• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI

Konsentrasi pada latihan dan pertandingan harus tetap terjaga agar penampilan tetap efektif. Untuk bisa berkonsentrasi selama pertandingan, latihan konsentrasi dalam setiap sesi latihan harus diberikan. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk membantu melatih keterampilan konsentrasi. Berikut ini beberapa latihan untuk meningkatkan konsentrasi

1. Latihan Autogenik.

Latihan autogenik adalah jenis self-hipnosis yang dilakukan untuk mencoba mengembangkan perasaan hangat dan berat. Program self-hypnosis ini menggunakan serangkaian 180

4. Menyusun kegiatan rutin (establish routine)

Kegiatan sehari-hari dapat melatih fokus perhatian yang dapat memperbaiki penampilan. Olahragawan secara rutin memfokuskan konsentrasinya untuk membantu mempersiapkan mental dalam penampilan. Efektivitas kegiatan rutin mempunyai dorongan yang kuat. Biasanya pikiran olahragawan tidak terfokus selama berhenti melakukan aktivitas. Misalnya, olahragawan berkata

“bisa,bisa, dan bisa” untuk memfokuskan perhatiannya sebelum memasuki lapangan. Kebiasaan rutin ini membantu olahragawan sebelum dan selama penampilan sehingga olahragawan dapat memfokuskan mentalnya.

Sehingga sangat jelas bahwa rutinitas dapat menjadi penampilan otomatis karena dilakukan setiap hari.

5. Rencana-rencana pengembangan kompetisi

Rencana ini dapat membantu olahragawan untuk mempersiapkan kejadian-kejadian yang akan timbul, tidak hanya itu saja tetapi juga dapat mempersiapkan hal-hal atau keaadan yang berbeda baik sebelum atau pun selama kompetisi.

6. Berlatih mengendalikan mata (practice eye control) Mengendalikan mata adalah metode untuk memfokuskan konsentrasi. Berkut teknik yang bisa digunakan untuk mengendalikan mata antara lain: (a) menjaga/memelihara mata pada lantai, (b) fokus pada alat, (c) fokus pada titik

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 181

180

183

nyaman setelah itu ambil nafas yang dalam ketika anda nyaman dan rilek mulailah dengan:

a. Memperhatikan apa yang didengar. Memperhatikan semua suara dan memahaminya. Jangan lewatkan semua yang telah ada dipikiran dan dengarkan semua suara seperti sedang mendengarkan musik.

b. Sadarkan sensasi tubuh, seperti rasa pada kursi, tempat tidur dan lantai yang ada disekitar. Kerahkan semua perhatian pada hal-hal tersebut. Sebelum beralih pada sensasi yang lain, biarkan sensasi tersebut berada dalam pikiran dan mengamatinya secara perlahan-lahan.

Terakhir cobalah untuk menggabungkan semua sensasi pada saat bersamaan. Inilah yang disebut fokus internal secara luas.

c. Alihkan perhatianmu pada pemikiran dan emosi.

Biarkan emosi dan pemikiran timbul. Jangan berfikir tentang yang lain, serta sisakan rasa relax dan tentram.

Sekarang coba satukan rasa dan fikiran secara bersamaan.

d. Saat keluar dari pikiran, emosi dan relax, buka matamu dan arahkan pada obyek lurus pada ruangan, yang ada di depan. Ketika pada pandangan lurus, lihat bahwa ada banyak ruangan dan objek yang ada pada pandangan disekeliling. Sekarang coba arahkan fokus perhatian pada satu objek yang ada di tengah lanjutkan perhatian pada hal tersebut sampai tinggal hanya satu objek saja. Pikirkan sampai dapat membayangkan 182

kalimat, pernyataan atau pharase untuk memusatkan perhatian pada berbagai perasaan yang ingin dihasilkan.Pelatihan autogenik memerlukan waktu beberapa bulan untuk belajar bagaimana menggunakannya secara efektif dan setiap sesi bisa berlangsung selama satu jam. Menurut Barker, et al.

