METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan expost facto. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang berkerja dengan data dan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan hasil berupa angka. Dalam penelitian ini terwujud bilangan yang kemudian dianalisis menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis.
Penelitian expost facto digunakan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah atau sedang terjadi dan peristiwa itu terjadi bukan atas kendali peneliti.
Jadi, peristiwa itu sendiri sebenarnya telah terjadi dan penelitian mencoba mengungkapkan kaitan antara beberapa variabel tertentu pada kejadian tersebut.24
Secara harfiah, expost facto berarti “sesudah fakta” karena sebab yang akan diteliti telah mempengaruhi variabel lain. Sedangkan secara umum, expost facto merupakan penelitian yang dilakukan setelah apa yang akan diteliti itu terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi dengan kata lain, penelitian ini
24 Sukardi. . Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, Edisi Revisi, (Jakarta:Bumi Aksara, 2019) h 211
35
untuk menentukan apakah perbedaan yang terjadi antar kelompok subjek (dalam variabel independen) menyebabkan terjadinya pada variabel dependen.
B. Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 79 Kota Bengkulu. Waktu Kegiatan penelitian dilaksanakan dari tanggal 15 juli-26 Agustus 2021.
C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah kelompok yang dipilih dan digunakan oleh peneliti karena kelompok itu akan memberikan hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan. Populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda- benda alam yang lain, dan juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dpelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek/subjek yang diteliti itu.25 Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas IV di SDN 79 Kota Bengkulu. Sebanyak 115 siswa.
Tabel 3.1
Jumlah siswa kelas IV SDN 79 Kota Bengkulu
No. Kelas Jumlah Siswa
1. IV A 32 orang
2. IV B 30 orang
3. IV C 25 orang
4. IV D 25 orang
Jumlah 115 orang
25 Tarjo, Metode Penelitian, (CV:Budi Utama, 2019) h 45
36 2. Sampel
Sampel adalah sebagian bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari bagian populasi itu. Manfaat sampel yaitu menghemat biaya, waktu, menghasilkan data akurat, dan memperluas ruang lingkup penelitian.26 Mengenai ukuran sampel, apabila sampelnya kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya, sedangkan jumlah seluruh subyek apabila cukup besar dapat diambil dengan sampel sebanyak 10% atau 20% sampai 25% atau lebih.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling atau Nonrandom Sampling yaitu setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Teknik sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen pupulasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel bisa disebaban karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Teknik Nonprobability sampling ini hanya memfokuskan pada satu kelas saja dan tidak semua kelas bisa menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling atau Nonrandom sampling dengan jenis purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
26 Sugiyono: Model peneltian kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabet, 2017), h. 118-125
37
pertimbangan tertentu atau sampel diambil dengan maksut atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan siswa kelas IV C SDN 79 Kota Bengkulu sebagai sampel yang berjumlah 25 orang siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
Observasi adalah seluruh aktivitas yang dilihat dilapangan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Gunanya untuk mengumpulkan dan melengkapi data penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi untuk menggambarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan objek penelitian, seperti keadaan lingkungan sekolah.27
2. Angket
Angket adalah alat pengumpul data untuk kepentingan peneliti.
Angket digunakan dengan mengedarkan formulir yang berisi beberapa pertanyaan kepada beberapa subjek (responden) untuk mendapat tanggapan secara tertulis. Sebelum angket disusun harus melewati prosedur sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai melalui angket.
b. Mengidentifikasi variabel sasaran angket.
27 Muri Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian gabungan (Jakarta:Kencana, 2014) h.384
38
c. Menjabarkan variabel menjadi subvariabel menjadi spesifik dan tunggal.
d. Menetukan jenis data, sekaligus menetukan jenis analisisnya.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan angket berupa nilai raport siswa untuk mengetahui apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa.28
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh objek sendiri atau oleh orang lain tentang suatu objek. Bahan dokumen itu berbeda secara gradual dan literatur, dimana literatur merupakan bahan- bahan yang diterbitkan sedangkan dokumenter adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mencari dokumen-dokumen sekolah yang berhubungan dengan penelitian, seperti struktur sekolah, jumlah siswa/guru dan lain-lain.
E. Defisnisi Operasional Variabel
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang dimiliki variasi antara satu dengan yang lainnya. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
Dinamakan variabel karena ada variasinya.
