• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pelaksanaan

Dalam dokumen KATA PENGANTAR (Halaman 60-200)

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

4.2. Metode Pelaksanaan

Sebelum melakukan menghitung volume pekerjaan maka diharuskan untuk mendapatkan data lapangan sebagai pedoman untuk membuat gambar kerja hingga menghitung volume pekerjaan. Data-data tersebut antara lain :

- Panjang Jalan : 400 meter - Lebar base lama : 12 meter - Lebar Jalan Rencana : 6 meter - Tebal jalan rencana : 0,2 meter - Bahu jalan : 4 meter - Lebar Drainase kanan : 3 meter

- Kedalaman : 1,3 meter

Penulangan Jalan Rigid Membuat Gambar Kerja dan

Existing

Membuat Volume Pekerjaan

51 - Lebar drainase kiri : 2,5 meter

- Kedalaman : 1,6 meter

4.2.2 Mendesain gambar rencana dan existing

Mendesain gambar rencana dan existing dilakukan dengan tahapan berikut :

a. Pada tahap pertama dilakukan desain gambar tampak depan untuk sta 0+000 s/d sta 0+050 menggunakan aplikasi software Autocad.

Di gambar awal dilakukan desain gambar rencana dengan memasukkan data-data yang telah didapatkan dari hasil survey sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan mendesain gambar perencanaan dengan awalan membuat garis sepanjang 12 cm dan ditambah 4 cm pada bagian kiri dan kanan. Dan kemudian membuat lebar drainase dengan ukuran 3 cm dan kedalaman 1,3 cm untuk drainase kanan dan 2,5 cm serta kedalaman 1,6 cm untuk drainase kiri.

Gambar 4.2 membuat garis awal desain rencana Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

Untuk garis putus-putus digunakan typeline. Kemudian dilanjut dengan membuat gambar base serta perkerasan kaku rencana dan mencantumkan kemiringan jalan sebesar 2%. Dan terakhir menambahkan dimensi serta keterangan pada gambar.

52 Gambar 4.3 membuat gambar base dan perkerasan kaku rencana

Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

Untuk gambar existing hampir sama dengan gambar rencana namun hanya menghilangkan perkerasan kaku rencana saja dan ditambah dimensi serta keterangan pada gambar.

Gambar 4.4 Desain Gambar rencana dan Existing Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

b. Menggambar desain perencanaan dan existing pada sta berikutnya sama dengan desain gambar rencana dan existing di sta 0+000 s/d 0+050 karena ukuran keseluruhan pada bagian-bagian jalan tersebut sama.

4.2.3 Menggambar penulangan

Menggambar penulangan dilakukan dengan tahapan berikut :

53 a. Pertama-tama dalam menggambar penulangan adalah dengan menggambar denah penulangan terlebih dahulu untuk memudahkan dalam menggambar bagian-bagian lainnya. Langkah pertama yaitu membuat denah penulangan wire mesh dengan ukuran panjang 11 meter dan lebar 6 meter dengan pembagian per segmen yaitu sepanjang 5,5 meter dan lebar 6 meter. Dalam desain autocad ukuran gambar menjadi 11 cm dan lebar 6 cm dengan pembagian segmen 5,5 cm.

Gambar 4.5 Desain Tulangan Awal Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

b. Setelah membuat ukuran panjang dan lebar keseluruhan wire mesh lalu dilanjut dengan pembagian wire mesh per segmen. Wire mesh dibagi 2 bagian dengan panjang per satu segmen 5,5 meter dan lebar 6 meter serta dibagi lagi dengan lebar satu sisi segmen 3 meter. Dalam menggambar di autocad ukuran panjang per satu segmen yaitu 5,5 cm, lebar 6 cm dan lebar sisi satu segmen 3 cm

54 Gambar 4.6 Pembagian segmen pada wire mesh

Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

c. Kemudian dilanjut dengan menggambar anyaman besi kotak atau yang sering disebut wire mesh. pada wire mesh ini digunakan wire mesh tipe M8 dengan ukuran standar 2,1 m x 5,4 m(61,79 kg) untuk ukuran perlembar dan ukuran per gulungan wire mesh nya 2,1 meter x 54 meter. Untuk menggambar di Autocad maka ukurannya 0,15 cm x 0,15 cm per kotak wire mesh. Dan untuk banyak besi pada bentang melintang yaitu sebanyak 32 dan pada bentang memanjang sebanyak 35 per 1 bentang.