(2007: 355) program latihan autogenik memiliki enam tahap:

a. Berat pada lengan dan tungkai, misalnya kaki kiriku terasa berat

b. Kehangatan di lengan dan tungkai, misalnya kaki kananku terasa hangat

c. Pengaturan aktivitas jantung, misalnya detak jantung saya normal.

d. Pengaturan pernapasan, misalnya tingkat nafas saya normal

e. Kehangatan perut, misalnya perut saya terasa hangat f. Pendinginan dahi, misalnya dahi saya terasa dingin.

2. Belajar Untuk Mengubah Perhatian (Learning To Shift Attention)

Metode ini diterapkan untuk keseluruhan latihan. Latihan ini menunjukkan perspektif berbeda yang dibutuhkan untuk menampilkan keterampilan yang dibutuhkan dalam olahraga. Belajar mengenai perubahan perhatian sebelum latihan dimulai, duduk atau berbaringlah pada situasi yang

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 183

182

185

c. Begitu merasa rileks, perhatikan irama napas (tanpa mengubah iramanya), lalu mulailah perlahan-lahan menghitungnya: tarikan napas diikuti satu hembusan napas dihitung sebagai satu, kemudian tarikan dan hembusan napas berikutnya sebagai dua, dan seterusnya.

d. Saat mencapai hitungan ke sepuluh, kembali lagi kehitungan satu dan seterusnya. Jika kehilangan hitungan atau lupa angka hitungannya berarti konsentrasi mulai terganggu, karena itu berhentilah menghitung barang sejenak, lalu setelah konsentrasi kembali, mulai lagi menghitung dari satu.

4. Belajar latihan “parkir” (parking exercise)

Pelatihan ini menuntun untuk menghilangkan pikiran negatif atau masalah yang ada dengan menaruhnya ditempat lain sampai penampilan selesai. Cara yang digunakan yakni mengidentifikasi masalah yang dihadapi olahragawan dan menyuruh olahragawan menulisnya dikertas dan menaruhnya ditempat lain sampai pertandingan selesai.

5. Strategi Eksternal Dan Internal

Strategi untuk membangung dan memelihara konsentrasi dibagi menjadi dua faktor yakni faktor eksternal dan internal (William, 1993; Yusup Hidayat, 2008: 251-256).

184

semua yang ada di ruangan. Pikirkan fokus eksternal seperti lensa pembesar. Praktekkan pembesaran dan pengecilan, arahkan pada pilihan. Latihan ini mendemonstrasikan bahwa cara pandang yang berbeda berpengaruh pada penampilan dan dibutuhkan dalam olahraga.

3. Belajar Untuk Memelihara Fokus (Leraning To Maintain Focus)

Belajar mempertahankan fokus perhatian adalah menemukan tempat yang tenang tanpa ada gangguan.

Pilih objek yang akan difokuskan. Raih objek tersebut ke dalam tangan dapatkan semua rasa, warna, dan tekstur.

Sekarang letakkan obyek di bawah dan perhatikan. Amati dengan detail. Jika pikiran mengendur, bawa kembali perhatian pada objek. Catat berapa lama bisa berkonsentrasi. Setelah itu berkonsentrasi kembali atau melakukan hal tersebut disertai dengan gangguan yang ada disekitar.

Selain itu, dapat dilakukan dengan latihan pernapasan. Sebagai permulaan, latihan ini cukup dilakukan dalam waktu sekitar delapan menit. Berikut latihan pernapasannya.

a. Duduk tegak dikursi, kedua kaki menapak dilantai, kedua tangan di samping badan.

b. Tutup mata, ambil napas dalam-dalam lalu keluarkan sampai ketegangan disekujur tubuh hilang.

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 185

184

187 b. Strategi Faktor Internal

1) Attentional cues and triggers. Olahragawan dapat menggunakan kata kunci secara verbal dan kinestetik untuk memfokuskan konsentrasinya, dan membangkitkan kembali konsentrasi yang hilang sebab dapat membantu olahragawan untuk memfokuskan perhatian dalam melakukan tugas dan membantu menghindari berbagai gangguan terhadap pikiran dan perasaan.

2) Mengalihkan kegagalan menjadi keberhasilan (turning failure into success). Strategi ini merupakan kebiasaan kognitif di mana mental olahragawan dilatih setelah mengalami kegagalan. Segera setelah olahragawan membuat kesalahan, mempelajari kesalahan yang telah terjadi, olahragawan melakukan latihan mental untuk menguasai keterampilan yang sempurna dari pada diam dalam kesalahan. Olahragawan harus menghindari dan tidak boleh mengingat segala kejadian yang telah terjadi tetapi fokus kembali pada gambaran penampilan sempurna berikutnya.