28 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidkan Kuantitatif, Kualitatif, R&D dan Penelitian Pendidikan (Bandung:Alfabeta, 2019) h. 345-348
39 1. Definisi Konsep Variabel
Definisi konsep variabel adalah mengemukakan batasan variabel secara konsep yang dipakai dalam penelitian yang ada dalam landasan teori.
2. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.
Berkaitan dengan penelitian maka dapat dikemukakan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Variabel Bebas (Indenpenden)
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, predictor, antecendent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel depeden (terikat). Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.
Dalam penelitian ini variabel bebas(independen) adalah fasilitas belajar.
b. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Penjelasan suatu fenomena tertentu secara sistematis digambarkan dengan variabel-variabel dependen.
40
Misalnya, suatu riset bertujuan untuk menguji pengaruh biaya promosi terhadap pendapatan suatu produk detergen.29
Dalam penelitian ini variabel terikat(dependen) adalah prestasi belajar.
F. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrument Soal Fasilitas Belajar.
Fasilitas belajar
Memahami fasilitas belajar pada masa pandemi covid 19
1-3
kegunaan fasilitas belajar pada masa pandemi covid 19
4-6
penerapan aplikasi whatsaap grup
7-9 Kelemahan fasilitas
belajar pada masa pandemi covid 19
10-12
Ketersediaan fasilitas belajar
13-15 Kejelasan petunjuk
penggunaan fasilitas belajar
16-18
Kemudahan penggunaan fasilitas belajar
19-21
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrument Prestasi Belajar.
Variabel Indikator Butir soal
Prestasi Belajar siswa Nilai ulangan Akhir Semester (UAS)
-
29 Muri Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian gabungan (Jakarta:Kencana, 2014) h.109-110
41 G. Uji Validitas Dan Reliabilitas Data
Model penguji instrument yang dipakai adalah uji validitas dan uji reabilitas data. Dengan melakukan uji coba tersebut maka akan diketahui soal yang valid dan tidak valid diujikan pada penelitian.
1. Uji validitas kelayakan materi
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data berupa kualitas produk ditinjau dari kelayakan isi, penyajian dan bahasa.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Penilaian Kelayakan
No Indikator Skor penilaian
SB B C K SK 1 Kesesuaian soal dengan penelitian
2. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal 3. Kejelasan maksud dari soal
4. Kemungkinan soal dapat diselesaikan 5. Kesesuaian bahasa yang digunakan 6. Kalimat soal tidak mengandung arti
ganda
7. Rumusan soal menggunakan bahasa sederhana bagi siswa, mudah dipahami dan bahasa yang dikenal siswa
2. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data pada objek penelitian dengan daya yang dapat diperoleh oleh peneliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahian suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih memiliki validitas
42
yang tinggi, sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pada instrument penelitian ini di lakukan pengujian validitas isi dengan meminta pendapat ahli (expert judgement). Validitas mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Keseluruhan instrument tes akan dinyatakan valid atau tidak valid oleh materi. 30Apabila ada butir soal yang perlu diperbaiki, maka diperbaiki soal tersebut. Hasil validasi expert judgement dinyatakan valid, maka instrument penelitian layak diuji cobakan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji ahli angket bahasa dan ahli materi dalam melakukan validasi.
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reability dalam bahasa inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Tes di katakan dapat dipercaya jika memberikan hasil tetap apabila di teskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil- hasil tersebut menunjukan ketepatan, dengan kata lain, jika kepada para siswa di berikan tes yang sama pada waktu berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan yang sama dalam kelompoknya. Walaupun tampaknya hasil tes pada pengetesan kedua lebih baik, akan tetapi karena kenaikannya dialami oleh siswa, maka tes yang digunakan dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi.
30 Sugiyono: Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung:
Alfabet,2017) h 187-189
43 H. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya akan dirilis sedemikian rupa memperoleh gambaran tentang rumusan masalah mengenai fasilitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa SDN 79 Kota Bengkulu digunakan rumus presentase sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat
Untuk melakukan uji prasayarat maka penulis disini menggunakan uji normalits dan uji homogenitas.
a. Mencari nilai rata-rata dengan mean, yaitu dengan menggunakan data deskriptif dengan menggunakan spss 22.
b. Mencari standar deviasi dengan rumus standar deviasi menggunakan data deskriptif dengan menggunakan spss 22 sebagai berikut:
c. Mencari tinggi, rendah, sedang (TSR) dengan menggunakan data deskriptif dengan menggunakan spss 22 .