Gambar 4.7 Membuat desain anyaman besi ulir wire mesh Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

55 d. Dan dilanjut dengan membuat detail tulangan tie bar, dowel, dudukan, tulangan bangku, dan persfektif dudukan. Penjelasan tulangan tersebut dapat dilihat dibawah ini :

1. Detail 1

Pada detail 1 yaitu mengambar detail untuk sambungan memanjang dengan batang pengikat (tie bar). pemasangan sambungan memanjang ini ditujukan untuk mengendalikan terjadinya retak memanjang. Langkah pertama menggambar detail 1 yaitu membuat garis sepanjang kurang lebih 4,8 cm.

Setelah itu dilanjutkan dengan membuat tulangan bangku serta dudukan wire mesh. kemudian dilanjutkan dengan membuat gambar besi tie bar sepanjang 70 cm dan gambar wire mesh serta paling atas diberi garis tebal sebagai pertanda buras.

Untuk jarak antara plastik alas dan buras 20 cm. Dan terakhir diberi dimensi dan juga keterangan pada bagian di detail 1.

Gambar 4.8 Membuat Detail 1 sambungan memanjang Tie Bar Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

2. Detail 2

Pada detail 2 menggambar sambungan melintang dengan batang pengikat (dowel). pemasangan sambungan melintang ini ditujukan untuk mengendalikan terjadinya retak melintang

56 pada jalan rigid. Langkah pertama dalam menggambar detail 2 hampir sama dengan langkah menggambar pada detail 1 yaitu dengan membuat garis sepanjang kurang lebih 4,8 cm. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat tulangan bangku pada sisi kanan dan kiri besi dowel serta dudukan wire mesh. kemudian dilanjutkan dengan membuat gambar besi dowel sepanjang 50 cm dan gambar wire mesh serta paling atas diberi garis tebal sebagai pertanda buras. Untuk jarak antara plastik alas dan buras 20 cm .Dan terakhir diberi dimensi serta keterangan pada bagian-bagian detail 2.

Gambar 4.9 Membuat Detail 2 sambungan memanjang Dowel Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

3. Detail Dudukan

Dalam membuat detail dudukan yang dilakukan adalah membuat garis sepanjang 20 cm dan tinggi 10 cm dan memakai perintah offset (O) untuk menggandakan garis agar tampak seperti besi. Dan memakai perintah Circle untuk membuat bulatan dan diletakkan pada ujung bawah garis serta bulatan untuk membuat lengkungan pada sudut garis. Setelah lengkungan pada sudut sudah rapi maka digunakan perintah Trim (TR) untuk menghapus bagian-bagian yang tidak penting.

Dan terakhir diberi dimensi serta keterangan pada gambar.

57 Gambar 4.10 Membuat Detail Dudukan

Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

4. Detail Tulangan Bangku

Dalam membuat detail tulangan bangku adalah membuat begel dengan ukuran 10 cm x 10 cm. Kemudian memakai perintah Offset (O) untuk membuat garis membentuk kotak juga ke bagian dalam. Setelah itu menggunakan perintah circle untuk membuat lingkaran tulangan utama dan juga untuk membuat lengkungan pada sudut-sudut begel. Setelah membuat lingkaran di sudut begel, lalu pakai perintah Trim (TR) untuk menghapus bagian-bagian yang tidak digunakan. Dan terakhir diberi dimensi pada gambar dan juga keterangan.

Gambar 4.11 Membuat Detail Tulangan Bangku Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

5. Persfektif Dudukan

Dalam membuat detail persfektif dudukan yaitu dengan membuat garis sepanjang 20 cm dan tinggi 10 cm serta 10 cm

58 lagi pada sisi kanan dan kiri . untuk garis ini sedikit dibuat miring. Setelah itu memakai perintah offset (O) untuk menggandakan garis agar tampak seperti besi. Dan memakai perintah Circle untuk membuat bulatan dan diletakkan pada ujung sisi kanan serta bulatan untuk membuat lengkungan pada sudut garis. Setelah lengkungan pada sudut sudah rapi maka digunakan perintah Trim (TR) untuk menghapus bagian-bagian yagn tidak penting. Dan terakhir diberi dimensi pada gambar.

