• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan Penelitian

Pada konsentrasi katalis 2% dan pada pengadukkan 250 Rpm menghasilkan nilai 89

% perolehan (Volume) Biodiesel yang tinggi dibandingkan pada pengadukkan 150 Rpm menghasilkan 83 % dan 200 Rpm menghasilkan 80 %, tetapi seiring dengan lamanya waktu reaksi, kecepata putaran pengaduk yang tinggi akan mengurangi nilai perolehan (Volume) Biodiesel yang disebabkan oleh akumulasi (jumlah) produk. Sedangkan pada kosentrasi 3 % kecepatan putaran pengaduk 150 Rpm nilai perolehan (Volume) Biodiesel yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan kecepatan putaran pengaduk 200 Rpm dan 250 Rpm.

Kecepatan putaran pengaduk yang tinggi meningkat terbentuknya sabun dikarenakan sebagian katalis terkonsumsi dengan asam lemak bebas.

Pada konsentrasi 4 % menunjukkan bahwa konsentrasi katalis yang tinggi seperti yang terlihat diatas, nilai perolehan (Volume) Biodiesel menurun dengan meningkatnya kecepatan putaran pengaduk dan waktu reaksi.

25 BAB V KESIMPULAN

Biodiesel adalah bahan bakar yang merupakan senyawa mono alkil ester (metil atau etil) yang yang mempunyai rantai asam lemak yang panjang, yang diperoleh melalui reaksi transesterifikasi dari minyak nabati salah satunya adlaah jelantah. Hampir semua minyak nabati menghasilkan biodiesel setelah proses transesterifikasi. Biodiesel ini dapat digunakan pada semua mesin diesel yang bersifat ramah lingkungan dan tidak mengotori udara (polusi).

Pada konsentrasi katalis 2% nilai perolehan maksimum biodiesel adalah 89,22%

dengan kecepatan putaran pengaduk 250 Rpm, sedangkan pada pemakaian konsentrasi katalis 3% dan 4% nilai perolehan maksimum biodiesel adalah 86,1 dan 82,52% dengan kecepatan putaran pengaduk150 Rpm. Waktu reaksi menghasilkan nilai perolehan biodiesel maksimum adalah 60 menit.

26 BAB VI

LUARAN YANG DI CAPAI

Mengikuti kegiatan Kolokium hasil – hasil penelitian yang diadakan oleh LEMLITBANG UHAMKA (bukti artikel dan PPT terlampir)

27

DAFTAR PUSTAKA

[1] Baihaqi Hasan, “Biodiesel Sebagai Energi Alternatif” : Lembusuana. Vol V No. 52, Summer 2005, 33.

[2] I Wayan Suirta, “ Sintesis Biodiesel Dari Minyak Jelantah Kelapa Sawit” (Paper Presented, Yogyakarta, 2008) h. 8.

[3],[4] Ir. Yanna Syamsudin M.Sc, Laporan Penelitian Dosen Muda : “Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jarak Sebagai Energi Alternatif Pengganti Bahan Bakar Diesel” (Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala,2007) h. 15,h.10

[5] Heriyanto, “Biodiesel Dari Minyak Goreng Bekas” : Jurnal Sains dan Teknologi Teknik Kimia POLBAN : Fluida. Summer 2004,h.3-6.J.

[6] Amin,S.,Wahyudi,Y.M., dkk.2003, “Membandingkan Emisi Gas Bahan Bakar Solar dan Biodiesel,Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia”.Vol.5 No.5,h. 169-172

28

LAMPIRAN - LAMPIRAN

29 Lampiran 1

Susunan Organisasi Tim Peneliti / Pelaksana Dan Pembagian

No Nama / NIDN Instansi

Asal

Bidang Ilmu Uraian Tugas

1 Dra.Imas Ratna ,M.Pd 0314086804

UHAMKA Pend. Fisika Penanggung Jawab dalam penelitian

30

Lampiran 2 : Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul Ketua Tim Pengusul

