• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Instalasi Panel Tegangan Rendah.

2. Instalasi penerangan, stop kontak biasa 200 watt dan stop kontak tenaga maupun Juction Box.

3. Armature lampu penerangan biasa dan orientasi dalam dan luar bangunan

4. Instalasi Grounding Sistem Listrik.

5. Terminasi/Penyambungan kabel dari Panel Instalasi.

6. Penggalian dan pengisian kembali tanah untuk kabel tanam.

7. Pengujian/Test.

7.2.2. KABEL TEGANGAN RENDAH

a. Kabel-kabel yang dipakai dapat dipergunakan untuk tegangan Min. 0,6 kV dan 0,5 kV untuk Kabel NYA.

b. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYA dan NYY, untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM, NYY dan NYFGbY produksi Supreme Cable, Kabelindo, Tranka, Kabel Metal dan memenuhi SNI.

c. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu kepada PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

d. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm² atau sesuai dengan ketentuan dalam detail gambar.

7.2.3. KOTAK-KOTAK DAN SAKLAR

a. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata dengan type pemasangan masuk/inbow (flush-mounting).

b. Kotak Kontak biasa (Inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan mengikuti standar VDE, sedang kotak kontak khusus mempunyai rating 16 A atau rating amperenya disesuaikan dengan mesinnya dan mengikuti standar VDE atau BS.

c. Flush-Box (inbow dos) untuk tempat saklar, kotak kontak dinding dan Push Button harus dipakai jenis bahan bakely atau metal.

d. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang- ruang yang basah/lembab harus dari jenis

Water Dicht (WD)

, sedangkan saklar dipasang 120 cm dari permukaan lantai (bila ada).

e. Kotak-kontak daya (khusus) jenisnya industrial dan panel counting pemasangannya menurut kebutuhan peralatan.

7.2.4. KONDUIT

Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC kelas C yang banyak dipergunakan.

Baik yang terpasang expose, di dalam dinding maupun diletakkan pada kabel tray.

Diameter dalam dari konduit minimum 1½ kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 20 mm², kecuali dinyatakan lain pada detail gambar.

7.3. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

∼ Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

∼ Pekerjaan Sanitair ini di pasang pada ruang toilet meliputi seluruh peralatan sanitasi sesuai yang dinyatakan/diisyaratkan dalam detail gambar.

8.2. Persyaratan Bahan

∼ Penggunaan Bahan Sanitair untuk masing-masing pemasangan sebagai berikut : A. Kamar Mandi

1. Closet Jongkok 2. Closet Duduk 3. Wastafel 4. Tempat Sabun 5. Urinoir

B. Perlengkapan lain berupa Kran Air, Kran Tekan.

∼ Semua material dan peralatan harus memenuhi standard yang telah ditentukan.

∼ Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dari pabrik pembuatnya.

1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

∼ Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan. beserta persyaratan- persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

∼ Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti yang harus disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.

∼ Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.

∼ Bila ada kelainan dalam hal apapun, antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

∼ Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan.

∼ Kontraktor wajib memperbaiki bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan lancar.

∼ Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

PASAL 9

PEKERJAAN RILLING TANGGA 9.1. Lingkup Pekerjaan

∼ Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

∼ Meliputi pekerjaan rilling besi yang diprofilkan dan dilakukan untuk seluruh detail yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar.

9.2. Persyaratan Bahan

∼ Rilling Tangga terbuat dari bahan Besi GIP dan Stainless mutu baik, dan yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Ukuran bahan untuk Handle, tiang, bentuk sesuai dengan ditunjukkan dalam detail gambar.

9.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

∼ Seluruh pekerjaan di bengkel harus dilakukan dengan teliti sehingga menhasilkan produk yang berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan ukuran yang pasti sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan.

∼ Pemeriksaan pekerjaan di bengkel dapat dilakukan bila dikehendaki sewaktu- waktu dan tidak ada bahan yang dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui oleh Direksi/PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi ini akan ditolak dan Kontraktor harus mengganti segera tanpa tambahan biaya.

∼ Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang, jumlah, ukuran serta peralatan lain yang diperlukan/digunakan dalam pekerjaan ini.

∼ Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran yang tercantum dalam gambar.

∼ Pekerjaan pembentukan dan perakitan harus di bawah pengawasan personil yang memiliki persiapan teknis tentang pekerjaan tersebut.

