• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

1. Paradigma pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistic, bermakna, dan autentik.23Pembelajaran terpadu berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Pieget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. John Deway (1964) dalam bukunya Abdul Majid, “a active engagement of students in opportunities to learn through doing, and reflection on those activities, which empowers them to apply their theoretical knowledge to practical endeavours in a multitude of settings inside and outside of the class”.24

Konsep Pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob tahun 1989 dengan konsep pembelajaran interdisiplineryaitu “a knowledge view and curriculum approach that consciously applies methodology and language from more than one discipline to examine a central theme, issue, problem,

23Rusman,Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2014),254

24Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu…… 252

topic or experience”25dan Fogarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik.

Bermakna artinya bahwa pada pembelajaran tematik peserta didik akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar-konsep dalam intra maupun antar-mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, pembelajaran tematik tampak lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.

Pengalaman belajar peserta didik menepati posisi penting dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan. Untuk itu, pendidikan dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan pengalaman belajar dengan tepat.

Setiap peserta didik memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup dimasyarakat, dan bekal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar disekolah.26Oleh sebab itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal bagi peserta didik dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut dengan

25Jacobs. H,Interdiciplinary Curriculum:Design and Implementation,,(Alexandria: VA, 1989),24

26Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT Rosdakarya,2014) 50

kecakapan hidup yang cakupanya lebih luas dibandingkan hanya sekedar keterampilan.

Kurikulum 2013 SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integrative dari kelas 1 sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integrative ini merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Kata tema berasal dari kata yunani tithenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan” dan kemudian kata itu mengalami perkembangan sehingga kata tithenia berubah menjadi tema.

Menurut arti katanya tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau

“sesuatu yang telah ditempatkan”.

Pengertian secara luas, tema merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna.Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.27Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar- mengajar. Jadi pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

27Rusman, Pembelajaran Tematik terpadu teori, praktik, dan penelitian ( Bandung: PT Rajagrafindo persada, 2015)145

menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemuan.

Pengeretian pembelajaran tematik dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang digunakan untuk memahami gejala-gejala, dan konsep-konsep, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainya.

b. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia rill di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak

c. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.

d. Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna.28

Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembehasanya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, kimia, biologi, dan matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa, agama, dan seni.

Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalam implementasi

28E Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.(Bandung:Remaja

Rosdakarya,2015)64. Baca juga Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014)29-33

kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran. Unit yang tematik adalah epitome dari seluruh bahasa pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk secara produktif menjawab pertanyaanyang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara ilmiah tentang dunia di sekitar mereka.