• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan dalam Menetapkan Harga Lelang Agunan Gadai Perspektif Ekonomi

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

B. Penyajian Data dan Analisis

2. Penentuan dalam Menetapkan Harga Lelang Agunan Gadai Perspektif Ekonomi

80

setinggi-tingginya terhadap penjualan lelang barang jaminan gadai guna meminimalisir kerugian yang diterima nasabah atas dasar barang agunannya yang telah dilelang.

2. Penentuan dalam Menetapkan Harga Lelang Agunan Gadai

81

“Sebelum melakukan pelelangan terdapat pemberitahuan tiga hari sebelum barang jatuh tempo, sistem kami menghubungi nasabah dengan sms ataupun dengan telpon. Jika nasabah melakukan perpanjangan atau pelunasan, maka barang tersebut terhapus dari daftar barang yang akan terlelang, untuk kegiatan lelang disini dek, kita juga memperhatikan faktor dari segi keislaman juga, namanya juga pegadaian ini label syariah, dimana rincian-rincian seperti rukun ataupun syarat kegiatan jual beli lelang harus berbanding lurus dengan pandangan ekonomi Islam.”79

Berdasarkan penjelasan terkait wawancara tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa pihak pegadaian syariah memiliki prosedur terhadap kegiatan sebelum dilakukan proses pelelangan, pihak Pegadaian Syariah melakukan pemberitahuan terhadap nasabah via sms dan via telepon yang mana barang jaminan gadai telah memasuki masa jatuh tempo dan harus dilakukan perpanjangan ataupun pelunasan. Pemberitahuan tersebut dilakukan tiga hari sebelum masa jatuh tempo.

Panitia Lelang sekaligus Pengelola Agunan, Bapak Suratno mengatakan:

“Hal-hal yang harus menjadi perhatian dalam pengnalisaan terkait proses pelelangan pada Pegadaian Syariah A, Yani Jember adalah begini, yaitu pembeli dan penjual, Pembeli pada kegiatan pelelangan barang agunan gadai tersebut merupakan masyarakat umum yang menjadi peserta lelang pada saat terjadinya pelelangan di Pegadaian Syariah A. Yani Jember.

Kedua, benda dan uang. Ketiga ijab dan kabul, serta syarat- syarat jual beli itu sendiri.”80

79 Santoso, Wawancara, Jember, 11 Februari 2020.

80 Suratno, Wawancara, Jember, 11 Februari 2020.

82

Berdasarkan wawancara diatas hal-hal yang harus menjadi perhatian ketika menganalisa kegiatan pelelngan di Pegadaian Syariah A. Yani Jember, yang kemudian penulis simpulkan agar dapat lebih mudah dipahami adalah sebagai berikut :

a. Rukun jual beli

1) Pembeli dan penjual

Pelaksanaan pelelangan agunan gadai pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember telah ditentukan bahwa pihak yang mempunyai hak melakukan pelelangan atas agunan gadai merupakan pihak pegadaian, Bapak Rasyidi selaku Kepala Pegadaian Syariah A. Yani Jember mengatakan :

“Pegadaian akan mengangkat atau melakukan penunjukkan pegawai sebagai panitia lelang. Pelelangan terjadi ketika nasabah gagal atau belum bisa memenuhi kewajiban pelunasan pinjaman pada saat waktu jatuh tempo, pihak pegadaian akan menginformasikan terhadap nasabah terkait agunannya telah masuk jatuh tempo dan akan segera masuk di kegiatan pelelangan. Kemudian pihak pegadaian dan nasabah menentukan harga agunan yang akan dilelang tersebut, setelah ke duanya sepakat maka agunan tersebut akan dilelang. Pembeli disini merupakan masyarakat atau anggota yang ikut atau hadir pada kegiatan pelelangan pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember.81

Sementara itu, Bapak Suratno menjabarkan bahwa panitia lelang terdiri dari pegawai pegadaian syariah yang ditunjuk sebagai Panitia Lelang, Panitia Lelang berperan sebagai penjual