PASAL 10

PEKERJAAN WATER PROOFING 10.1. WATER PROOFING MEMBRAN BAKAR & SIKA TOPSEAL

a. Lingkup Pekerjaan

∼ Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna

∼ Pekerjaan water proofing ini meliputi pekerjaan di atas permukaan beton/di bawah finishing lantai, plat atap serta meliputi seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan

∼ Membran Bakar dengan ketebalan 2mm sampai dengan 3 mm dengan lebar 1 meter dan memiliki berat 4 kg/m².

∼ Sika Topseal 107 terdiri atas 2 (dua) bahan utama yaitu bubuk semen khusus dengan berat 20 kg dan liquid (cairan) dengan berat 5 kg.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

∼ Sebelum pemasangan bahan, terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan, pengajuan ini harus diserta dengan brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

∼ Apabila dipandang perlu, PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan dapat meminta untuk mengadakan test-test laboratorium terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan, yang digunakan sebagai dasar persetujuan terhadap jenis bahan tersebut, jumlah sample untuk masing- masing jenis test akan ditentukan kemudian. Dan seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor.

∼ Kontraktor/Supplier harus menunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk sebelum memulai pekerjaan.

∼ Permukaan beton yang dilapis dengan bahan water proofing harus bersih dari debu, minyak, bebas dari keretakan struktur dan water proofing additive agent.

∼ Permukaan beton sudah dalam keadaan rata, tidak ada bekas-bekas adukan serta dalam keadaan kering/tidak lembab.

∼ Bahan langsung dikerjakan/dilakukan (sesuai ketentuan) di atas bidang permukaan yang telah memenuhi persyaratan.

∼ Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak cacat, masih dalam kemasannya, tersegel dan berlabel pabriknya.

∼ Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan bila terdapat kerusakan.

∼ Jika perlu diadakan penggantian/penukaran, maka bahan-bahan pengganti harus disetujui PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor, tanpa adanya tambahan biaya.

∼ Pelaksanaan pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus diajukan

"Methode Pelaksanaan"

sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan/test terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti memberikan siraman di atas permukaan yang telah dilapisi lapisan kedap air/water proofing.

∼ Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.

∼ Jika terdapat kerusakan pada waktu pelaksanaan pekerjaan ini, maka Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan, biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

∼ Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan Jaminan atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan yang diminta adalah dari pihak pabrik untuk mutu material, serta jaminan pihak pemasang (applicator) terhadap mutu pasangan.

∼ Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

PASAL 7

PEKERJAAN PENGECATAN 7.1. PENGECATAN DINDING

a. Lingkup Pekerjaan

∼ Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

∼ Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.

∼ Pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan gambar rencana dan peruntukan ruang.

b. Persyaratan Bahan

∼ Untuk pekerjaan cat air untuk dinding, plafond, partisi dan sebalinya sesuai dengan gambar rencana menggunakan produk Nippon Paint dan produk JOTUN.

∼ Produk yang direkomendasikan untuk pekerjaan cat air yaitu : 1. Nippon Paint Kimex

2. Nippon Paint Vinilex 3. Nippon Paint Elastex 4. Nippon Paint Flaw-less 5. Nippon Paint Spot-less 6. Nippon Pain Spot-less Plus 7. Nippon Paint Virus Guard 8. Nippon Paint Weather Bond 9. Nippon Paint Solarflec 10. Jotun Jotaplast

11. Jotun Majestic 12. Jotun Jotashield

∼ Untuk warna ditentukan kemudian menurut petunjuk PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

∼ Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy yang berisikan ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Sebelum pengecatan dimulai, permukan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.

∼ Bidang pengecatan siap dicat setelah diplamuur terlebih dahulu.

Sebelum diplamuur, plesteran harus benar-benar kering, tidak terdapat retak-retak dan telah disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Lapisan plamuur setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

∼ Setelah palamuran 3 (tiga) dan percobaan warna sudah disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan, bidang plamuran diamplas dengan amplas besi yang halus kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih.

∼ Sebelum pengecatan dilakukan, Kontraktor diwajibkan membuat contoh-contoh warna, untuk disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Pengecatan diisyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas halus/baik.

∼ Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 (dua) jam.

∼ Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

7.2. PENGECATAN KAYU a. Lingkup Pekerjaan

∼ Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

∼ Meliputi pengecatan bidang kayu baru atau lama bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.

∼ Pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan gambar rencana dan peruntukan ruang.

b. Persyaratan Bahan

∼ Untuk pekerjaan cat minyak untuk kayu menggunakan produk Nippon Paint Bee Brand 1000.

∼ Untuk warna ditentukan kemudian menurut petunjuk PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

∼ Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan/alat mesin amplas elektrik yang bermutu baik, sampai permukaannya halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan telah disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan. Uraian dan syarat-syarat ini meliputi pengecatan listplank dan lain-lain yang ditentukan dalam detail gambar.

