BAB II: PAPARAN DATA DAN TEMUAN
B. Pelaksanaan Praktik Jual Beli Berjangka
Jual beli merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang, dimana kegiatan ini sudah tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat. Jual beli pada umumnya yaitu kegiatan tukar menukar barang dengan barang atau barang dengan uang yang dilakukan oleh masyarakat guna untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Adapun jual beli berjangka yaitu praktik jual beli yang penyerahan salah satu objeknya didahulukan dan objek lainnya di kemudian hari. Maksudnya adalah jual
beli yang penyerahan barangnya didahulukan sedangkan pembayarannya diberikan sesuai dengan waktu yang disepakati. Dalam hal jual beli, akan dikatakan sah apabila telah memenuhi rukun dan syarat yang berlaku. Salah satu contohnya yaitu jual beli yang dilakukan atas dasar suka sama suka dan tidak adanya unsur paksaan dari masing-masing pihak.
Mayoritas masyarakat Desa Ta'a yang bermata pencaharian sebagai petani menjadi salah satu sumber untuk memperoleh penghasilan dengan cara menjual hasil panen yang mereka dapatkan. Selain menanam padi, petani juga menanam jagung yang dapat memberikan penghasilan yang lebih banyak untuk para petani. Jagung merupakan tanaman yang dijadikan sebagai objek kajian dalam penelitian ini. Jual beli jagung ini dilakukan atas dasar suka sama suka antara kedua belah pihak.
Menurut pengamatan yang penulis temukan di lapangan yaitu di Desa Ta'a Kecamatan Kempo Kabupaten dompu, praktik jual beli jagung yang dilakukan oleh masyarakat masih dalam lingkup kekeluargaan.Dalam hal ini masing-masing pihak juga sudah saling mengenal satu sama lain sehingga tidak menimbulkan pertengkaran apabila salah satunya lalai dalam memenuhi kesepakatan. Tetapi para pihak tentunya akan menegaskan masalah pembayaran di awal kesepakatan, karena pihak penjual tentunya membutuhkan uang tersebut. Kesepakatan ini juga dilakukan secara lisan sebagaimana kebiasaan masyarakat yang melakukan transaksi jual beli pada umumnya, namun perbedaannya disini yaitu pada saat transaksi dilakukan penyerahan barang lebih dulu diberikan dibandingkan dengan pembayaran yang dilakukan kemudian hari sesuai jangka waktu yang ditentukan oleh kedua belah pihak.
Pada mulanya, para petani yang akan menanam jagung tentunya membutuhkan lahan yang luas, maka dari itu banyak dari petani yang membuka lahan dengan menebang pohon-pohon yang ada di Doro21 (pegunungan) untuk dijadikan lahan tambahan bagi para petani.Sebagaimana dijelaskan oleh ibu Hida,
Nguda jago re mboto ku di kaniki ba ndai, tampu'u ndei na, tolo na, pupu labo oi wati deka londo ura re. nggori sih nguda jago, nami uru walira jago re ni au walipu waur deka na'e na labo waur wara wuana name siap-siap ra jaga loa kura wati hako ba bote. Waur deka tera isi jago berarti waur loa di poke, de na waur sih loa di poke re nami poke ni. Nggori poke nami mu wi'i wau sampe sih mangona labo rope na sewatip gili kai gilingan jago. (Menanam jagung itu banyak sekali hal- hal yang harus kita siapkan, baik itu dari bibit, lahan, pupuk dan juga air apabila tidak turun hujan. Setelah selesai menanam jagung, tentunya kami harus merawat jagung itu dan jika jagung sudah besar dan berbuah maka kami akan menjaga jagung itu dari monyet. Jika biji jagung sudah mulai mengeras dan siap untuk dipanen, maka kami akan memetik jagung tersebut. Setelah dipetik kami biasanya membiarkannya sampai mengering dengan daun yang melapisi jagung itu sebelum menggilingnya dengan penggiling jagung).22
Setelah itu, pada saat jagung sudah mulai dipetik maka banyak dari para petani yang bertemu dengan para pembeli jagung sehingga pada saat jagung sudah kering para petani tidak perlu lagi mencari pembeli dan petani juga tidak perlu menjual jagung tersebut kepada pembeli lainnya. Kemudian ibu Hidajuga menjelaskan,
