B. Penyajian Data Dan Analisis
3. Pengambilan Keputusan Perubahan Status Mahasiswa Aktif Ke Cuti Di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Perspektif HAM
Dari hasil obsevasi, wawancara, serta dikuatkan dengan dokumentasi, maka mengenai sistem perubahan status mahasiwa aktif ke cuti di kampus UIN KHAS Jember dapat penelti konklusikan perubahan tersebut terklasifikasi, pertama melalui pengajuan permohonan cuti kepada dekan dengan tembusan rektor sesuai dengan alur pada buku pedoman pendidikan UIN KHAS. Kedua, dicutikan secara otomatis oleh kampus bagi mahasiswa yang tidak melakukan herregestrasi dan tidak mengajukan cuti dengan konsekuensi hanya diperbolehkan memprogram mata kuliah maksimal 6 sks pada semester berikutnya.
3. Pengambilan Keputusan Perubahan Status Mahasiswa Aktif Ke
masalah itu hanya cuti atau akan dicutikan. Terkait alasan yang kampus publikasikan pada surat pengumuman adalah agar data-data mahasiswa aktif dan cuti dapat segera dilaporkan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) untuk keperluan akredetasi program studi.90
Adanya pengambilan keputusan pencutian sepihak ini, berawal dari inseden aksi demonstran mahasiswa pada tanggal 04 Agustus 2022 terkait tentang Pertama, memohon perpanjangan masa pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester ganjil Tahun Akademik 2022- 2023. Kedua, tentang transparansi petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) penentuan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa Ketiga, tentang kejelasan banding Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester ganjil tahun 2022-2023. Keempat, meminta keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) minimal 50% bagi mahasiswa yang hanya menempuh tugas akhir (SKRIPSI).
Pada tanggal 09 Agustus 2022, Rektor melalui Wakil Rektor II mengeluarkan Pengumuman Nomor: B-4163/Un.22/1/PP.00.9/08/2022 tentang perpanjangan masa pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester ganjil Tahun Akademik 2022-2023 yang pada intinya memberikan perpanjangan masa pembayaran Uang Kuliah Tunggal selama tujuh hari. Yang semula berakhir pada tanggal 12 Agustus 2022 menjadi 19 Agustus 2022.
90 Observasi di UIN KHAS Jember, 10 April 2023
Aksi turun jalan ini terjadi cukup panjang hingga pada terakhir tenggat pembayaran UKT, 19 Agustus 2022. Tiga tuntunan mahasiswa tersebut tidak dipenuhi secara jelas sesuai dengan kemauan mahasiswa.
Kemudian pada tanggal 22 Agustus 2022 yang bersamaan dengan pelaksanaan upacara dan opening Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), beberapa mahasiswa melakukan aksi simbolik dengan membentangkan beberapa banner yang pada intinya bertuliskan tentang ketidak jelasan sikap dan tindakan rektor dalam merespon tuntutan mahasiswa. Yang dalam hal ini Rektor tidak pernah menemui massa aksi dan selalu menggunakan orang lain yang tidak bisa memberikan keputusan secara jelas. Selain itu, ketika aksi simbolik ini berlangsung. Rektor yang seharusnya menjadi figur pemimpin yang arif dan bijaksana, justru bertindak represif dengan mengancam dan menantang mahasiswa. Rektor mengancam akan mencutikan mahasiswa yang tidak melakukan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) dalam sambutannya. Selain itu, Rektor menantang adu fisik kepada mahasiswa yang tidak terima terhadap kebijakan yang dia buat.
Lalu pada tanggal 23 Agustus 2022, di tengah berlangsungnya pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), pihak rektor melalui Kepala Biro AUPK mengeluarkan surat Permohonan Proses Status Cuti Mahasiswa No: B- 4388/Un.22/1/PP.00.9/08/2022 kepada para Dekan di masing-masing
Fakultas ”Memohon kepada fakultas untuk segera melakukan update data status mahasiswa ke Status Cuti bagi mahasiswa yang tidak melakukan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) sampai dengan tanggal 19 Agustus 2022”. Atas dikeluarkannya surat tersebut, kemudian terdapat mahasiswa-mahasiswa yang dicutikan secara paksa.