2. Uji normalitas
Uji normalitas adalah bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data, yang digunakan untuk mengetahui apakah data angket fasilitas dan prestasi belajar sudah dikenai perlakuan berdistribusi normal atau tidak, langkah-langkah pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 22, yaitu uji Kolmogrof Smirnov pada taraf signifikansi 5% dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika signifikansi < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Jika signifikansi> 0.05 maka data berdistribusi normal.
44 3. Uji Homogenitas
Uji normalitas memberikan indikasi bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas data, uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah varian antara fasilitas belajar dan prestasi belajar sama ataukah berbeda. Dalam hal ini dilakukan dengan uji test of homogeneity of variances dengan menggunakan SPSS 22 pada taraf signifikansi 5% dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika signifikansi < 0.05 maka data tidak homogen.
b. Jika signifikansi> 0.05 maka data homogen..31 4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang di gunakan untuk menganalisis pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa di SDN 79 Kota Bengkulu yaitu dengan menggunakan SPSS 22. Selanjutnya nilai thitung tersebut di bandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan a= 0,05 dan dk = n-2 diperoleh apabila thitung > ttabel maka dapat di simpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan.32 Adapun hipotesis yang peneliti gunakan adalah:
a. Apabila thitung < ttabel , maka HO di terima dimana tidak ada pengaruh variabel independen dengan variabel dependen.
b. Apabila thitung > ttabel, maka HO di tolak dimana ada pengaruh variabel independen dengan variabel dependen.
31 Wina Dwi Puspitasari, pengaruh sarana belajar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar, Cakrawala Pendas, Vol. 2, No.2, 2016
32 Rita Retnowati, Dkk Hubungan Antara Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Keinovatifan Dengan Efektifitas Kerja Guru, Manajemen Pendidikan, Vol.7, No.2, 2019
45 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian 1. Profil SDN 79 Kota Bengkulu
Sekolah Dasar Negeri 79 Kota Bengkulu berdiri pada tahun 1998 yang merupakan pemekaran dari SDN 79 Kota Bengkulu. Pada tahun pertama berdirinya sekolah ini, memiliki siswa sebanyak 210 orang dengan 6 rombongan belajar yang terdiri dari kelas 1-6, jumlah tenaga pengajar berjumlah 8 orang yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 1 orang guru agama dan 7 orang guru kelas. Dari tahun 1988-2001 SDN 79 Kota Bengkulu pertama kali dipimpin oleh ibu Heryanti selaku kepala sekolah. Sekolah ini berlokasi di Jln. Sungai Rupat No. 18, kelurahan Pagar Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
Pada tahun 2001 kantor dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Bengkulu membangun gedung baru yang terletak di jalan sungai rupat di samping lapangan bola kaki pagar dewa. Pada awalnya gedung baru ini di jadikan gedung untuk 3 sekolah dasar, yaitu SDN 79, SDN 97, dan SDN 98. Dengan adanya pemekaran sekolah tersebut gedung baru ini di jadikan dengan nama SDN 79 Kota Bengkulu sampai dengan sekarang dengan jumlah 963 siswa.
46 2. Visi Dan Misi SDN 79 Kota Bengkulu
a. Visi
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, berkehidupan yang mantap serta bertanggung jawab.
b. Misi
1. Menciptakan siswa-siswi yang unggul dengan prestasi di bidang imtaq dan imtek.
2. Menciptakan siswa-siswi yang berkreatifitas tinggi di segala bidang.
3. Menciptakan pribadi-pribadi yang berbudikerti luhur, bertanggung jawab, berwawasan luas dan dapat berfitrah di masyarakat.33
3. Keadaan Guru
Di sekolah siswa diajarkan oleh guru yang di jadikan sebagai orang tua siswa saat disekolah. Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan ilmu pengetahuan, akhlak, moral kepada siswa di sekolah. Guru merupakan orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya, sehingga dapat menjadikan siswa menjadi orang yang cerdas dan berakhlak mulia.