Waur deka nggori nahu poke jago, na mboto ku dou ma weli ma mai raka di raho kaina jago loakura landa aka sia doho. Lain mpori nahu mpoa ni mboto ku dou doho makalai ra tawarin rauna loakura landa mena ta sia doho. De nami rau wati perlu ngupa ndaim wali dou ma ne,e weli jago ra poke nami ni.(Apabila saya telah selesai memetik jagung, banyak sekali para pembeli yang datang untuk menawarkan
21Doro merupakan istilah untuk menyebut lahan pertanian tempat para petani menanam jagung yang berupa pegunungan
22Hida, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
penjualan jagung tersebut dilakukan dengannya. Bukan hanya pada saya saja namun banyak juga rekan-rekan saya yang mereka tawarkan agar menjual hasil jagung kepada mereka. Sehingga kami tidak perlu lagi mencari sendiri pembeli untuk jagung yang kami panen).23
Ada juga petani yang menolak dengan alasan mereka sudah memiliki kerabat yang selalu menjadi tempat penjualan mereka sehingga tidak perlu lagi memilih orang lain untuk membeli hasil jagungnya tersebut. Apabila para petani sudah memiliki pihak lain yang membeli, maka pembeli yang tadinya menawarkan diri tentu saja tidak boleh memaksakan kehendak mereka.
Sebelum jagung dijual, maka para petani akan terlebih dahulu mengeringkan jagung tersebut sehingga tidak mengurangi nilai jual dari jagung. Pengurangan nilai jual jagung ini dilihat dari kadar air jagung tersebut, jika kadar airnya sedikit maka nilai jualnya akan meningkat begitupun sebaliknya. Misalnya, petani menjual jagung yang keadaan jagungnya masih memiliki kadar air atau yang belum sepenuhnya kering sesuai dengan tingkat kekeringan yang dinginkan oleh pembeli maka harganya akan dikurangi begitu juga sebaliknya. Untuk pembelian biasanya setelah petani selesai memanen jagung pihak pembeli akan lebih dahulu datang untuk menemui petani jagung guna menawarkan harga sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintahan. Akan tetapi pihak pembeli juga harus melihat kualitas jagung terlebih dahulu jika sesuai dengan keinginan pembeli maka akan ditawarkan harga yang sesuai, namun jika sebaliknya maka harga yang ditawarkan oleh pihak pembeli tentu berbeda.24
23Hida, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
24Observasi di Desa Ta'a, 10 Februari 2022
Pada praktiknya, jual beli jagung ini dilakukan dengan cara menjual kepada para pembeli yang datang langsung ke lokasi tempat para petani menanam jagung tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh bapak Kifli,
Nahu ne'e deka landa jago, ku landa lalo mpa ta dou ma mai weli aka ngoho, ncihi ncau hidi jago nguda kai nahu jago rau do'o labo ncai nae besi hidi rauna aka doro. Ndadi nahu wati mpori kanggonggi weki ngupa oto ma nae weha jago. (Jika saya ingin menjual jagung maka saya akan menjual langsung kepada para pembeli yang datang ke lahan, berhubung keadaan lahan tempat saya menanam jagung cukup jauh dari jalan raya dan juga terletak di pegunungan. Jadi saya juga tidak perlu repot-repot untuk mencari transportasi yang mau mengangkut jagung).25
Sama halnya dengan para petani lainnya, mereka lebih memilih yang terjangkau serta tidak menyulitkan mereka. Jika transaksi jual beli dilakukan langsung di lahan tempat para petani menanam jagung, maka pengeluaran petani ada pada penggilingan jagung dan juga pemotongan biaya transportasi dari pembeli. Setelah para petani menggiling jagung tersebut, maka mereka akan langsung mengeringkan jagung tersebut di lahan itu juga tanpa harus repot mengangkutnya ke rumah mereka masing-masing.