Selain dari pada itu, selama berlangsungnya aksi demontrasi terdapat banyak upaya intimidatif yang dilakukan oleh Rektor kepada beberapa mahasiswa. Yang diantaranya berupa ancaman Drop Out (DO) dan upaya-upaya pembungkaman yang lainnya.91
Hasil wawancara peneliti dengan warek I mengenai pengambilan keputusan perubahan status mahasiwa aktif ke cuti di UIN KHAS Jember ialah :
Kalau melihat kebiasaan, ini harus ada pembelajaran. Maka saya, di leading saya, saya sebut. Mahasiswa yang tidak herregistrasi, KRSnya dinonaktifkan. Karna kalau itu kemuadian dibiarkan, ya tetep bisa berlanjut. Makanya kemudian saya ambil putusan itu, KRSnya tidak divalidasi, sehingga nama mahasiswa dikelas itu tidak ada absennya. Kalau kita sebutnya, ya sebetulnya mereka itu bisa bayar, Cuma ga mau bayar. Biasanya kan mahasiswa itu konsultasi ke DPA nya dulu, bahwa keadaan saya begini, begini. Ya problem solving nya hanya cuti.92 Hasil wawancara peneliti dengan sekertaris LPM UIN KHAS Jember :
Itu namanya pedoman akademik, dan itu rujukannya jelas dari kementrian, peaturan perundang-undangan, dari itu dilanjutkan dengan buku pedoman. Karena Prosedural itu dibikin agar mahasiswa itu jelas, saya hasrus seperti apa sih kalau saya tidak punya uang, langkahnya seperti apa. Misal bener-bener tidak
91 Dokumentasi, Arsip SEMA-U UIN KHAS Jember
92 Miftahul Arifin, diwawancarai penulis, Jember 19 Mei 2023
mampu dan sudah mengajukan keringanan, ya mengajukan cuti saja.93
Ditambah dengan hasil wawancara peneliti terhadap kepala biro UIN Khas Jember, bapak Ali Shodiq melalui telpon pintar mengenai teknik pengambilan keputusan ialah :
Ya, jadi begini. Itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Salah satu keputusan aturan harus ditegakan. Maka dibuatlah aturan-aturan turunan tersebut.94
Hasil wawancara peneliti dengan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember :
Untuk ini, kami di fakultas hanya sebagai pelaksana, ikut sesuai arahan dari pimpinan universitas, apapun itu. Termasuk permohonan perubahan status mahasiswa aktif ke cuti bagi mahasiswa yang tidak melakukan herregistrasi pada waktu yang ditentukan. Saya kira pimpinan universitas sudah memberikan kebijakan yang sangat bijak, contohnya adanya toleransi dari pimpinan universitas memberikan pembayaran UKT sampai diangsur, itu hanya di kampus kita. Kampus ;ain tifak ada, apa itu tidak kebijakan yang sangat bijak dari pimpinan universitas?.
95
Hasil wawancara media online terhadap mahasiswi yang tidak mampu melakukan herregestrasi pada waktu yang kampus tetapkan, ialah :
Saya mau bayar, tapi pihak kampus tidak memberi toleransi.
Padahal ummi saya yang mengumpulkan uang itu butuh perjuangan sekali sampai hutang. Terkumpulnya setelah akhir lewat dari penentuan akhir pembayaran UKT lewat sehari itu masih bellum boleh untuk membayar. UKT 2 juta itu bagi kami sangatlah sulit, karena ayah saya meninggal ketika awal saya PBAK, sedangkan ummi saya hanya seorang ibu rumah tangga.
Saya ingin terus kuliah sampai lulus dengan usaha ummi saya
93 Subakri, diwawancarai penulis, Jember 31 Mei 2023
94 Ali Shodiq, diwawancaai penulis, Telpon pintar 16 Mei 2023
95 Mukni’ah, diwawancarai penulis, Jember 1 Juni 2023
untuk mengumpulkan yang bayar UKT namun sampai detik ini tidak ada toleransi bagi yang telat bayar UKT.96
Disisi lain, peneliti mewawancarai salah satu mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islan angkatan 2020 yang juga tidak dapat melakukan herregistrasi pada waktu yang ditentukan, ialah :
Saya kan mau bayar UKT, pagi itu bisa sek. Nah saya sek nyari uang, ternyata sore sudah ditutup. Uang baru kekumpul pasca 7 hari penutupan pembayaran. Tak urus ke fakultas, tetep ga bisa.