∼ Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji, bebas dari minyak, kering dan sebagainya.

∼ Harus dihindarkan adanya celah/pori-pori serat kayu pada permukaan pengecatan.

∼ Aduk bahan dengan sempurna sebelum pemakaian.

∼ Digunakan bahan campuran yang bermutu baik serta yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Penggunaan alat sprayer dari mutu yang diisyaratkan serta disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta jauh dari tumbuh-tumbuhan.

∼ Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

7.3. PENGECATAN BESI

a. Lingkup Pekerjaan

∼ Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

∼ Meliputi pengecatan permukaan besi/baja pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam detail gambar.

∼ Pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan gambar rencana dan peruntukan ruang.

b. Persyaratan Bahan

∼ Untuk pekerjaan cat minyak untuk kayu menggunakan produk Nippon Paint Bee Brand 1000.

∼ Untuk warna ditentukan kemudian menurut petunjuk PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

∼ Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak debu dan karat.

∼ Permukaan yang akan dicat diamplas dengan amplas besi yang halus untuk memperoleh permukaan halus, rata dan bersih dari karat dan kotoran-kotoran lain.

∼ Sebelum pemakaian, cat harus diaduk dengan rata dan sempurna sampai jenuh.

∼ Selanjutnya setelah pengecatan Menie besi telah rata dan kering, barulah pengecatan akhir dilakukan dengan persyaratan sesuai dengan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.

∼ Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna serta mendapat persetujuan dari PPK/Direksi Teknis/Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.

∼ Pengecatan dilakukan dengan kuas yang bermutu baik atau dengan spray dan bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.

∼ Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

BAB V

PEKERJAAN LUAR BANGUNAN PASAL 1

PEKERJAAN HALAMAN 1.1. PEKERJAAN PAVING BLOK

a. Lingkup Pekerjaan

∼ Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

∼ Pekerjaan ini meliputi denah sebagaimana petunjuk detail gambar atau sesuai yang ditunjukkan Direksi.

b. Persyaratan Bahan

∼ Bahan paving block T. 6 cm dengan mutu K-175 dan harus memenuhi ketentuan yang berlaku.

∼ Bahan paving block T. 8 cm dengan mutu K-225 dan harus memenuhi ketentuan yang berlaku.

∼ Pasir untuk lapisan bawah paving block, harus merupakan pasir yang tajam dan bersih dengan kadar tanah tidak lebih dari 3% berat dan

tidak lebih dari 10% yang tertahan pada sieve 5 mm. Pasir seperti ini lebih dikenal dengan nama pasir extra beton.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

∼ Untuk pasangan baru, galian dan urugan harus mencapai peil yang dibutuhkan sesuai gambar rencana.

∼ Urugan kemudian dipadatkan dengan digilas dengan mesin gilas sehingga padat dan stabil untuk menghasilkan lapisan dasar yang kuat dan baik.

∼ Untuk perbaikan dan penggantian paving block yang rusak dilakukan pembongkaran terhadap paving block yang pecah, kemudian permukaannya diurug dan dipadatkan untuk menghasilkan lapisan dasar yang kuat dan baik.

∼ Setelah diurug dan dipadatkan sesuai peil yang dinginkan, maka dipasang crushed stone setebal 10 cm, baru diberi lapisan pasir setebal 5 cm dan terakhir dengan pasangan paving block.

∼ Sebagai penutup dibuat bingkai (kansteen) atau tanggul yang harus terpasang dengan baik.

∼ Dan semua galian untuk instalasi di bawah dan saluran-saluran harus sudah dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemasangan paving block.

∼ Pemasangan harus dimulai dari satu titik/satu garis dan diatas pasir yang telah diratakan, dan di atas pasir yang telah diratakan tadi barulah unit-unit paving block disusun sedemikian rupa sesuai pola yang telah ditentukan.

∼ Memasang paving block harus maju, yaitu sambil memasang pekerja mengambil posisi di atas paving block yang telah dipasang tersebut dan celah atau naad antara unit-unit maksimum adalah 5 mm.

∼ Dalam hal terjadi pemberhentian pemasangan, misalnya karena hujan atau melanjutkan pekerjaan pemasangan pada hari sebelumnya, maka baris terakhir paving block harus diperbaiki terlebih dahulu.

∼ Pada bagian pertemuan atau sambungan paving block dengan bingkai (kansteen) diisi dan dikunci dengan paving block yang telah dipotong dengan alat pemotong khusus.