Praktik jual beli ini menerapkan dua sistem pembayaran yaitu jual beli dengan sistem pembayaran tunai dan jual beli dengan sistem pembayaran berjangka. Adapun jual beli secara tunai ini dilakukan langsung setelah selesai melakukan akad dan transaksi ini berlangsung apabila harga jagung yang dijual tidak melebihi Rp. 10.000.000. Sedangkan jika harga jual jagung tersebut melebihi harga yang dijelaskan diatas maka pembayarannya tidak dilakukan langsung setelah akad. Karena dalam hal ini pihak pembeli juga
25Kifli, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
tidak memiliki uang yang banyak sehingga mereka juga memerlukan waktu untuk menjual kembali jagung tersebut ke gudang pengelola. Adapun maksud dari jual beli dengan pembayaran secara berjangka yaitu jual beli yang pembayarannya ditangguhkan dengan barang yang diambil terlebih dahulu. Pembayaran yang ditangguhkan ini akan dibayar sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama.Adapun penjelasan dari ibu Emi, Wunga sih nuntu kasama masala landa jago re nami ntenep sepakat sama mena mu, pala biasa kaina ntenep warana douma weli jago ke wati cola na tepat waktu padahal kewajiban na re. na cola rau ku pas waur pila nai kombi ra janji kaina. (Pada saat melakukan transaksi jual beli kami tentunya akan menyepakati kesepakatan, namun kerapkali pihak pembeli lalai dalam memenuhi kewajibannya yaitu tidak membayar tepat waktu. Kadang beberapa hari setelah jatuh tempo barulah pihak pembeli membayar kewajibannya).26
Hal senada juga diungkapkan olehibu Fitri,
Douma weli rau na mbei ulu ku piti pala setengah dari coi jago ede pas wehana jago pala edepun kalo petani butuh poda terus sisa cola coi jago ede na mbei wali pas waktu sepakat kai. Waur deka raka waktu cola kai re wara ku doum weli ma cola sesuai waktu ara rau ku doum welike cola melebihi waktu ra sepakat kai ede. (Pembeli juga akan memberikan sebagian pembayaran pada saat pengambilan jagung tersebut apabila pihak petani sangat membutuhkan uang dan untuk sisa pembayaran tersebut diberikan nanti sesuai dengan kesepakatan. Pada saat jatuh tempo untuk pembayaran sebagian harga tersebut, terkadang ada pembeli yang membayar sesuai dengan kesepakatan dan ada pula pembeli yang membayar telat atau tidak sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan).27
Para petani yang menjual hasil jagung tentunya mengharapkan keuntungan yang bisa menutupi segala pengeluaran yang mereka keluarkan
26Emi, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
27Fitri, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
selama menanam jagung tersebut.Sebagaimana diungkapkan oleh bapak Wahyu,
Nuntu sih masalah kanaha, de nahu sih paling ne.e raka kanaha auwalip biaya ra kalosa di nguda kai jago ke mboto. Ede taho pas woko jagu re, nahu ku jago labo kabua kataho loakura pede puas raka hasil na., Alhamdulillah sih hasil ra terima de loa bonto kai sera'a biaya ra kalosa ru'r nguda kai jago. (Jika berbicara tentang keuntungan, tentunya saya sendiri menginginkan keuntungan terlebih lagi biaya pengeluaran untuk menanam jagung ini sangatlah banyak.