Gambar 4.12 Membuat Detail Persfektif Dudukan Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

e. Menyelesaikan gambaran denah penulangan. Setelah gambaran detail selesai dibuat, maka langkah selanjutnya menyelesaikan gambaran denah penulangan. Yaitu dengan memasukkan desain sambungan memanjang Tie Bar dan sambungan melintang dowel serta memasukkan persfektif dudukan. Pada gambar ini untuk tulangan Tie Bar sebanyak 17 dan tulangan dowel sebanyak 18 serta persfektif dudukan sebanyak 40 dengan sisi kanan 10 dan sisi kiri 10 per segmen. Terakhir menambahkan dimensi serta keterangan yang dibutuhkan.

59 Gambar 4.13 Denah Tulangan

Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

f. Kemudian dilanjutkan dengan membuat detail lapisan pada perkerasan kaku (rigid pavement). Dengan awalan membuat garis sepanjang 6 cm dan diberi bagian per 1 segmennya 5,5 cm. Serta membuat garis untuk lebar 6 cm. Selanjutnya menggunakan perintah spline untuk membuat garis lengkung seperti kurva.

Dengan mengetik spline dan tekan enter lalu tentukan titik pertama dan tentukan titik lainnya sebagai pembuatan kerangka obyek.

Lalu tekan enter. Kemudian bagi menjadi 3 bagian untuk plastik alas, wire mash M8-150mm dan cor beton fc’ 20 MPA dan tebal 20 cm. Lalu diberi arsiran pada tiap-tiap bagian. Dan terakhir diberi dimensi serta keterangan yang mendukung.

Gambar 4.14 Membuat Detail Lapisan

60 Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

g. Selanjutnya menggambar persfektif tulangan bangku dowel.

Dengan membuat gambar tulangan utama sebanyak 4 tulangan pada sisi kanan dan kiri besi dowel. Langkah pertama membuat garis sepanjang kurang lebih 10 cm dan garis tersebut dibuat sebanyak jumlah tulangan utama yaitu sebanyak 16. Lalu buat lingkaran pada ujung tulangan utama. Selanjutnya buat detail tulangan bangku sebanyak 14 tulangan. Untuk membuat tulangan bangku harus dibutuhkan ketelitian dikarenakan gambar tersebut miring jadi harus menyesuaikan dengan tulangan utama. Setelah tulangan bangku selesai, kemudian membuat tulangan dowel dengan menggunakan pipa pvc 1,5” pada sisi kiri tulangan dowel.

Pipa tersebut berfungsi agar besi tersebut tidak menyatu dengan beton. Setelah semua selesai dilanjutkan dengan menambahkan dimensi serta keterangan yang mendukung.

Gambar 4.15 Membuat Detail Persfektif Tulangan Bangku Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020

h. Terakhir yaitu menggambar potongan A. Pertama-tama membuat garis sepanjang 12 cm dan untuk tebal base 0,3 cm. Kemudian dilanjut dengan menambahkan sekitar 0,4 cm diatas base untuk pengecoran beton. Lalu didalam pengecoran beton dibuat gambar wire mash beserta sambungan memanjang Tie Bar, tulangan bangku dan dudukan wire mesh. kemudian dibawah base diberi

61 arsiran untuk menunjukkan tanah dasar. Terakhir diberi dimensi dan keterangan yang terkait.

Gambar 4.16 Membuat Detail Potongan A Sumber : Data AUTOCAD Kerja Praktek, 2020 4.2.4 Membuat Volume Pekerjaan

Tahapan membuat volume pekerjaan adalah sebagai berikut : a. Memuat data umum

Pada tahap pertama membuat volume pekerjaan yaitu memuat data umum dari survey yang telah dilakukan kedalam misrosoft excel sebagai acuan untuk menghitung volume pekerjaan. Data-data tersebut adalah sebagai berikut.

1. Panjang jalan : 400 m 2. Lebar jalan existing : 12 m 3. Lebar jalan rencana : 6 m 4. Tebal rencana perkerasan : 0,2 m b. Merencanakan devisi 3 pekerjaan tanah

Pada devisi 3 pekerjaan tanah memuat penyiapan badan jalan.

