• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran IPS

Dalam dokumen IPS BG KLS VII Rev (Halaman 38-44)

Tahap 4 Tema IV)

C. Strategi Pembelajaran

2. Model Pembelajaran IPS

Pemilihan model pembelajaran tidak terbatas pada model-model pembelajaran, seperti Problem Based Learning, Inquiry Learning, Discovery Learning, Discovery-Inquiry, Cooperative Learning tipe Jigsaw, Project Based Learning, resitasi, Contextual Teaching and Learning (CTL), peta konsep, eksperimen, grup investigation, dan active debate. Berikut merupakan penjabaran dari setiap model pembelajaran.

Tabel 6 Model Pembelajaran IPS

No Model

1. Problem Based Learning

Menurut Sumarmi (2012: 147), “pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan dengan kurikulum terstruktur yang menghadapkan peserta didik pada permasalahan-permasalahan praktis, dimana dikembangkan stimulus untuk pembelajaran.”

Tahapan:

• orientasi masalah; mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;

• membimbing penyelidikan kelompok;

• mengembangkan dan menyajikan hasil karya; serta

• menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

No Model 2. Inquiry Learning

Model penemuan merupakan suatu kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistemik, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya. Peserta didik dilatih untuk dapat mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya.

Tahapan:

• orientasi masalah;

• merumuskan masalah;

• merumuskan hipotesis;

• mengumpulkan data;

• menguji hipotesis; dan

• menarik kesimpulan.

3. Discovery Learning

Model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap atau mencari tahu tentang suatu permasalahan atau sesuatu yang sebenarnya ada, namun belum mengemuka, kemudian menemukan solusinya berdasarkan hasil pengolahan informasi yang dicari dan dikumpulkannya sendiri. Dengan demikian, peserta didik memiliki pengetahuan baru untuk memecahkan persoalan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Tahapan:

stimulation (pemberian rangsangan);

problem statement (identiikasi masalah);

data collection (pengumpulan data);

veriication (pengolahan data); dan

generalization (menarik kesimpulan).

No Model

4. Discovery-Inquiry

Pembelajaran ini mengutamakan upaya peserta didik untuk menemukan, menggunakan variasi sumber informasi dan ide untuk lebih memahami suatu permasalahan, topik, atau isu (Sumarmi, 2012: 17).

Tahapan:

Menurut Egen dan Kauhack dalam Sumarmi (2012: 18):

• merumuskan pertanyaan atau permasalahan;

• merumuskan hipotesis;

• mengumpulkan data;

• menguji hipotesis; dan

• membuat kesimpulan.

5. Cooperative Learning tipe Jigsaw

Model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4—6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997).

Tahapan:

• Pendahuluan

• Kegiatan inti:

■ menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik;

■ menyajikan informasi;

■ mengorganisasi peserta didik ke dalam kelompok belajar;

■ membimbing kelompok belajar dan bekerja;

■ evaluasi; serta memberikan penghargaan.

• penutup.

No Model 6. Project Based Learning

Menurut Sumarmi (2012: 173), “pendekatan pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu pendekatan penciptaan lingkungan belajar yang mendorong peserta didik mengonstruksi pengetahuan dan ketrampilan secara personal, dapat digunakan untuk memahami segala permasalahan lingkungan berikut solusinya.”

Tahapan:

• menetapkan tema proyek;

• menetapkan konteks belajar;

• merencanakan aktivitas-aktivitas;

• memproses aktivitas-aktivitas; dan

• penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek.

(Sumarmi, 2012: 179—180)

7. Resitasi

Pembelajaran model resitasi merupakan penyajian bahan dengan guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Tahapan:

• pemberian tugas;

• pelaksanaan tugas; dan

• pertanggungjawaban tugas.

8. Contextual Teaching and Learning (CTL)

Menurut Driver et al., dalam Sumarmi (2012: 29), “pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang berdasar pada pendekatan konstruktivisme yang memerlukan berpikir kritis, inkuiri, problem solving, situasi isik, intelektual, dan konteks sosial yang relevan.”

No Model

Tahapan menurut Nurhadi (2002):

• pembelajaran bermakna;

• aplikasi pengetahuan;

• menggunakan higher order thinking skills;

• mengacu pada kurikulum berdasarkan standar;

• responsif terhadap budaya; dan

• menggunakan penilaian autentik.

9. Peta Konsep

Cara untuk mengungkapkan hal yang dipikirkan melalui catatan yang menggambarkan hubungan antarkata, warna, dan gambar sehingga materi dapat dipahami dan diingat (Sumarmi, 2012: 75).

Tahapan:

Menurut (Sumarmi, 2012: 85), tahapannya sebagai berikut:

• menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;

• mengemukakan konsep/pokok permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik (sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban);

• membentuk kelompok yang anggotanya 2 atau 3 orang; .

• menugaskan setiap kelompok menginventarisasi konsep-konsep kunci dan pengembangannya, serta menggambarkannya pada sebuah kertas;

• menugaskan setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya yang berupa peta konsep di depan kelas;

• bersama peserta didik lain menanggapi apa yang disampaikan kelompok yang tampil tentang isi peta konsepnya; serta

• bersama peserta didik membuat kesimpulan atau memberi perbandingan sesuai dengan konsep yang disediakan guru.

10. Eksperimen

Peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah dalam Nugroho, 2012).

No Model

Tahapan: Menurut Asra Sumiati (2008: 102), dalam Nugroho (2012: 6) langkah-langkahnya sebagai berikut:

• memberikan penjelasan tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen;

• menyampaikan kepada peserta didik tentang langkah-langkah yang dapat ditempuh, materi pembelajaran yang diperlukan, variabel yang perlu diamati, dan hal yang perlu dicatat;

• menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu peserta didik selama eksperimen; serta

• menetapkan apa follow up (tindak lanjut) eksperimen.

11. Group Investigation

Menurut Sumarmi (2012: 124), “group investigation adalah model pembelajaran yang berdasarkan rasa ingin tahu peserta didik sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, juga membangun kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah dalam

kelompok kecil.”

Tahapan:

Langkah-langkahnya ( Sumarmi, 2012: 129) sebagai berikut.

• Guru menyampaikan topik pembelajaran secara umum, kemudian peserta didik mencari di internet mengenai topik atau subtopik yang berkaitan.

• Peserta didik membuat perencanaan investigasi.

• Peserta didik menganalisis dan menyintesis informasi yang dikumpulkan.

• Peserta didik merencanakan/menyiapkan presentasi.

• Peserta didik melakukan presentasi.

• Guru bersama peserta didik mengevaluasi presentasi.

No Model 12. Saintiik

Proses pembelajaran yang dirancang untuk mengonstruksikan konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan.

Tahapan: Menurut Machin (2014):

• mengamati;

• menanya;

• mengasosiasikan;

• mencoba; dan

• membentuk jejaring.

13. Active Debate

Suatu metode yang meningkatkan pemikiran dan releksi pada peserta didik untuk mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan diri sendiri.

Tahapan:

Langkah-langkah (Mahardika dan Wulandari, 2019):

• menyiapkan pertanyaan yang kontroversial;

• membagi kelompok peserta didik; dan

• memilih.

Dalam dokumen IPS BG KLS VII Rev (Halaman 38-44)

Dokumen terkait