Maka pada pertumbuhan jagung tersebut, saya sangat menjaga dan merawat dengan baik sehingga nantinya memberikan hasil yang memuaskan. Selama saya menanam jagung, Alhamdulillah hasil yang diterima bisa menutupi segala pengeluaran yang saya keluarkan selama menanam jagung).28
Menurut pengamatan yang penulis lakukan, keuntungan akan petani dapatkan jika semua kriteria yang menjadi tingkat kekeringan jagung yang mereka jual bagus. Namun jika jagung yang mereka jual masih belum kering atau masih memiliki kadar air yang banyak akan mengurangi nilai jualnya.29Bapak Wahyu juga mengungkapkan,
Saya pernah mendapatkan hasil panen yang tidak memuaskan, saat itu hasil jagung yang saya dapat tidak kering melainkan dalam keadaan yang basah dan tidak memenuhi tingkat kekeringan yang standar pada umumnya. Karena pada saat itu juga sedang dalam keadaan hujan jadi saya tidak bisa mengeringkan jagung dengan maksimal. Sehingga nilai jual yang saya dapatkan juga menurun dan hal tersebut menyebabkan kerugian bagi saya.30
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa praktik jual beli berjangka yang terjadi di masyarakat sesuai dengan kesepakatan bersama tanpa adanya unsur pemaksaan. Pada praktik jual beli berjangka ini juga
28Wahyu, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
29Observasi di Desa Ta'a, 10 Februari 2022
30Wahyu, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
tentunya menimbulkan keuntangan maupun kerugian bagi kedua belah pihak. Dalam sistem pembayaran yang terjadi saat transaksi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Penetapan harga
Pada saat melakukan transaksi jual beli, penentapan harga merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kegiatan jual beli.
Penentuan harga ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama dan untuk nilai tertinggi harga jagung akan sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintahan.Penetapan harga ini juga berdasarkan dengan tingkat kekeringan dari jagung yang akan dijual oleh petani kepada pembeli.
Adapun ungkapan dari pembeli jagung yaitu bapak Herman mengenai penetapan harga yaitu,
Selama saya menjadi pembeli jagung pasti pernah merasakan naik turunnya harga jagung yang ditetapkan oleh pemerintahan. Pada saat ingin membeli jagung dari para petani, tentunya saya tidak akan mengatakan harga yang melenceng dari ketentuan pemerintah jika jagung yang dimiliki oleh petani memenuhi kriteria untuk mendapatkan harga yang sesuai. Lagi pula pihak petani tentu saja sudah mengetahui harga jagung yang sesungguhnya. Untuk sekarang harga jagung untuk 1 Kg nya sebesar Rp. 4.800 jika jagung yang ingin di jual sudah kering, beda halnya dengan harga jagung yang masih basah tentu harganya akan lebih murah dari harga jagung yang kering yaitu Rp. 3.500 per 1 Kg nya.31
Selama pengamatan yang peneliti lakukan, para petani lebih memilih menjual jagung mereka dalam keadaan kering dibandingkan dengan keadaan yang basah dilihat dari harga jagung yang sangat berbeda.Kemudian Bapak Kifli menjelaskan tentang hal yang akan
31Herman, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
beliau lakukan jika dihadapkan dengan dua pilihan, antara menjual jagung dalam keadaan basah atau menjual jagung dalam keadaan kering.
Nahu tahopu pili ku kemango wau jago daripada landa wunga mbeca na. Pala wati deka mendukung na cuaca re nahu tahopu landa mbeca na, kone di rugi kai ku ni.(Kalo saya pribadi lebih memilih untuk mengeringkan jagung terlebih dahulu dibandingkan menjualnya dalam keadaan masih basah. Akan tetapi jika dalam keadaan cuaca yang tidak mendukung maka lebih baik saya akan menjual jagung tersebut dalam keadaan yang masih basah, meskipun pada akhirnya saya akan mengalami kerugian).32
Dari penjelasan Bapak Kifli di atas memberikan sebuah pernyataan tentang harga jagung yang lebih tinggi sehingga memberikan keuntungan bagi para petani (penjual). Keuntungan ini di dapat apabila jagung yang dijual dalam keadaan kering dengan kadar air yang sesuai dengan keinginan para pembeli. Berdasarkan pernyataan tersebut, Bapak Kifli juga menjelaskan bahwa beliau pernah menjual jagung dengan jumlah bibit yang sama untuk dua periode. Penjualan pertama yang dilakukan oleh Bapak Kifli yaitu menjual jagung yang dipanen dalam keadaan yang kering, sehingga beliau memperoleh keuntungan dan bisa menutupi segala pengeluarannya selama proses penanaman jagung tersebut. Kemudian pada penanaman selanjutnya dengan jumlah bibit yang sama dengan sebelumnya, beliau menjual hasil jagung tersebut dalam keadaan jagung masih basah.
