METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan bukan padaDistribution Centercabang makassar, melainkan ditiga gerai Alfamart sebagai bahan perbandingan, yakni alfamart 1) masjid raya, 2) alfamart bolevard, dan 3) alfamart phinisi dc.Dimana penelitian ini dilaksanakan mulai pada 1 Mei hingga 30 Juni 2018.
3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Jenis Data
Pada penelitian kali ini jenis penelitian yang digunakan yaitu:
1. Data Kualitatif, adalah data yang didapat mencakup hampir semua data non-numerik.Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena objek yang diamati.
2. Data Kuantitatif, adalah data yang dapat diinputke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan data numerik.
3.2.2 Sumber Data
Adapun sumber data yang dibutuhkan penelitian ini adalah:
a) Data Primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan yakni berupa wawancara tidak terstruktur kepada para karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
b) Data Sekunder, merupakan data yang telah tersedia dan dikumpulkan
perusahaan, prosedur dan juga alur dari kegiatan penerimaan maupun pengeluaran barang di outlet PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi, maka metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara sebagai berikut:
1. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Dimana dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung antara pewawancara dan informan, baik dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.
2. Observasi
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian, dimana pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Ada tiga jenis observasi yakni observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi tak terstuktur.
Adapun tujuan dilakukannya observasi yakni agar peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, sehingga dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh. Data yang akan diobservasi bisa berupa struktur organisasi perusahaan, sejarah terbentuk nya perusahaan, pertanggung jawaban posisi atau jabatan dalam organisasi, serta observasi terhadap pembukuan perusahaan dalam proses penerimaan maupun pengeluaran barang.
3. Dokumentasi
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources,melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pula sumber lain yang bukan dari manusia, diantaranya berupa dokumen, foto, dan bahan statistik.
Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif, Sugiyono (2008:83).
3.4 Metode Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu melihat sistem pengendalian internal yang terjadi di perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbkdalam melakukan stok barang di gudang outlet.
Selain itu, hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan analisa regresi linear,
Dimana,
y = persediaan barang dagang a = konstanta
b = Variabel kofisien
x = sistem pengendalian internal.
3.5 Definisi Operasional
Variabel-variabel penelitian harus didefinisikan secara jelas sehingga tidak menimbulkan pengertian yang berarti ganda. Definisi operasional variabel ini juga memberikan batasan sejauh mana penelitian yang akan dilakukan.
y = a + bx
1. Sistem pengendalian internal
Merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
2. Persediaan barang dagang
Persediaan barang dagang merupakan suatu aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, atau merupakan suatu aset yang menunggu untuk dikeluarkan atau dijual.
3. COSO atau Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
Merupakan suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut.
4. Alfamart
Merupakan jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Gerai ini umumnya menjual berbagai produk barang kebutuhan sehari-hari dengan trademark Alfa, yang sahamnya dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 4.1.1 Profil PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyedia kebutuhan hidup sehari - hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha dagang rokok dan barang - barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember 1989. Pada tahun 1994 Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk dan 30% dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko Susanto).
PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999, dengan pemengang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT.
Lancar Distrindo sebesar 49%. PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian membuka Alfa Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi dijalan Beringin Raya, Karawaci Tangerang.
Pada tanggal 27 Juni 2002, PT.HM Sampoerna Tbk secara resmi merestrukrurisasi kepemilikan sahamnya di PT.Alfa Retailindo Tbk. Saham HM Sampoerna di Alfa Retailindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Di sisi lain, perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai menggarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui Alfa.
Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria
PT.Sigmantara Alfalindo sebesar 30%. Kemudian nama Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart pada tanggal 1 Januari 2003. Pada tahun 2005 Jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam enam tahun.
Semua toko berada di pulau Jawa.
Awal tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima (40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”.
Pertengahan 2007 Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu. Jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar Lampung.
