ن ۡيِذَّلا ۡنِم
G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode
29 Abu Ishaq al-Syatibi, al-Muwafaqat fi Ushuli al-Syariah, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2004), hlm. 219.
30Al-Anbiya (21) : 107.
24
ilmiah.31 Jadi metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan penelitian.
Dalam hal ini metode penelitian meliputi:
1. Tempat dan Subjek Penelitian a. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu tempat Lembaga Kemaslahatan Nahdlatul Ulama (LKKNU) tingkat provinsi berada. Kota Yogyakarta dipilih sebagai sample tempat penelitian ini, karena menjadi salahsatu cakupan wilayah kerja LKKNU DIY.
b. Subjek Penelitian
a) Pengurus LKK NU D.I. Yogakarta b) Pengurus Putri PP Al-Munawwir c) Pengelola usaha Nusa Printing d) Perwakilan UNU Yogyakarta 2. Objek Penelitian
Objek Penelitian adalah hal yang menjadi pokok persoalan untuk kemudian diamati dan diteliti.32 Dalam penelitian ini objek yang diteliti berupa implementasi Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yang dilakukan
31 Hardani, dkk, “Metodologi Penelitian Kualitatif & Kuantitatif,” (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020), hlm. 242.
32 Sedarmayanti, Metode Penelitian, (Bandung: Madar Maju, 2000), hlm. 7.
25
oleh LKK NU D.I. Yogyakarta dalam pembentukan keluarga maslahat di lingkungan Nahdlatul Ulama Kota Yogyakarta.
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan teori maqashid Syariah, yaitu kandungan yang menjadi tujuan pensyari’atan hukum. Jadi, maqashid syariah adalah maksud atau tujuan disyari’atkannya hukum.33 Artinya yaitu menganalisis peran yang dilakukan LKK NU D.I. Yogyakarta dalam menerapkan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam untuk mewujudkan keluarga maslahat di lingkungan Nahdlatul Ulama Kota Yogyakarta.
4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu suatu penelitian yang meneliti objek di lapangan untuk mendapatkan data dan gambaran yang jelas dan konkret tentang hal-hal berhubungan dengan masalah yang diteliti.34 Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Lembaga Kemaslahatan Nahdlatul Ulama (LKKNU) D.I. Yogyakarta.
5. Sifat Penelitian
Penelitian yang bersifat deskriptif analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara mendeskripsikan
33 Totok Jumantoro, Kamus Ushul Fiqh, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm. 196.
34 Hardani, dkk, “Metodologi Penelitian Kualitatif & Kuantitatif,” (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020), hlm. 242.
26
masalah melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data yang telah didapatkan kemudian dijelaskan.35
6. Metode Pengumpulan Data a. Sumber data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.36 Berdasarkan sumbernya, penulis menggunakan dua data, yaitu:
a) Data Primer
Menurut Sugiyono sumber data primer adalah sumber data yang langsung diberikan kepada pengumpul data. Artinya sumber data penelitian diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil obersvasi dari suatu objek, kejadian atau hasil pengujuan (benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).37 Dalam penelitian ini yang menjadi subjek primer adalah
35 Rianto Adi, “Metode Penelitian Sosial dan Hukum,” (Jakarta: Granit, 2004), hlm. 128.
36 Arikunto Suharsimi, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,” (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2013), hlm. 172.
37 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,” (Bandung: CV. Alfabet) hlm. 137.
27
Lembaga Kemaslahatan Nahdlatul Ulama (LKKNU) D.I.
Yogyakarta.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah suatu bahan-bahan yang dapat memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer berupa jurnal buku-buku, karya ilmiah para ahli hukum, kamus hukum, dokumentasi dan juga skripsi atau penelitian-penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian diteliti.
b. Teknik Pengumpulan Data a) Dokumen
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang berasal dari peneliti benda- benda tertulis berupa catatan, transkrip, buku dan sebagainya.38 b) Observasi
Metode observasi (pengamatan) merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti untuk turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, dan tujuan.39 Dalam penelitian ini, peneliti akan
38 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghali Indonesia, 1998), hlm. 45.
39 Djunaidi Ghony & Fauzan Al Al Mansur, “Metode Penelitian Kualitatif,” (Malang: Ar Rusmedia, 2012), hlm 164.
28
menelusuri tentang kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK NU) D.I. Yogyakarta.
c) Wawancara
Wawanacara adalah percakapan dengan maksud tertentu,dimana percakapan tersebut dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.40 Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK NU) D.I.
Yogyarta, Pengurus PCNU dan Badan Otonom NU Kota Yogyakarta, Pengurus Putri PP Al-Munawwir, Pengelola usaha Nusa Printing, Pengurus UNU Yogyakarta, Kepala MTs Negeri 1 Yogyakarta untuk memperkuat data dalam isi skripsi.
d) Teknik Analisis Data
Karena penelitian ini bersifat penelitian kualitatif, maka metode pengolahan data harus dilakukan secara teratur, logis dan efektif sehingga dapat memudahkan untuk memahami
40 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,” cet. ke-11 (Jakarta:Rineka Cipta, 1998), hlm. 114.
29
data. Diantaranya harus melalui beberapa tahapan yaitu pemeriksaan data (editing), klasifikasi (classifying), verifikasi (verifying), analisis (analysing), dan kesimpulan (conclusing).41
1. Editing (Pemeriksaan Data)
Editing merupakan penelitian data-data yang telah diperoleh baik dari kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, kejelasan makna, kesesuaian, dan relevansi dengan data yang lain.42 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan proses editing terhadap hasil wawancara terhadap narasumber.
Dalam penelitian ini, narasumber yang akan di wawancara yaitu Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK NU) D.I.
Yogyakarta dan pihak-pihak yang menjadi pelaksana kegiatan LKK NU D.I. Yogyakarta
2. Classifying (Klasififikasi)
Klasifikasi merupakan proses pengelompokan data baik yang berasal dari wawancara dengan subyek penelitian, pengamatan dan pencatatan
41 Usman dan Purnomo, “Metodologi Penelitian Sosial,” (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.
69.
42 Abu Achmadi dan Cholid Narkubo, “Metode Penelitian,” (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 85.
30
langsung di lapangan atau observasi. Kemudian semua data tersebut dapat dibaca secara mendalam kemudian dapat digolongkan sesuai dengan kebutuhan.43 Dalam tahap ini peneliti mengelompokkan data yang diperoleh agar lebih mudah untuk dipahami dan dibaca, serta memberikan informasi yang objektif. Kemudian data-data tersebut dipilih dalam bagian-bagian yang memiliki persamaan berdasarkan data yang diperoleh pada saat wawancara dan data yang diperoleh melalui referensi.
3. Veriyfying (Verifikasi)
Verifikasi merupakan proses pemeriksaan data dan informasi yang telah didapatkan dari lapangan agar validitas data dapat diakui dan digunakan dalam penelitian.44 Langkah selanjutnya yaitu mengkonfirmasi ulang dengan menyerahkan data yang telah didapat kepada subjek penelitian.
4. Conclussing (Kesimpulan)
43 Ibid, hlm. 105.
44 Nana Saudjana dan Ahwal Kusuma, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, (Bandung:
Sinar Baru Argasindo, 2002), hlm 84.
31
Kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam proses pengolahan data. Kesimpulan yang nantinya akan menjadi sebuah data yang terkait dengan obyek penelitian.45