• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Ujian Sidang Skripsi dan Sidang Komprehensif

Dalam dokumen Panduan Penulisan Skripsi Edisi Revisi II (Halaman 32-50)

BAB III SKRIPSI

3.5 Pelaksanaan Ujian Sidang Skripsi dan Sidang Komprehensif

Komponen ujian sidang skripsi dan sidang komprehensif yaitu unsur-unsur yang harus dipenuhi selama pelaksanaan ujian sidang skripsi dan sidang komprehensif, yaitu meliputi peserta ujian yang melakukan presentasi skripsi, peserta ujian telah mencetak draft skripsi, dosen penguji telah memiliki draft skripsi dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

2. Tata Tertib Pelaksanaan Ujian Sidang Skripsi dan Sidang Komprehensif

Hal-hal yang harus dipenuhi agar ujian sidang skripsi dan sidang komprehensif terselenggara dengan baik yaitu:

a. Peserta ujian harus hadir 15 menit sebelum pelaksanaan ujian dimulai. Apabila ujian telah dimulai, peserta seminar tidak diperkenankan masuk/keluar ruang ujian dan tidak diperkenankan mengaktifkan alat komunikasi (handphone). Ujian dapat dilaksanakan dengan cara:

1) Ujian sidang skripsi dan sidang komprehensif dilakukan pada hari yang sama.

2) Secara offline, dilaksanakan di ruang ujian yang telah ditentukan oleh masing- masing Program Studi.

3) Secara online, dilaksanakan melalui media video conference seperti aplikasi Zoom, google meet, dll sebagai pengganti ruang kelas dan dilaksanakan secara terpisah di tempat masing-masing.

4) Pelaksanaan ujian secara offline maupun online ditentukan oleh Ketua Program Studi.

b. Peserta ujian pria tidak dibenarkan berambut gondrong atau mengecat rambut dengan warna yang mencolok.

c. Peserta ujian berpakaian rapi.

Pria : Kemeja lengan panjang warna putih, dasi warna hitam, jaket almamater, celana panjang warna hitam dan sepatu formal, tidak diperkenankan memakai celana bahan jeans.

Wanita : Berpakaian formal warna putih, jaket almamater, rok warna hitam, sepatu formal. Apabila memakai tidak jilbab menggunakan dasi kupu-kupu. Apabila menggunakan jilbab, warna jilbab polos dan tidak bermotif. Tidak diperkenankan mamakai rok bahan jeans.

d. Apabila ujian sidang skripsi dan memenuhi syarat dan dinyatakan lulus oleh Dosen Penguji, maka skripsi diperkenankan untuk melakukan revisi. Namun apabila ujian skripsi dinyatakan mengulang maka mahasiswa diminta untuk memperbaiki draft skripsinya kembali dan diminta mendaftar kembali ujian sidang komprehensif ke sekretariat jurusan. Jadwal ujian sidang skripsi mengulang akan diinformasikan kembali oleh Program Studi.

e. Apabila ujian sidang komprehensif dinyatakan mengulang oleh Dosen Penguji maka mahasiswa diminta untuk mendaftar kembali ujian sidang komprehensif ke sekretariat jurusan. Jadwal ujian sidang komprehensif mengulang akan diinformasikan kembali oleh Program Studi.

f. Selambat-lambatnya dalam 2 (dua) minggu setelah ujian sidang skripsi dan sidang komprehensif, mahasiswa harus menyerahkan skripsi yang telah diperbaiki sesuai saran dan masukan dari Dosen Penguji serta telah ditandatangani oleh Dosen Penguji 1 dan Dosen Penguji 2, Dosen Pembimbing, Ketua Program Studi, dan Dekan Fakultas Bisnis.

g. Apabila telah selesai melakukan revisi pada poin f, maka diminta untuk membuat jurnal ilmiah sesuai dengan ketentuan Bagian Perpustakaan.

h. Mahasiswa mengumpulkan hardcover skripsi dan softcover jurnal ilmiah beserta softcopy skripsi dan jurnal ilmiah ke Bagian Perpustakaan.

3. Nilai

Kelulusan mahasiswa atas ujian sidang skripsi dan sidang komprehensif ditentukan oleh berbagai aspek.

a. Aspek dan Bobot Penilaian

- Nilai ujian sidang skripsi dan komprehensif diberikan oleh dua orang Dosen Penguji sidang.