Awal 2009 menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki Pasar Bali.
a. Tahun 1989, berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember 1989.
b. Tahun 1994, struktur kepemilikan berubah menjadi 70 % PT. HM Sampoerna Tbk dan 30 % PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko Susanto).
c. Tahun 1999, Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten.
d. Tahun 2003, Alfa Minimart’ menjadi ‘Alfamart’.
e. Tahun 2005, jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1293 gerai hanya dalam enam tahun. Semua toko berada di pulau jawa.
f. Tahun 2006, PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima (40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”.
g. Tahun 2007, Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu, pada saat itu jumlah gerai mencapai 2000 toko dan sudah memasuki pasar Lampung.
h. Tahun 2009, menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari di Bursa Efek Indonesia, pada saat itu jumlah gerai mencapai 3000 toko dan sudah memasuki pasar Bali.
i. Januari 2010, jumlah gerai lebih dari 3500.
j. Tahun 2012,Soft Launching Online Shoppingdengan nama “Alfaonline”
di wilayah Tangerang
k. Tahun 2013, Menambah kepemilikan saham di PT Midi Utama Indonesia menjadi 56.72% dan Pendirian anak perusahaan Alfamart Retail Asia Pte.Ltd (Kepemilikan saham 100%)
l. Tahun 2014, Menambah kepemilikan saham di PT Midi Utama Indonesia menjadi 86.72% dan memasuki pasar Philipines denganjoint venturemelalui Alfamart Retail Asia Pte.Ltd dengan mendirikan Alfamart Trading Philippines Inc.
Dan untuk di kota Makassar sendiri, gerai Alfamart yang pertama kali dibuka adalah di jalan Batua Raya, samping SMPN 8 makassar.Hingga Agustus 2018 total outlet alfamart di kota makassaryakni mencapai 280 outlet.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi :
“Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki masyarakat luas,berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan danharapan konsumen, serta mampu bersaing secara global”.
Misi :
1. Memuaskan kebutuhan pelanggan/konsumen dengan memfokuskandiri padaproduk dan pelayanan yang berkualitas tinggi.
2. Mengimplementasikan etika bisnis dalam usahanya untuk memberikan yangterbaik dalam setiap tindakan.
3. Berpartisipasi dalam pengembangan semangat wiraswasta dalammasyarakat.
4. Mengembangkan suatu organisasi global yang terpercaya, sehat, danselaluberkembang, yang dapat memberikan keuntungan pada konsumen, supplier, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat pada umumnya.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
1. Kepala Toko (Chief Of Store)
a. Mengkoordinir semua aktivitas di dalam memberikan pelayanan kepada semua pelanggan yang diarahkan untuk kepuasan pelanggan dan meningkatkan jumlah pelanggan di toko.
b. Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional toko dengan melakukan 7P.
c. Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas operasional sehari-hari.
d. Berkoordinasi / berhubungan dengan Area Coordinator / Departemen lain sehubungan dengan masalah / program tertentu yang berkaitan dengan toko.
e. Berkoordinasi dengan lingkungan / pejabat setempat. f. Mengkoordinir dan mengelola bawahan.
f. Memastikan pengoperasian dan perawatan mesin makanan dan minuman siap saji (Ready To Eat & Ready To Drink).
g. Mengawasi dan memastikan bahwa stock opname (SO).
h. Memastikan pencegahan dan pengulangan barang rusak dan barang hilang.
i. Memastikan penyetoran uang hasil penjualan barang.
j. Memastikan toko, gudang, mess dan lingkungan sekitar dalam keadaan bersih dan rapi.
2. Asisten Kepala Toko (Assistant Chief Of Store)
a. Berkoordinasi dengan bawahan dalam proses penerimaan barang dagangan dan administrasinya.
b. Mengawasi dan memastikan bahwa stock opname (SO) dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai prosedur.
c. Berkoordinasi dengan bawahan dalam pencegahan dan penggulangan barang rusak dan barang hilang.
d. Memastikan adsministrasi kasir sesuai prosedur yang ditetapkan.
e. Membuat estimasi rencana dan realisasi anggaran kas toko serta mempertanggung jawabkan penggunaannya kepada atasan.
f. Memastikan administrasi toko berlangsung sesuai prosedur yang ditetapkan perusahaan.
g. Memastikan penyetoran uang hasil penjualan barang dagangan dengan cara menyetorkan ke finance cabang melalui kotak peluru pada mobil delivery DC berlangsung lancar dan sesuai prosedur.
3. Pramuniaga (Crew)
a. Melakukan pengecekan rak dan melakukan pendisplayan berdasarkan planogram.
b. Melaksanakan bongkar muat barang dagangan pada mobil delivery di toko.
c. Melakukan stock opname (SO) sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan.
d. Memastikan toko, gudang, mess dan lingkungan sekitar dalam keadaan bersih dan rapi.
e. Melakukan pengawasan, memberikan pelayanan dan membantu pelanggan agar senantiasa merasa nyaman berbelanja.
