MEMAHAMI CARA MENYUSUN
PANDUAN AKREDITASI UNTUK ASESOR | INSTRUMEN AKREDITASI PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Mari kita tinjau satu persatu!
Rekap area kinerja yang sudah baik
● Rekap diberikanper komponen,bukan per butir
● Sampaikan indikator kinerja mana saja di dalam satu komponen yang sudah terpenuhi. Anda dapat memilih indikator yang dirasa menunjukkan kinerja sekolah yang paling signifikan.
● Sampaikan penjelasan mengapa Anda merasa indikator kinerja tersebut sudah penting bagi murid, dan mengapa Anda anggap sudah terpenuhi. Penjelasan Anda akan membantu sekolah memahami kekuatan kinerjanya.
Rekap area kinerja yang masih perlu ditingkatkan
● Rekap diberikanper komponen,bukan per butir
● Sampaikan indikator kinerja mana saja di dalam satu komponen yang masih perlu ditingkatkan.
Anda dapat memilih indikator yang dirasa paling perlu perhatian dari sekolah, dan perlu segera ditingkatkan
Untuk menentukannya, anda dapat menggunakan pertanyaan pemantik berikut: Mana indikator yang menurut Anda memiliki dampak paling besar kepada murid, sehingga perlu segera diperbaiki?
● Sampaikan penjelasan mengapa Anda merasa indikator kinerja tersebut penting bagi murid, dan mengapa menurut Anda indikator tersebut belum terpenuhi. Penjelasan mengapa indikator kinerja dianggap belum terpenuhi akan menjadi umpan balik yang spesifik bagi sekolah, sehingga dapat digunakan untuk tindak lanjut.
Catatan dan saran
Pada kolom ini, Anda dapat memberikan Catatan dan saran kepada sekolah sebagai sebuah rekomendasi berdasarkan area kinerja yang perlu ditingkatkan.
Anda dapat:
● menulis catatan dan saran untuk tiap komponen atau
● menulis catatan dan saran secara keseluruhan
Dalam menyusun catatan dan saran:
● Utamakan “why”, bukan “what”: jelaskan mengapa area kinerja ini penting untuk ditindak lanjuti.
Tugas Anda bukanlah untuk menemukan solusi, melainkan membangun cara berpikir yang dapat digunakan oleh sekolah dalam berkinerja selanjutnya.
● Jangan preskriptif: ingatlah bahwa sekolah lah yang seharusnya paling memahami tindak lanjut yang paling efektif untuk meningkatkan kinerjanya. Jangan memberi catatan dan saran yang sangat preskriptif, misalnya meminta sekolah untuk menggunakan sumber belajar tertentu, atau menyediakan sarana prasarana tertentu. Peran akreditasi adalah menghela sekolah agar berkinerja secara berkualitas, sehingga peran yang diambil adalah fasilitasi, dan bukan mendikte.
● Hargai sekolah: pastikan diksi yang digunakan tetap positif, dan mencerminkan penghargaan kita terhadap upaya mereka dalam berkinerja.
Contoh penyusunan catatan dan saran
Saat mengakreditasi kinerja Sekolah Dasar Mutiara untuk area kinerja pada komponen iklim lingkungan belajar, Pak Budi Asesor 1 dan rekannya, Bu Nurul Asesor 2 berpendapat bahwa kinerja sekolah Dasar Mutiara yang paling menonjol adalah:
Indikator Kinerja dari Butir 10 dan Butir 11
● Membangun sikap menghargai keberagaman murid.
● Memiliki kebijakan dan/atau prosedur yang mengakomodasi lingkungan belajar yang inklusif bagi berbagai kebutuhan belajar murid
Sedangkan untuk indikator kinerja yang perlu ditingkatkan pada komponen iklim lingkungan belajar, Pak Budi dan Bu Nurul menemukan untuk setiap butir, masih ada indikator kinerja yang belum terpenuhi. Pak Budi dan Bu Nurul kemudian berdiskusi dan menentukan mana area kinerja yang paling berdampak pada murid. Disepakati area kinerja yang paling berdampak adalah butir 12 (iklim keamanan psikis), karena SD Mutiara belum memiliki tata laksana perundungan yang efektif mencegah dan menangani kasus perundungan ataupun resolusi konflik, serta butir 14 (iklim lingkungan belajar sehat, karena kantin dan area sekitar sekolah masih penuh dengan jajanan yang tidak sehat).
