Pcrubahan
luasantcrhadap areal PBPH sebagairnana dimaksud dalam
Pasal86 ayat (31
huruf a diajukan kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan:a
NIB;b. peta
arealyang dimohon dengan skala paling sedikit:
I.
1:50.000 (satu berbanding lima
puluh ribu) untukluasan
arealyang dimohon
diaras 10.000
Ha(sepuluh ribu hektare];
Bagian Ketiga
Perubahan Luasan, J>embatasan Peri?.inan, dan
Penyerahan Kcmbali Perizinan Berusaha Pemanfaatan
HulanParagraf l
Perubahan
Luasan Perizinan Berusaha Pemanfaatan I Iutan
Pasal 88
Perubahan luasan areal PBPJ-1 berdasarkan permohonan
oleh pemerimahatau gubemur sebagaimana
dimaksud dalamPasal
86ayat
(3)huruf b diajukan
kepadaMenteri
dengandilengkapi pcrsyaralan:
a. peta
areal yang dimohon dcngan skala paling sedikit:1. 1:50.000
(satuberbanding lima
puluh ribu] untukluasan areal
yang dimohon di atas 10.000 Ha (sepuluh ribu hektare];2. I: 10.000
(saruberbanding sepulun ribu]
untuk luasanareal yang dimohon 1.000 Ha [seribu hektare) sampai dengan 10.000 Ha [sepuluh ribu hektarc); atau
2. I: 10.000 (satu
berbanding sepuluh ribu]
untuk luasan areal yang dimohon1.000
Ifa
[seribu hektare]sampai dcngan
10.000 Ha [sepuluh ribu hektare]; atau3. I
:5.000
(satuberbanding lima
ribu] untuk luasanareal
yang dimohon kurangdari
l.000 Ha [seribuhektarc),
beserta
sbapefile;c.
proposal
teknisdi
ataskenas
bermeterai yang berisimaksud,
rujuan,analisis
fungsi kawasan, dan alasan Lcrjadinya pcrubahan luasan areal PBPH; dand.
pernyataanpemegang PBPH dalam bentuk
akta notarul yang menyatakan:I. tidak dalam proses hukum;
2. tidak akan
menuntut
arealpengganti
terhadapareal
yang diubah luasanareal PBPH dan
kelebihan pembayaranJPBPH;
3. bukan areal kawasan lindung, dan areal yang diperuntukan scbagai daerah
pcnyangga yang berbatasandengan
kawasanlindung
dan/atau Kawasan Hutan konservasi; dan4.
tidak akan mengganggu aspek
kelestarian Hutandan kepastian usaha.
Pasal 90
Direktur Jenderal setelah
menerima pennohonan perubahanluasan tcrhadap
areal PBPH scbagaimana dimaksud dalam Pasal87
dan Pasal 88 dalam jangka waktu palinglama
3(tigaJ hari kerja melakukan pengecekan kelengkapan
persyaratan dan veritikasi
teknis,
dalam ha!:a tidak memenuhi
persyaratan dan verifikasi teknis, Direktur Jenderal atas nama Menteri menerbitkan surat penolakan kcpada pemohon; ataub, memenuhi
persyaratan dan verifikasi teknis. DirekturJenderal menyampaikan
konsep keputusan Menteri danpeta
areal kerja (Working Area/WA) perubahan luasan arealPBPH kepada
Sekretaris Jenderal.Pasal 89
3. 1:5.000
(satuberbanding lima ribu]
untuk Iuasanareal yang
dimohon kurang dari 1.000 I la [seribuhektare],
beserta
shapefile;b.