Pada penyiapan badan jalan hanya mencari luasan bukan volume pekerjaan. Data yang diperlukan untuk penyiapan badan jalan

62 adalah panjang jalan dan lebar jalan. Dengan rumus panjang x lebar jalan existing

Penyiapan badan jalan : P x L = 400 m x 12 m= 4,800 m2

Gambar 4.17 Devisi 3 Pekerjaan Tanah Sumber : Data RAB Kerja Praktek, 2020

c. Merencanakan devisi 6 Pekerjaan Aspal

Pada devisi 6 pekerjaan aspal yaitu menghitung bahan aspal untuk pekerjaan pelaburan. Dengan rumus panjang x lebar rencana x koefisien. Untuk koefisien digunakan 0,8. Karena dalam 1 m2 (P x L) menghabiskan 0,8 liter aspal.

Bahan aspal untuk pekerjaan pelaburan = P x L x Koefisien

= 400 m x 6 m x 0,8 L

= 1920 Liter

Gambar 4.18 Devisi 6 Pekerjaan Aspal Sumber : Data RAB Kerja Praktek, 2020

d. Merencanakan devisi 7 struktur

a. Menghitung volume beton rigid mutu sedang fc’ 20 Mpa.

Dengan data-data yang digunakan adalah panjang jalan, lebar

63 jalan rencana, dan tebal perkerasan. Rumus panjang x lebar x tebal

beton mutu sedang fc’ 20 Mpa= P x L x T=400m x 6m x 0,2m = 480 m3

Gambar 4.19 Devisi 7 Beton Mutu Sedang fc’ 20 Mpa Sumber : Data RAB Kerja Praktek, 2020

b. Menghitung baja tulangan U 24 polos

• Besi dudukan wire mesh

Untuk besi dudukan wire mesh memuat panjang dari sisi dudukan yaitu 10 cm+10 cm+20 cm+10 cm+10 cm = 60 cm=0,6 m. Dan untuk besi yang digunakan yaitu Ø 8.

Menunjukkan besi polos dengan diameter 8 mm, jadi 8 / 1000 = 0,008 m. Pada potongan Bh tulangan bangku dianggap 1 segmen dengan panjang 5,5 m dan lebar 6 m.

Jadi tulangan bangku pada sisi kanan dan kiri segmen 10 tulangan. Untuk total keseluruhan tulangan dalam 1 segmen 20 tulangan. Pada bagian segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh= 400 m / 5,5 m= 72.

Dan untuk berat mengikuti tabel SNI untuk besi polos diameter 8 yaitu 0,395 kg/m. Rumus volume yaitu panjang x potongan (Bh) x segmen (Bh) x berat/m

Volume = 0,6 m x 20 x 72 x 0,395 kg/m = 340,921 kg

64

• Balok dudukan dowel ( tulangan utama)

Untuk mendapatkan nilai panjang balok dudukan dowel yaitu( 3 m x selimut beton 0,06 m)2= 5,88 m. karena untuk dudukan dowel tulangan utama ada 2. Selanjutnya untuk diameter dudukan dowel tulangan utama menggunakan besi polos diameter 10, jadi 10/1000=0,01 m. Untuk potongan (Bh) ada 8, karena pada 1 segmen terdapat setengah bagian dowel pada ujung dan pangkal segmen.

Jadi dalam 1 balok dowel ada 4 tulangan utama, maka untuk 2 balok dowel jadinya 8 tulangan utama. Untuk segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh=

400 m / 5,5 m= 72. Dan untuk berat/m besi mengikuti tabel SNI untuk besi polos diameter 10 yaitu 0,617 kg/m. Rumus volume yaitu panjang x potongan (Bh) x segmen (Bh) x berat/m

Volume = 5,88 m x 8 x 72 x 0,617 kg/m = 2,080.139 kg

• Balok Dudukan Dowel (Tul, Sengkang)

Untuk mendapat nilai panjang balok tulangan sengkang yaitu 10 cm dikali 4 sisi= 0,1 m x 4 = 0,4 m. Besi yang digunakan adalah besi polos diameter 8, jadi 8/1000=0,008 m. Untuk potongan (Bh) yaitu panjang tulangan utama dibagi jarak 30 cm, jadi 5,88 m / 0,3 = 20 m. Untuk segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh= 400 m / 5,5 m= 72. Dan untuk berat/m besi mengikuti tabel SNI untuk besi polos diameter 8 yaitu 0,395 kg/m. Rumus

65 volume yaitu panjang x potongan (Bh) x segmen (Bh) x berat/m

Volume = 0,4 m x 20 x 72 x 0,395 kg/m = 227.280 kg

• Balok Dudukan Tie Bar ( Tul. Utama)

