunuhari51 menjabarkan tujuan pendidikan Islam menjadi tiga yaitu:
a. Berkaitan dengan Individu
Mencakup perubahan yang berupa pengetahuan tingkah laku, jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan akhirat.
b. Berkaitan dengan Masyarakat
Mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
c. Berkaitan dengan Pendidikan
Sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi dan sebagai kegiatan masyarakat.
50 Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Bab II Pasal 3
51 Fajar Wahyunuhari, 20-21
c. Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Secara garis besar, materi Pendidikan Agama Islam dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:52
a) Materi Dasar
Materi dasar yaitu materi yang penguasaannya menjadi kualifikasi lulusan dari pengajaran yang bersangkutan. Diantaranya yaitu materi tauhid, fikih dan akhlak.
b) Materi Sekuensial
Materi sekuensial yaitu materi yang dimaksudkan untuk dijadikan dasar untuk mengembangkan lebih lanjut materi dasar. Materi yang termasuk jenis ini yaitu tafsir dan hadits.
c) Materi Instrumental
Materi Instrumental yaitu materi yang tidak secara langsung berguna untuk meningkatkan keberagamaan, tetapi penguasaanya sangat membantu sebagai alat untuk mencapai penguasaan materi dasar keberagamaan. Yang tergolong materi ini yaitu Bahasa Arab.
d) Materi Pengembangan Personal
Materi pengembangan personal yaitu materi yang tidak secara langsung meningkatkan keberagamaan atau
52 Fatah Syukur, 24.
toleransi beragama, namun mampu membentuk kepribadian yang sangat diperlukan dalam kehidupan beragama. Yang termasuk yaitu materi tentang sejarah kehidupan manusia, sejarah Rasul, sejarah Islam.
58
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sebab yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Maksudnya adalah data yang dikumpulkan adalah data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.53
Bodgan dan Taylor mendefinisikan metodologi ini sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.54 Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Taruna Budaya Rogojampi.