• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT. Japfa Comfeed Tbk, Unit Makassar. Dalam hal ini PT. Japfa Comfeed Tbk, Unit Makassar adalah perusahaan yang bergerak dibidang peternakan. Unit bisnis utama perusahaan ini adalah pembuatan pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas serta pembudidayaan pertanian. Perusahaan ini terletak di JL. Ir. Sutami, Km.13 Makassar. Penelitian akan dilakukan pada bulan Februari – Maret 2020.

3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh berupa keterangan- keterangan.

2. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa laporan-laporan secara tertulis.

3.2.2 Sumber Data

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

1. Data primer, ialah data yang diperoleh dari hasil wawancara serta memberikan atau membagikan kusioner kepada karyawan yang dapat memberikan data atau informasi yang berhubungan dengan penulisan ini.

2. Data sekunder, ialah data yang diperoleh dari laporan tertulis tentang keadaan perusahaan.

3.3 Metode Pengumpulan Data d. Penelitian Pustaka

Penelitian pustaka adalah penelitian yang dilakukan diperpustakaan dengan membaca buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan hipotesis atau pokok permasalahan.

e. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memperoleh bahan atau data yang diperlukan, dilaksanakan dengan cara observasi lapangan. Selain itu diadakan pula wawancara, kuesioner dan dokumentasi.

3.4 Metode Analisis

Teknik yang digunakan untuk mengelolah data adalah, teknik analisis statistik melalui program aplikasi komputer SPSS. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Regresi bertujuan untuk menguji hubugan pengaruh antara satu variable. Dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana :

Y = Produktivitas Kerja Karyawan a = Konstata

X1 = Motivasi internal X2 = Motivasi Eksternal

b1b2 = Koefisien regresi e = Error term

3.5 Definisi Operasional

1. Produktiitas Kerja (Y) adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah produktivitas kerja. Produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari persepsi dari karyawan PT. Japfa Comfeed sebagi berikut :

1. Memahami tugas dan tanggung jawab

2. Memahami prosedur dan peraturan yang berlaku 3. Menggunakan waktu dengan baik

4. Memilihara hubungan kerja yang baik 5. Bekerja sama secara team

6. Menyelesaikan tugas kerja secara konsisten 7. Bekerja secara mandiri

8. Menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan batas waktu

9. Mampu menyelesaikan masalah yang terjadi 10. Bekerja dalam tekanan waktu

2. Motivasi (X) adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variable lain

Motivasi (X) terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:

a. Motivasi Eksternal (X1) yang terdiri dari aspek berikut ini:

1. Sifat karyawan 2. Situasi lingkungan 3. Upah/gaji

4. Tanggung jawab 5. Sistem dan prosedur

b. Motivasi Internal (X2) yang terdiri dari aspek berikut ini:

1. Persepsi individu 2. Harga diri dan prestasi 3. Kebutuhan

4. Kepuasan Kerja

Motivasi karyawan dapat dilihat dari persepsi karyawan PT. Japfa Comfeed yang diwakili oleh indikator-indikator sebagai berikut :

1. Peratutan Perusahaan 2. Tepat waktu masuk kerja

3. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

4. Sikap menghargai pekerjaan orang lain seperti menghargai pekerjaan sendiri

5. Mendapatkan teguran dari atasan atas hasil kerja 6. Berusaha menjadi yang terbaik

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Japfa comfeed Indonesia, Tbk Unit Makassar adalah perusahaan swasta yang terletak di jalan Ir. Sutami Km. 13 Makassar. PT. Japfa Comfeed Unit Makassar merupakan kantor cabang Japfa Comfeed, perusahaan agri-food terbesar di Indonesia. Produk-produk Japfa mencakup berbagai bidang mulai dari pakan peternakan, daging dan pengembang biakan unggas. Dalam menjalankan bisnisnya PT. Japfa Comfeed Unit Makassar memiliki unit bisnis dari hulu hingga hilir, dengan maksud memastikan setiap bahannya yang akan diolah menjadi makanan memiliki kualitas terbaik. Dengan bahan terbaik, maka kualitas makanan yang dihasilkan juga bernutrisi tinggi dan bekualitas. Kelebihan tersebut juga didukung dengan harga jual yang kompetitif sehingga terjangkau.