Identitas Diri

1. Nama lengkap (dengan gelar) Dra. Imas Ratna Ermawati, M.Pd

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala 4. NIP/NIK/No. identitas lainnya 030609

5. NIDN 0314086804

6. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 14 Agustus 1968

7. E-mail Imas_re@uhamka.ac.id / iye212@yahoo.com

8. Nomor Telepon/HP 0819-700-755

9. Alamat Kantor Prodi Pendidikan Fisikaka, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

10. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama PT Univ Nasional Jakarta Universitas Negri Jakarta

- Bidang Ilmu MIPA Fisika Teknologi Pendidikan -

Tahun Masuk-Lulus 1987 - 1991 2000-2005 -

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Pengaruh Unsur-unsur Kimia Terhadap Uji Tarik Dan Batas Lulus Baja Spec SS41

Hubungan

Pengetahuan Kalkulus dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika

-

Nama

Pembimbing/Promotor

Prof .DR.B.DaSilva ,M.Sc

DR .Astamar,M.Sc

Prof.DR .Djaali Prof.DR Ibrahim Musa

-

Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (bukan skripsi, tesis, dan disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta Rp) 1 2010 Modifikasi biogester dengan

pengaduk tipe baling-baling

LPPM 5 Juta

2 2011 Pengaruh kalkulus diferensial dan motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika

LPPM 7,5 Juta

3 2012 Menentukan nilai muai panjang logam dengan alat muchenberg dan alat muai panjang sederhana (hasil eksperimen )

LPPM 12,5 juta

4 2013 – 2014

Pembuktian Persamaan Teoritik Dengan Menggunakan Osiloskop Relaksasi Dengan Rangkaian Op-Amp

DIKTI 45,5 Juta

5 2016 Analisis Numerik Untuk

Persamaan Gerak Pada Pesawat

LPPM 8 Juta

31 Atwood Dengan Metode Euler Dan Range Kutta Ordo

6 2017 Mandiri 2 Juta

Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta Rp)

1. 2017 LPPM

2. 2015 Try Out Ujian Nasional Berbasis Nasional Komputer (UNBK) 2015 Mata Pelajaran Fisika Untuk Siswa SMA Di DKI Jakarta

LPPM 8 Juta

3. 2014 Workshop Pembuatan Roket Air Sebagai Sarana Pembelajaran Fisika Di SMA Budi Warman I Jakarta

LPPM 7 Juta

4. 2012 Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru- guru SD Desa Cipanas Kab Lebak- Banten

LPPM 11,9 Juta

5. 2010 Pembuatan MCK dan tempat wudlu di desa Cipongkor Kab Bandung Barat Ja- Barat

LPPM 15 Juta

Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal

Volume/Nomor/

Tahun 1

2012 Pengaruh kalkulus diferensial dan motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika

LPPM 1 Juta

2

2013 Pembuktian Persamaan Teoritik Dengan Menggunakan Osiloskop Relaksasi Dengan Rangkaian Op-Amp

LPPM 1 juta

Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Jurnal Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 The 3rd International Conference on

Theoretical and Applied Physics 2013 and Simpoisum Fisika Nasional

Pembuktian Persamaan Teoritik Dengan Menggunakan Osiloskop Relaksasi Dengan Rangkaian Op-Amp

Universitas Negeri Malang ,10 Oktober 2013

2 The 4rd International Conference on Theoretical and Applied Physics 2014 and Simpoisum Fisika Nasional

Persamaan Teoritik Dengan Menggunakan Osiloskop Relaksasi Dengan Rangkaian Op-Amp

Universitas Udayana Bali , 16- 17 Oktober 2014

32 Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit 1. 100% Kuasai Materi dan Soal-

soal Penting Matematika dan IPA (SMP/MTs)

