When an order is placed, items such as size, thickness, type of surface, colour, profile, abrasion class for glazed tiles and other properties shall be agreed by the parties concerned.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
107 dari 116
Lampiran M (informatif)
Simbol untuk penggunaan yang disarankan
Penggunaan simbol pada pengemasan dan/atau keterangan tidak dipersyaratkan kecuali ditentukan, tetapi simbol yang terdapat pada Gambar M.1 direkomendasikan untuk menunjukkan penggunaan yang disarankan.
a) ubin yang cocok dipergunakan untuk lantai;
b) ubin yang cocok dipergunakan untuk dinding;
c) penomoran, ini adalah suatu contoh, menunjukkan klasifikasi ubin berglasir untuk lantai berdasarkan ketahanan abrasinya (lihat Lampiran N);
d) simbol yang menunjukkan ubin yang tahan beku.
a) b)
c) d)
Gambar M.1 - Simbol yang disarankan
4
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
108 of 116
Annex M (informative)
Symbols for intended use
The use of symbols on packaging and/or literature is not requirement except where state, but the symbols in figure M.1 are recommended to indicate intended use.
a) tile suitable for use on floors;
b) tile suitable for use on walls;
c) the numerals, of which this is in an axample, indicate the classification of a glazed tile intended for use on floors according to its abrasioan resistance (see annex N);
d) Symbol to indicate a frost resistant tile.
a) b)
c) d)
Figure M.1 - Recommended symbols
4
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
109 dari 116
Lampiran N (informatif)
Klasifikasi ubin berglasir untuk lantai berdasarkan ketahanan abrasinya
Perkiraan pengklasifikasian ini hanya diberikan untuk pedoman saja (lihat ISO 10545-7).
Klasifikasi ini seharusnya tidak digunakan untuk menetapkan spesifikasi produk secara akurat sebagai persyaratan spesifik.
Kelas 0 Ubin berglasir yang termasuk dalam kelas ini tidak disarankan untuk ubin lantai.
Kelas 1 Penutup lantai pada area untuk keperluan berjalan dengan alas kaki bersol lembut atau kaki telanjang tanpa goresan pengotor (sebagai contoh, kamar mandi rumah dan kamar tidur yang tidak berhubungan langsung dengan luar)
Kelas 2 Penutup lantai pada area untuk keperluan berjalan dengan alas kaki bersol lembut atau alas kaki normal, yang jarang sekali goresan pengotor (sebagai contoh ruangan-ruangan dirumah-rumah tempat tinggal kecuali dapur, ruang depan, dan ruang-ruang lain yang sering dilewati orang). Ini tidak berlaku untuk alas kaki lainnya seperti sepatu boot berpaku (hobnailed boots)
Kelas 3 Penutup lantai pada area yang digunakan untuk berjalan dengan alas kaki biasa yang pada umumnya dengan sedikit goresan pengotor (sebagai contoh dapur, ruang tengah (hall), koridor, balkon, loggias dan teras). Ini tidak berlaku untuk alas kaki lainnya seperti sepatu boot berpaku (hobnailed boots)
Kelas 4 Penutup lantai pada area untuk berjalan yang sering dilewati dengan goresan pengotor sehingga kondisinya lebih merusak dibandingkan dengan Kelas 3 (sebagai contoh jalan masuk, dapur komersial, hotel, ruang pameran dan ruang penjualan)
Kelas 5 Penutup lantai yang digunakan untuk lalu lalang yang padat dengan pejalan kaki yang membawa pengotor dan menyebabkan goresan, sehingga kondisinya paling merusak, untuk itu ubin lantai berglasir mungkin cocok (sebagai contoh tempat umum seperti pertokoan, bandara, hotel, tempat umum untuk pejalan kaki dan industri)
Klasifikasi ini berlaku untuk penggunaan yang ditentukan dalam kondisi umum.