4. Kasir (Chasier)
a. Memastikan transaksi pembayaran barang dan jasa berlangsung cepat dan akurat, dan selalu bersikap ramah pada pelanggan.
b. Menginformasikan berbagai program promosi yang berlangsung diperusahaan kepada pelanggan.
c. Melakukan administrasi kasir sesuai prosedur yang ditetapkan.
d. Memastikan transaksi pembayaran barang dan jasa berlangsung cepat dan akurat, dan selalu bersikap ramah pada pelanggan.
e. Melakukan stock opname (SO) sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan.
Skema 4.1 Strukur Organisasi Alfamart
Sumber: Data diolah, 2018
4.1.4 Pelaksanaan Operasional
Adapun pelaksaan operasional gerai Alfamart dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan 22.00, dan sepanjang hari untuk operasional toko dengan kategori 24 jam. Pembagian shift di bagi menjadi 3 yakni :
a. Shift 1 : 07;00 - 15.00.
b. Shift 2 : 14.00 - 22.00.
Kepala Toko
(Chief Of Store)
Asisten Kepala Toko
(Assistant Chief Of Store)
Pramuniaga (Crew)
Kasir (Chasier)
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Unsur – unsur Pengendalian Internal Persediaan
Pengendalian internal PT Sumber Alfaria Trijaya terhadap persediaan barang dagang dapat dijelaskan berdasarkan faktor-faktor yang menunjang agar lingkungan pengendalian perusahaan dapat berjalan dengan baik diantaranya sebagai berikut :
1. Falsafah dan gaya manejemen operasi
Falsafah manajemen merupakan aktifitas yang memberikan parameter bagi perusahaan dan karyawan tentang pentingnya pengendalian. Falsafah manajemen di praktekkan dengan adanya suatu keyakinan dari manajemen puncak untuk menciptakan hubungan bisnis yang baik. Dalam hal ini semua karyawan diarahkan untuk bertindak dan bertindak jujur terhadap konsumen, pemasok, dan semua pihak yang berhubungan dengan alfamart. Sikap ramah juga perlu dimiliki oleh karyawan. Hal ini dilambangkan dengan maskot alfamart yaitu Albi si lebah yang ramah adalah karakter yang menyenangkan dan siap membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Perseroan berkomitmen menerapkan tata kelola perusahaan sesuai kaidahGood Corporate Governance(GCG) yang telah tertuang dalam rincian budaya perusahaan. Perseroan meyakini bahwa kaidah tata kelola perusahaan sesuai kaidah tata kelola perusahaan yang baik adalah saran utama meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.
Pedoman GCG ini diimplementasikan dalam beberapa peraturan, terutama yang berkaitan dengan hubungan antar pemasok perseroan.
Pada tahun 2011 diterbitkan buku saku budaya perusahaan yang berisi panduan berprilaku baik dan etika bekerja yang harus dipatuhi seluruh manajemen dan karyawan.
2. Filosofi yang di anut manajemen
Manajemen harus memberi keyakinan kepada segenap jajaran manajemen dan karyawan bahwa mereka menegakkan aturan. Jika ada kesalahan sanksi juga akan diberlakukan bagi manajemen. Filosofi bisnis yang dianut oleh alfamart adalah filosofi yang bertujuan untuk kepentingan pelanggan. Perusahaan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan sehingga pelanggan mendapatkan kesenangan dalam berbelanja.
Karyawan adalah tulang punggung dan ujung tombak pelayanan kepada pelanggan. Perusahaan senantiasa berupaya mengambil keputusan dan bertindak dengan selalu menjunjung tinggi prinsip integritas.
3. Struktur organisasi
Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan menunjukkan keinginan manajemen untuk menerapkan sistem pengendalian internal yang baik. Masing – masing saling terkait dengan bagian yang lain dan tidak ada satu oang karyawan pun yang paling mampu atau berkuasa menangani suatu transaksi. Alfamart menggunakan struktur organisasi secara fungsional sesuai dengan fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing – masing bagian.
4. Komite audit
Dalam hal ini bukan hanya karyawan yang harus diawasi, tetapi jajaran tertinggi di perusahaan tetap diawasi dan diaudit oleh suatu komisi yang khusus dibentuk yaitu komite audit yang juga mengatur kinerja audit internal
organisasi alfamart dibawah Board of commissioners adanya komite audit yang bertanggung jawab atas kinerja dari dewan komisaris alfamart.
