• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Project Based Learning

Dalam dokumen penerapan model project based learning (Halaman 33-40)

B. Kajian Teori

1. Model Project Based Learning

a. Pengertian Model Project Based Learning

Menurut Udin dalam buku Shilphy berpendapat bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran juga memiliki fungsi yaitu sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas pembelajaran.19

Menurut Fitra Delita menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan model pembelajaran yang

19 Shilphy A. Octavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta: Deepublish, 2020), 12.

menggunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam pembelajaran berbasis proyek ini, peserta didik mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Penerapan pembelajaran berbasis proyek ini dapat mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik.20

Menurut Thomas dalam buku Donni menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek ini memberi kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran berbasis proyek. Kerja proyek yang dimaksud adalah menyajikan tugas-tugas yang kompleks bagi peserta didik yang mampu membangkitkan minat belajar peserta didik, merangsang kemampuan dalam memecahkan masalah, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja secara mandiri.21

Hal tersebut juga dijelaskan oleh Yahya Muhammad Mukhlis dalam buku Trianto, Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola kelas dengan menggunakan kerja proyek dalam pembelajaran. Adapun menurut Purnama Yudi dalam buku Trianto, Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang dimana peserta didik dilibatkan langsung dalam memecahkan permasalahan

20 Fitra Delita, Perencanaan Pembelajaran Geografi, 62-63.

21 Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran, 206-207.

yang ditugaskan, mengizinkan para peserta didik untuk aktif dalam membangun dan mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan peserta didik yang realistik.22

Pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya mengkaji hubungan antara informasi teoretis dan praktik, tetapi juga memotivasi peserta didik untuk merefleksi hal-hal yang mereka pelajari di suatu pembelajaran dalam sebuah proyek nyata. Peserta didik dapat bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara realistis. Prinsip yang mendasari adalah bahwa dengan aktivitas komplek ini, pada umumnya proses pembelajaran yang terjadi tidak tersusun dengan baik. Pembelajaran berbasis proyek juga dapat meningkatkan keyakinan diri para peserta didik, motivasi untuk belajar, kemampuan kreatif, dan mengagumi diri sendiri.23

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam merancang sebuah proyek yang bertujuan untuk memecahkan masalah, untuk memotivasi siswa agar semangat untuk belajar, untuk meningkatkan keyakinan diri dan mengembangkan kreativitas para peserta didik dan melatih peserta didik untuk bekerja secara mandiri dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

22 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan kontekstual, 42.

23 Donni, Pengembangan Strategi, 207.

b. Kelebihan Model Pembelajaran Project Based learning

Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan sejumlah kelebihan bagi peserta didik, guru, dan perkembangan kualitas sekolah. Kelebihan tersebut menurut Railsback dalam buku Donni adalah sebagai berikut.

1) Mempersiapkan peserta didik menghadapi kehidupan nyata yang terus berkembang.

2) Meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar dan mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting.

3) Menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan dunia nyata.

Dengan melaksanakan pembelajaran proyek, peserta didik tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga menghubungkan dan berpikir untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki ke dalam dunia nyata.

4) membentuk sikap kerja peserta didik. Dalam mengerjakan proyek, peserta didik diajak untuk saling mendengarkan pendapat dan bernegosiasi untuk mencari solusi.

5) Meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosial peserta didik 6) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan

berbagai masalah yang dihadapi.

7) Meningkatkan keterampilan peserta didik untuk menggunakan informasi dengan beberapa disiplin ilmu yang dimiliki.

8) Meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.

9) Meningkatkan kemampuan peserta didik menggunakan teknologi dalam belajar.24

c. Kelemahan model Pembelajaran Project Based Learning

Kelemahan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning adalah sebagai berikut:

1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan proyek 2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak

3) Banyak peralatan yang harus disediakan

4) Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

5) Ada kemungkinan siswa yang kurang aktif dalam kerja kelompok.25

d. Langkah-langkah pelaksanaan model Project Based Learning Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation dalam buku Donni adalah sebagai berikut:

1) Dimulai dengan pertanyaan esensial (start with the essential question)

Pembelajaran dimulai degan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat mengeksplorasi pengetahuan awal peserta

24 Priansa, Pengembangan Strategi, 212.

25 Cici Karina Putri, Penerapan Model Project Based learning untuk meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Pembelajaran tematik Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi (Skripsi, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2019) , 12.

didik serta memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.

2) Mendesain Rencana Proyek (design a plan for the project)

Perencanaan proyek yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik, dalam menentukan aturan main pengerjaan proyek. Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk menentukan judul proyek yang sesuai dengan materi.

3) Membuat jadwal (create a schedule)

Tahap ketika guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.

4) Memonitor peserta didik dan memantau perkembangan proyek (monitor the student and the progress of the project)

Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.

5) Menilai hasil (assess the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar dan tujuan belajar.

6) Mengevaluasi pengalaman (evaluasi the experience)

Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan proses evaluasi, baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta

didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama melakukan proyek.26

Tahapan lainnya yang dikemukakan oleh Carbonaro dalam buku Donni adalah sebagai berikut:

1) Keterlibatan (engage), yaitu tahap awal yang dilakukan untuk menstimulus peserta didik agar mengetahui konsep yang sudah dipahami dan tahap guru memberikan pertanyaan esensial yang memacu peserta didik untuk berpikir.

2) Mencari (explore), yaitu kegiatan untuk mencari materi dan sumber informasi sebagai referensi dalam menyelesaikan masalah dan membuat jadwal kerja.

3) Menginvestigasi (Investigate), yaitu membandingkan dan memfokuskan solusi dan tahap dalam menghasilkan suatu produk atau karya.

4) Membuat (create), yaitu tahap dalam menghasilkan suatu produk atau karya.

5) Berbagi (share), sejumlah kegiatan yang dilakukan setelah selesai proses pembuatan produk seperti presentasi produk atau karya.

6) Evaluasi (evaluation), yaitu evaluasi atau penilaian proses dan hasil belajar.27

Dari paparan di atas yang berupa tahapan-tahapan model Project Based Learning, peneliti menggunakan salah satu dari

26 Priansa, Pengembangan Strategi, 216-217.

27 Priansa, 217-218.

langkah-langkah tersebut yaitu peneliti menggunakan langkah- langkah yang dikembangkan oleh The George Lucas educational Foundation, langkah-langkah tersebut meliputi: 1) Dimulai dengan pertanyaan esensial, 2) Mendesain rencana proyek, 3) Membuat jadwal, 4) Memonitor peserta didik dan memantau perkembangan proyek, 5) menilai hasil, 6) Mengevaluasi pengalaman.

Dalam dokumen penerapan model project based learning (Halaman 33-40)