• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urut URAIAN APBD AWAL SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH

BERKURANG 2 BELANJA DAERAH 1,454,226,475,663.64 1,508,655,596,304.89 54,429,120,641.25 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 875,872,601,606.64 885,933,195,070.89 10,060,593,464.25 2.1.1 Belanja Pegawai 701,458,121,690.93 707,297,740,876.83 5,839,619,185.90

2.1.4 Belanja Hibah 10,584,900,000.00 10,584,900,000.00 0

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 7,714,200,000.00 9,678,990,000.00 1,964,790,000.00 2.1.6 Belanja Bagi Hasil Pajak Retribusi 4,221,008,015.71 4,231,511,611.51 10,503,595.80 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Pemerintah Desa

148,394,371,900.00 148,240,052,582.55 -154,319,317.45

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 3,500,000,000.00 3,500,000,000.00 0

Pembayaran Utang Daerah

(Pengembalian Dana waskita Karya) 0 2,400,000,000.00 2,400,000,000.00

2.2 BELANJA LANGSUNG 578,353,874,057.00 622,722,401,234.00 44,368,527,177.00

3.2.2.1. Kebijakan Belanja Tidak Langsung.

Belanja tidak langsung yang semula sebesar Rp. 875.872.601.606,64,- meningkat sebesar Rp. 10.060.593.464,25,- menjadi Rp. 885.933.195.070,89,- atau meningkat 1,15% dengan rincian :

 Belanja pegawai

Belanja pegawai yang terdiri dari gaji PNS, tunjangan, asuransi kesehatan,

penghasilan dan penerimaan Pimpinan dan Anggota DPRD, dan belanja

Kepala Daerah, pada APBD Awal 2018 diproyeksikan sebesar Rp.

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 III. 5 701.458.121.690,93 setelah perubahan menjadi Rp. 707.297.740.876,83, terjadi penambahan sebesar Rp. 5.839.619.185,90. Kondisi ini terjadi karena adanya penambahan tambahan penghasilan PNS.

 Belanja Hibah

Belanja Hibah bersifat bantuan yang tidak mengikat/ tidak secara terus menerus dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, pemberian hibah dalam bentuk uang, barang, dan jasa kepada pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik tidak ditetapkan peruntukannya. Plafon Belanja hibah tidak mengalami perubahan sesuai APBD 2018 awal, terdiri dari : Hibah KONI sebesar Rp. 2.000.000.000,- hibah Pramuka sebesar Rp. 400.000.000,- hibah PMI sebesar Rp.400.000.000,- PAMSIMAS sebesar Rp. 1.010.500.000,- hibah untuk rumah ibadah, pesantren dan kegiatan keagamaan lainnya sebesar Rp.

400.000.000,- dan Bantuan operasional penyelenggaraan PAUD sebesar Rp.

6.374.400.000,-

 Bantuan Organisasi Sosial

Bantuan Organisasi Sosial yaitu bantuan kepada kelompok/anggota mayarakat secara selektif, tidak mengikat. Komponen belanja ini mengalami perubahan akibat pengalihan alokasi DAK perumahan dari Belanja langsung ke Belanja Bantuan Organisasi Sosial sebagaimana diatur dalam SE.

Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 12/SE/Dr/2018 sebesar Rp.

3,714,500,000.00.

 Belanja Bagi Hasil Pajak Kepada Pemerintah Desa, semula dianggarkan sebesar Rp. 4.221.008.015,71,- naik sebesar Rp. 10.503.595,80,- menjadi Rp.

4.231.511.611,51

 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/kota/Nagari

Belanja Bantuan Keuangan Kabupaten/kota/Nagari diarahkan untuk pemenuhan kewajiban daerah sesuai UU No. 6 Tahun 2014 berupa alokasi dana nagari (ADD/N) sebesar 10 persen dan alokasi dana nagari dari APBN, yang mengalami perungurangan sebesar Rp. 154.319.317,45.

 Belanja Tak terduga.

Belanja Tak Terduga adalah belanja yang tidak dapat diprediksi

kebutuhannya termasuk biaya untuk tanggap darurat, dialokasikan sebesar

Rp. 3,500,000,000.00

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 III. 6

 Pengembalian Utang Daerah.