- Dosen Penguji sidang mengisi berita acara yang menyatakan bahwa mahasiswa yang mengikuti ujian lulus ujian sidang skripsi dan komprehensif.

- Berikut Aspek Penilaian Ujian Skripsi dan Komprehensif

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Ujian Sidang Skripsi

No Komponen Penilaian Bobot

(5%) 1. Materi skripsi, terdiri dari:

a. Kesesuaian antara judul, tujuan, metode, hasil, dan

kesimpulan penelitian 5

b. Kejelasan fenomena, tujuan penelitian, dan kontribusinya 10 c. Skripsi didukung dengan tinjauan pustaka, teori, dan hasil

penelitian sebelumnya yang relevan dan menyakinkan 10 d. Ketepatan metodologi penelitian dan pengumpulan datanya 15 e. Ketepatan dan kedalaman analisis data dan interpretasinya 20 f. Ketepatan kesimpulandalam menjawab tujuan penelitian 10 g. Daftar pustaka relevan dan cukup dan ditulis sesuai dengan

Panduan Penulisan Skripsi (Daftar Pustaka berisi minimal 25 buah yang terdiri atas minimal 15 artikel dalam jurnal ilmiah yang bereputasi yang diantaranya minimal 5 buah artikel dalam juenal ber-Bahasa Inggris dan 10 dalam bentuk buku referensi ataupun sumber referensi lainnya)

5

h. Skripsi ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baik, jelas, mudah mengerti, dan sesuai dengan Panduan Penulisan Skripsi

5

2. Kemampuan presentasi dan komunikasi 10

3. Kemampuan menanggapi pertanyaan dari penguji dengan baik 10 Aspek materi skripsi meliputi 8 (delapan) poin seperti yang telah dipaparkan pada tabel 3.1 dimulai dari Bab 1 sampai dengan Bab 5.

Aspek kemampuan presentasi dan komunikasi sangat tergantung dari pemahaman dan penguasaan topik MKK telah dituangkan dalam skripsi.

Aspek kemampuan menanggapi pertanyaan dari penguji dengan baik sangat tergantung pada kemampuan dan kedalaman mahasiswa dalam melaksanakan studi literatur (library research).

Tabel 3.2 Aspek dan Bobot Penilaian Ujian Sidang Komprehensif

No Komponen Nilai Bobot

1. Kedalaman Penguasaan Materi (%) 30

2. Argumen dan Keluasan Wawasan 30

3. Ketepatan, Kecepatan, dan Kelancaran Dalam Memberikan 25

Aspek kedalaman penguasaan materi adalah pemahaman topik dalam ujian sidang komprehensif selama perkuliahan. Aspek argumen dan keluasan wawasan yaitu kemampuan menanggapi pertanyaan sangat tergantung pada kemampuan dalam menjelaskan topik yang diujikan oleh Dosen Penguji. Aspek ketepatan, kecepatan, dan kelancaran dalam memberikan jawaban dari pertanyaan mengenai topik yang diajukan oleh Dosen Penguji. Sedangkan aspek penggunaan bahasa, sikap, dan komunikasi adalah sikap dan komunikasi serta penggunaan bahasa yang baik oleh mahasiswa dalam menyampaikan jawaban maupun pendapat selama ujian sidang.

b. Ketentuan Penilaian

1. Penyajian skripsi yang belum memenuhi syarat menurut Dosen Penguji tidak akan diberikan nilai dan penyajian skripsi tersebut harus diulang kembali dengan jadwal yang akan ditetapkan kemudian oleh Program Studi.

2. Apabila draft skripsi yang diujikan menurut Dosen Penguji mengalami perbaikan, maka nilai akan diberikan setelah draft skripsi tersebut diperbaiki dan dinyatakan benar oleh Dosen Penguji.

3. Penilaian diberikan kepada semua unsur penilaian yang dinyatakan dalam angka absolut.

BAB IV

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI DAN SKRIPSI 4.1 Sistematika Penulisan Proposal Skripsi Penelitian Kuantitatif

Sistematika Penulisan Proposal Skripsi Penelitian Kuantitatif yang ditetapkan di lingkungan Fakultas Bisnis IBI Kesatuan adalah sebagai berikut:

Halaman Judul

LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Landasan Teori 2.1.2 Variabel Penelitian 2.1.3 Penelitian Terdahulu

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis/Konseptual 2.2.1 Hubungan antar Variabel