3) Menggunakan feedback elektrodermal. Respon feedback elektrodermal merupakan alat biofeedback yang digunakan para olahragawan, dan respon ini terjadi kira-kira 2 detik yang dilihat dari perubahan dalam konduksi kulit.Hasil dari respon ini mengilustrasikan bagaimana pikiran berpengaruh pada tubuh dan penampilan, memonitor relaksasi fisiologis, 186

a. Strategi Faktor Eksternal

Strategi faktor eksternal adalah strategi konsentrasi yang ditujukan untuk mempertahankan konsentrasi. Jenis strategi ini adalah sebagai berikut:

1) Dress rehearsal. Dress rehearsal merupakan strategi yang efektif untuk cabang olahraga senam, menyelam, dan renang. Stimulus yang diberikan berupa benda misalnya seragam. Penggunaan seragam yang berbeda/baru adalah stimulus yang akan mengganggu penampilan sebab pakaian seragam harus digunakan secara berulang-ulang ketika olahragawan menguasai keterampilan baru, seragam baru yang digunakan saat pertandingan dapat membuat perasaan olahragawan menjadi tidak nyaman.

2) Latihan simulasi pengalaman bertanding. Tujuan berlatih simulasi membuat olahragawan terbiasa dengan suasana pertandingan yang sesungguhnya.

Maksud pemberian simuasi ini adalah memberikan bekal pengalaman bertanding kepada olahragawan agar bisa mengatasi perasaan “grogi”.

3) Latihan mental. Latihan mental harus dilakukan secara terprogram dan dalam jangka waktu yang lama serta dilakukan secara teratur dan sistematis. Salah satu program latihan mental adalah melalui mentalimagery/visualisasi sebab latihan ini terbukti dapat memberikan pengaruh terhadap keberhasilan olahragawan.

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 187

186

189 E. INSTRUMEN KONSENTRASI

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis membuat suatu kisi-kisi instrumen angket/kuesioner tentang konsentrasiseperti berikut ini.

Tabel 13.2

Kisi-kisi instrumen angket/kuesioner tentang konsentrasi

Dimensi Indikator Sub indikator

Konsentrasi Stimuli pengganggu Internal Eksternal Berikut ini contoh beberapa pernyataan untuk melihat seberapa besar tingkat konsentrasi olahragawan dalam bertanding yang bisa diberikan dengan menggunakan skala likert.

Petunjuk Pengisian

Berikan tanda check (√) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan pilihan dan pengalaman anda.

Keterangan Alternatif jawaban : SS : Sangat setuju

S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

188

mengidentifikasi komponen stres pada penampilan olahragawan selama latihan imagery, dan memfasilitasi latihan konsentrasi.

6. Mencari Kunci-Kunci Yang Relevan (Searching For Relevant Cues)

Cara yang digunakan adalah mengamati objek (01, 02,03 dst) dimana angka-angka tersebut disusun secara acak, dengan membatasinya pada waktu tertentu. Misalnya dalam satu menit berapa angka yang dapat ditemukan.

Orang yang memiliki konsentrasi tinggi dapat mencapai 20 sampai 30 angka dalam satu menit. Untuk meningkatkan latihan dapat mencobanya dalam kondisi yang banyak gangguan sehingga dapat mempertajam konsentrasi. Latihan ini bisa dimodifikasi dalam situasi yang berbeda. Angka-angka tersebut adalah:

Tabel 12.1

Angka-angka acak untuk latihan mempertajam konsentrasi

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 189

188

191

DAFTAR PUSTAKA

Anton Irianto. 2005. Born to win: kunci sukses yang tak pernah gagal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ali Muhammad Taufiq. 2004. Praktik manajemen berbasis al-quran. Jakarta: Gema Insani Press.

Alo Liliweri. 2002. Makna budaya dalam komunikasi antar budaya. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara.

Apta Mylsidayu. 2014. Psikologi Olahraga. Jakarta: Bumi Aksara.