32Kifli, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
Penjualan jagung dalam keadaan basah tersebut dikarenakan cuaca pada saat itu tidak mendukung untuk beliau mengeringkan jagungnya sebelum dijual. Pada saat itu hasil jagung yang diperoleh berbeda dengan hasil penjualan jagung yang kering. Dalam hal ini alasan utama yang menyebabkan penjualan dalam keadaan yang basah yaitu cuaca, sehingga perbedaan antara penjualan yang kering dan yang basah ini juga dilihat dari perkembangan jagung sebelum panen.
Jika cuaca mendukung, maka penghasilan petani pada saat panen akan banyak karena pertumbuhan jagung yang baik. Sedangkan jika cuaca tidak mendukung pada saat penanaman jagung maka akan mengakibatkan pertumbuhan jagung yang tidak berkembang dengan baik. Seperti pada saat dipertengahan pertumbuhan jagung hujan datang terus menerus, maka perkembangan jagung disini akan mengalami gangguan. Karena jika jagung terus menerus diguyur oleh hujan maka pertumbuhan jagung tersebut juga akan terganggu. Hal ini juga yang menyebabkan perbedaan penghasilan yang diperoleh para petani pada saat melakukan penjualan jagung.33
Apabila petani menjual jagung kepada pembeli dalam keadaan jagung tersebut kering maka pihak pembeli akan melihat kondisi jagung tersebut terlebih dahulu. Misalnya, petani menjual jagung sebanyak 50 karung dalam keadaan jagung kering. Pembeli akan melihat jagung tersebut dari segi tingkat kekeringan jagung, selain itu juga biasanya pihak pembeli akan menanyakan merek jagung yang ditanam. Jika
33Observasi di Desa Ta'a, 10 Februari 2022
jagung tersebut sudah memenuhi tingkat kekeringan yang bagus maka akan mendapatkan harga sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintahan, namun jika ada kekerungan dari tingkat kekeringannya atau kadar air dari jagung tersebut maka pembeli akan menurunkan sedikit harga yang telah ditentukan.