2.2.2 Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis, Objek, dan Subjek Penelitian 3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Operasionalisasi Variabel

3.3.2 Unit Analisis, Populasi, Teknik Penarikan Sampel 3.3.3 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 3.3.4 Metode Pengujian Data

3.3.5 Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.4 Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (Draft Kuesioner jika menggunakan)

a. Halaman Judul

Judul Penelitian Kuantitatif harus dirumuskan secara jelas yang dapat memuat:

1. Sifat dan Jenis Penelitian 2. Objek yang diteliti 3. Subjek penelitian

4. Lokasi/Daerah Penelitian (jika relevan)

5. Waktu (tahun) terjadinya peristiwa (jika relevan)

Komponen Judul Penelitian Kuantitatif 1. Sifat dan jenis penelitian

a. analisis hubungan (misalnya: uji korelasi, koefisien kontingensi), salah satu cirinya menggunakan kata “....dengan....”: Hubungan komitmen manajemen dengan laba perusahaan.

b. analisis pengaruh (misalnya: uji regresi, Structural Equation Modelling/SEM), salah satu cirinya menggunakan kata “....terhadap. ”:

Pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas informasi akuntansi.

2. Objek Penelitian

Merupakan variabel-variabel yang diteliti, contoh:

a. Profitabilitas b. Harga Saham c. Kualitas Audit 3. Subjek penelitian

Merupakan siapa yang dijadikan unit penelitian seperti konsumen, mahasiswa IBIK, pedagang UMKM, direktur keuangan, auditor internal, dan lain-lain.

4. Lokasi penelitian

a. Merupakan lokasi/locus penelitian seperti Kampus IBIK, Bank BCA, PT Abadi Jaya, Kota Bogor, Kantor Akuntan Pubik Suhartono, dan lain-lain.

b. Bisa juga tidak dimunculkan di judul (karena terlalu panjang > 15 kata), tapi disebutkan secara jelas di Bab Metodologi Penelitian.

5. Waktu (tahun) terjadinya peristiwa

a. Merupakan periode data terjadinya peristiwa terhadap hal-hal yang diteliti.

b. Misalkan: Pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap laba perusahaan manufaktur di BEI periode tahun 2018 s.d. 2020.

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif (Akuntansi)

- Pengaruh Cood Corporate Governance, Sistem Akuntansi, dan Komitmen Pimpinan terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Dampaknya terhadap Kinerja perusahaan Bank-Bank BUMN periode 2018 s.d 2020.

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif (Manajemen)

- Pengaruh Rasio LDR, NPL, CAR, dan BOPO Terhadap Tingkat Kebangkrutan Bank Konvensional (Studi Kasus pada Bank Konvensional Buku 3 dan Buku 4 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 s.d 2020)

- Pengaruh Kreativitas Iklan, Kelengkapan Produk, dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif (Biokewirausahaan) - Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis UMKM b. LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan dan pernyataan lulus seminar ditandatangani Dosen Penguji, Dosen Pembimbing, dan Ketua Program Studi.

c. KATA PENGANTAR

Kata pengantar merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam penyelesaian proposal skripsi.

Adapun urutan ucapan terimakasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam penyelesaian proposal skripsi yaitu:

2. Dekan

3. Ketua Program Studi 4. Pembimbing

5. Dan seterusnya

Maksimal dua halaman diketik satu setengah spasi.

d. DAFTAR ISI

Daftar isi menguraikan secara lebih rinci bab dan sub bab isi proposal skripsi.

e. DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL, dan DAFTAR LAMPIRAN

Apabila dalam proposal skripsi memuat tabel-tabel, gambar, dan lampiran, maka untuk memudahkan pembaca mengetahui tabel-tabel, gambar, dan lampiran, perlu dibuat daftar seperti halnya daftar isi.

Daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran menguraikan secara sistematis dan berurutan mengenai tabel, gambar dan lampiran yang dimuat dalam proposal skripsi. Penomoran menunjukkan bab dan nomor urut. Masing-masing daftar diuraikan pada halaman tersendiri

f. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Latar belakang penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Penjelasan mengenai objek penelitian atau variabel.

2. Penjelasan mengenai fenomena/problem terkait dengan fakta-fakta/isu teraktual baik secara lokal, Nasional, atau global, dimensi dan waktu.