Untuk mendapat nilai panjang tulangan utama yaitu panjang 1 tulangan utama 5,4 m x selimut beton 0,06 = 5,34 m. Panjang asli tulangan utama 5,4 dan di tambah 0,5 pada masing-masing ujung tulangan. Untuk diameter yang digunakan adalah besi polos diameter 10, jadi 10/1000=

0,01 m. Dan untuk potongan (Bh) ada 4 tulangan utama, karena pada tie bar hanya ada 1 dudukan balok. Untuk segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh=

400 m / 5,5 m= 72. Dan untuk berat/m besi mengikuti tabel SNI untuk besi polos diameter 10 yaitu 0,617 kg/m. Rumus volume yaitu panjang x potongan (Bh) x segmen (Bh) x berat/m

Volume = 5,34 m x 4 x 72 x 0,617 kg/m = 948.185 kg

• Balok Dudukan Tie Bar ( tul. Sengkang)

Untuk mendapatkan nilai panajng tulangan utama yaitu yaitu 10 cm dikali 4 sisi= 0,1 m x 4 = 0,4 m. Untuk diameter yang dipakai adalah besi diameter 8, jadi 8/1000=0,008. Untuk potongan (Bh) yaitu panjang tulangan utama tie bar dibagi jarak 30 cm, jadi 5,34 m / 0,3 m = 18. Untuk segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh= 400 m / 5,5 m= 72. Dan untuk berat/m

66 besi mengikuti tabel SNI untuk besi polos diameter 8 yaitu 0,395 kg/m. Rumus volume yaitu panjang x potongan (Bh) x segmen (Bh) x berat/m

Volume = 0,4 m x 18 x 72 x 0,395 kg/m = 204.552

Gambar 4.20 Devisi 7 Baja tulangan U 24 Polos Sumber : Data RAB Kerja Praktek, 2020

c. Menghitung volume baja tulangan U 32 Polos. Dengan panjang besi dowel 0,50 m. Dan diameter besi dowel 22 cm jadi 0,22 m. Serta potongan pada besi dowel ada 18 potongan pada bagian melintang jalan. Untuk segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh= 400 m / 5,5 m= 72. Untuk berat per meter bisa dilihat pada tabel berat besi SNI, untuk besi diameter 22 beratnya 2,984 kg/m. Jadi rumus volume panjang x potongan x segmen x berat per meter

Volume = 0,5 m x 18 x 72 x 2,984 m = 1,933.66 kg

Gambar 4.21 Devisi 7 Baja tulangan U 32 Polos Sumber : Data RAB Kerja Praktek, 2020

67 d. Menghitung Baja Tulangan Ulir. Dengan panjang besi tie bar 0,7 m. Dan diameter besi tie bar 16 dengan jarak 600 mm, jadi 16/1000=0,016 m. Untuk potongan besi tie bar dalam 1 segmen arah memanjang jalan sebanyak 9 potongan. Dan untuk segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh= 400 m / 5,5 m= 72. Untuk berat per meter bisa dilihat pada tabel berat besi SNI, untuk besi diameter 16 beratnya 1,578 kg/m. Jadi rumus volume panjang x potongan x segmen x berat per meter

Volume = 0,7 m x 9 x 72 x 1,578 kg/m = 715.93 kg

Gambar 4.22 Devisi 7 Baja tulangan U 32 Ulir Sumber : Data RAB Kerja Praktek, 2020

e. Anyaman kawat yang dilas ( welded wire mesh)

• Wire Mesh M8

Panjang wire mesh 1 segmen 5,4 m dan lebar wire mesh 5,88 m yang didapat dari ( 3 m x selimut beton 0,06 m)2= 5,88 m. Dan berat 1 keping wire mesh 5,449 kg/m2 dan segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh=

400 m / 5,5 m= 72. Rumus Volume adalah panjang x lebar x W kg/m2 x segmen

Volume = 5,4 m x 5,88 m x 5,449 kg/m2 x 72 = 12,456.48 kg

68

• Plastik Alas rigid

Untuk plastik alas rigid panjangnya 400 m dan untuk lebar nya dibuat 6,4 meter karena lebar jalan 6 meter dan diberi sedikit lebih pada sisi kanan dan kiri jalan yang akan di cor nanti. Jadi rumusnya panjang x lebar