Pada awalnya PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Unit Makassar adalah depo dengan status kontrak pada tahun 1994 di gudang indonesia Oil Coi milik Bapak Hakim di Km 4 Makassar, dimana sekarang adalah Fajar Graha Pena Makassar. Pakan disupply dari PT. JCI Sidoarjo dengan menggunakan kapal laut dipasarkan di wilayah Makassar-sidrap dengan merek pakan Comfeed dan Benefeed. Bulan November tahun 1996 Depo pindah ke JL.Ir.Sutami Km 17 (status hak milik) karena wilayah pemasaran semakin luas, pada tahun 2002 mulai dilakukan pembangunan pabrik pada tanah seluas 3,2 hektar. Pembagunan tahappertama selesai pada tahun 2003 dan langsung berproduksi dengan produksi

awal 500 ton dengan kapasitas mesin 5000 ton/bulan. Pabrik diresmikan tahun 2004.

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Makassar adalah salah satu Pabrik pakan ternak dari 12 pabrik pakan ternak yang dimiliki oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia. Adapun 12 pabrik pakan ternak yang dimaksud adalah JCI Sidoarjo, JCI Tangeran, JCI Lambung, JCI Cirebon, JCI Makassar, MPA Sragen, Indo Jaya Agrinus Medan, BTG Cikande, BTG Sidoarjo, BTG Margomulyo Surabaya, MPA Padang, dan MPA Banjarmasin.

PT. Japfa Comfeed Indonesia semula bernama PT. Ometraco yang berstatus kantor cabang sesuai dengan akte kuasa yang dibuat di hadapan notaries Sastra Kokasih, SH. Nomor 37 tanggal 22 Juni 1968 Di Surabaya. Perusahaan ini bergerak dibidang ekspor khususnya ekspor komoditas non migas yang saat itu sedang digalakkan pemerintah dalam usaha meningkatkan pemasukan devisa Negara.

Perusahaan ini berkembang terus hingga sampai akhri tahun 1989.

Berdasarkan akte nomor 179 tanggal 12 Desember 1989 yang dikeluarkan oleh notaries Susanti SH. Yang berkedudukan di Surabaya, nama perusahaan berubah lagi menjadi PT. Japfa Comfeed Indonesia. Saat ini perusahaan sudah memiliki 6 bagian departemen yaitu:

1. Departemen Marketing

Departemen marketing bertanggung jawab atas dasar terlaksananya produk pada bagian-bagian yang memasarkannya, misalnya perusahaan

melalui pemasok ke bagian distributor, lalu ke konsumen, sesuai dengan tujuan perusahaan dimana beberapa yang menjadi tugas manajer dalam departemen ini adalah mengatur kerja dari kepala bagian pemasaran, menerima laporan kerja dari kepala bagian pemasaran, serta bertanggung jawab kepada direktur.

2. Departemen Quality Control Dan Lab

Departemen ini berperan penting dalam hal mengawasi atau mengontrol kualitas produk, baik sebelum tahap produksi, selama tahap produksi, dan setelah produk sehingga siap untuk dipasarkan. Oleh karna itu diperlukan adanya uji laboratorium untuk menguji apakah produk dapat dipasarkan atau tidak. Dalam hal ini juga departemen QC melakukan uji kualitas atau uji kelayakan bahan baku dan bahan produksi sesuai dengan ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu Proses Produksi Pakan Ternak.

3. Departemen Financial Dan Accounting (F & A)

Departemen F dan A berperan penting dalam hal mengatur mengawasi administrasi keuangan dengan tahap bertanggung jawab kepada direktur.

Sehingga dalam departemen ini akan selalu disibukkan dengan pembuatan laporan keuangan agar dapat di pertanggung jawabkan kepada di rektur.

Singkatnya bahwa departamen bertanggung jawab dalam keuangan perusahaan mulai dari biaya-biaya yang dikeluarkan pada bahan-bahan baku sampai proses pembuatan jadi dan dibukukan dalam bentuk laporan.

4. Departemen Personalian General Affairs (PGA)

Departemen ini bertanggung jawab pada bagian-bagian karyawan atas tugas-tugas yang diberikan kepada bagian atasan itu sendiri sehingga bagian ini sering dikaitkan dengan bagian umum personalia yang berkaitan dengan hubungan komunikasi dengan perusahaan JCI yang ada di Indonesia dan perusahaan lain yang ingin bekerjasama dengan perusahaan. serta departemen ini juga bertanggung jawab dalam penerimaan tamu yang berkunjung ke keperusahaan untuk menjalin kerjasama atau kepentingan lain yang berkaitan dengan perusahan. Dan juga berperan dalam proses penerimaan karyawan baru pada saat dibutuhkan perusahaan dan mengontrol surat yang masuk dan surat yang keluar harus melalui bagian personalia.

