• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan

kuesioner, karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut table responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4.1

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 36 39%

Perempuan 56 61%

Total 92 100%

Berdasarkan table 4.1 diatas, diperoleh kesimpulan bahwa Muzakki laki-laki sebanyak 36 orang (39%), sedangkan muzakki perempuan berjumlah 56 orang (61%), dimana responden terbanyak adalah perempuan.

b. Berdasarkan Pekerjaan

Berikut tabel responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4.2

Jumlah responden berdasarkan Pekerjaannya

Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

PNS 88 95%

Pengusaha 4 5%

Total 92 100%

Berdasarkan table 4.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan pekerjaan terbanyak dengan jumlah 88 orang dengan persentase (95%). Sedangkan pengusaha merupakan jumlah pekerjaaan dengan jumlah 4 orang dengan persentase (5%).

c. Berdasarkan Usia

Berikut tabel responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Jumlah responden berdasarkan usia

Usia Frekuensi Persentase

26-35 tahun 34 37%

36-45 tahun 18 20%

46-55 tahun 22 23%

>55 tahun 18 20%

total 92 100%

Berdasarkan tabel 4.3 diatas,diperoleh kesimpulan bahwa pada usia 26-35 tahun dengan jumlah terbanyak 34 orang dan persentase paling tinggi 37%. Usia 46-55 tahun dengan jumlah 22 orang (23%). Usia 36-45 dan >55 tahun sama-sama berjumlah 18 orang dengan persentase (20%)

2. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam analisis ini adalah dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji regresi linear sederhana, uji parsial (t), uji validitas, uji realibilitas, dan uji koefisien determinasi yaitu sebagai berikut:

34

a. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Analisis data menyaratkan data berdistribusi normal untuk menghindari bias dalam analisis data. Prosedur uji dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smimov, dengan ketentuan sebagai berikut:

Hipotesis yang digunakan:

H0 : residual tersebar normal H1 : residual tidak tersebar normal.

Tabel 4.4 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz

ed Residual

N 92

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std.

Deviation

4.33591314 Most Extreme

Differences

Absolute .051

Positive .051

Negative -.048

Test Statistic .051

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel menunjukkan (sig 0,200) yang berarti nilainyya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan variabel tingkat pemahaman masyarakat (X) dan perilaku membayar zakat maal (Y) menyatakan bahwa informasi dari masing-masing penelitian telah berdistribusi normal secara statistic dan layak digunakan sebagai informasi penelitian.

Gambar 4.1 Uji Grafik Histogram

Berdasarkan uji Grafik Histogram didapatkan bahwa frekuensi Residual paing banyak mengumpul pada nilai 0 atau nilai penyebaran data sudah sesuai dengan kurva normal sehingga dikatakan bahwa residual sudah menyebar secara distribusi normal.

36

Gambar 4.2 Uji P_P Plot

Berdasarkan uji P_P Plot didapatkan bahwa titik-titik data sudah menyebar mengikuti garis diagonal, sehingga dikatakan bahwa residual sudah menyebar secara distribusi normal. Menurut (Ghozali, 2018) data yang tidak terdistrbusi secara normal dapat ditransformasi agar menjadi normal. Adapun bentuk transformasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Logaritma Natural (LN).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2018). Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.3 Scatterplot

Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik baik diatas maupun dibawah angka pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali, 2018).

Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant

)

4.142 1.110 3.731 .000

TOT_X -.019 .036 -.056 -.529 .598

a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: data diolah 2022

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

38

tidak terdapat atau model regresi terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

a. Uji Regresi Linear Sederhana

Menurut Sugiyono (2015), uji regresi linear sederhana merupakan teknik yang digunakan dalam menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan pada populasi. Regresi linear sederhana hanya digunakan pada satu variable bebas (independent) dan satu variable terikat (dependent) dimana variable tersebut bersifat (berpengaruh).

Tabel 4.6 Uji Analisis Linear Regresi Sederhana

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh persamaan regresi linear sederhana yaitu :

Y = 6,166 + 0,777

Persamaan tersebut dijelaskan sebagai berikut : a = 6,166 adalah nilai konstanta

b =0,777 artinya variabel tingkat pemahaman masyarakat berpengaruh positif terhadap perilaku membayar zakat maal dan apabila variabel perilaku membayar zakat maal meningkat 1% , maka tingkat pemahaman masyarakat akan meningkat 0,777.

b. Uji Parsial (t)

Menurut Ghozali (2016) uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Jika probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (5%) dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh signifikan pada variabel terikat.

Jika nilai thit < ttab maka Hₒditerima dan Ha ditolak Jika nilai thit > ttab maka Hₒditolak dan Ha diterima

Tabel 4.7 Uji Parsial

sumber:hasil olah spss 25

Pada tabel 4.6 diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 12,005 lebih besar dari nilai t tabel 1,662 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku membayar zakat maal.

c. Uji Validitas dan Uji Realibilitas

1. Uji validitas digunakan untuk mengukur salah atau tidak sahnya suatu kuesioner. Uji signifikan yang dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of fredoom (df) yang menunjukkan valid. Diketahui nilai pearson correlation > nilai R tabel (0,1726) sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji validitas dikatakan valid.

40

Tabel 4.8 Uji Validitas

Indikator Nilai Pearson corelation r tabel keterangan Tingkat

Pemahaman Masyarakat (x)

X.p1 0,812 0,1726 Valid

X.p2 0,664 0,1726 Valid

X.p3 0,825 0,1726 Valid

X.p4 0,661 0,1726 Valid

X.p5 0,850 0,1726 Valid

X.p6 0,582 0,1726 Valid

X.p7 0,740 0,1726 Valid

X.p7 0,773 0,1726 Valid

Perilaku Membayar Zakat Maal (Y)

Y.p1 0,820 0,1726 Valid

Y.p2 0,848 0,1726 Valid

Y.p3 0,892 0,1726 Valid

Y.p4 0,807 0,1726 Valid

Y.p5 0,698 0,1726 Valid

Y.p6 0,789 0,1726 Valid

Y.p7 0,857 0,1726 Valid

Y.p8 0,866 0,1726 Valid

2. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel (Ghozali, 2016). Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach‟s alpha > 0,60.

Tabel 4.9 Uji Realibilitas Reliability Statistics (X)

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.880 .881 8

Reliability Statistics (Y)

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.932 .932 8

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa variabel X memiliki nilai cronbach‟s alpha yang lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,880 maka indikator/pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliabel. Dan variabel Y memiliki nilai cronbach‟s alpha yang lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,932 maka indikator/pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliabel.

d. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terkait. Bila nilai kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel sangat terbatas.

42

Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .785a .616 .611 4.360

a. Predictors: (Constant), TOT_X

Berdasarkan tabel menunjukkan koefisien determinasi R² = 61,6% yang berarti bahwa tingkat pemahaman masyarakat mempengaruhi perilaku membayar zakat maal dan sisanya 38,4%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Dokumen terkait