A. Anditha Sari. 2017. Komunikasi antar pribadi.

Yogyakarta: Deepublish.

Banerjee, Mrityunjoy. 1995. Organization behaviour. New Delhi: Allied Publishers Limited.

Barker, et al. 2007. Sport; book 1. UK: Harcourt Education Ltd.

Barlett, Roger., Gratton, Chris., & Rolf, Christer. 2010.

Encyclopedia of international sports studies. New York: Routledge.

Beashel, Paul & Taylor, John. 1996. Advanced studies in physical education and sport. UK: Thornes Nelson and Sons Ltd.

190 Tabel 13.2

Contoh angket konsentrasi

NO Pernyataan

Alternatif jawaban SS S R TS STS

1. Saya merasa cemas

2. Saya merasa sakit perut saat akan bertanding

3. Saya merasa fisik saya lemah 4. Saya merasa terganggu dengan

sorakan penonton

5. Saya sulit fokus jika ada alunan musik yang keras saat bertanding

DAFTAR PUSTAKA 191

KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA

190

193

Engler, Barbara. 2009. Personality theories; an introduction 8th edition.USA: Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company.

………... 2010. Psikologi perkembangan (perkembangan peserta didik). Bandung: Pustaka Setia.

Feist, Jess & Feist, Gregry J. 2008. Theories of Personality.

(Terjemahan Yudi Santoso). New York: McGraw Hill. (Buku asli diterbitkan tahun 2006).

Femi Olivia. 2009. Visual thinking. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

………. 2007. Membantu anak punya ingatan super.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Fodor, Miklos. 2009. Self-expansion; redefining key psychology terms with system theory. USA:

Academic Edition.

Gill, Diane L., Williams, Lavon., & Reifsteck, Erin J. 2017.

Psychological dynamics of sport and exercise 4th edition.USA: Human Kinetics.

Gledhill, Adam, et al. 2007. Sport and exercise sciences.

UK: Heinemann.

Greenwald, Jeff. 2010. Jangan menyerah; 50 cara mengubah kekurangan menjadi kelebihan 192

Beashel, Paul., Sibson, Andy., & Taylor, John. 2001. The world of sport examined (2nd ed). UK: Thornes Nelson and Sons Ltd.

... 2004. Sport examined.

UK: Nelson Thornes Ltd.

Biasworo Adisuyanto. 2009. Cerdas dan bugar dengan senam lantai. Jakarta: Grasindo.

Boller, Sharon. 2005. Teamwork training. USA: ASTD Press.

Brewer, Britton W. 2009. Handbook of sports medicine and science; sport psychology. USA: Wiley- Balckwell.

Burton, Damon & Raedeke, Thomas D. 2008. Sport psychology for coaches. USA: Human Kinetics.

Cashmore, Ellis. 2002. Sport psychology: the key concept. New York: Routledge.

……….. 2008. Sport and exercise psychology; the key concept 2nd edition. USA: Routledge.

Dadang Hawari. 2001. Manajemen stres, cemas, dan depresi. Jakarta: FKUI.

Dedy Dahlan. 2009. Start young; tips dan trik sukses di usia muda.jakarta: Grasindo.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA 193

192

195

Horn, Thelma S. 2008. Advances in sport psychologis.

USA: Human Kinetics, Inc.

Herri Susanto. 2014. Communications skills; sukses komunikasi, presentasi dan berkarier. Yogyakarta:

Deepublish.

Hery Wibowo. 2007. Fortune favors the ready!;

keberuntungan berpihak kepada orang-orang yang siap. Bandung: OASE Mata Air Makna.

Husdarta. 2010. Psikologi olahraga. Bandung: Alfabeta.

http://www.mrgillpe.com/uploads/1/2/9/2/12922833/csai 2.pdf diunduh tanggal 25 juli 2017.

Jarvis, Matt. 1999. Sport psychology. New York: Taylor &

Francis Group.

Jowett, Sophia & Lavallee, David. 2007. Social psychology in sport. USA: Human Kinetics.

Kaplan, Sheldon J. 1986. The private practice of behavior therapy. New York: Plenum Press.

Kartini Kartono. 1981. Gangguan-gangguan Psikologi Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Kenny, Dianna T. 2011. The psychology of music performance anxiety. New York: Oxford University Press.