5. Departemen Produksi

Departemen produksi berperan penting dalam kegiatan produksi mulai pengelolahan bahan mentah hingga menjadi bahan jadi sehingga menjadi produk bahan pangan yang siap dipasarkan. Selan itu departemen plant berperan dalam hal mengawasi beberapa kegiatan misalnya dibagian gudang dan pekerjaan dibagian tehnik.

6. Departemen Purchasing.

Departemen ini bertanggung jawab dalam pengadaan atau pembelian barang-barang dibutuhkan oleh karyawan di perusahaan misalnya persedian helm safety, masker dan sepatu safety pada karyawan dan alat yang dibutuhkan pada karyawan bagian produksi. Sehingga departemen ini harus

dapat memanajemen investasi dan mengontrol pasokan barang yang dibutuhkan dan tetap melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap penetapan persediaan barang tersebut.

4.1.2 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Visi

Menjadi penyedia terkemuka dan terpercaya di bidang produk pangan berprotein terjangkau di Indonesia, berlandaskan kerjasama dan pengalaman teruji, dalam upaya memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait.

Misi

TERKEMUKA

1. Menjadi yang utama dan selalu diingat 2. Menjadi panutan bagi industri sejenis

3. Berkembang melalui proses berkesinambungan 4. Selangkah lebih maju dalam persaingan

TERPERCAYA

1. Dapat diandalkan oleh segenap pemasok, pelanggan dan karyawan 2. Konsisten, dapat dipercaya, aman, berkualitas baik, produk higienis 3. Bertanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan sekitar TERJANGKAU

1. Mengutamakan masyarakat luas 2. Kualitas baik dengan harga terjangkau

3. Berperan aktif dalam menanggulangi keterbatasan pangan

4. Penyedia protein yang efisien; mengarah pada tingkat keuntungan jangka panjang yang mendukung kelangsungan usaha

PRODUK PANGAN BERPROTEIN

1. Mengembangkan usaha di bidang protein dari hewan ternak termasuk unggas dan hewan laut

2. Termasuk usaha utama di bidang pakan, pembiakan & pemeliharaan ternak, vaksin, dan lain-lain

3. Berujung pada produksi makanan olahan untuk konsumsi manusia KERJA SAMA

1. Bekerja sama dan saling membantu satu sama lain tanpa diminta 2. Koordinasi yang sempurna

3. Beroperasi sebagai satu kesatuan

4. Berbeda pendapat tetapi tetap bergerak sebagai satu tim PENGALAMAN TERUJI

1. Memiliki pengalaman teruji di bidang peternakan dan di kawasan berkembang Asia

PIHAK TERKAIT Meliputi :

1. Karyawan 2. Pelanggan 3. Pemasok 4. Peternak Mitra

5. Pemegang Saham 6. Masyarakat

Nilai-Nilai Perusahaan

Berkembang menuju kesuksesan bersama

Kesuksesan utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, dibangun atas dasar keyakinan dalam membina hubungan yang saling menguntungkan, berdasarkan kepercayaan dan integritas. Bersama seluruh pihak-pihak terkait, Perseroan selalu mengambil posisi pro-aktif dalam mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan.

Bersama seluruh pemegang sahamnya, Perseroan senantiasa bertujuan meraih imbal hasil investasi yang lebih baik.

Bersama rekan bisnis, Perseroan bekerja sama dalam menekan persaingan yang tidak sehat.

Bersama pelanggan, Perseroan memfokuskan diri untuk memberikan atau menghasilkan produk unggulan dan pelayanan yang sangat bersaing dan membina hubungan yang saling menguntungkan.

Bersama pemasok, menawarkan dan mengeksplorasi kesepakatan dalam bekerja sama.

Bersama karyawan, Perseroan terus mencari dan mengembangkan program-program yang dapat memberikan hasil dan nilai tambah terbaik bagi setiap karyawan.

Bersama masyarakat, Perseroan melakukan upaya untuk menjadi warga dunia usaha yang bertanggung jawab terhadap masyarakat di sekitarnya.

Mengikuti motto "Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama" menjadi titik tolak kesuksesan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Unit Makassar

Direktur

General Manager

Management Prasentatif

Man.

PGA

Man.

Financial &

Accounting

Man.

Produksi

Man.

Quality Control & Lab

Man.

Marketing

Man.