81 M. Rasyidi, Wawancara, Jember, 9 Februari 2020.

83

dan pembelinya adalah masyarakat umum yang hadir dalam acara lelang.82

Sebelum melaksanakan lelang, Pegadaian Syariah akan mempersiapkan penjualan barang jaminan gadai dengan membentuk tim pelaksanaan penjualan lelang yang terdiri dari :83

a. 1 orang ketua panitia lelang

b. 2 orang anggota ( 1 sebagai kasir dan 1 sebagai administrasi)

Gambar 4.2

Panitia Lelang Pegadaian Syariah A. Yani Jember

Sumber data: Arsip Pegadaian Syariah A. Yani Jember

Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa anggota lelang terdiri dari penjual atau panitia lelang yang dibentuk oleh pihak pegadaian dan pembeli yakni masyarakat umum yang hadir dalam kegiatan lelang. Untuk lebih jelasnya, mengenai alur penjualan barang lelang oleh panitia

82 Suratno, Wawancara, Jember, 11 Februari 2020.

83 M. Santoso, Wawancara, Jember 9, Februari 2020.

Anggota M. Santoso

Anggota Faiz Fiddaroini Ketua

M. Rasyidi

84

lelang pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3

Flowchart Penjualan Barang Lelang Jaminan Gadai Pegadaian Syariah A. Yani Jember

Sumber data: Arsip Pegadaian Syariah A. Yani Jember 2) Benda dan uang

Kegiatan pelelangan agunan gadai dilaksanakan melalui sistem pembayaran tunai. Sebelum kegitan lelang dilakukan, Pegadaian menginformasikan kepada nasabah mengenai tanggal

Panitia Lelang

Kasir Administra

si

Menerima barang jaminan (berita

acara peneyerahan barang jaminan

Melakukan Penaksiran

Menetapkan pemenang lelang dari bazar lelang

Membuat buku penjualan lelang

Membuat risalah lelang (berita acara

lelang)

Menerima uang hasil penjualan dan buku serah terima uang

Atas dasar berita acara lelang dan uang tunai yang diterima dicatat sebagai dasar pembuatan laporan

harian kas, berita acara lelang dan

register barang lelang perusahaan diserahkan ke bag

administrasi

Menerima berita acara lelang dan register barang

dari kasir

Membuat buku penjualan lelang berdasarkan daftar

rincian lelang

Berdasarkan bukti- bukti tersebut dibuat kas debet dan dicatat dalam

buku kas

85

jatuh tempo barang, dan apabila nasabah belum bisa melakukan penebusan barang, nasabah dapat memperpanjang barang dengan membayar biaya pemeliharaan (mu’nah) selama empat bulan terakhir saja. Pegadaian Syariah akan menentukan harga minimum dari pelelangan. Pegadaian hanya mengambil biaya pemeliharaan (mu’nah) dan pajak lelang sejumlah 2% dari jumlah dana pinjaman. Apabila terdapat kelebihan uang dari hasil penjualan maka nasabah berhak mengambilnya, tetapi bila terdapat kekurangan maka menjadi tanggung jawab pihak pegadaian, nasabah tidak diperkenankan menutupi kekurangan tersebut. Namun, bila kelebihannya tidak segera ditarik selama satu tahun, maka akan diteruskan (serahkan) ke lembaga DKU (Dana Kebajikan Umat).84

3) Ijab dan kabul (serah terima)

Pada kegiatan membeli atau menjual agunan, harus terdapat ijab dan kabul, yaitu pernyataan kerelaan dan kesengajaan berupa harga yang diberikan oleh pihak pegadaian syariah sebagai penjual dan pembeli bersedia akan harga yang telah disepakati.

Penyerahan barang yang diperjualbelikan terjadi setelah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak, yang menimbulkan

84 M. Rasyidi, Wawancara, Jember, 9 Februari 2020.

86

kewajiban bagi pembeli agar melakukan pembayaran dan penjual akan melakukan penyerahan akan barang tersebut.

b. Persyaratan jual beli

1) Terkait penjual dan pembeli pada Pegadaian Syariah anggota lelang terdiri dari penjual atau panitia lelang yang dibentuk oleh pihak pegadaian dan pembeli yakni masyarakat umum yang hadir dalam kegiatan lelang. Peserta dan Panitia Lelang agunan gadai pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berusia 17 tahun ke atas dan mempunyai keeterampilan saat pengoperasian kegiatan pelelangan. Mengenai subjek pembeli dan penjual yang baligh (dewasa), memiki akal dan atas kehendaknya sendiri yang mempunyai wawasan terkait kegiatan pembelian atau penjualan dan memiliki kemampuan untuk memilih sebab orang gila, orang yang dipaksa, dan anak kecil (belum baligh), jika melakukan transaksi hukumnya adalah haram atau tidak sah.