Pertimbangan harus diberikan terhadap sepatu, tipe lalu lalang dan metode pembersihan, dan lantai harus cukup dilindungi dari goresan pengotor pada jalan masuk ke gedung dengan menempatkan alat pembersih alas kaki. Dalam kasus lalu lalang pejalan kaki yang lebih ekstrim dan jumlah goresan pengotor, ubin lantai tidak berglasir dan quarry dari Kelompok I dapat dipertimbangkan.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
110 of 116
Annex N (informative)
Classification of glazed tiles for floors according to their abrasion resistance
This approximate classification is given for guidance only (see ISO 10545-7). It should not be taken to provide accurate product specifications for specific requirements.
Class 0 Glazed tiles in this class area not recommended for use on floor.
Class 1 Floor coverings inareas that are walked on essentially with soft soled footwear or bare feet without scratching dirt (for example residential bathrooms and bedrooms without direct access from the outside).
Class 2 Floor coverings in areas that are walked on by soft soled or normal footwear with, at the most, occasional small amounts of scratching dirt (for example rooms in the living areas of homes but with the exeption of kitchens, entrances, and other rooms which may have a lot traffic). This does not apply to abnormal footwear; for example hobnailed boots.
Class 3 Floor coverings in areas that, with normal footwear, are walked on more often with small amounts of scratching dirt (for example residential kitchens, halls, corridors, balconies, loggias and terraces). This does not apply to abnormal footwear; for example hobnailed boots.
Class 4 Floor coverings that are walked on by regular traffic with some scratching dirt so that the conditions are more severe than Class 3 (for example entrances, commercial kitchens, hotel, exhibition and sale rooms).
Class 5 Floor coverings that are subject to severe pedestrian traffic over sustained periods with some scratching dirt, so that the conditions are the most severe for which glazed floor tiles may be suitable (for example public areas such as shopping centres, airport concourses, hotel foyers, public walkways and industrial applications).
This classification is valid for the given applications normal conditions. Consideration should be given to the footwear, type of traffic and cleaning methods expected, and the floors should be adequately protected against scratching dirt at the entrances to building by interposing footwear cleaning devices. In extreme cases of very heavy traffic and quantities of scratching dirt, unglazed floor tiles and quarries from Group I can be considered.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
111 dari 116
Lampiran P (informatif) Metode uji
Sejumlah metode uji yang terdapat dalam Standar Nasional ini dapat digunakan atas dasar permintaan tapi bukan bentuk bagian persyaratan uji yang wajib. Tujuan dari Lampiran ini adalah untuk memberikan komentar penjelasan tentang uji tambahan dan informasi lain yang tepat.
— ISO 10545-5, Penentuan ketahanan bentur dengan cara menghitung koefisien restitusi.
Uji ini diperuntukkan hanya pada pengujian ubin yang digunakan pada area dimana ketahanan bentur dianggap sebagai bagian yang penting. Persyaratan normal untuk instalasi ringan (light duty) yaitu koefisien restitusi 0,55, untuk aplikasi lebih berat (heavier duty) diperlukan persyaratan yang lebih tinggi.
— ISO 10545-8, Penentuan muai panjang linear. Kebanyakan ubin keramik mempunyai tingkat muai panjang linier yang rendah. Pengujian ini diterapkan untuk ubin yang dipasang pada kondisi dengan variasi panas yang tinggi.
— ISO 10545-9, Penentuan ketahanan terhadap kejut suhu. Semua ubin keramik tahan terhadap temperatur tinggi. Uji ini dapat diterapkan pada setiap ubin keramik yang pada pemakaiannya akan menerima kejut suhu.
— ISO 10545-10, Penentuan muai lembab (moisture expansion). Pada umumnya ubin berglasir dan tidak berglasir mempunyai muai lembab yang dapat diabaikan karena tidak memberikan kontribusi pada masalah pemasangan apabila ubin dipasang dengan benar. Namun pemasangan yang tidak sempurna atau untuk kondisi iklim tertentu, muai lembab yang lebih besar dari 0,06 % (0,6 mm/m) dapat menimbulkan masalah.
— ISO 10545-12, Penentuan ketahanan beku. Pengujian ini wajib hanya untuk produk yang dispesifikasikan untuk dipakai dimana terjadi pembekuan. Pengujian ini tidak disyaratkan untuk kelompok produk yang pada umumnya tidak sesuai untuk tempat yang kemungkinan terjadi pembekuan.