Fenomena harus didukung oleh data, primer dan/atau sekunder. Untuk data primer, fenomena dapat didukung berdasarkan hasil survey pendahuluan pada sejumlah responden yang relevan. Data primer juga bisa diperoleh dari hasil wawancara maupun observasi. Sedangkan untuk data sekunder, fenomena dapat diambil dari media cetak atau eletronik yang bereputasi dan terkini (update), maupun laporan resmi organisasi

3. Ringkasan secara umum dari penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan fenomena atau objek/variabel penelitian. Ringkasan yang paling relevan saja karena untuk penelitan terdahulu yang lebih detailnya nanti ada di Bab Tinjauan Pustaka. Ringkasan penelitian sebelumnya menjadi

masih belum banyak dikaji. Jika mereplikasi penelitian sebelumnya, jelaskan hal apa yang menjadi perbedaan (misalnya: konteks, pengukuran, alat analisis, dan lain sebagainya).

4. Penjelasan mengenai research gap, kebaruan atau novelty dari penelitian, termasuk perbedaanya dengan penelitian sebelumnya.

5. Signifikansi penelitian, mengapa penelitian ini penting dan motivasi penulis yaitu pernyataan mengapa penulis tertarik melakukan penelitian.

6. Cakupan atau ruang lingkup penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dapat merupakan problem statement. Problem statement adalah masalah penelitian yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan, tetapi belum diketahui deskripsi dari fenomena yang terjadi sebingga perlu dilakukan penelitian. Pada tahap ini, peneliti diminta untuk menginventarisir beberapa hal atau fenomena yang diduga berkaitan erat dengan permasalahan pada penelitian termasuk hal-hal yang tidak akan diteliti.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan untuk mendekatkan hal-hal atau fenomena yang telah dibahas dalam identifikasi masalah pada pokok permasalahan yangakan dibahas atau diteliti. Batasan masalah dilakukan membatasi atau mempersempit ruang lingkup penelitian untuk memperjelas masalah yang akan diteliti, sehungga pembahasan menjadi fokus dan penelitian ini dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dapat merupakan research question. Research question adalah masalah dari fenomena-fenomena yang telah disebutkan dalam Identifikasi Masalah yang dibatasi pada Batasan Masalah yang kemudian dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah dapat dibagi ke dalam beberapa jenis:

a. Permasalahan yang bersifat deskriptif yang hanya mendeskripsikan variabel saja.

Contoh:

1. Seberapa besar motivasi mahasiswa IBIK dalam menulis proposal skripsi?

2. Sejauhmana penerapan sistem akuntansi di Perusahaan ABC?

b. Permasalahan yang bersifat asosiatif yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

Contoh:

1. Bagaimana pengaruh good corporate governance terhadap laba perusahaan?

2. Sejauh mana hubungan antara penghasilan orang tua dengan IPK mahasiswa?

c. Permasalahan yang bersifat komparatif yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variabel atau lebih.

Contoh:

1. Bagaimana sikap konsumen akan produk, sebelum dan sesudah diberikan promosi penjualan?

2. Seberapa jauh perbedaan antara laba perusahaan sektor manufaktur dengan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat dan banyaknya tujuan penelitian disesuaikan dengan banyaknya rumusan masalah. Tujuan penelitian adalah pernyataan (statement) tentang apa yang ingin diketahui. Tujuan Penelitian menggunakan kata kerja seperti untuk mengetahui, menjelaskan, menerangkan, membuktikan, memahami, mengidentifikasi, membedakan, membandingkan, menganalisis, mengukur, menguji hubungan antar variabel (korelasi), dan menguji pengaruh antar variabel (regresi). Tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian sering juga disebut kontribusi penelitan dapat mencakup tiga hal yaitu:

1. Manfaat Akademis/Teoritis, yaitu kegunaan pada pengembangan ilmu pengetahuan atau pembuktian teori jika penelitian menggunakan teori tertentu sebagai landasan teori penelitian.

2. Manfaat Praktis/Operasional, yaitu manfaat penerapan atau implementasi penelitian terhadap pengguna hasil penelitian penulis.

g. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Landasan Teori

Landasan teori perlu dibuat agar penelitian mempunyai dasar yang kuat dan pijakan ilmiah yang kokoh, bukan hanya sekedar coba-coba. Teori juga digunakan untuk memberikan bingkai (frame) mengapa kita memilih hanya beberapa variabel dari sekian banyaknya variabel yang bisa dikaitkan dengan fenomena yang sedang kita teliti. Cooper dan Schindler (2003) mengatakan bahwa teori adalah konstruk/konsep, definisi, proposisi yang tersusun secara sistematis yang dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena.