5. Metode pembagian tugas dan tanggung jawab
Di dalam perusahaan harus dilaksanakan dengan tegas pembagian tugas dan tanggung jawab. Adanya pemisahan tugas membantu karyawan untuk fokus menangani satu job description nya saja sehingga pengendalian akan terjaga, karena jika terjadi kesalahan akan terlihat siapa yang bertanggung jawab.
6. Kebijakan dan praktik mengenai sumber daya manusia
Perusahaan harus memilih orang – orang kompeten dibidangnya.
Alfamart memilih orang – orang yang berkompeten dibidangnya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Alfamart memberikan beasiswa untuk menambah kompeten kepada karyawannya ditingkat manajerial. Pelatihan seperti training untuk meningkatkan kompetensi karyawan juga diberikan oleh alfamart, namun pemberiannya masih belum berkala.
4.2.2 Prosedur Penerimaan Barang Dagang di Alfamart
Adapun prosedur penerimaan barang dagang yang berlaku di alfamart adalah sebagai berikut:
1. Pihak alfamart menerimaPurchase Order (PO) dari pihak DC.
2. Kepala toko atau asisten nya mengambil dokumen lewat sistem dengan cara donwload PO yang telah dikirim DC.
3. Barang datang satu hari setelah PO dikirim.
4. Pengantar barang (Driver) mengirim barang ke toko disertai dengan faktur .
6. Jika telah sesuai, kepala toko atau asistennya melakukan konfirmasi penerimaan barang dengan caraReceiptke sistem komputer.
7. Menyimpan barang digudang toko.
8. Melakukan full display untuk barang yang telah kosong di rak display.
Uraian di atas tersebut berlaku untuk pengiriman barang dari DC alfamart ke toko – toko. Lain hal nya dengan pengiriman BKL (Barang Kirim Langsung) yang langsung dikirim dari pihak suplier ke toko.Untuk proses receipt sendiri sama dengan proses di atas, yang berbeda yaitu barang yang dikirim berasal langsung dari gudang suplier.
4.2.3 Penanganan Barang Rusak dan Barang Expired di Alfamart Jika terdapat barang rusak, berikut penanganan yang dilakukan :
1. Jika barang yang rusak karena kesalahan penanganan toko, maka akan menjadi tanggungan yang harus dibayar oleh pihak toko.
2. Jika barang rusak memang terjadi pada saat proses pengiriman ke toko, maka bisa langsung dilakukan return untuk dikembalikan ke DC.
Untuk barang expired di alfamart sendiri, memiliki batas return yang telahdi tentukan oleh pihak suplier, antara lain:
1. Produk susu UHT, memiliki batas return paling lambat sebelum 1 bulan dari tanggal yang tertera dikemasan atau RH-30
2. Produk susu bubuk yaitu RH-90 3. Produk roti yaitu RH-1
4. Produk snack yaitu RH-30 5. Produk home care yaitu RH-30
Sehingga,jika telah jauh melewati batas yang di tetapkan, maka barang return ini akan di tolak suplier dan tentu menjadi beban toko.
4.2.4 Audit Internal Persediaan Barang di Alfamart
Dalam monitoring persediaan barang di alfamart, perusahaan ini menerapkan sistem audit periodik yang berlaku untuk setiap bulannya. Dan untuk penerapan operasionalnya sendiri alfamart memiliki tim khusus yaitu tim IC (Inventory Control)yang terdiri dari lima sampai tujuh orang. Sehingga setiap sebulan sekali,setiap toko alfamart akan mendapatkan giliran untuk pengecekan persediaan. Hal ini tentu sangat membantu perusahaan dalam melakukan kontrol guna mencegah terjadinya kecurangan, kesalahan pencatatan, maupun kehilangan barang.
Adapun proses audit internal yang dilakukan oleh tim IC adalah sebagai berikut:
1. Memastikan koneksi jaringan terhubung dengan server.
2. Melakukan penghitungan fisik barang dari rak ke rak hingga ke area gudang.
3. Melakukan penginputan tahap awal pada server toko.
4. Mencetak KKSO ( Kertas KerjaStok Opname).
5. Mencocokkan kembali hasil penghitungan fisik barang dan KKSO.
6. Tahap terakhir yakni Menyesuaikan (Adjust).
Dari audit internal yang dilakukan, akan mendapatkan hasil akhir yang plus atau minus.Adapun yang dilakukan pihak toko setelah audit selesai adalah sebagai berikut:
a. Jika selisih barang mengalami kelebihan, maka akan dikembalikan sebagai
b. Jika selisihnya kurang, maka seluruh karyawan toko wajib bertanggung jawab atas kehilangan barang tersebut. Perusahaan hanya akan memberikan kompenisasi sebesar 0,25 % dari rata – rata penjualan toko.