2) Mengenai barang yang hendak dilakukan pelelangan merupakan kepunyaan sendiri, bukan curian dan harus bersih, dalam arti bebas dari kotoran serta terhindar dari kelompok barang yang dikategorikan haram. Sesuai dengan ketentuan tersebut, agunan pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember hanya menerima agunan yang memiliki nilai ekonomis seperti alat elektronik, kendaraan, emas, dan lain sebagainya.

87

3) Kemanfaatan dari barang agunan yang terdapat pada pegadaian syariah bisa diklasifikasikan sebagai agunan yang mempunyai nilai ekonomis.

4) Kepunyaan sendiri dikarenakan agunan yang hendak dilakukan pelelangan adalah kepunyaan penggadai sebagai agunan gadai dan penggadai diinformasikan bahwa agunan gadai yang telah masuk dalam masa jatuh tempo dan pada saat kegiatan pelelangan tersebut yang memiliki hak melakukan penjualan merupakan pihak pegadaian sebagai penerima kuasa atas agunan gadai milik nasabah.

c. Agunan lelang harus ada dan diketahui

Masyarakat bisa melihat langsung barang agunan yang hendak dilakukan pelelangan, dalam rangka menghindari adanya tindakan penipuan sebelum persetujuan harga terjadi maka agunan akan dilakukan penimbangan kembali saat kegiatan lelang dilakukan. Terkait pembayaran, harga kesepakatan jual beli akan diketahui oleh peserta lelang, yang kemudian harus dibayar karena pihak pegadaian akan mencantumkan dan menginformasikan tentang harga perjanjian jual beli terakhir, lalu pemenang lelang melakukan pembayaran tanpa dikenakan biaya tambahan.85

85 Suratno, Wawancara, Jember, 11 Februari 2020.

88

Melalui penjelasan dari narasumber tersebut, penulis menyimpulkan bahwa dalam menetapkan harga lelang terkait agunan gadai pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember memperhatikan persyaratan dan rukun jual beli yang sesuai ekonomi Islam diantaranya terdapatnya mustari (pembeli), ba’i (penjual), ma’qud (barang atau benda), serah terima (ijab kabul). Adapun penjelasannya, antara lain;

1) Peserta dan Panitia Lelang agunan gadai pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berusia 17 tahun ke atas dan mempunyai keterampilan saat mengoperasikan hal tersebut.

2) Ijab dan Kabul (serah terima) yaitu akad pada kegiatan pelelangan agunan gadai pada Pegadaian A. Yani Jember dilaksanakan oleh 2 orang atau lebih yaitu peserta dan panitia lelang, atas kehendak sendiri bukan faktor paksaan dari orang lain.

3) Barang atau benda (ma’qud) penyerahterimaan barang agunan gadai akan dilakukan diawal, peserta yang memenangkan lelang langsung melakukan pembayaran terhadap Panitia Lelang, dan Peserta yang memenangkan lelang mempunyai hak atas kepemilikan barang tersebut.

4) Syarat jual beli ditinjau dari subjeknya. Panitia dan Peserta Lelang pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember memiliki

89

kompetensi dalam melakukan segala aktivitas lelang dan berusia di atas 17 tahun.

5) Syarat jual beli ditinjau dari objeknya

a) Objek pelelangan agunan gadai pada Pegadaian Syariah A.

Yani Jember berupa emas, kendaraan, alat elektronik. Objek barang akan ditempatkan pada tempat terbuka dan dokumen dan surat-surat lainnya disertakan pada kegiatan pelelangan pada Pegadaian Syariah A. Yani Jember.

b) Setelah memenangkan lelang, Pemenang lelang akan mempunyai hak penuh atas objek barang agunan tersebut.

c) Objek barang akan diserahkan langsung kepada peserta yang memenangkan lelang.

Dokumen terkait