194

(Terjemahan: Siti Kholifah). Depok: Penebar Swadaya Grup.

Hackfort, Dieter and Spielberger, Charles D. 1989. Anxiety in sport; an international perspective.USA:

Hemisphere.

Hall, Linda McGillis. 2005. Quality work environments for nurse and patient safety. USA: Jones and Bartlett Publishers.

Hall, James A. 2007. Sistem informasi akuntansi edisi 4 (terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary). Jakarta: Salemba Empat.

Hann, Erik de. 2017. Teamchoaching; pocketbook.UK:

Management Pocketbooks Ltd.

Hanin, Yuri L. 2000. Emotions in sport.USA: Human Kinetics.

Hardywinoto & Tony Setiabudhi (Ed.). 2002. Anak unggul berotak prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Harry Puspito, “Bebas Khawatir”, Tabloid Reformata, edisi 123, tahun VII, 16-31 Januari 2010.

Harsono. 1988.Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Bandung: CV Tambak Kusuma.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA 195

194

197

M. Yunus S.B. 2014. Mindset revolution; optimalisasi potensi otak tanpa batas.Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.

M. Zein Permana. 2017. Panduan praktis personality assessment. Jakarta: Raih Asa Sukes.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi bisnis edisi ketiga.

Jakarta: Erlangga.

Prayitno. 2009. Dasar teori dan praksis pendidikan.

Jakarta: Grasindo.

Rangkuti, Freddy. 2007. Riset pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rani Anggraeni Dewi. 2006. Menjadi manusia holistik.

Jakarta: Hikmah.

Richardson, John T.E. 1999. Imagery.UK: Psychology Press Ltd.

Santrock, John W. 2003. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

……….. 2009. Psikologi pendidikan.(terjemahan:Diana Angelica). Jakarta:

Salemba Humanika

196

Kremer, Jhon MD & Scully, Deirdre M. 1994. Psychology in sport. UK: Psychology Press Ltd.

Leitenberg, Harold. 1990. Handbook of social and evaluation anxiety. New York: Plenum Press.

Le May, Andree. 2017. Rapid adult nursing. UK: John Wiley and Sons, Ltd.

Leunes, Arnold. 2011. Sport: psychology: a practical guide.

UK: Faber & Faber Ltd.

Lulu April Farida. 2016. English my hand. Yogyakarta:

Andi Offset.

Minigh, Jennifer L. 2007. Sports medicine. USA:

Greenwood Press.

Mohammad Shatar Sabran. 2005. Rahasia kecemerlangan akademik. Kuala Lumpur: PRIN-AD SDN.BHD.

Monty P. Satiadarma. 2000. Dasar-dasar psikologi olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Moriss, Tony., Spittle, Michael., & Watt, Anthony P.

2005. Imagery in sport. USA: Human Kinetics.

M.S. Hadisubrata. 1994. Meningkatkan Intelegensi Anak Balita : Pola Pendidikan Untuk Lebih Mencerdaskan Anak Balita. Jakarta: Gunung Mulia.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA 197

196

199

Tahrun. 2016. Keterampilan pers dan jurnalistik berwawasan jender. Yogyakarta: Deepublish.

The National Coaching Foundation. 2006. Improving concentration. UK: The National Coaching Foundation.

Tommy Suprapto. 2009. Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Yogyakarta: MedPress.

Toni Setiabudhi dan Hardywinoto. 2003. Anak unggul berotak prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tucker, Elizabeth J. 2015. A matter of self-confidence; Part 1 an introduction to self-confidence coaching in a book.UK: Shepherd Creative Learning.

Wardana. 2008. Membuat aplikasi berbasis pendekatan sistem dengan visual basic. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Weinberg, Robert S. 2003. Foundations of sport and exercise psychology. USA: Human Kinetics.

Wenner, Lawrence A. 1989. Media, sports, & society.

USA: Sage Publications, Inc.

West, Richard & Turner, Lynn H. 2008. Pengantar teori komunikasi: analisis dan aplikasi.(Terjemahan:

Maria Natalia D.M.). Jakarta: Salemba Humanika.