2012 298 PT Grasindo

2 Bahas Tuntas Matematika dan IPA SMA

2013 335 PT Grasindo

3 Aljabar Linier 2013 124 Uhamka Press

4 Fisika Dasar I 2014 179 PT Alia Media

5 Konsep Dasar Fisika 2015 164 Uhamka Press

6 Fisika Matematika 2016 299 Uhamka Press

7 Fisika Dasar I Berbasis Nilai 2016 207 Uhamka Press Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis No. P/ID

1. Fisika Matematika 2017 Buku EC00201700646

2. Fisika Dasar Berbasis Nilai 2018 Buku

Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat Penerapan

Respon Masyarakat

1. 100% Kuasai Materi dan Soal-soal Penting Matematika dan IPA (SMP/MTs)

2012 Buku GWI 703.13.7.020

2 Bahas Tuntas Matematika dan IPA SMA

2013 Buku GWI 703.13.7.017

3 Fisika Dasar I 2014 Buku ISBN 978-602-71278-2-1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi.

Jakarta, 30 November 2018 Pengusul,

Dra. Imas Ratna Ermawaty, M.Pd

33 Lampiran 3 Justifikasi Anggaran

1. Honor. (30%)

Nama Waktu

(jam/minggu)

Honor/Jam

(Rp) Honor (Rp) Ketua 1 jm x 3 hari x 3 mgg x 6 bln (54) 35.000 1.890.000,- Anggota 1 1 jm x 3 hari x 3 mgg x 6 bln (54) 30.000 1.620.000,- Anggota 2 1 jm x 3 hari x 3 mgg x 6 bln (54) 30.000 1.620.000,-

Sub Total 5.130.000,-

2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Penunjang (30%) Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian

Harga

Satuan (Rp) Total Harga (Rp)

Kertas HVS 4 rim 40.000 160.000

Tinta print 1 paket (4 warna) 380.000 380.000

Pulsa 3 paket 110.000 330.000

Sub Total 870.000

Peralatan Penunjang Kegiatan

Material Justifikasi Pemakaian

Harga

Satuan (Rp) Total Harga (Rp)

Pembuatan preparasi 2 paket 800.000 1.600.000

Instrumen I 2 paket 300.000 600.000

Instrumen II 1 paket 600.000 600.000

Pengolahan data 1 paket 500.000 500.000

Sub Total 3.300.000

Sub Total = 870.000 + 3.300.000 = 4.170.000

3. Perjalanan (30%)

Material Justifikasi Pemakaian Honor/hari/jam(Rp) Honor (Rp)

Perjalanan 1 orang .500.000 500.000

Sub Total 500.000

4. Biaya Lain-Lain (15%)

Material Justifikasi Pemakaian

Honor/

Akomodasi (Rp) Honor (Rp) Publikasi (Jurnal

Internasional dan Nasional) 1 paket 1.000.000 1.000.000

Pelaporan Paket 300.000 300.000

Sub Total 1.300.000

TOTAL BIAYA PENELITIAN 11.100.000

34 Lampiran 4:

Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian

Penelitian ini membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :

 Laboratorium material terpadu lengkap

 Peralatan pengujian dan karakterisasi

Sarana ini sebagian besar tidak tersedia di laboratorium Fisika UHAMKA, oleh karena itu kami membutuhkan dukungan dari instansi lain seperti

 Laboratorium Fisika Kimia PT Sumiasih Oleo Chemical, dan

 Pt Darmex Biofuels dan

 beberapa pengujian seperti BATAN dan LIPPI

35 Lampiran 5

36 Lampiran 6

Pengolahan Data Hasil Penelitian Perhitungan Hasil Volume Biodiesel

Untuk waktu : 30 Menit

Pada kondisi operasi 2% KOH,30 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 84,58

Pada kondisi operasi 3% KOH,30 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 77,56

Pada kondisi operasi 4% KOH,30 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 79,86

Pada kondisi operasi 2% KOH,30 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 88,54

Pada kondisi operasi 3% KOH,30 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

37

= 75,36

Pada kondisi operasi 4% KOH,30 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 69

Pada kondisi operasi 2% KOH,30 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 82,74

Pada kondisi operasi 3% KOH,30 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 74,36

Pada kondisi operasi 4% KOH,30 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 66,86