proposal teknis di atas kertas berrneterai yang bertsl maksud, tujuan,anahsis
fungsi kawasan, danalasan terjadinya perubahan Iuasan areal
PBPH; danc. persetujuan atau
pernyataan tidak
keberata.n daripemegang PSPH
dalam bentuk akta notariilyang
menyatakan:1. tidak dalam
proses hukum;2. tidak akan menuntut
areal pengganu terhadap arealyang dikurangi izinnya
dan kelebihan pernbayaranIPBPH;
3. bukan areal
kawasan lindung, dan arealyang
diperuntukan scbagai daerah penyangga yangberbatasan
dengan kawasanlindung
dan/atau KawasanHutan konservasi;
dan4. tidak akan mengganggu aspek
kelestarian Hutandan kepastian berusaha,
Pasal 93
Berdasarkan konsep keputusan Menteri dan peta calon areal kerja (Working Area/WA) perubahan tuasan terhadap areal PBPH yang disampaikan Direktur Jenderal sebagairnana dirnaksud dalam PasaJ 92 Sckretaris .Jcnderal dalarn jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja rnelakukan penelaahan hukum dan mcnyampaikan konscp keputusan Mcntcri
Pasal 92
Berdasarkan hasil penelahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 Direktur Jenderal dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja menyiapkan konsep keputusan Menteri dan peta areal kerja (Worki11g Area/WA) perubahan luasan terhadap areal PBPH dan menyampaikan konsep keputusan Menteri dan peta areal kerja (World11g Area/ WA) kepada Sekretaris Jcnderal.
Pasal 91
Perubahan luasan terhadap areal PBPH berdasarkan penetapan oleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal
86
ayai (3) huruf c, diberikansetelah
dilakukan penelaahan teknis yang melibatkan unsur Eselon I terkait lingkup Kementerian dan dapat melibatkan pihak lain yang terkait,(I) Sekretaris Jenderal seretah menerima konsep keputusan Menteri dan konsep peta areal kerja ( Working Area/ WA) pcrubahan luasan terhadap areal PBPH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 huruf b dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja melaku kan penelaahan hukum dan mcnyampaikan konsep keputusan Menteri mengenai pcrubahan luasan areal PBPH dengan melampirkan peta areal kerja ( Worki11g Arca/ WA) kepada Menteri.
(2) Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja, Menteri rnenetapkan keputusan Menteri mengenai pcrubahan luasan terhadap areal PBPH beserta lampiran peta areal kcrjanya.
Pasal
96
(I)Pembatasan
PBPH meliputi:a
pembatasan luasan;b.
pcmbatasan jumlah PBPH; danc.
penataan Jokasi u saha,(2) Pembatasan luasan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) huruf a, dilakukan dcngan mcmpertirnbangkan aspck:
a
keadilan;b.
pemerataan;c. daya
dukung dan daya tampung;d. kelestarian Hutan; dan e. kepastian usaha.
(3)
Pembatasan jumlah
PBPH sebagaimana dimaksud pada ayat (I) hurufb
dapat diberikan paling ban yak 2 (dua)PBPH untuk
setiapPelaku
Usaha.Pcmbatasan Pcrizinan Bcrusaha Pcmanfaatan Hutan
Paragraf2
Pasal95
(I) Dalam hal terdapat aset berupa hasil budidaya tanaman akibat pengurangan
areal,
dapat dimanfaatkan oleh pcmcgang PBPH.(2) Dalam ha! terdapat aser lainnya seperti bangunan, jalan, dan aset tidak bergerak lainnya akibat pengurangan areal,
dapat digunakan oleh pcrnegang
PBPH.Mcnterl
dalam jangka waktu
paling lama3
(tiga) hari kerja mcncrbitkan kcputusan Mcntcri mcngcnai pcrubahan Iuasanterhadap
areal PBPHbeserta
lampiranpeta
areal kerjanya(Working Area/WA).
Pasal
94
mengenai perubahan luasan terhadap areal PBPH dengan dilampiri
peta
areal kerja (Working Are!V'WAI kepada Menteri.P.dsal
98
( l)
PBPH dapat diserahkan kembali oleh pemegang
PBPHkepada Menteri sebelum jangka wakru izin berakhir.
(2)
Penyerahan kembali PBPH
sebagaimana dimaksud padaayat
(I)dapat
dilakukandalam
halterjadi:
a. areal tidak
dapat (tidaklayak]
dikclola akibatadanya perubahan
status dan/atau fungsi KawasanHutan pada sebagian besar areal;
b. pemegang PBPH
tidak mampumengelola karena
faktor finansial; atauc. kebijakan pemerintah,
antara lain proyek strategisnasional.
(3)
Penyerahan kembali PBPH sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan
hurufb dilakukan
melaluipermohonan oleh pemegang
PBPH kepada Menteri.(4)