• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2019:16).

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2021 sampai selesai.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019:126).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen Xie Xie Boba di Kota Medan yang pernah membeli produk minuman tersebut yang tidak diketahui jumlahnya.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebuah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2019:127). Pendapat Hair et al. (2019:203) menjelaskan bahwa sebaiknya ukuran sampel berjumlah 100 responden. Jika ukuran sampel terlalu besar misalnya 400, maka metode menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk mendapatkan ukuran-ukuran goodness of fit yang baik.

Teknik penentuan sampel minimal mengacu pada pendapat Hair et al maka

menggunakan 5 kali jumlah parameter (indikator). Dalam penelitian ini, jumlah indikator penelitian sebanyak adalah 13 maka didapatkan jumlah responden yang diperlukan yaitu 65 responden (5 x 13 indikator). Maka, berdasarkan pendapat Hair et al. (2019:203), maka sampel yang dapat digenapkan adalah 100 responden.

3.3.3 Teknik Sampling

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang dilakukan dengan cara menentukan target dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2019:133). Kriteria pemilihan sampel penelitian ini adalah :

1. Konsumen yang pernah membeli Xie Xie Boba di Kota Medan.

2. Kategori berdasarkan usia minimal 15 tahun.

3.4 Jenis Data Penelitian

3.4.1 Data Primer

Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden yaitu konsumen di Kota Medan.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada dari buku, internet dan peneliti terdahulu.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2019:296). Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui kuesioner yang dibagikan secara online dengan menggunakan google form dan berisi seperangkat pernyataan atau pertanyaan untuk dijawab responden.

3.6 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kesalahan dan perbedaan penafsiran asumsi yang ada terhadap permasalahan yang akan dibahas.

Variabel pada penelitian ini adalah keputusan pembelian sebagai variabel dependen dan variabel independen adalah brand image dan word of mouth.

Tabel 3.1

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Likert

Brand Image (X1)

Brand image adalah

merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. (Setiadi, 2019:110)

1. Strength of brand associations 2. Favorability of

brand associations 3. Uniqueness of

brand associations (Keller, 2013:78)

Likert

Word of Mouth (X2)

Word of mouth merupakan sebuah kegiatan pemasaran dalam memberikan informasi suatu produk atau jasa dari satu konsumen kepada konsumen lainnya untuk membicarakan, mempromosikan dan mau menjual suatu merek kepada orang lain.

(Wardhanie, 2018:112)

1. Talkers (pembicara) 2. Topics (topik) 3. Tools (alat) 4. Taking parts

(partisipasi) 5. Tracking

(pengawasan) (Sernovitz, 2012:19)

Likert

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif pilihan.

(Schiffman dan Kanuk, 2013:112)

1. Pilihan produk 2. Pilihan merek 3. Pilihan saluran

pembelian 4. Waktu pembelian 5. Jumlah pembelian (Kotler dan Keller, 2012:170)

Likert

Sumber : Data Diolah Peneliti, 2022

3.7 Skala Pengukuran

Skala yang digunakan dalam pengukuran penelitian ini adalah skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2019:146). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5. Berikut ini penjelasan 5 poin skala likert yang dapat dilihat pada tabel :

Tabel 3.2 Skala Pengukuran

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RR) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono, 2019

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Uji Validitas

Sugiyono (2019:175) mengemukakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dapat disimpulkan bahwa pengertian uji validitas di atas adalah akurasi atau ketelitian sebuah instrument dalam mengukur apa yang akan diukur. Metode yang digunakan melalui uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar skor butir pernyataan dengan total skor konstruk variabel.

Untuk mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik berikut ini :

a. Jika rhitung > rtabel, maka variabel tersebut valid

b. Jika rhitung < rtabel, maka variabel tersebut tidak valid

c. Jika rhitung > rtabel, jika bertanda negatif maka H0 akan tetap ditolak dan H1

diterima.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2019:175) mengemukakan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Berdasarkan pengertian tersebut bahwa uji reliabilitas adalah implikasi dengan masalah keyakinan terhadap seluruh instrumen dimana jawaban seseorang terhadap pernyataan selalu konsisten dari waktu ke waktu.

Untuk mengukur antara jawaban dengan pertanyaan dapat dilakukan dengan syarat berikut ini :

a. Jika nilai α > rtabel maka instrumen penelitian dikatakan reliabel.

b. Jika nilai α < rtabel maka instrumen penelitian dikatakan tidak reliabel, Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7.