Untuk waktu : 60 Menit

Pada kondisi operasi 2% KOH,60 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 82,92

38

Pada kondisi operasi 3% KOH,60 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 86,1

Pada kondisi operasi 4% KOH, 60 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 82,52

Pada kondisi operasi 2% KOH, 60 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 80,18

Pada kondisi operasi 3% KOH, 60 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 79,4

Pada kondisi operasi 4% KOH, 60 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 73,18

Pada kondisi operasi 2% KOH, 60 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

39

=

= 89,22

Pada kondisi operasi 3% KOH, 60 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 78,54

Pada kondisi operasi 4% KOH, 60 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 76,54

Untuk waktu : 90 Menit

Pada kondisi operasi 3% KOH, 90 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 85,34

Pada kondisi operasi 3% KOH, 90 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 77,3

Pada kondisi operasi 4% KOH, 90 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

40

= 72,84

Pada kondisi operasi 2% KOH, 90 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 85,16

Pada kondisi operasi 3% KOH, 90 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 79,5

Pada kondisi operasi 4% KOH, 90 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 71,36

Pada kondisi operasi 2% KOH, 90 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 87,62

Pada kondisi operasi 3% KOH, 90 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 75,96

Pada kondisi operasi 4% KOH, 90 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

41

%Volume =

=

= 76,88

Untuk waktu : 120 Menit

Pada kondisi operasi 2% KOH, 120 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 85,48

Pada kondisi operasi 3% KOH, 120 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 85,8

Pada kondisi operasi 4% KOH, 120 menit dan 150 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 78,44

Pada kondisi operasi 2% KOH, 120 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 83,2

Pada kondisi operasi 3% KOH, 120 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

42

=

= 76,76

Pada kondisi operasi 4% KOH, 120 menit dan 200 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 65,74

Pada kondisi operasi 2% KOH, 120 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 80,56

Pada kondisi operasi 3% KOH, 120 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 78,02

Pada kondisi operasi 4% KOH, 120 menit dan 250 Rpm perolehan volume biodiesel adalah sebagai berikut :

%Volume =

=

= 58,4

43

Tabel Hasil Pengamatan Analisa Densitas Produk Biodiesel

Data densitas dihitung dengan menggunakan piknometer dengan volume 25 ml dan suhu sampel 30oC.

Waktu (Menit)

Konsentrasi Katalis

Densitas (gram/ml)

150 Rpm 200 Rpm 250Rpm

30

2% 35,88 35,85 35,90

3% 36,02 35,838 35,90

4% 35,95 35,86 35,937

5% 35,85 35,85 35,9633

60

2% 36,09 35,88 35,88

3% 35,86 35,83 36,21

4% 35,84 35,81 35,91

90

2% 35,86 35,92 35,84

3% 35,91 35,92 35,85

4% 35,80 35,86 35,81

120

2% 35,87 35,90 35,87

3% 35,88 35,84 35,78

4% 35,82 35,76 35,78

Hasil Pengamatan analisa Viskositas produk biodiesel

Data viskositas dihitung dengan menggunakan viscometer dengan ukuran pipa kapiler 100nm.

Waktu (Menit)

Konsentrasi Katalis

Waktu yang dilalui pada pengukuran tertentu (Menit)

150 Rpm 250 Rpm

t1 t2 t1 t2

30 2% 6,34 8,48 5,48 8,02

4% 6,34 8,23 5,40 7,89

60 2% 6,59 9,85 5,38 7,87

4% 5,46 7,96 5,36 7,82

90 2% 5,40 8,29 5,30 7,75

4% 6,18 8,39 5,32 7,73

120 2% 6,07 8,24 6,10 8,12

4% 5,30 7,72 5,16 7,28

44 Perhitungan Densitas

Ditimbang terlebih dahulu berat piknometer kosong, kemudian etil esternya dimasukkan ke dalam piknometer dan ditimbang. Untuk perhitungannya digunakkan rumus sebagai berikut:

Densitas =

Perhitungan Viskositas

Untuk menghitung viskositas digunakkan rumus sebagai berikut : v = K (t-v)

Dimana : v = Viskositas kinematik (mm2/s)

K = Konstanta viscometer (diketahui pada alat) = 0,015

t = Waktu rata-rata yang dibutuhkan sampel mencapai batasannya (s) v = Koreksi energi kinetik (tabel manual operasi)

45 Lampiran 7

DOKUMENTASI

Viskometer Brookfield Distilasi

Ester yang mengandung sabun Tabung Pengeringan

46

Biodiesel Siap Masak Biodiesel Siap Kemas

47 Lampiran 8

artikel (Kolokium seminar hasil-hasil penelitian Lemlitbang UHAMKA)

MINYAK JELANTAH SEBAGAI SUMBER ENERGI

(PENGARUH WAKTU REAKSI DAN KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP VOLUME BIODIESEL )

Imas Ratna Ermawati FKIP UHAMKA JAKARTA Email imas_re@uhamka.ac.id

Abstrack

penelitian ini adalah pengolahan biodiesel dari limbah minyak jelantah di Puspitek-Serpong, Badan Desain dan Riset Sistem Teknologi (BDRST) Biodiesel, pengolahan biodiesel dari limbah minyak jelantah di PT.

SUMIASIH OLEO CHEMICAL,Bekasi Proses produksi biodiesel dilakukan melalui reaksi transesterifikasi dengan menggunakan katalis KOH (basa) dan pelarut etanol. Reaksi berlangsung pada temperatur 70OC dengan perbandingan minyak jelantah dan etanol adalah 1:12. Reaksi dilakukan dengan memvariasikan waktu reaksi (30,60,90, dan 120 menit), kecepatan putaran pengaduk (150, 200, dan 250 Rpm) dan jumlah pemakaian katalis(2, 3, dan 4%) dari jumlah minyak jelantah.

Penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar cenderung meningkat yang dipicu oleh peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan sektor industri, sedangkan cadangan sumber energi dari fosil ini semakin berkurang. Disamping itu penggunaan bahan bakar fosil juga mengakibatkan polusi udara menurunkan kualitas udara dan membahayakan kesehatan manusia. Hal ini mendorong peneliti untuk mencari sumber energi alternatif sebagai bahan bakar yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan.

Pada konsentrasi katalis 2% nilai perolehan maksimum biodiesel adalah 89,22% dengan kecepatan putaran pengaduk 250 Rpm, sedangkan pada pemakaian konsentrasi katalis 3% dan 4% nilai perolehan maksimum biodiesel adalah 86,1 dan 82,52% dengan kecepatan putaran pengaduk150 Rpm. Waktu reaksi menghasilkan nilai perolehan biodiesel maksimum adalah 60 menit.

Salah satu sumber energi alternatif adalah minyak jelantah. Minyak jelantah tidak dapat digunakkan langsung sebagai bahan bakar karena viskositas tinggi. Agar dapat digunakkan sebagai bahan bakar, minyak jarak dikonversikan menjadi biodiesel melalui proses transesterifikasi.

Kata Kunci : Energi Alternatif, Transesterifikasi, Biodiesel.

PENDAHULUAN

Negara Indonesia dikenal sebagai surganya segala sumber daya alam yang melimpah ruah baik yang diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui, semuanya dapat ditemukan di negara dengan julukan seribu pulau ini. Indonesia termasuk negara penyumbang minyak bumi terbesar di dunia. Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang dimanfaatkan sebagai bahan baku kilang dalam negeri dan untuk diekspor sebagai sumber devisa. Hasil kilang Bahan Bakar Minyak (BBM) yang antara lain terdiri atas premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, dan minyak bakar yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan energi pada sektor pembangkit listrik, transportasi, industri dan rumah tangga. Peningkatan konsumsi BBM di Indonesia bukan saja akan menambah beratnya

48

beban pemerintah dalam penyediaan BBM, tetapi juga akan semakin beratnya beban subsidi atas BBM yang diberikan pemerintah. Untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri, pemerintah Indonesia masih harus mengimpor BBM dari luar negeri yang jumlahnya tiap tahun menunjukan peningkatan yang sangat signifikan.