Purchasing

Kendaraaan HRD Maintenan Exc.

Marketing Asst. Man.

Produksi

Kabag.

Solder

Kabag.

Componen Kabag.

Workshop Kabag.

Core

Kabag.

Welding

Kabag.

Finishing

Kabag.

Assembling

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Karakteristik Responden

Jumlah responden dalam penelitian ini 52 orang sesuai dengan jumlah populasi karyawan pada devisi produksi sekaligus sampel karyawan pada PT. Japfa Comfeed Unit Makassar. Para responden tidak dipilih dalam hal ini karyawan pabrik diberikan kuesioner penelitian dan diberikan waktu satu minggu untuk pengisiannya. Kuesioner yang disebarkan tersebut kembali tepat waktu dan sesuai dengan total jumlah sampel yang ada (100%).

1. Karasteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Setelah melihat hasil pengumpulan kuesioner sebanyak 52 responden, maka dapat diketahui gambaran responden berdasarkan jenis kelamin (gender) dibawah ini.

TABEL 4.1

KARASTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Sumber: Data diolah output IBM SPSS.2020

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 50 orang, besar responden laki-laki sebesar 52 atau 100%

dan perempuan sebesar 0 atau 0%. Ini menunjukkan bahwa karyawan PT.

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 52 100%

2. Perempuan 0 0%

Total 52 100,0%

Japfa Comfeed dominan laki-laki karena pekerjaan yang mereka lakukan adalah pekerjaan yang begitu berat. Jumlah responden perempuan hanya dua orang karena dia sebagai staaf atau sekretaris pada devisi tersebut.

2. Karasteristik Responden Berdasarkan Usia

Umur dalam keterkaitannya dengan perilaku individu adalah sebagai gambaran akan pengalaman dan tanggung jawab individu. Karyawan yang cenderung lebih tua memiliki rasa keterkaitan atau komitmen sehingga meningkatkan loyalitas mereka pada perusahaan. Dalam hal ini karyawan yang bekerja dalam usia yang lebih muda, fisik atau tenaganya lebih kuat dibanding yang sudah tua. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 4.2

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA Usia (tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%)

20 – 29 32 61,54%

30 – 39 14 26,92%

40 – 49 6 11,54%

>50 0 0%

Jumlah 52 100%

Sumber: Data diolah output IBM SPSS .2020

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 52 responden menurut usia ternyata yang lebih dominan adalah responden berumur 20-29 tahun.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam perusahaan tersebut karyawannya cenderung yang lebih muda dengan persentase sebesar 61,54%. Sedangkan karyawan dengan usia 40-49 tahun dari responden dengan persentase sebesar 11,54% hanya empat orang. Dalam hal ini karyawan yang bekerja dalam usia yang lebih muda, fisik atau tenaganya lebih kuat dibanding yang sudah tua sehingga dia diharuskan untuk bekerja dengan secara optimal.

3. Pendidikan

Dalam penelitian ini perlunya karesteristik pendidikan untuk mengetahui seberapa besar pendidikan dapat mempengaruhi motivasi dan produktivitas kerja karyawan.

TABEL 4.3

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN Pendidikan Terakhir Frekuensi (orang) Persentase (%)

SD 0 0%

SMP 0 0%

SMA 37 71,15%

S1 15 28,85%

Jumlah 52 100,0%

Sumber: Data diolah output IBM SPSS.2020

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dalam penelitian ini didominasi oleh responden dengan pendidikan SMA yaitu sebesar 37 orang atau 71,15%. Hal ini disebabkan karena dalam perusahaan tersebut memilihtingkat pendidikan yang umur dan tenaganya bisa digunakan untuk bekerja dengan maksimal. Sedangkan responden yang pendidikannya S1 yaitu sebesar 15 orang atau 28,85% .

4.2.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh darihasil penelitian pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Makassar, maka dalam hal ini peneliti akan menyajikan beberapa data primer yang di buat dalam bentuk tabel sebaga iwujud interpretasi dan penyerahan data dari hasil kuesioner yang telah disebarkan di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Makassar.

1. Motivasi Internal (X1)

Motivasi internal merupakan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang untuk dirinya sendiri. Efek motivasi internal terhadap kinerja karyawan akan tercipta jika motivasi internal ini sudah ada.