Ternyata tidak ada toleransi, terus nyebut bahwa terpaksa dicutikan.97
Juga hasil wawancara peneliti denga salah satu mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris angkatan 2018 yang juga tidak dapat melakukan herregistrasi pada waktu yang ditentukan, ialah:
Kurang paham, ya. Seharusnya cuti itu ”permintaan dari mahasiswa” sendiri bukannya dicutikan. Jika tidak mengikuti SK dengan tidak membayar UKT, otomatis dicutikan. Disini saya sebagai mahasiswa turut kecewa, dikarenakan pengumuman SK perpanjanga/keringanan UKT telah menjaadi kebiasaa umum ada diakhir tanggal terakhir pembayaran UKT, saat malam haru pula. Sedangkan pembayaran menggunakan briva, banyak yang baru terverifikasi terkirim setelah 24 jam.
(jadi banyak pembayaran yang gagal).98
Dan hasil wawancara peneliti dengan salah mahasiswa yang sekaligus Ketua Senat Mahasiswa Universitas UIN KHAS Jember :
Memang ketika berlandaskan buku pedoman pendidikan, hal ini bisa dikatakan tepat. Tapi, kita lihat konsideran dari buku pedoman tersebut, disana mencatut aturan SISDIKNAS salah satunya, yang mana pada SISDIKNAS tersebut ada nilai-nilai, asas-asas hak asasi dalam penyelenggaraan pendidikan yang hakikatnya tak bisa ternafikan dalam buku pedoman pendidikan
96 Zainul Muhammad, “Ratusan Mahasiswa Dicutikan, SEMA UIN KHAS Jember:
Rektorat Tidak Prosedural,” berita baru.co, 19 Oktober 2022, https://beritabaru.co/ratusan- mahasiswa-dicutikan-sema-uin-khas-jembe-rektorat-tidak-proosedural/
97 Mahasiswa UIN KHAS, diwawancarai peneliti, Jember 4 Juni 2023
98 Mahasiswi UIN KHAS, diwawancarai peneliti, Jember 5 Juni 2023
kampus. Lebih sederhana lagi, ini berbicara kemanusiaan, tidak mampunya seorang mahasiswa untuk membayar UKT, konyol ketika hal ini menjadi alasan mereka tak bisa mengenyam pendidikan selama satu semester, bahkan selamanya. Hal ini jelas dilindungi oleh negara.99
Dikuatkan dengan hasil dokumentasi-dokumenasi yang peneliti temukan ketika melakukan penelitian :
Gambar 4.9
Dokumen Pengumuman; Alasan Keputusan Perubahan Status Mahasiswa Aktif Ke Cuti
99 Munawir Zaini, diwawancarai peneliti, Jember 5 Juni 2023
Gambar 4.10
Surat Permohonan Proses Cuti Mahasiswa tertuju Pada Dekan Fakultas
Gambar 4.11
Dok SEMA-U : Beberapa data mahasiswa yang dicutikan
Gambar 4.12
Dok SEMA-U : Permohonan kepada Warek I terkait data mahasiswa yang terdampak dari
adanya kebijakan kasus pencutian
Gambar 4.13
Surat Pernyataan Mahasiswa Ketika Awal Masuk Kuliah Dari data yang ditemukan oleh peneliti diatas, bahwasanya dalam pelaksanaan pengambilan keputusan tersebut berlandaskan yang pertama pada aturan yang tertuang dalam buku pedoman, akan tetapi buku pedoman tersebut tidak sesuai dengan asas-asas hak asasi yang tertuang dalam aturan diatasnya, sesuai dengan payung hukum yang berlaku di negara kita, dan statusnya berada diatas buku pedoman tersebut, dari hukum internasional hingga nasional, UU pendidikan tinggi, sisdiknas, HAM, hingga amanat konstitusi 1945. Yang kedua pada surat pernyataan bermaterai ketika awal masuk kampus tentang kesanggupan membayar UKT sesuai yang telah kampus tetapkan. UKT sendiri telah diatur dalam Permenag NO 7 Tahun 2018 tentang SSBOPT pada PTKIN Bab III tentang UKT Pasal 8 ayat 2. Surat permohonan
pengajuan cuti yang disediakan oleh kampus tertulis redaksi ”harus datang sendiri, jika berhalangan hadir harus melampirkan surat kuasa’
jelas adanya pra syarat surat kuasa hal ini, pencutian status mahasiswa, wajib melibatkan mahasiwa terkait. Tidak boleh tidak. Selain itu, dalam hal dalam pengambilan keputusan perubahan status mahasiswa aktif ke cuti yang terjadi pada semester ganjil tahun ajaran 2022-2023 merupakan buntut pembungkan dari adanya aksi masa yang dilakukan mahasiswa untuk menuntut tentang kejelasan kompleksitas Uang Kuliah Tunggal.