Bahan tersebut dapat diperbaharui (renewable), tidak merusak lingkungan, efisien digunakan dan harganya terjangkau. Sumber-sumber alam yang bisa dugunkana untuk renewable antara lain matahari, panas bumi, arus laut, tanaman penghasil minyak dan lain- lain. Permasalahan ini menjadikan kita harus berpikir bagaimana caranya untuk mengganti SDA tersebut dengan sumber daya energi yang murah, tepat guna dan ramah lingkungan.

Salah satu cara untuk melakukan penghematan energi tersebut yaitu dengan mencari sumber energi yang terbaru atau energi alternatif lain yang dapat diperbaharui dan mudah didapatkan.

Semua sumber diatas itu akan lebih baik dimanfaatkan untuk membantu ketidakmampuan alam untuk memproduksi lebih bahan bakar minyak sebagai energi yang tidak dapat diperbaharui. Mengingat sekarang ini banyak masyarakat yang memanfaatkan sumber energi alternatif yang ada di lingkungan sekitar, contohnya sumber energi yang berasal dari limbah sampah dan limbah kotoran ternak sapi (energi biogas), tumbuhan seperti pohon jarak dan fermentasi singkong atau tebu, minyak kelapa sawit dan minyak jelantah sebagai limbah rumah tangga pun dapat dimanfaatkan.

Pemanfaatan biodiesel sebagai sumber yang dapat diperbaharui merupakan salah satu pilihan untuk membantu mengatasi besarnya tekanan kebutuhan BBM terutama diesel atau minyak solar di Indonesia. Biodiesel dapat dibuat dari bahan baku minyak kelapa sawit, jarak pagar, kedelai dan bekas. Sektor pengguna diesel, seperti sektor pembangkit listrik, transportasi, dan industri. Namun pemakaian diesel terbesar adalah di sektor transportasi, sehingga program diversifikasi energi melalui pemanfaatan biodiesel tersebut akan lebih diutamakan untuk sektor transportasi, walaupun pemakaian biodiesel untuk sektor pembangkit listrik dan industri juga tidak diabaikan

Pemanfaatan biodiesel diharapkan bukan saja dapat mengurangi besarnya kebutuhan diesel yang dapat berdampak terhadap berkurangnya beban pemerintah atas subsidi, tetapi juga dapat mendukung program pemanfaatan energi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Namun, biaya produksi dan bahan baku pembuatan biodiesel yang relatif tinggi cenderung menjadi hambatan untuk penggunaan biodiesel di Indonesia. Sejalan dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan biodiesel dari limbah minyak bekas / jelantah serta untuk mengetahui

49

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam proses pembuatannya hingga menjadi biodiesel ramah lingkungan. Memperoleh parameter kecepatan reaksi metanolisis minyak bekas / jelantah dengan katalis KOH pada kondisi tekanan atmosferik dan suhu relatif rendah.

Biodiesel

Krisis energi adalah kekurangan (atau peningkatan harga) dalam persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk. Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya produksi. Bagi para konsumen, harga BBM untuk mobil dan kendaraan lainnya meningkat, menyebabkan pengurangan keyakinan dan pengeluaran konsumen. Bahan bakar minyak bumi sebagai sumber energi , sangat dibutuhkan dalam menggerakkan roda pembangunan saat ini memang tidak dapat dihindari. Namun di sisi lain ketergantungan terhadap sumber energi dari BBM atau bahan bakar fossil lainnya, dalam jangka panjang sangat merugikan dan cenderung membahayakan.