— ISO 10545-13: Penentuan ketahanan terhadap bahan kimia. Ubin keramik biasanya tahan terhadap bahan kimia umum. Pengujian untuk asam dan basa dengan konsentrasi tinggi terdapat dalam 3.3.1 diperuntukkan bagi ubin keramik yang digunakan dalam kondisi berpotensi korosif.
— ISO 10545-14: Penentuan ketahanan terhadap noda. Pengujian ini diwajibkan untuk ubin berglasir. Untuk ubin tidak berglasir, dimana pemberian noda dapat menjadi masalah, disarankan dikonsultasikan pada pemanufaktur. Metode ini tidak ditujukan untuk perubahan warna sementara yang terjadi pada beberapa jenis ubin berglasir karena penyerapan air pada bodi ubin di bawah glasir.
— ISO 10545-15: Penentuan timbal dan kadmium yang dilepaskan ubin berglasir. Pengu- jian ini diperuntukkan pada ubin berglasir yang digunakan pada meja kerja dan permukaan dinding tempat penyajian makanan disiapkan dan makanan secara langsung dimungkinkan kontak dengan permukaan ubin berglasir.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
112 of 116
Annex P (informative) Test methods
A number of test methods that are included in this National Standard are available on request but do not form part of the compulsory test requirements. The purpose of this annex is to provide explanatory comment on the inclusion of these tests and other pertinent information.
— ISO 10545-5, Determination of impact resistance by measurement of the coefficient of resistution. This test is intended only for testing tiles that are used in areas where impact resistance is considered to be of particular importance. The normal requirement for light duty installations is a coefficient of resistutions of 0,55. For heavier duty applications a higher figure would be required.
— ISO 10545-8, Determination of linear thermal expansion. Most ceramic tiles have low levels of linear thermal expansion. This test is intended for tiles that are installed in conditions of high thermal variation.
— ISO 10545-9, Determination of resistance to thermal shock. All ceramic tiles withstand high temperatures. This test may be applied to any ceramic tile that may be subjected to localized thermal shock.
— ISO 10545-10, Determination of moisture expansion. The majority of glazed and unglazed tiles have negligible moisture expansion which does not contribute to tiling problems when tiles are correctly fixed (installed). However, with unsatisfactory fixing practices or in certain climatic conditions, moisture expansions, moisture expansion in excess of 0,06 % (0,6 mm/m) may contribute to problems.
— ISO 10545-12, Determination of frost resistance. This test is compulsory only for pro- ducts that are intended to be specified for use where frost may apply. The test is not required for product group that are generally unsuitable for use where frost may be present.
— ISO 10545-13: Determination of chemical resistance. Ceramic tiles are normally resistant to common chemicals. The test for high concentrations of acids and alkalis listed in 3.3.1 is intended for ceramic tiles which are to be used in potentislly corrosive conditions.
— ISO 10545-14: Determination of resistance to stains. This test is compulsory for glazed tiles. For unglazed tiles, where staining may be a problem, it is recommended that the manufacturer be consulted. This method does not address the temporary colour changes that may occur in certain types of glazed tile due to the absorption of water in the body under the glaze.
— ISO10545-15: Determination of lead and cadmium given off by glazed tiles. This test is intended for glazed tiles when used on worktops and wall surface where food preparation takes place, and food may be in direct contact with the glazed tile surface.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
113 dari 116
— ISO 10545-16, Penentuan perbedaan sedikit warna. Pengujian ini hanya untuk ubin glasir berwarna polos dan dipertimbangkan menjadi penting untuk kondisi khusus. Ini hanya digunakan apabila sedikit perbedaan warna diantara ubin polos penting dalam spesifikasinya.
— ISO 10545-17, Penentuan koefisien gesek. Pengujian ini hanya diperlukan untuk ubin yang digunakan sebagai ubin lantai. Koefisien gesek ubin bervariasi tergantung pada keadaan permukaan ubin, apakah permukaannya kering atau basah, dan hasilnya berbeda untuk bahan sepatu yang berbeda tipe. Persyaratan juga sangat bergantung pada cara pemasangan dan ukuran area lantai dan penggunaan yang diinginkan.