4.2.5 Pengendalian Persediaan Alfamart
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak toko, cara yang dilakukan dalam mengendalikan persediaan barang di alfamart adalah dengan memaksimalkan wewenang yang diberikan pada pejabat toko untuk mengatur besar dan kecilnya persediaan yang akan di drop dari DC (Distribution Center), yaitu berupa metode Penetapan Kuantitas Maksimum (PKM) yang bisa di input langsung oleh kepala toko maupun asistennya. Dimana untuk mengelola besaran ini yaitu dengan melihat besar MPKM (minimum PKM) yang telah di tentuka oleh perusahaan.
Tentu sistem PKM yang diterapkan PT Sumber Alfaria Trijaya ini dibuat untuk mempermudah karyawannya dalam mengontrol persediaan secara langsung.Berikut perbandingan data persediaan barang dagang di alfamart:
4.2.6 Deskripsi Penyajian Data
Data yang peneliti sajikan adalah berupa data persediaan untuk produk sari roti, karena produk roti merupakan produk Fast moving, artinya terjadi perputaran yang cepat di outlet. Selain itu juga dikarenakan peneliti harus menghitung jumlah PKM yang saat ini terjadi,yang di tentukan karyawan, dan menghitung total stok yang terjadi setelah perubahan PKM.
Nilai X(Variabel bebas) adalah nilai hasil akumulasi yang diinput kepala
Nilai Y (Variabel terikat) adalahhasil inventory persediaan yang tersisa sebelum barang kembali dikirim.
Data yang penulis sajikan adalah sebanyak 9 objek yakni dengan mengambil data selama kurang lebih 1 bulan di 3 toko yang berbeda, dimana selama 1 bulan toko akan menerima jadwal pengiriman sari roti sebanyak 10 – 15 kali.
Tabel 4.1 Tabel data nilai X dan Y untuk Alfamart masjid raya gowa
NO SPI
(X) Persediaan
(Y)
1 50 0
2 75 3
34
83 10
100 48
5 127 98
6 145 111
7 154 115
8 187 131
9 200 143
Total 1121 659
Sumber: data primer diolah, 2018
Tabel 4.2Tabel data nilai X dan Y untuk Alfamart Bolevard
NO SPI
(X) Persediaan
(Y)
1 76 28
2 73 32
3 67 18
4 70 22
5 65 37
6 52 11
7 42 5
8 89 58
9 77 30
Total 611 241
Sumber: data primer diolah, 2018
Tabel 4.3 Tabel data nilai X dan Y untuk Alfamart Phinisi DC
NO SPI
(X) Persediaan
(Y)
1 63 11
2 60 9
3 58 12
4 59 13
5 63 8
6 62 9
7 64 9
8 66 7
9 63 14
Total 558 92
4.3 Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk mengukur dan mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal terhadap persediaan barang dagang di Alfamart, serta menguji hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini.Data yang peneliti sajikan adalah berupa data mentah persediaan masing masing toko untuk dijadikan bahan perbandingan.
4.3.1 Uji Kualitas Data 1. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakahresidual terdistribusi dengan normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam
Uji normalitas adalah:
a. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka angket (kusioner) dinyatakan berdistribusi normal.
b. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka angker kusioner dinyatakan tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 27
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 11.07630645 Most Extreme Differences Absolute .123
Positive .123
Negative -.091
Test Statistic .123
.200c,d Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Suatu variabel terdistribusi secara normal jika nilai signifikan di atas 0,05.
Dari hasil uji normalitas di atas diketahui bahwa nilai signifikan kedua variabel sebesar 0,200 memiliki nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semua data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.
2. Uji Linieritas
Merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara:
a. Dapat dilihat dari nilai signifikan pada output SPSS 1. Jika nilai signifikan > 0,05 terdapat hubungan linear.
2. Jika nilai signifikan < 0,05 tidak terdapat hubungan linear.
b. Melihat dari nilai
1. Jika nilai fhitung< dari ftabel, terdapat hubungan linear.
2. Jika nilai fhitung> dari ftabel, tidak terdapat hubungan linear.
Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas
F Sig.
Persediaan * SPI
Between Groups
(Combined)
222,635 ,004
Linearity 4990,821 ,000
Deviation from
Linearity 15,323 ,063
Within Groups Total
Sumber: data primer diolah, 2018