SDN 79 Kota Bengkulu memiliki sejumlah tenaga pengajar dengan perincian sebagai berikut:
33 Dokumentasi SDN 79 Kota Bengkulu
47 Tabel 4.1
Jumlah Guru SDN 79 Kota Bengkulu
No Jabatan Jumlah
1. Kepala sekolah 1
2. Guru kelas 1 5
3. Guru kelas 2 4
4. Guru kelas 3 4
5. Guru kelas 4 4
6. Guru kelas 5 3
7. Guru kelas 6 3
8. TU 3
9. Pengawas 1
10. Guru agama 5
11. Guru penjas 4
12. Guru bahasa inggris 1 Dokumentasi: SDN 79 Kota Bengkulu
Tenaga pendidik yang mengajar di SDN 79 Kota Bengkulu sebagian besar berijazah strata (1), ada guru yang berijazah strata dua (S2) dan ada beberapa guru starata DIII. Guru yang mengajar di SDN 79 Kota Bnegkulu merupakan guru-guru yang berkualitas untuk menghasilkan peserta didik yang bermutu tinggi, sedangkan guru yang tidak tetap bertugas membantu terlaksananya pendidikan di sekolah tersebut.
4. Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang menunjang dalam proses mengajar di suatu lembaga pendidikan. Untuk memperlancar proses pembelajaran mengajar di SDN 79 Kota Bengkulu, maka perlu dukungan dari sarana prasarana. Adapun keberadaan sarana dan prasarana di SDN 79 Kota Bengkulu, sudah cukup memadai dalam mendukung kelancaran di sekolah itu sendiri. Baik sarana yang bersifat
48
permanen maupun sarana pendukung lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi SDN 79 Kota Bengkulu pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2
Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 79 Kota Bengkulu
No Nama Keadaan
Baik Rusak ringan
Ringan berat
Keterang an
1. Ruang kelas 27 - - Baik
2. Laboratorium 1 - - Baik
3. Perpustakaan 1 - - Baik
4. Sanitasi 4 - - Baik
5. Lapangan 1 - - Baik
Dokumentasi: SDN 79 Kota Bengkulu
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini dil aksanakan dengan tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh fasilitas belajar pada masa pandemic covid-19 terhadap prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN 79 Kota Bengkulu.
Penelitian ini merupakan penelitian expo facto, yaitu meneliti hubungan sebab- akibat yang tidak di manipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti.
Penelitian ini berlokasi di SDN 79 Kota Bengkulu dengan mengambil populasi seluruh kelas IV, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 25 orang siswa kelas IV-C. Data dari subjek penelitian sejumlah siswa tersebut adalah sebagai berikut:
Dalam yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan instrument berupa soal angket kepada seluruh responden untuk indikator fasilitas belajar pada masa pandemi covid-19, sedangkan untuk
49
indikator hasil belajar peneliti mengambil data siswa berupa nilai raport pada mata pelajaran IPA seluruh responden.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data, yaitu yang pertama adalah metode observasi. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan objek penelitian, seperti keadaan lingkungan sekolah terutama kelas yang akan digunakan dalam penelitian serta proses pembelajaran IPA. Yang kedua adalah angket, angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan respon dari responden tentang pengaruh fasilitas belajar pada masa pandemi covid-19 terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 79 Kota Bengkulu, yang terakhir adalah metode dokumentasi. Dengan metode dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh data langsung mengenai struktur sekolah, guru/siswa, nilai-nilai siswa, serta foto-foto yang mendukung dalam proses penelitian.
C. Uji Prasyarat Data
Setelah soal angket di nyatakan layak untuk di sebarkan ke responden oleh ahli untuk variabel x, maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jumlah Responden IV C Responden Jumlah nilai(skor)
RS 1 52
RS 2 64
RS 3 68
RS 4 70
RS 5 84
RS 6 80
RS 7 84
50
RS 8 84
RS 9 78
RS 10 72
RS 11 80
RS 12 62
RS 13 84
RS 14 72
RS 15 75
RS 16 70
RS 17 48
RS 18 64
RS 19 72
RS 20 68
RS 21 70
RS 22 54
RS 23 84
RS 24 70
RS 25 68
Data kelas IV SDN 79 Kota Bengkulu
D. Analisis Data
1. Data Hasil Angket Fasilitas Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa a. Deskripsi Data Hasil Angket Fasilitas Belajar Siswa
Pengambilan data fasilitas belajar siswa ini menggunakan angket fasilitas belajar. Angket ini menggunakan pernyataan yang berjumlah 21 pernyataan dengan pedoman penskoran berupa pilihan jawaban yaitu selalu (4) sering (3) kadang-kadang (2) tidak pernah (1).