198

Sarlito Wirawan Sarwono. 2005. Psikologi sosial:

psikologi kelompok dan psikologi terapan. Jakarta:

Balai Pustaka.

Schempp, Paul G. 2003. Teaching sport and physical activity; insights on the road to excellence. USA:

Human Kinetics.

Shaharudin Abd. Aziz. 2006. Mengaplikasikan teori psikologi dalam sukan. Kuala Lumpur: Sdn Bhd.

Simamora, Ns. Roymond. 2009. Buku ajar pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Singgih D. Gunarsa. 2008. Psikologi olahraga prestasi.

Jakarta: Gunung Mulia.

Singgih D. Gunarasa, dkk. 1996. Psikologi olahraga: teori dan praktek. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Spielberger, Charles Donald. 2004. Encyclopedia of applied psychology: A-E, Volume 1. Boston:

Elsevier Academic Press.

Sudibyo Setyobroto. 2002. Psikologi olahraga. Jakarta:

Unit Percetakan UNJ.

………. 1993. Psikologi kepelatihan. Jakarta:

CV Jaya Sakti.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA 199

198

201

RIWAYAT HIDUP PENULIS 1

Prof. Dr. dr. James Tangkudung, SportMed, M.Pd. lahir di Makasar, 24 Juni 1952. Saat ini menjadi Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Olahraga, Pascasarjana dan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Kepala Program Studi S2 & S3 POR/MOR Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Menikah dengan Ibu Cyntia Nelwan Tangkudung pada tahun 1979 dan memiliki 4 orang anak yang bernama: (1) Margarete Liwun Sibarani Tangkudung, (2) Albert Aridan Tangkudung, (3) Wulan Maria Tangkudung, dan (4) Ferdinand Kamariki Tangkudung.

Penulis yang memiliki hobi Sepakbola, badminton, jogging, dan membaca buku ini memiliki kemampuan 4 Bahasa, meliputi: (1) Bahasa Indonesia-Aktif, (2) Bahasa Jerman-Aktif, (3) Bahasa Inggris-Aktif, dan (4) Bahasa Perancis-Aktif.

Penulis telah menempuh Pendidikan Sekolah dasar Frater Jakarta Lulus Tahun 1964, Sekolah Menengah Pertama Negeri Jakarta Lulus Tahun 1967, Sekolah Menengah Atas Negeri 13 Jakarta Lulus Tahun 1970, Computer Programmer- Control Dara Intitute-Frankfurt, Jerman (lulus-1973), Studienkolleg Universitas Mainz- Jerman (1975), Fakultas Kedokteran Universitas Mainz- Jerman (lulus Dokter Umum- 1983), Fakultas Kedokteran 200

Wiryanto. 2004. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta:

Grasindo.

Wolman, Benjamin B. 1981. Contemporary theories and systems in psychology. New York: Plenum Press.

Wulf, Gabriele. 2007. Attention and motor skill learning.

USA: Human Kinetics.

Yudi Santoso & Andreas Tri Winarto. 2010. Finding your soulmate; rahasia mendapatkan kekasih idaman.

Yogyakarta: Andi Offset.

Yusuf al-Uqshari. 2005. Percaya diri, pasti!. Jakarta: Gema Insani Press.

Yusuf Hidayat. 2008. Bahan ajar psikologi olahraga.

Bandung: POR FKIP UPI.

RIWAYAT HIDUP PENULIS 201

DAFTAR PUSTAKA

200

203

Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB.PBSI) bidang Litbang tahun 2004-2010, (6) Pengurus Pusat Persatuan Renang Seluruh Indonesia tahun 2002-2009, (7) Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Billyard Seluruh Indonesia (PB.POBSI) sejak tahun 2002-2005, (8) Pengurus pusat “ISORI” (Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia) bidang Iptek tahun 1998-2003, (9) Pengurus PSSI (Dokter Tim Nasional (PSSI) tahun 1986 -1999 (10 thn), (10) Anggota Sportmediziner Jerman sejak tahun 1986, (11) Anggota Sport Medicine USA sejak 1993.

Pengalaman Organisasi Pemuda, (12) Ketua Forum Pasca Sarjana UNJ tahun 1996-2000, (13) Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tahun 1987-1990, (14) Wakil ketua dewan pimpinan pusat perhimpunan pemuda pelajar indonesia (PPI) seluruh Jerman Barat tahun 1983-1986, dan (15) Ketua Cabang Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia (PPI) Kota Mainz-Jerman tahun 1976-1982.