Volume = 400 m x 6,4 m = 2,560 m2

• Pipa PVC 1,5 inchi

Untuk pipa PVC panjangnya setengah dari panjang besi dowel jadi 50 cm/ 2 = 25 cm(0,25 m). Potongan pipa pvc sebanyak pipa dowel yaitu 18 potongan. Dan untuk segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh= 400 m / 5,5 m= 72. Jadi rumusnya panjang x potongan x segmen Volume = 0,25 m x 18 m x 72 = 234 m

• Joint Sealent

Joint sealent merupakan laburan aspal yang mengisi celah pada bagian lebar jalan yang telah dikosongkan. Untuk lebar joint sealen 6 m selebar dengan jalan rencana. Untuk segmen yaitu panjang jalan / panjang 1 segmen wire mesh=

400 m / 5,5 m= 72. Untuk volume liter yaitu (1 dibagi berat jenis) x 1000. Jadi, (1/1,7) x 1000 = 588.235. untuk dimensi kedalamannya 50 mm dan lebar 6 mm. Untuk kg/m2 yaitu volume / L, jadi 588.235/300 mm2 = 1.961.

untuk Panjang, rumusnya Lebar x Segmen. Jadi 6 m x 72 = 432. Dan terakhir volume, untuk volume rumusnya panjang/ (V/L)= 432 m / 1.961 kg/m = 220.32 kg.

69 Gambar 4.23 Devisi 7 Wire mash

Sumber : Data RAB Kerja Praktek, 2020

70

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Manfaat dari tugas yang dilaksanakan

Pada pekerjaan peningkatan jalan poros sungai alam-selat baru kabupaten bengkalis ini, penulis banyak mendapatkan pengalaman serta ilmu teoritis maupun ilmu lapangan dengan kondisi nyata di lapangan. Dari beberapa kegiatan yang dilakukan penulis, berikut diantara manfaat nya :

a. Mengetahui langkah langkah dari survey peningkatan jalan poros sungai alam - selat baru kabupaten bengkalis.

b. Mengetahui cara menghitung volume pekerjaan.

c. Mengetahui cara mendesain gambar rencana dan gambar eksisting jalan poros sungai alam – selat baru kabupaten bengkalis.

d. Mengetahui cara mendesain penulangan pada jalan rigid.

e. Mengetahui langkah-langkah dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya.

5.1.2 Manfaat Kerja Praktek bagi Mahasiswa

Adapun manfaat Kerja Praktek bagi mahasiswa antara lain :

a. Mahasiswa dapat mengetahui dan belajar bagaimana cara dan langkah dari mulai survey peningkatan jalan hingga menghitung Rencana Anggaran Biaya.

b. Mahasiswa bisa bersosialisasi dengan pekerja yang ada di kantor Dinas PUPR.

71 c. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan ilmu teoritis maupun ilmu lapangan dari pembimbing KP yang sudah bekerja di Dinas PUPR bagian Pembangunan Jalan dan Jembatan dengan waktu yang cukup lama.

d. Mahasiswa dapat mengolah data yang dihasilkan dari survey lapangan.

5.2 Saran

Setelah selesainya pelaksanaan Kerja Praktek (KP), penulis mengetahui hal- hal yang terjadi di lapangan. Sehingga untuk perbaikan di masa yang akan datang, penulis akan memberikan beberapa saran yaitu :

1. Bagi Pembimbing Lapangan

a. Sebaiknya pembimbing lapangan lebih membimbing Kerja Praktek agar Kerja Praktek mendapat manfaat setelah melakukan praktek Pekerjaan yang telah diberikan.

2. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa lebih mempersiapkan diri dengan bekal ilmu yang di dapat dari perkuliahan

72

DAFTAR PUSTAKA

Helmi Indrayanti, (2019). Proyek Peningkatan Jalan Pangkalan Nyirih Kadur Kecamatan Rupat Utara. Bengkalis: Politeknik Negeri Bengkalis.

Rahmatullah Darmawan, (2019). Pembangunan Jembatan Lukut di Ruas Simpang Pramuka – Batas Siak. Bengkalis: Politeknik Negeri Bengkalis.

Kurnia Hartati, (2019). Pembangunan Jembatan Lukut di Ruas Simpang Pramuka – Batas Siak. Bengkalis: Politeknik Negeri Bengkalis.

Dalam dokumen KATA PENGANTAR (Halaman 60-200)

Dokumen terkait