Kemudian bapak Wawan juga mengungkapkan tata cara dalam memilih jagung yang akan dibeli,
Untuk kriteria jagung itu, saya lebih melihat dari tingkat kekeringannya. Karena jika jagung tersebut masih belum kering sempurna pasti akan bisa terlihat dan juga saya memastikan tingkat kekeringan jagung tersebut dengan cara mengigit biji jagungnya. Jika biji jagungnya gampang untuk digigit dan tidak keras maka tingkat kekeringannya masih kurang dan tentunya akan mengurangi harga dari jagung.34
2. Jangka Waktu
Jual beli yang biasa terjadi pada masyarakat yaitu jual beli yang langsung melakukan kegiatan tukar menukar barang dengan uang tanpa ada jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, jual beli yang dilakukan sedikit berbeda yaitu dengan menerapkan sistem jangka waktu dalam penyerahan salah satu objek transaksi. Objek yang dimaksud disini adalah penyerahan pembayaran sejumlah harga sesuai dengan barang yang dijual. Akan tetapi, kegiatan tersebut sudah menjadi kegiatan yang biasa dan sering dilakukan oleh masyarakat dengan kesepakatan yang disetujui bersama tanpa adanya keterpaksaan.Mengenai jangka waktu, ibu Emi menjelaskan bahwa,
34Wawan, Wawancara, 10 Februari 2022
Saya pernah meminta kepada pembeli untuk membayar langsung harga jagung tersebut, tetapi pihak pembeli mengatakan bahwa mereka tidak membawa uang dan juga kesepakatan awalnya tidak langsung membayar. Akhirnya sayapun bertanya apakah kesepakatan tersebut bisa diubah atau tidak, dan jawaban pembeli tidak bisa karena kesepakatan awal itu sudah sama-sama setuju dan tidak bisa diganggu gugat. Sayapun merasa bersalah dan meminta maaf sehingga kesepakatan yang terjadi tetap sesuai dengan kesepakatan awal.35
Jangka waktu ini ditentukan bersama oleh kedua belah pihak agar nantinya tidak menimbulkan kesalahpahaman atau ketidakadilan bagi salah satu pihak. Dengan adanya jangka waktu tersebut pihak pembeli dapat memanfaatkannya untuk menjual kembali jagung yang diambil dari para petani. Meskipun dalam kegiatan jual beli ini terdapat jangka waktu tidak akan mengubah harga yang sudah menjadi kesepakatan sesuai dengan harga jagung yang ditimbang pada saat itu. Seperti yang kita ketahui bahwa ketika seseorang membeli sesuatu dengan pembayaran di lain waktu maka akan terjadi penambahan pembayaran harga barang yang dikenal dengan istilah kredit dengan bunga yg ditentukan oleh penjual.Penentuan jangka waktu ini dilakukan seletah selesai menimbang jagung dan mengetahui harga jagung tersebut.Sebagaimana diungkapkan oleh bapak Sahril,
Jika harga jagung sudah diketahui, maka kami akan mulai membahas mengenai jangka waktu yang akan kami dapat untuk membayar kembali kepada penjual. Biasanya jangka waktu yang kami tawarkan dan sering menjadi kesepakatan bersama yaitu Seminggu, namun kami selaku pembeli sering lalai dalam menepati kesepakatan tersebut. Karena dalam hal ini kami juga harus menunggu giliran pada saat menjual jagung ini ke gudang pengelola jagung dan disana kami harus mengantri menunggu
35Emi, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
giliran. Jika gudang tersebut penuh maka itu juga akan menyita waktu kami lebih banyak untuk menunggu gudang tersebut kembali menerima jagung.36
Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Wawan,
Biasanya jika harga jual dari jagung petani yang kami dapat tidak terlalu tinggi, maka kami akan mengupayakan untuk membayarnya sesuai dengan kesepakatan. Akan tetapi jika harga jual dari jagung tersebut tinggi, maka kami tidak bisa mengupayakan selain menunggu penghasilan dari gudang pengelola.37
Semakin banyak yang menanam jagung maka semakin banyak pula tingkat penjualan yang akan dilakukan, mengingat masyarakat juga semakin lama banyak yang menambah atau membuka lahan baru dengan menebang pegunungan yang ada disekitar sawah mereka.
Meningkatnya produksi jagung yang dilakukan oleh masyarakat membuat pihak gudang pengelola jagung kewalahan untuk menampung semua hasil jagung yang ada, bahkan jika jagung tersebut terlalu banyak maka akan di simpan diluar gudang atau di truk yang membawa jagung tersebut. Di Desa Ta'a terdapat satu gudang pengelola jagung yang dijadikan sebagai tempat penjualan bagi para pembeli yang tadinya mengambil jagung dari para petani. Kondisi gudang jagung tersebut juga tidak terlalu besar sehingga tidak bisa menampung banyak hasil jagung yang terus menerus dibawa oleh para penjual.
36Sahril, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022
37Wawan, Wawancara, Desa Ta'a, 10 Februari 2022