Berikut tri darma penulis selama satu tahun terakhir: (1) Penelitian: pengembangan materi ajar kebugaran jasmani berbasis permainan tradisional untuk usia sekolah menengah pertama, (2) Pengabdian:

autogenic training for performance untuk peningkatan kinerja diri, dan buku ISBN berjudul Macam-Macam Metodologi Penelitian, Uraian, dan Contohnya.

202

Sportmedizin Universitas Frankurt, Jerman (lulus Dokter Spesialis Olahraga/Sportmedicine-1986), Magister pendidikan olahraga, Pasca Sarjana IKIP- Jakarta (lulus

“Cum Laude”-1997), Doktor Pendidikan Olahraga – Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (lulus “sangat memuaskan”- 2000), dan Guru Besar/Professor – Ilmu Kesehatan Olahraga- Universitas Negeri Jakarta ( SK Mendiknas- 2007).

Adapun riwayat pekerjaan antara lain: (1) Asisten Deputi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga/Eselon II A (tahun 2005- 2009), (2) Staff ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Sumber Daya Olahraga/Eselon I B (Tahun 2009- 2010), (3) Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Pembudayaan Olahraga/ Eselon I A (Tahun 2010-2012), (4) Guru Besar Tetap (Ilmu Kesehatan Olahraga Pada Universitas Negeri Jakarta (tahun 2007-sampai sekarang), dan (5) Ketua Program Studi S2 dan S3 Pendidikan Olahraga dan S2 Manajemen Olahraga (Juni 2014- sampai sekarang).

Pengalaman Organisasi Olahraga meliputi: (1) Ketua Umum Persatuan Criket Indonesia (PCI 2010-2014), Pengurus KONI Pusat (Komite Olahraga Nasional Indonesia) tahun 1997-2005, (3) Pengurus Badan Pembinaan Pengawasan Olahraga Profesional (BPP-OPI) tahun 2002-2010, (4) Pengurus Pusat Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) tahun 2004-2012, (5) Pengurus

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS 203

202

205

Pemahaman Peraturan Permainan Futsal Dengan Tingkat Percaya Diri Wasit Futsal Kota Bogor (penulis utama), dan (3) Analysis Of Physical Condition Of Soccer Athletes PORDA Of Bekasi City (penulis tunggal). Adapun penelitian satu tahun terakhir berjudul Pengaruh Cardio Workouts Terhadap Daya Tahan Aerobik.

204

RIWAYAT HIDUP PENULIS 2

Apta Mylsidayu, S.Pd.Kor., M.Or., lahir di Bengkulu, 30 Juni 1987. Anak ke-1 dari 4 bersaudara dari pasangan Bapak Yusan Umar dan Ibu Mulidah. Menikah dengan Bapak Febi Kurniawan pada tahun 2014 dan memiliki 1 orang putri yang bernama Aira Kinza Naeema Kurniawan.

Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SDN 47 Lahat lulus Tahun 1999, SMPN 4 Bengkulu lulus Tahun 2002, SMAN 2 Bengkulu Lulus Tahun 2005, S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNY Lulus Tahun 2009, S-2 Ilmu Keolahragaan PPs UNY lulus Tahun 2009, dan Tahun 2015 melanjutkan studi S-3 Pendidikan Olahraga PPs UNJ Jakarta.

Saat ini penulis merupakan salah satu dosen tetap yayasan di Universitas Islam “45” Bekasi dengan mata kuliah keahlian Psikologi Olahraga dan Ilmu Kepelatihan.

Pada tahun 2015, penulis menjadi kepala editor pada jurnal Prodi PJKR, menjadi anggota bidang sport science di KONI Kota Bekasi, dan mengikuti pelatihan The Australian Strength and Conditioning Association (ASCA)

“Level one strength and conditioning coach.”

Artikel penulis satu tahun terakhir meliputi: (1) Analysis Of Physical Condition Of Athletes PORDA Bekasi City In 2016 (penulis kedua), (2) Hubungan Antara

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS 205

204

Dokumen terkait