Dialokasikan sebesar Rp. 2.400.000.000,- dengan peruntukan untuk pengembalian dana PT. waskita Karya, setelah diterimanya relas pemberitahuan putusan kasasi kepada kuasa pemohon Nomor 16/PDT.G/2014/PN.I.bb tentang Putusan Makamah Agung Republik Indonesia tanggal 19 November 2016 Nomor 1738K/PDT/2016 yang berbunyi : Menolak permohonan Kasasi Pemerintah Republik Indonesia c/q Pemerintah Kabupaten Agam c/q Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Penata Ruang dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam Tahun 2007.

3.2.2.2. Kebijakan Belanja Langsung.

Jumlah Belanja Langsung pada Perubahan RKPD Tahun Anggaran 2018

adalah sebesar Rp.623,183,411,234.00,- atau meningkat sebesar Rp. 44,829,537,177 .00,- dibandingkan Belanja Langsung pada APBD Tahun

Anggaran 2018 yaitu sebesar Rp. 578.353.874,057,00,- Peningkatan anggaran belanja langsung tersebut diarahkan dengan kebijakan sebagai berikut:

1. Penambahan, pengurangan dan penggeseran program/kegiatan ;

Belanja Langsung disusun secara selektif berdasarkan prioritas untuk melaksanakan:

 Program/kegiatan yang berasal dari SiLPA APBD Tahun Anggaran 2017;

 Program/kegiatan yang telah ditentukan penggunaannya yang bersumber dari dana transfer dan Bantuan Keuangan Provinsi;

 Program/kegiatan yang merupakan komitmen dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi;

 Program/kegiatan yang mendukung capaian kinerja RPJMD Tahun 2016-2021.

 Kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga

 Pemenuhan kebutuhan operasional kantor dan pendukung pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat;

 Studi dan kajian sebagai persiapan pelaksanaan pembangunan fisik.

2. Pelaksanaan Program/kegiatan harus memperhatikan sisa waktu pelaksanaan pada tahun anggaran 2018, Kebijakan belanja langsung tetap diarahkan untuk mencapai sasaran dan prioritas daerah

3. Kebijakan belanja langsung tetap diarahkan untuk mencapai sasaran dan

prioritas daerah sebagaimana telah ditetapkan pada RKPD awal Tahun 2018.

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 III. 7

3.2.3 Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan mapun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan Daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan

daerah. Pada Awal APBD Tahun Anggaran 2018 pembiayaan diprediksi sebesar

Rp. 34,923,426,917.56, setelah perubahan diperkirakan sebesar Rp.59,287,180,000.21 atau meningkat sebesar Rp. 24,363,753,082.65

Peningkatan tersebut dirinci pada kebijakan penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

3.2.3.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan Daerah diperhitungkan berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah dan penerimaan piutang daerah.

Penerimaan pembiayaan daerah pada APBD Tahun Anggaran 2018 yang berasal dari SiLPA Tahun 2017 semula diperkirakan sebesar Rp.

43,623,426,917.56 setelah hasil audit BPK terjadi menjadi Rp. 59,287,180,000.21 atau meningkat sebesar Rp. 15,663,753,082.65, peningkatan ini diantaranya berasal dari sisa DAK Tahun sebelumnya, sisa JKN, sisa bantuan keuangan khusus provinsi Sumatera barat, Sisa dana BLUD, sisa dana BOS, sisa DBH CHT.

3.2.3.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2018 yang rencana dialokasikan pada APBD awal sebesar 8.700.000.000 diperuntukan guna penyertaan modal pada Bank Nagari. Namun demikian sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, dinyatakan bahwa penyertaan Modal pada Bank Nagari dilaksanakan secara bertahap maksimal sampai dengan Tahun 2017.

Sehubungan hal tersebut harus dilakukan Perubahan atas Peraturan Daerah

tersebut sebelum pengalokasian anggaran. Berkenaan hal tersebut maka pada

perubahan Tahun 2018 tidak dialokasikan lagi dana penyertaan modal pada Bank

Nagari tersebut.

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 III. 8 Tabel III.4

Proyeksi Pembiayaan Perubahan APBD

Dalam dokumen PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 31 TAHUN 2018 (Halaman 137-141)

Dokumen terkait