Angket fasilitas belajar di berikan pada siswa kelas IV C SDN 79 Kota Bengkulu yang berjumlah 25 orang sedangkan pengambilan data prestasi belajar siswa ini menggunakan nilai raport siswa. Ringkasan data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
51 Tabel 4.4
Rata-Rata Angket Fasilitas Belajar
N Minimum Maksimum Mean/Rata- rata
Std.
Deviation Fasilitas
Belajar
25 48 84 71.08 10.132
Berdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui rata-rata fasilitas belajar siswa adalah sebesar 71.08 dengan skor tertinggi sebesar 84 dan skor terendah 48. Berdasarkan data tersebut dapat di simpulkan bahwa rata- rata fasilitas belajar adalah sebesar 71.08.
b.Hasil Data Prestasi Belajar Siswa
Tabel 4.5
Rata-Rata Prestasi Belajar Siswa Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Hasil
Belajar Siswa
25 65 90 75.76 7.161
Berdasarkan data diatas Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 75.76 dengan skor tertinggi sebesar 90 dan skor terendah 65. Berdasarkan data tersebut dapat di simpulkan bahwa rata-rata hasil belajar adalah sebesar 75.76. sebelum di lakukan uji-hipotesis, data angket siswa harus di periksa terlebih dahulu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
52 2. Uji Normalitas
Penggunaan uji normalitas bertujuan supaya setiap variabel penelitian yang akan di analisa membentuk data yang normal. Berikut ini hasil yang di dapat dengan menggunakan SPSS 22:
a. Normalitas Data Angket Fasilitas Belajar Siswa Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Angket Fasilitas Belajar Tests Of Normality
Fasilitas belajar siswa
Kolmogrof-smirnova Shapiro-wilk Statictic Df Sig Statictic df Sig
.141 25 .200 .925 25 .068
Berdasarkan tabel uji normalitas di atas kolmogrof smirnov menunjukan bahwa dengan signifikan 0,200 yang artinya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat di simpulkan data fasilitas belajar berdistribusi normal.
b. Normalitas Data Hasil Belajar Siswa.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar
Tests Of Normality Hasil Belajar
Siswa
Kolmogrof-smirnova Shapiro-wilk Statictic Df Sig Statictic df Sig
.147 25 .168 .940 25 .147
53
Berdasarkan tabel uji normalitas di atas kolmogrof smirnov menunjukan bahwa signifikan 0,168, yang artinya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat di simpulkan data prestasi belajar siswa berdistribusi normal. Setelah diketahui uji normalitas pada angket fasilitas belajar dan prestasi belajar siswa, di lanjutkan dengan uji homogenitas varians fasilitas belajar dan prestasi belajar siswa sebagai berikut:
3. Uji Homogenitas
Penggunaan uji homogenitas bertujuan supaya setiap variabel yang berdistibusi homogen. Berikut ini hasil data yang homogen di dapat dengan menggunakan SPSS 22.
a. Homogenitas Angket Fasilitas Belajar Siswa.
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Angket Fasilitas Belajar.
Test of Homogenity of Variances Fasilitas Belajar siswa
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.104 6 13 .123
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai signifikan sebesar 0,123 yang artinya lebih besar dari 0,05 ( 0,123> 0,05) sehingga dapat di simpulkan data fasilitas belajar berdistribusi normal dan mempunyai varian yang homogen.
54 b. Homogenitas hasil Belajar Siswa
Tabel 4.9
Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar.
Test of Homogenity of Variances Hasil Belajar siswa
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.536 5 13 .246
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai signifikan sebesar 0,246 yang artinya lebih besar dari 0,05 ( 0,246> 0,005) sehingga dapat disimpulkan data prestasi belajar siswa berdistribusi normal dan mempunyai varian yang homogen. Maka untuk melihat pengaruh fasilitas belajar pada masa pandemi covid-19 terhadap hasil belajar siswa di lanjutkan dengan uji-t yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis di lakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa. Berikut ini hasil uji hipotesis di dapat dengan menggunakan SPSS 22.
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis.
coefientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 40.665 7.567 5.373 .000
fasilitas
belajar .494 .105 .699 4.683 .000