Mengingat cadangannya makin berkurang , dan harganya semakin melambung sebagai akibat biaya eksplorasi dan produksinya, serta penggunannya semakin meningkat. Dalam berbagai wacana yang berkembang, dan didukung oleh hasil penelitian baik di Indonesia maupun mancanegara, sudah ada upaya untuk menggunakan biodiesel, baik sebagai sumber energi utama atau substitusi, menggantikan penggunaan solar untuk mesin-mesin industry maupun transportasi, karena kenyataannya biodiesel ini dapat terbarukan juga ramah lingkungan. [1]

Penelitian tentang bahan bakar alternatif yang menguntungkan terus dikembangkan. Salah satu penelitian tersebut adalah bahan bakar diesel yang dibuat dari minyak tumbuhan yang disebut biodiesel. Sebagai bahan bakar alternatif, biodiesel mempunyai keuntungankarena berbahan baku minyak tumbuhan, sehingga dapat diperbaharui, serta ramah lingkungan karena mengurangi potensi pencemaran yang terjadi pada pembakaran biodiesel disbanding petrodiesel. Biodiesel dapat berasal dari berbagai jenis tumbuhan yang ada di Indonesia, seperti : minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak kedelai, minyak kapok dan lain sebagainya, yakni lebih dari 40 jenis minyak nabati.[2]

Biodiesel dan Pembuatannya

Biodiesel merupakan sejenis bahan bakar diesel yang diproses dari bahan hayati terutama minyak nabati dan lemak hewan dan secara kimiawi dinyatakan sebagai monoalkil ester dri asam lemak rantai panjang yang bersumber dari golongan Lipida. Biodiesel

50

didefinisikan sebagai monoalkil ester rantai panjang dari asam lemak yang diderivasi dari bahan yang dapat diperbaharui. Seperti minyak nabati dan lemak hewan, untuk penggunaan penyundutan kompresi dari mesin diesel. Biodiesel dianggap sebagai bahan bakar alternatif dari bahan bakar konvensional diesel solar yang tersusun dari metal ester asma lemak.[3]

Minyak Bekas / minyak jelantah

Minyak dan lemak merupakan campuran dari ester-ester asam lemak dengan gliserol yang membentuk gliserida. Ester-ester tersebut dinamakan trigliserida. Minyak jelantah (waste cooking oil) merupakan limbah yang berasal dari proses penggorengan.[4] Minyak jelantah tergolong sebagai limbah organik yang banyak mengandung senyawa hidrokarbon, yang jika terdegradasi di lingkungan akan meningkatkan keasaman lingkungan, menimbulkan bau yang tidak sedap, akibatnya banyak tumbuh mikroorganisme yang merugikan bagi manusia. Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang pada suhu tinggi dan dalam waktu yang lama menyebabkan perubahan komposisi kimia akibat oksidasi dan hidrolisis.

Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada minyak goreng tersebut karena oksidasi asam lemak tidak jenuh yang kemudian membentuk gugus peroksida dan monomer siklik. Minyak yang teroksidasi ini mengakibatkan kanker dan memengaruhi kecerdasan pada keturunan.

Ester sebagai produk reaksi atau dikenal sebagai fatty acid ethyl ester (FAEE) dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif (biodisel). Proses Terbentuknya Biodiesel dengan cara penyaringan ,penghilangan Air, titrasi, pembuatan natrium metoksida, pemanasan dan pencampuran, Pemantapan dan Pemisahan.[5]

Parameter pengontrol biodiesel adalah viskositas, densitas, bilangan asam, bilangan iodine dan total gliserol.[6] Parameter ini menunjukkan kesempurnaan reaksi transesterifikasi.

Sedangkan cetane number, nilai kalor dan flash point merupakan kinerja hasil pembakaran biodiesel.

METODE PENELITIAN

Penelitiannya adalah Biodiesel dari limbah minyak jelantah dengan menggunakan labu leher tiga sebagai alat untuk pengolahan biodiesel. Pengujian dilakukan dengan massa minyak jelantah yang berbeda-beda dan menghasilkan volume biodiesel yang berbeda-beda pula, massa yang besar akan mempengaruhi banyaknya biodiesel yang dihasilkan,penelitian ini dilakukan dengan eksperimen langsung.

Dokumen terkait