Akuntansi Sektor Publik 2016
E. Berdasarkan penyusunnya
5. Mekanisme sumber daya manusia
Pemerintah perlu menggunakan beberapa mekanisme untuk memotivasi stafnya untuk memperbaiki kinerja personel dan organisasi.
Akuntansi Sektor Publik 2016
Modul Akuntansi Sektor Publik
Jurusan Akuntansi FEB UNIMAL Page 57
Permasalahan teknis yang dihadapi pada saat pengukuran ekonomi,efisiensi dan efektivitas organisasi adalah bagaimana membandingkan input dengan output untuk menghasilkan ukuran efisiensi yang memuaskan jika jika output yang dihasilkan tidak dapat dinilai dengan harga pasar. Solusi paktis atas masalah tersebut adalah dengan cara membandingkan input finansial dengan output nonfinansial,misalnya biaya unit kinerja. Unit-unit kerja pemerintah diharapkan dapat menghasilkan sejumlah biaya unit yang spesifik untuk unit kerjanya. Biaya unit kinerja misalnya adalah :
Untuk setiap pelayanan :
1. Biaya pelayanan per 1.000 penduduk 2. Tenaga kerja per 1.0000 penduduk Pendidikan
1. Rasio guru/murid atau dosen/mahasiswa 2. Biaya per siswa
3. Subsidi per siswa/mahasiswa per semester/tahun Jalan Umum
1. Biaya pemeliharaan per kilometer/panjang jalan
2. Biaya pemeliharaan per kilometer/ukuran lain selain panjang jalan Perumahan
1. Biaya manajemen dan pemeliharan per rumah 2. Biaya konstruksi per rumah
Angkutan kereta api
1. Persentase keterlambatan waktu dari jadwal pemberangkatan 2. Persentase keterlambatan waktu sampai di tempat tujuan 3. Persentase kereta api yang batal diberangkatkan
4. Jumlah kecelakaan kereta api
Akuntansi Sektor Publik 2016
Modul Akuntansi Sektor Publik
Jurusan Akuntansi FEB UNIMAL Page 58
Bagi pemerintah, angka-angka statistik tersebut dapat digunakan untuk membandingkan kinerja, menilia tingkat efesiensi dan efktivitas unit kerja serta untuk mengetahui sebab-sebab inefesieni dan ketidakefektivan unit kerja yang bersangkutan. Unit cost statistics sebagai bentuk indikator kinerja tidak saja berfungsi sebagai benang merah untuk mengukur kinerja, akan tetapi juga mendorong untuk dilakukannya investigasi lebih detail atas hasil yang dicapai oleh suatu unit kerja. Indikator kinerja dapat juga digunakan untuk membanding kinerja unit kerja tertentu dengan kinerja rata-rata nasional atau regional untuk jenis pelayanan yang sama.
7.5 Pengukuran Value For Money
Kriteria pokok yang mendasari pelaksanaan manajemen buplik dewasa ini adalah : ekonomi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat mencakup pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value for money, yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efesien (berdayaguna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan (maximizing benefits and minimizing costs), serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.
Agar dalam menilai kinerja organisasi dapat dilakukan secara obyektif, maka diperlukan indikator kinerja. Indikator kinerja yng ideal harus terkait pada efesiensi biay dan kualitas pelayanan. Sementara itu, kualitas terkait dengan kesesuaian dengan maksud dan tujuan (fitness for purposes), konsisten, dan kepuasan publik (public satisfaction). Kepuasan masyarakat dalam konteks tersebut dapat dikaitkan dengan semakin rendahnya complaint dari masyarakat.
7.6 Pengembangan Indikator Value For Money
Peranan indikator kinerja adalah untuk menyediakan informasisebagai pertimbangan untuk pembuatan keputusan. Hal ini tidak berarti bahwa suatu indikator akan memberikan ukuran pencapaian program yang definitif. Indikator value for money dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
Akuntansi Sektor Publik 2016
Modul Akuntansi Sektor Publik
Jurusan Akuntansi FEB UNIMAL Page 59
1. Indikator alokasi biaya (ekonomi dan efesiensi) 2. Indikator kualitas pelayanan (efektivitas)
Indikator kinerja harus dapat dianfaatkan oleh pihak internal maupun eksternal. Pihak internal dapat menggunakannya dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan serta efesiensi biaya. Dengan kata lain, indikator kinerja berperan untuk menunjukkan, memberi indikasi atau memfokuskan perhatian pada bidang yang relevan dilakukan tindakan perbaikan.
Tiga Pokok Bahasan dalam Indikator Value for Money
Sebagaimana telah disebutkan dumuka bahwa value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada unit-unit kerja pemerintah. Pengembangan indikator kinerja sebaiknya memusatkan perhatian pada pertanyaan mengenai ekonomi, efesiensi dan efektivitas program dan kegiatan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai konsep value for money atau yang dikenal 3E.
Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost og input).
Dengan kata lain, ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa input dengan tingat kualitas tertentu pada harga terbaik yang dimungkinkan (spending less).
Pengertian efesiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas.
Pengukuran efesiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of outpu). Proses kegiatan operasioanal dapat dikatan efesien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah- rendahnya (spending well).
Indikator efesien menggambarkan hubungan antara masukan sumber daya oleh suatu unit organisasi (misalnya: staf, upah, biaya administratif) dan keluaran yang dihasilkan. Indikator tersebut memberikan informasi tentang konversi masukan menjadi keluaran (yaitu: efesiensi dari proses internal).
Akuntansi Sektor Publik 2016
Modul Akuntansi Sektor Publik
Jurusan Akuntansi FEB UNIMAL Page 60
Pengertian efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluarga dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasioanal dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely)
Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan program.
Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa ketiga pokok bahasan dalam value for money sangat terkait satu dengan yang lainnya. Ekonomi membahas mengenai masukan (input), efesiensi membahas masukan (input) dan keluaran (output), dan efektivitas membahas mengenai keluaran (output) dan dampak (outcome).
7.7 Langkah-Langkah Pengukuran Value For Money 1. Pengukuran Ekonomi
Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang didapat, sedangkan pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan. Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan sehubungan dengan pengukuran ekonomi adalah :
a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi ?
b. Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan
c. Apakah organisasi telah menggukan sumber daya finansialnya secara optimal.