Timbulnya motivasi internal dapat disebabkan karena adanya kebutuhanmaupun keinginan yang ada dalam diri seseorang. Kekuatan inilah yang kemudian akan mempengaruhi pikiran individu yang selanjutnya akan mengarahkan perilaku individu tersebut. Motivasi internal berperan penting dalam menciptakan prestasi kerja yang tinggi, efektif, efisien dan terus menerus. Tetapi dalam kenyataannya

tidak semua karyawan atau individu mempunyai keinginan yang kuat dari dalam diri untuk mencapai nilai-nilai tersebut.

TABEL 4.4

TANGGAPAN RESPONDEN BERDASARKAN INDIKATOR MOTIVASI INTERNAL

Indikator Pertanyaan

Tingkat Jawaban Responden

Total

SS S KS TS STS

X1.1 32 30 0 0 0 52

61,5% 38,5% 0% 0% 0% 100,0%

X1. 2 20 30 2 0 0 52

38,5% 57,7% 3,8% 0% 0% 100,0%

X1.3 27 22 3 0 0 52

51,9% 42,3% 5,8% 0% 0% 100,0%

X1.4 22 27 3 0 0 52

42,3% 51,9% 5,8% 0% 0% 100,0%

Sumber: Data diolah IBM SPSS.2020

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada item X1.1, X1. 2 X1.3, X1.4

tidak terdapat jawaban “sangat tidak setuju/STS dan tidak setuju/TS.” Dari pertanyaan diatas rata-rata responden menjawab sangat setuju/SS. Dapat dilihat bahwa indikator X1.1 mendapat jawaban sangat setuju dan persentase tertinggi dalam indikator ini dengan nilai 32 atau 61,5% sehingga dapat dilihat bahwa motivasi internal cukup baik di perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Makassar.

2. Motovasi Eksternal (X2)

Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi oleh faktor internal yang dikendalikan oleh manajer dan lingkungan sekitar, yaitu meliputi penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab..Tanggapan yang positif ini menunjukkan bahwa bawahan sedang bekerja demi kemajuan perusahaan.

TABEL 4.5

TANGGAPAN RESPONDEN BERDASARKAN INDIKATOR MOTIVASI EKSTERNAL

Indikator Pertanyaan

Tingkat Jawaban Responden

Total

SS S KS TS STS

X2.1 28 22 2 0 0 52

53,8% 42,3% 3,8% 0% 0% 100,0%

X2.2 28 22 2 0 0 52

53,8% 42,3% 3,8% 0% 0% 100,0%

X2.3 29 20 3 0 0 52

55,8% 38,5% 5,8% 0% 0% 100,0%

X2.4 28 22 2 0 0 52

53,8% 42,3% 3,8% 0% 0% 100,0%

X2.5 19 29 4 0 0 52

36,5% 55,8% 7,7% 0% 0% 100,0%

X2.6 12 38 2 0 0 52

23,1% 73,1% 3,8% 0% 0% 100,0%

Sumber: Data diolah IBM SPSS.2020

Dari tabel 4.5 diatas, maka dapat di uraikan beberapa tanggapan responden terhadap variabel indikator motivasi eksternal. Pada item X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5, X2.6, tidak terdapat jawaban “sangat tidak setuju/STS.” Artinya motivasi eksternal cukup baik, mungkin karena motivasi yang diberikan oleh manajer atau para karyawan sangat mendukung pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Makassar.

Meskipun pada item X1.1, X1. 2 X1.3, X1.4, X2.5, X2.6 tidak terdapat jawaban “tidak setuju/TS dan sangat tidak setuju/STS”, akan tetapi sebagian karyawan menjawab “kurang setuju/KS”.

Selain itu dapat diketahui bahwa jawaban tertinggi terdapat pada item X2.6 yaitu dengan nilai 38 atau 73,1%, ini berarti karyawan termotivasi bekerja karena system dan prosedur kerja yang berlaku bersifat mengatur dan melindungi karyawan.

3. Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

Produktivitas kerja (tenaga kerja) adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Atau sejumlah barang/jasa yang dapat dihasilkan oleh seseoarang atau kelompok orang/karyawan dalam jangka waktu tertentu. Produktivitas kerja karyawan dalam penelitian ini merupakan indikator yang sangat penting, dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif. Produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik- karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental

dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

TABEL 4.6

TANGGAPAN RESPONDEN BERDASARKAN INDIKATOR PRODUKTIVITAS KERJA

Indikator Pertanyaan

Tingkat Jawaban Responden

Total

SS S KS TS STS

Y1 35 17 0 0 0 52

67,3% 32,7% 0% 0% 0% 100,0%

Y2 28 24 0 0 0 52

53,8% 46,2% 0% 0% 0% 100,0%

Y3 29 22 1 0 0 52

55,8% 42,3% 1,9% 0% 0% 100,0%

Y4 30 21 1 0 0 52

57,7% 40,4% 1,9% 0% 0% 100,0%

Y5 27 23 2 0 0 52

51,9% 44,2% 3,8% 0% 0% 100,0%

Y6 27 24 1 0 0 52

51,9% 46,2% 1,9% 0% 0% 100,0%

Sumber: Data diolah IBM SPSS.2020

Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa pada item Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6 tidak terdapat jawaban “sangat tidak setuju/STS” dan “tidak setuju/TS” ini berarti produktivitas kerja karywan pada PT. Japfa Comfeed

Indonesia Tbk, Unit Makassar cukup baik, akan tetapi item Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6 juga terdapat jawaban kurang setuju. Sehingga perusahaan diharuskan lebih memperhatikan cara kerja karyawannya, agar mereka tetap loyal dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Selain itu, dapat diketahui item tertinggi terletak pada item Y6 dengan nilai 35 atau 67,3%

ini berarti karyawan menerima dengan baik setiap saran untuk meningkatkan produktivitas kerja. Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6 juga terdapat jawaban “sangat setuju/SS yang nilai tertinggi terdapat pada item YI dengan nilai 35 atau 67,3%, ini berarti para karyawan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Analis Regresi Linear Berganda

TABEL 4.7

HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.error Beta

1 (Constant)

X1

X2

8.328 .387 .456

2.365 .187 .123

.289 .518

3.522 2.073 3.718

.001 .043 .001

Sumber : Data diolah output IBM SPSS. 2020

Analisis korelasi dan regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel. Untuk mengetahui hasil analisi regresi berganda dalam penelitian ini dapat kita lihat sebagai berikut:

Berdasarkan output IBM SPSS statistics forwindows tabel 4.7 maka, persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y= 8.328+ 0.387X1 + 0.456X2+ e

Persamaan regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 8,328 yang artinya apabila seluruh variabel X nilainya 0, maka nilai Y-nya adalah 8,328.

2. Koefisien regresi variabel motivasi internal (X1) sebesar 0,387 artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan motivasi internal mengalami kenaikan 1% maka produktivitas kerja karyawan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,387.

3. Koefisien regresi variabel motivasi eksternal (X2) sebesar 0,456 artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan motivasi eksternal mengalami kenaikan 1% maka produktivitas kerja karyawan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,456.

Koefisien Determinasi(R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel motivasi internal dan

motivasi eksternal terhadap variabel produktivitas kerja karyawan secara gabungan, maka kita akan melihat hasil perhitungan summary, khususnya angka R squere dibawah ini:

TABEL 4.8

HASIL KOEFISIEN DETERMINASI (R2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the estimate

1 .758a .574 .557 1.404

a. Predictors: (Constant),X2,X1

Sumber: Data diolah output IBM SPSS.2020

Besarnya angka R square (R2) adalah 0,574 dan adjusted R square adalah 0,557. hal ini menunjukkan bahwa 57,4% produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh kedua variabel independent yang digunakan, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Adapun sisanya 42,6%

(100%-57,4%) dipengaruhi oleh faktor lain. Seperti disiplin kerja, kepuasan kerja, dan seleksi.

Berdasarkan hasil persamaan regresi maka dapat dikatakan bahwa faktor motivasi internal (X1), dan faktor motivasi ekstern (X2), mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan.

4.3.2 Uji Hipotesis

Uji Simultan (Uji f)

Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhhadap variabel terikat. Untuk mengetahui hal tersebut maka disajikan dalam Tabel sebagai berikut:

TABEL 4.9 HASIL UJI F

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df Mean

Squares

F Sig.

1

Regression Residual

Total

130.115 96.558 226.673

2 49 51

65.058 1.971

33.015 .000 b

a. Dependen Variable: Y b. Prediktors (Constant): X2,X1

Sumber: Data diolah dari output IBM SPSS.2020

Berdasarkan tabel diatas, analisis uji f menunjukkan bahwa nilai sig.

0,000 <0,05 yang artinya signifikan. Sedangkan dilihat dari hasil pengolahan fhitung 33,015 > ftabel 2,009 (sesuai tabel t pada lampiran). Artinya variabel motivasi internal (X1) dan variabel motivasi eksternal (X2) secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.

Japfa Comfeed Indonesia.

Uji Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap

Dokumen terkait