3.9 Uji Asumsi Klasik

3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas mempunyai tujuan yaitu untuk menguji apakah sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016:154). Pengujian normalitas terbagi menjadi dua analisis yakni analisis grafik dan statistik. Metode uji normalitas yang diterapkan adalah uji statistik non parametik One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikansi dari pengujian yang dilakukan lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data yang dihasilkan tidak terdistribusi normal.

3.9.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Apabila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen dalam statistik, maka ada tanda terjadi heteroskedastisitas.

Sebuah model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.9.3 Uji Multikolineritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2016:103). Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi multikolineritas yaitu dengan melihat nilai dari Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen menjadi variabel dependen yang tidak dijleaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/tolerance dan menunjukkan terdapat kolinearitas yang tinggi. Model regresi dikatakan multikolonieritas, jika nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10.

3.10 Metode Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2019:206) mendefinisikan analisis deskriptif sebagai statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dalam analisis deskriptif dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Perhitungan statistik ini dilakukan melalui empat ukuran statistik antara

lain : ukuran frekuensi (jumlah, persentase, frekuensi), ukuran kecendrungan terpusat (rata-rata, median, modus), ukuran penyebaran atau variasi (jangkauan, simpangan rata-rata, varian, standar deviasi, koefisien variasi) dan ukuran posisi (kuartil, desil, persentil). Penyajian data dilakukan melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram bertujuan untuk mempermudah memahami data-data yang tersedia.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab hipotesis adalah analisis regresi linear berganda. Menurut Sugiyono (2019: 258) mengemukakan bahwa analisis regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi bagaimana keadaan variabel dependen apabila dua atau lebih variabel independen digunakan sebagai faktor prediktor dimanipulasi. Adapun persamaan regresi yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

Y= α + b1X1 + b2X2 + €

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian α = Konstanta

X1 = Brand Image X2 = Word of Mouth

b1 = Koefisien regresi Brand Image b2 = Koefisien regresi Word of Mouth

€ = Error

3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Uji Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2016:97) mengemukakan bahwa uji parsial (Uji t) digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih apabila terdapat variabel yang dikendalikan. Dalam menguji koefisien regresi ini, peneliti menggunakan alat bantu software SPSS 25.0 FOR Windows.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji parsial (uji t) adalah :

1. Membuat hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) dalam bentuk kalimat.

a. H0 : b1, b2 = 0, artinya variabel brand image dan word of mouth secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Xie Xie Boba di Kota Medan.

b. H1 : b1, b2 ≠ 0, artinya variabel brand image dan word of mouth secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Xie Xie Boba di Kota Medan.

2. Menetapkan tingkat signifikansi taraf nyata (level of significance) sebesar 5% atau besarnya α adalah 0,05. Setelah itu, dicari t tabel dengan ketentuan derajat kepercayaan (dk) atau derajat kebebasan (degree of freedom) df = dk = n – 1.

a. Variabel Brand Image

Jika nilai t-hitung ≤ t-tabel (0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Artinya brand image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Xie Xie boba di Kota Medan.

Jika nilai t-hitung ≥ t-tabel (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Artinya brand image tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Xie Xie boba di Kota Medan.

b. Variabel Word of Mouth

Jika nilai t-hitung ≤ t-tabel (0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Artinya word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Xie Xie boba di Kota Medan.

Jika nilai t-hitung ≥ t-tabel (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Artinya word of mouth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Xie Xie boba di Kota Medan.

3.11.2 Uji Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2016:96) mengemukakan bahwa uji simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan.

Dalam menguji koefisien regresi ini, peneliti menggunakan alat bantu software SPSS 25.0 FOR Windows. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji parsial (uji F) adalah :

1. Merumuskan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) dalam bentuk kalimat.

a. H0 : b1, b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian produk minuman Xie Xie Boba di Kota Medan.

b. H1 : b1, b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian produk minuman Xie Xie Boba di Kota Medan.

2. Menetapkan tingkat signifikansi taraf nyata (level of significance) sebesar 5% atau besarnya α adalah 0,05. Kemudian, dicari F tabel pada derajat kebebasan (degree of freedom) sehingga dk pembilang = k dan dk penyebut

= (n-k-1). Banyaknya variabel bebas adalah k dan banyaknya sampel adalah n.

3. Menentukan nilai Fhitung dan Ftabel

4. Membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel dengan kriteria pengukuran :

a. Jika nilai Fhitung < Ftabel (0,05) atau probabilitas signifikansi (F-value) dari t > α = 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Jika nilai Fhitung > Ftabel (0,05) atau probabilitas signifikansi (F-value) dari t < α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Dokumen terkait