Ada tiga macam jenis teori:

Grand Theory, yaitu teori yang dipakai sebagai bingkai/frame dari ide keseluruhan penelitian yang menjelaskan fenomena yang sedang diteliti.

Berikut adalah beberapa contoh grand theory untuk akuntansi, keuangan, maupun perbankan: Teori Signal (Signaling Theory), Efficiency Market Hypothesis Theory, Stewardship Theory, Agency Theory, Teori Dividen, Arbitrage Pricing Theory, Trande off Theory, dll.

Contoh grand theory untuk pemasaran: Theory of Planned Behavior, Value Belief Norm, Norm Activation Theory, Three-factor Theory, Push-pull Mooring Theory

Middle Theory, yaitu teori yang lebih sempit dari grand theory yang digunakan untuk mendefinisikan fenomena yang terjadi dalam penelitian.

Applied Theory, merupakan teori yang lebih sempit dari grand maupun middle theory yaitu teori yang mendasari hubungan antar variable. Dalam sebuah penelitian bisa terdapat banyak applied theory yang digunakan tergantung seberapa banyak hubungan antar variabelnya

2.1.2 Variabel Penelitian

Variabel-variabel penelitian menjelaskan mengenai definisi/pengertian dan pengukuran semua variabel yang digunakan dalam penelitian berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya, peraturan perundangan, dan sumber-sumber relevan lainnya. Indikator yang digunakan sebagai parameter pengukuran variabel harus dinyatakan secara eksplisit pada bagian ini.

2.1.3 Penelitian Terdahulu

Studi penelitian terdahulu harus merupakan studi atas literatur-literatur terkini yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan dan paling lama literatur yang diterbitkan 10 (sepuluh) tahun yang lalu. Jumlah studi penelitian terdahulu minimal membahas 10 buah artikel dari jurnal ilmiah yang bereputasi. Pada pembahasan sub bab Studi Penelitian Terdahulu penulis membuat tabel dengan format sebagai berikut:

Tabel 4.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian (Penulis,

Judul, Nama Jurnal dan Tahun)

Variabel

yang diteliti Hasil

Penelitian Perbedaan dengan Penelitian Saat ini 1 Burhanudin, M. dan Akuntabilitas Terdapat Perbedaannya

adalah:

-penulis

menambahkan variabel

pengalaman dan pengetahuan - subjek

penelitian adalah auditor eksternal.

Rahmawati, D. Auditor pengaruh Pengaruh (variabel positif dan Akuntabilitas dan independen) signifikan Independensi dan Kualitas Akuntabilitas Auditor Terhadap Audit Auditor Kualitas Audit Pada (variabel terhadap Kantor Akuntan dependen) Kualitas Audit

Publik di dengan

Yogyakarta koefisien

Profita Kajian Ilmu regresi.

Akuntansi, Vol 5, No 6 (2017)

2.2 Pemikiran Teoritis/Konseptual

Kerangka pemikiran teoritis/konseptual merupakan landasan proses penelitian.

Kerangka pemikiran teoritis/konseptual mengembangkan, menguraikan, dan menjelaskan teori, model, atau konsep yang menjadi dasar hubungan antar variabel dalam menjawab masalah penelitian. Setiaphubungan antar variabel harus didukung dengan teori, model, atau konsep yang kuat yang didapatkan dari teori yang telah ada atau model dan konsep

dari penelitian-penelitian sebelumnya yang diperoleh dari kajian pustaka.

Hipotesis yang relevan dapat ditarik dari kerangka pemikiran teoritis/konseptual tersebut.

Kerangka pemikiran teoritis/konseptual mengidentifikasi hubungan- hubungan antar variabel penelitian yang dapat berupa variabel bebas (independen), variabel terikat (dependen), variabel moderating, dan variabel intervening.

Dalam menyusun kerangka pemikiran teoritis/konseptual, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Variabel-variabel harus ditentukan dan diidentifikasi secara jelas.

2. Harus ada pembahasan bagaimana dua variabel atau lebih berhubungan satu sama lain dengan penjelasan bagaimana penulis menduga hubungan tersebut terjadi yang dapat diambil dari teori, model, atau konsep dari penelitian-penelitian sebelumnya.