∼ Pasangan paving block yang telah dikunci tersebut kemudian dipadatkan dengan plate vibrator atau stamper kodok.

∼ Plate vibrator yang dipakai harus mempunyai luas plate dasar 0,30 - 0,50 m² dengan sentrifugal 1,60 - 2,00 ton. Pemakaian plate vibrator dengan ukuran lebih kecil akan menghasilkan pekerjaan pemasangan yang kurang baik. Dan pemadatan pertama dilakukan minimal 3 kali jalan sebelum celah-celah antara diisi pasir.

∼ Kemudian pasir bersih berukuran partikel maksimum 1 mm ditaburkan di atas permukaan paving block dan disapu dengan sapu ijuk. Sambil disapu pasir halus tersebut dipadatkan 3 kali jalan sampai celah-celah (naad) antara paving block betul-betul terisi penuh.

∼ Setelah semua dipadatkan, roller minimal 3 ton dijalankan di atas pasangan tersebut beberapa kali (finishing) untuk memperoleh permukaan yang rata.

∼ Pada jarak 3 m' dari tempat yang belum diberi kansteen atau belum dikunci dengan potongan paving block, tidak boleh dipadatkan dengan plate vibrator.

∼ Pasangan harus telah dipadatkan segera atau pada hari yang sama dan tidak boleh ditinggalkan lebih dari 24 jam.

∼ Pada pasangan paving block yang belum dipadatkan tidak boleh di lalui lalu lintas dan karenanya harus diberi batas-batas pengaman.

1.2. PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG/DRAINAGE a. Lingkup Pekerjaan

∼ Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna

∼ Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengaliran air, saluran-saluran pada sisi gedung sesuai dengan detail yang ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan

∼ Saluran pembuangan terbuka dipakai beton dengan adukan 1 : 3 : 5 dan Pasangan Batu Bata yang diplester sesuai dengan detail gambar dan sebagian ditutupi dengan grill.

∼ Saluran tertutup di halaman dari PVC diameter 6” poduksi lokal kuat dan bermutu baik

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

∼ Untuk pekerjaan beton sebagaimana tercantum dalam pasal pekerjaan beton maupun beton bertulang untuk jembatan masuk.

∼ Instalasi sambungan/saluran air harus dikoordinasikan/disesuaikan dengan pekerjaan- pekerjaan lainnya untuk menghindari kekacauan dalam pekerjaan.

∼ Kontruksi saluran air di luar lapangan harus disesuai dengan Perencanaan Tata Kota dari Pemerintah Kota Medan.

∼ Kontraktor bertanggung jawab atas penggantian semua pekerjaan dan kontruksi saluran air yang rusak karena disebabkan pengurugan kembali atau karena pekerjaan lain sehubungan dengan kontrak.

1.3. PEKERJAAN PLUMBING/SANITASI

Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing/Sanitasi yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal melaksanakan pekerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal adalah bagian dari Syarat-syarat Teknis ini.

1.3.1. LINGKUP PEKERJAAN

Yang dicakup dalam pekerjaan instalasi ini adalah pengertian bekerjanya seluruh sistem sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya seperti yang tertera dalam gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan, termasuk pengadaan barang-barang, instalasi, testing dan pemeliharaan.

Keterangan yang yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi maupun dalam gambar tetapi perlu dalam pelaksanaan harus juga dimasukkan dalam pekerjaan ini.

Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing/sanitasi ini adalah sebagai berikut :

1.3.1.1. Instalasi Air Bersih

a. Pengadaan dan pemasangan pipa dari jaringan pipa PDAM beserta perlengkapannya di luar gedung termasuk bak meternya.

b. Pengadaan dan pemasangan serta pengujian sistem pemipaan di dalam dan di luar gedung sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.

c. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani plumbing serta peralatan-peralatannya.

d. Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan oleh pompa yang disediakan oleh Kontraktor.

e. Pengujian/test terhadap kebocoran pipa dengan penekanan hidrolik, kemudian pengujian terhadap kebocoran untuk seluruh sistem.

f. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihan site oleh Kontraktor.

g. Pengujian sistem plumbing secara keseluruhan sampai sistem tersebut bekerja dengan baik dan aman.

1.3.1.2. Instalasi Air Kotor/Buangan

a. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor/air buangan lengkap dengan peralatannya yang berada dalam gedung mulai Kamar Mandi, WC, Urinoir dan lain-lain.

b. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.

c. Pengujian sistem pipa terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolik.

d. Pengadaan peralatan kerja dan tenaga kerja.

Dokumen terkait