Indikator kinerja dari butir 12 dan 14
● Memiliki guru dan tenaga kependidikan yang memahami tata laksana penanganan perundungan dan kekerasan lainnya.
● Mendorong tersedianya pilihan makanan di lingkungan dan sekitar sekolah yang tidak mengandung pemanis buatan, zat pewarna dan pengawet makanan yang tidak aman.
Dari diskusi tersebut, berikut adalah isi dari catatan dan saran untuk sekolah Dasar Mutiara yang disusun oleh Pak Budi dan Bu Nurul:
Area kinerja yang sudah baik Area kinerja yang masih perlu ditingkatkan Kinerja sekolah dalam Iklim Lingkungan Belajar
Indikator Kinerja:
● Membangun sikap menghargai keberagaman murid.
● Memiliki kebijakan dan/atau prosedur yang mengakomodasi lingkungan belajar yang inklusif bagi berbagai kebutuhan belajar murid
Penjelasan:
● Sekolah Dasar Mutiara terbukti sudah membangun sikap positif terhadap keberagaman murid secara terencana melalui kurikulumnya. Nilai-nilai ini juga tercermin melalui interaksi yang terjadi antar murid, dan antar guru dan murid.
● Sekolah Dasar Mutiara juga sudah terbukti memiliki kebijakan yang berupaya mengakomodir kebutuhan belajar murid yang beragam. Terlihat dari hasil wawancara dengan guru, secara lancar guru dapat menjelaskan praktiknya dalam memodifikasi pembelajaran di kelas awal agar proses belajar tidak mengalienasi murid yang belum lancar baca tulis.
Kinerja sekolah dalam Iklim Lingkungan Belajar Indikator Kinerja:
● Memiliki guru dan tenaga kependidikan yang memahami tata laksana penanganan perundungan dan kekerasan lainnya.
● Mendorong tersedianya pilihan makanan di lingkungan dan sekitar sekolah yang tidak mengandung pemanis buatan, zat pewarna dan pengawet makanan yang tidak aman.
Penjelasan:
● PTK pada Sekolah Dasar Mutiara ditengarai belum memahami tata laksana yang harus diterapkan apabila ada kasus perundungan/konflik antar murid. Tidak ditemukan juga bukti bahwa pernah dilakukan pembekalan kepada PTK dalam dua tahun terakhir
● Kantin masih menjual sejumlah makanan yang menggunakan zat pewarna dan pengawet makanan yang tidak aman bagi murid. Ditemukan juga bahwa di lingkungan depan sekolah, cukup banyak penjual makanan serupa. Saat visitasi, teramati bahwa warga sekolah (murid dan PTK turut membeli makanan dengan menggunakan zat pewarna dan pengawet tersebut.
Catatan dan saran
Untuk meningkatkan iklim lingkungan belajar:
● Untuk meningkatkan kapasitas PTK dalam menjaga agar lingkungan sekolah aman dari perundungan, maka lakukanlah pembekalan kepada PTK. Materi pembekalan dapat meliputi: i) pengulangan kembali prosedur sekolah yang berlaku, sehingga betul-betul menjadi rujukan bagi PTK dalam menyelesaikan konflik dan kasus perundungan secara efektif dan efisien; dan atau ii) tambahan referensi/narasumber dari luar sekolah yang dianggap memadai.
Pembekalan sebaiknya tidak dilakukan satu kali, namun secara bertahap.
● Bicarakanlah dengan para penjual di kantin sekolah dan juga di sekitar lingkungan sekolah untuk mengganti produknya. Jika mengganti produk yang dijual tidak memungkinkan, paling tidak, pastikan agar produk tersebut tidak menggunakan zat pewarna dan pengawet yang tidak aman bagi murid.