3. Penulis menjelaskan hubungan antar variabel.

4. Dalam sub bab Kerangka Pemikiran Teoritis/Konseptual ini, penulisharus menggambarkan diagram pertautan antar variabel penelitian dalam bentuk bagan alur yang skematis sehingga pembaca dapat memahami hubungan antar variabel atau kerangka berpikir yangdikemukakan dalam penelitian.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori dan masih harus diuji kebenarannya. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empiris yang terkumpul. Hipotesis akan diterima atau ditolak. Hipotesis harus dirumuskan dalam kalimat positif.

Hipotesis tidak boleh dirumuskan dalam kalimat bertanya, kalimat menyeluruh, kalimatmenyarankan, atau kalimat mengharapkan.

Bentuk rumusan masalah ada tiga yaitu rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri), komparatif atau perbandingan, dan asosiasi atau hubungan. Oleh karena itu, bentuk hipotesis ada tiga, yaitu hipotesis komparatif dan asosiatif.

Penulis memilih bentuk hipotesis yang sesuai dengan penelitiannya.

Contoh hipotesis komparatif:

1. Terdapat perbedaan sikap konsumen akan produk yang signifikan antara sikap sebelum dan sesudah diberikan promosi penjualan.

2. Terdapat perbedaan kinerja perusahaan yang signifikan antara kinerja sebelum dan sesudah melakukan merger

Contoh hipotesis asosiatif

3. Promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara deviden dan harga saham

h. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Sub bab ini menjelaskan lokasi dan waktu penelitian yang memuat tempat pelaksanaan penelitian dilaksanakan. Sedangkan, waktu penelitian adalah rentang waktu pelaksanaan penelitian itu dilakukan.

3.2 Jenis, Objek, dan Subjek Penelitian

Jenis penelitian harus diungkapkan, misalkan berdasarkan jenis informasinya apakah penelitian kuantitatif atau kualitatif, berdasarkan perlakuan datanya apakah termasuk penelitian konfirmatori atau eksploratori, dan berdasarkan maksudnya termasuk penelitian deskripsi, korelasi, atau eksperimen. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang diteliti seperti Profitabilitas, Harga Saham, Kualitas Audit, sedangkan subjek penelitian merupakan apa dan siapa yang dijadikan unit penelitian yang menjadi tempat, responden, informan, dan pihak-pihak lainnya yang terlibat dalam penyediaan data penelitian seperti konsumen, mahasiswa IBIK, pedagang UMKM, direktur keuangan, auditor internal, PT ABC, Kota Bogor, dan lain-lain.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Operasionalisasi Variabel

Setiap variabel harus memiliki indikator/ciri-ciri konkrit yang dapat diamati oleh setiap orang yang melakukan riset terhadap variabel yang sama. Indikator pada umumnya bersifat kualitatif misalnya sesuai kriteria, teori, standar umum, hasil studi empiris dan lain-lain. Dalam hal ini tidak mutlak diperlukan skala/ukuran atas indikator. Namun apabila indikator yang bersifat kualitatif akan dilakukan pengukuran, misalnya dengan teknik survei kuesioner, maka variabel penelitian harus dioperasionalkan atau dijabarkan lebih lanjut ke dalam indikator dan pengukuran/skala nominal ordinal dan seterusnya, sesuai dengan kaidah teori dan metodologi riset. Pada umumnya skala/ukuran berupa skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, dan Skala Rasio.

Contoh format penyajian operasionalisasi variabel disajikan dalam tabel di bawah berikut ini:

Tabel 4.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi

Varibel Indikator Skala/Ukuran

Variabel Independen (X)

Variabel Dependen (Y)

Definisi variabel dari teori atau konsep dan konstrak penelitian terdahulu.

Ciri-ciri konkrit/teori variabel

Skala ukuran dapat berupa skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, Skala Rasio.

Jika indikator kualitatif akan dikuantitatifkan dengan survei kuesioner (Skala Likerts, dsb) Skala

3.3.2 Unit AnalisisPopulasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel Unit analisis merupakan satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, organisasi, lembaga, benda atau suatu latar peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek penelitian. Misalnya penelitian akan kepuasan pelanggan, maka unit analisisnya adalah individu. Sedangkan untuk penelitian akan kinerja perusahaan, maka unit analisisnya adalah organisasi.

Dalam dokumen Panduan Penulisan Skripsi Edisi Revisi II (Halaman 32-50)

Dokumen terkait