Koefisien gesek yang lebih tinggi dari yang diperlukan untuk berbagai tipe penggunaan domestik mungkin diperlukan untuk area yang lebih luas, industri dan komersial serta ramps, khususnya yang berhubungan langsung dengan luar. Pengujian dilakukan sebelum ubin dipasang. Koefisien gesek setiap lantai dalam penggunaan termasuk ubin sangat dipengaruhi oleh pemeliharaan yang tidak cocok atau tidak tepat, seperti penggunaan bahan pembersih yang tidak cocok.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
114 of 116
— ISO 10545-16: Determination of small color differences. This test is only applicable to plain coloured glazed tiles and is considered to be of importance in certain specialized circumstances. It is to be used only where small colour differences between plain coloured glazed tiles are important in a specification.
— ISO 10545-17: Determination of coefficient of friction. The test is only required for tiles that are intended for use on floors. The coefficient of friction of tiles varies depending on the nature of the surface of the tile, whether the surface is dry or wet, and results differ for different types of shoe material. Requirements also vary depending on the nature of the flooring application and the size of the floor area and its intended use.
Coefficient of friction values higher than those needed for many types of domestic applications may be desirable for large flooring areas, industrial and commercial applications and ramps, especially those connected immediately to the outside, than for many types of domestic applications. Test are performed on tiles prior to installation. The coefficient of friction of any floor covering in use, including tiles, can be adversely affected by inadequate or improper maintenance, such as the use of unsuitable cleaning materials.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
115 dari 116
Bibliografi
[1] ISO 9000-1:1994, Quality management and quality assurance standart Part 1: Guidlines for selection and use.
[2] ISO 9000-2:1997, Quality management and quality assurance standart Part 2: Generic guidelines for the application of ISO 9001, ISO 9002 and ISO 9003.
[3] ISO 9000-3:1997, Quality management and quality assurance standart Part 3: Guidlines for the application of ISO 9001:1994 to the development, supply, installation and maintenance of computer software.
[4] ISO 9000-4:1993, Quality management and quality assurance standart Part 4: Guide to dependability progamme management.
[5] ISO 9001:1994, Quality systems – Model for quality assurance in design development, production, installation and servicing.
[6] ISO 9002:1994, Quality systems – Model for quality assurance in production, installation and servicing.
[7] ISO 9003:1994, Quality systems – Model for quality assurance in final inspection and tets
[8] ISO 9004-1:1994 Quality management and quality system elements- Part 1: Guidelines.
[9] ISO 9004-2:1994 Quality management and quality system elements- Part 2: Guidelines for services.
[10] ISO 9004-3:1994 Quality management and quality system elements- Part 3: Guidelines for processed materials.
[11] ISO 9004-4:1994 Quality management and quality system elements- Part 4: Guidelines for quality improvement.
[12] ISO/CEI Guide 25;1990, General requirements for the competence of calibration and testing laboratories.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
116 of 116
Bibliography
[1] ISO 9000-1:1994, Quality management and quality assurance standart Part 1:
Guidelines for selection and use.
[2] ISO 9000-2:1997, Quality management and quality assurance standart Part 2: Generic guidelines for the application of ISO 9001, ISO 9002 and ISO 9003.
[3] ISO 9000-3:1997, Quality management and quality assurance standart Part 3: Guide- lines for the application of ISO 9001:1994 to the development, supply, installation and maintenance of computer software.
[4] ISO 9000-4:1993, Quality management and quality assurance standart Part 4: Guide to dependability progamme management.
[5] ISO 9001:1994, Quality systems – Model for quality assurance in design development, production, installation and servicing.
[6] ISO 9002:1994, Quality systems – Model for quality assurance in production, installation and servicing.
[7] ISO 9003:1994, Quality systems – Model for quality assurance in final inspection and tets
[8] ISO 9004-1:1994 Quality management and quality system elements- Part 1: Guidelines.
[9] ISO 9004-2:1994 Quality management and quality system elements- Part 2: Guidelines for services.
[10] ISO 9004-3:1994 Quality management and quality system elements- Part 3: Guidelines for processed materials.
[11] ISO 9004-4:1994 Quality management and quality system elements- Part 4: Guidelines for quality improvement.
[12] ISO/CEI Guide 25;1990, General requirements for the competence of calibration and testing laboratories.